Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: kakao on 08 July 2011, 02:06:02 PM
-
(http://files.coloribus.com/files/adsarchive/part_1039/10398255/file/korea-womans-hotline-i-got-flowers-today-small-69645.jpg)
Aku mendapat bunga hari ini meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengir...im aku bunga.
Aku mendapat bunga lagi hari ini. Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali (perbuatannya) karena ia mengirim bunga padaku hari ini.
Aku kembali mendapat bunga hari ini, padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya. Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku? Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatannya) semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini….
STOP KEKERASAN PADA WANITA!!!
“Aku adalah tiap rintik hujan yang membasahi bumi, kecil, sedikit, tapi berarti”.
"Kata2 kasar dapat membuat aku pergi (selamanya)"
”Air mata darah pun tidak bisa membawa aku kembali" _/\_
-
inilah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini….
Jadi berpikir, apakah hal ini memungkinkan bagi mereka yang bergabung dalam klub istri setia pada suami ?
-
Jadi berpikir, apakah hal ini memungkinkan bagi mereka yang bergabung dalam klub istri setia pada suami ?
wakakakak.. kek malaysiee.. ggsan yg anehh...
-
memang lagi trend
-
Jadi berpikir, apakah hal ini memungkinkan bagi mereka yang bergabung dalam klub istri setia pada suami ?
Ada teman saya yang mengalami hal serupa (untungnya belum menikah, dan akhirnya putus). Tapi sebelum putus, dia memang selalu luluh ketika pacarnya meminta maaf. Selalu begitu berulang-ulang.
-
Ada teman saya yang mengalami hal serupa (untungnya belum menikah, dan akhirnya putus). Tapi sebelum putus, dia memang selalu luluh ketika pacarnya meminta maaf. Selalu begitu berulang-ulang.
Cowok kalo suka main pukul kebanyakan akan selalu mengulangi krn mrk kurang sadar.....jd kalo blm nikah mah sebaiknya hindari saja tipe demikian drpd menderita nantinya....
-
Ada teman saya yang mengalami hal serupa (untungnya belum menikah, dan akhirnya putus). Tapi sebelum putus, dia memang selalu luluh ketika pacarnya meminta maaf. Selalu begitu berulang-ulang.
wew baru pacar aja udah berani pukul,..laporin hansip aj kk,..bilang aja ke bapaknya biar bapaknya yang nangani masalah itu kl nggak minta bantuan orang sekampung atau sahabat,..jangan mendiamkan kekerasan,..
-
[at] Kakao: mereka uda putus kok... Tapi ya, seperti yang william_phang katakan, cowok itu tipe-tipe yang kurang kesadaran. Nanti kalo emosinya sudah reda, baru dia menyesal (tapi gak tau ya, menyesal beneran atau gak). Tapi nanti kalo kesadarannya berkurang lagi, mulai kasar lagi ;D
Teman saya ini masih bersabar karena persepsi yang dipertahankan di benaknya adalah sosok si cowok ini pada saat "normal". Dan kalo si cowok ini minta maaf, dia kasian. Sebagai teman, yah saya hanya bisa bingung + kasian (sudah dinasehati tapi tetap kekeuh). Tapi syukurlah uda berakhir ;D
-
[at] Kakao: mereka uda putus kok... Tapi ya, seperti yang william_phang katakan, cowok itu tipe-tipe yang kurang kesadaran. Nanti kalo emosinya sudah reda, baru dia menyesal (tapi gak tau ya, menyesal beneran atau gak). Tapi nanti kalo kesadarannya berkurang lagi, mulai kasar lagi ;D
Teman saya ini masih bersabar karena persepsi yang dipertahankan di benaknya adalah sosok si cowok ini pada saat "normal". Dan kalo si cowok ini minta maaf, dia kasian. Sebagai teman, yah saya hanya bisa bingung + kasian (sudah dinasehati tapi tetap kekeuh). Tapi syukurlah uda berakhir ;D
wah baguslah kalau sdh putus,..moga2 kisah diatas menjadi renungan untuk kita semua, yang kelak jd calon bapak, ibu2 juga _/\_ pokoknya kl bisa semua orang harus baca ini dan diforward ;D