//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.  (Read 1808559 times)

0 Members and 12 Guests are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2535 on: 18 August 2010, 01:55:44 PM »
Kembali Bertemu Sang Buddha (Bagian Kelima)

Ketahuilah Oh Siswa Yang Berlindung Kepada Buddha Sasana, Sesungguhnya Vajracarya Lian Sheng Lu Shen Yen adalah Buddha Padma Prabhasvara. Beliau adalah Salah Satu Cahaya Dunia Yang Menyebabkan Dunia ini dapat tinggal lama. Yang Dimuliakan Dunia Yang Satunya lagi
adalah Sang Maha Bodhisattva Ram Baharadur Banjam yang telah melaksanakan Hidup Pabaja.

Oleh: Buddha Hidup Lian Sheng Sheng-yen Lu


Di tengah kalangan agama tradisional masa kini, Zhenfo Zong berkali-kali disingkirkan dan ditekan, saya merasa terkucilkan, demi ini, saya bertanya pada Sakyamuni Buddha.

Saya bertanya, "Mengapa kami diperlakukan seperti itu?"

Sang Buddha menjawab, "Hanya karena Anda melihat Buddha, melihat Bodhisattva, dan melihat Buddhata Tathata."

Saya bertanya, "Saya benar-benar melihat, saya mengatakan apa adanya, mengapa tidak boleh?"

Sang Buddha menjawab, "Melihat justru tidak melihat, jangan diungkapkan."

Saya bertanya, "Mengapa tidak boleh diungkapkan?"

Sang Buddha menjawab, "Wujud asal tidak terpisah."

(Kalimat "wujud asal tidak terpisah", boleh dianggap lonceng raksasa alam semesta, sekali dipukul, semua orang yang bermimpi dibangunkan, kalimat "wujud asal tidak terpisah" ini justru merupakan esensi Zen yang paling dalam, melihat dan tidak melihat, semua ada di dalamnya, ingatlah bahwa "wujud asal tidak terpisah" justru merupakan rumus Tathagata yang paling dalam)

Saya bertanya, "Bagaimana agar umat manusia memahami Mahaguru Lu?"

Tadinya Sang Buddha tidak menjawab pertanyaan saya ini, mendesah sebentar, akhirnya berkata, "Setelah wafat baru tahu."

*

Sepengetahuan saya, saya disingkirkan dan ditekan oleh kalangan agama tradisional, persis seperti apa yang saya katakan "melihat".

Sementara, kalangan agama tradisional "tidak melihat".

Saya sendiri terlalu jelas mengungkapkan "penglihatan" saya sendiri, dengan sendirinya disingkirkan dan ditekan, ini memang ketidaktahuan saya sendiri. Sang Buddha meninggalkan kedua sisi, meninggalkan "melihat" dan "tidak melihat", sehingga terungkaplah kebenaran:

"Wujud asal tidak terpisah".

Di samping itu---

Saya memadukan "kepercayaan rakyat" dan "Agama Buddha", ini juga satu faktor penting sehingga saya disingkirkan dan ditekan.

Namun, ini bukan masalah besar, melainkan mata rantai waktu, Agama Buddha memang sedang berubah.

Sang Buddha memadukan "Agama Hindu" (Agama Brahmana) dengan Buddhadharma, sehingga terbentuklah "Agama Buddha".

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Tibet" menjadi Agama Buddha Tibet.

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Cina" menjadi Agama Buddha Cina.

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Jepang" menjadi Agama Buddha Jepang.

Dan lain sebagainya.

*

Saya bertanya pada Sang Buddha, "Saya harus mengenakan kasaya yang bagaimana baru dianggap resmi?"

Sang Buddha balik bertanya, "Di antara kasaya masa kini, yang mana baru kasaya Tathagata?"

Begitu saya berpikir, menjawab, "Semua bukan!"

Sang Buddha berkata, "Memang benar! Memang benar! Jika suci, tidak pakai juga suci; jika awam, pakai juga awam."

Saya mengerti, wujud asal memang tidak berubah, yang berubah hanya bentuk luar
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2536 on: 18 August 2010, 02:03:44 PM »

Saya adalah Seorang Buddha. Jadi, saya dapat mengajar orang lain menjadi Buddha. Di jaman sekarang ini ada banyak orang yang menyebut diri sebagai Acarya Acarya Budhis namun mereka tidak menunjukkan sifat Buddha sama sekali dan tidak memiliki Kebajikan. Apa yang mereka lakukan adalah berusaha meninggikan diri sendiri diatas orang-orang lain dengan mengatas-namakan Dharma Buddha dan dengan menggunakan nama yang enak di dengar seperti "Ajaran Yang Lurus". Mereka hanya menipu diri mereka sendiri dan juga orang lain.

SAYA ADALAH SEORANG BUDDHA, SEORANG BUDDHA SEJATI.

saya terpesona membaca paragraf di atas, LSY dengan sangat tepat menggambarkan dirinya sendiri, dengan pengecualian olok2an di baris terakhir

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2537 on: 18 August 2010, 02:08:22 PM »
Sang Buddha bukan saja mempunyai permaisuri,Yosodhara dan punya anak rahula bahkan punya selir,Namun sang Buddha meninggalkan istana menjalani hidup bertapa.


fitnahan ini ada sumber valid? mohon jgn versi komik.

saya belum pernah membaca di manapun bahwa Pangeran Sidharta punya selir. dasar pembual...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2538 on: 18 August 2010, 02:14:06 PM »
Kami berdua adalah sadhaka,yakni saya adalah Buddha hidup Lian Sheng Lu Sheng Yen, dan ia adalah Acarya Lian Xiang LuLixiang.


Dulu ada yg bilang bahwa LSY tidak pernah mengaku sebagai Buddha Hidup, gelar itu diberikan oleh murid2nya. jadi yg di atas itu kata2 siapa ya?

Quote
Makhluk yang tiba di alam baka, belom tentu bertumimbal lahir di tiga alam samsara( Neraka ,preta dan hewan ).

setuju dengan Bro Kainyn, LSY mendefinisikan samsara sebagai Neraka ,preta dan hewan.
benar2 badut tolol yg tidak tahu apa2

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2539 on: 18 August 2010, 02:15:35 PM »
Kembali Bertemu Sang Buddha (Bagian Kelima)

Ketahuilah Oh Siswa Yang Berlindung Kepada Buddha Sasana, Sesungguhnya Vajracarya Lian Sheng Lu Shen Yen adalah Buddha Padma Prabhasvara. Beliau adalah Salah Satu Cahaya Dunia Yang Menyebabkan Dunia ini dapat tinggal lama. Yang Dimuliakan Dunia Yang Satunya lagi
adalah Sang Maha Bodhisattva Ram Baharadur Banjam yang telah melaksanakan Hidup Pabaja.

Oleh: Buddha Hidup Lian Sheng Sheng-yen Lu


Di tengah kalangan agama tradisional masa kini, Zhenfo Zong berkali-kali disingkirkan dan ditekan, saya merasa terkucilkan, demi ini, saya bertanya pada Sakyamuni Buddha.

Saya bertanya, "Mengapa kami diperlakukan seperti itu?"

Sang Buddha menjawab, "Hanya karena Anda melihat Buddha, melihat Bodhisattva, dan melihat Buddhata Tathata."

Saya bertanya, "Saya benar-benar melihat, saya mengatakan apa adanya, mengapa tidak boleh?"

Sang Buddha menjawab, "Melihat justru tidak melihat, jangan diungkapkan."

Saya bertanya, "Mengapa tidak boleh diungkapkan?"

Sang Buddha menjawab, "Wujud asal tidak terpisah."

(Kalimat "wujud asal tidak terpisah", boleh dianggap lonceng raksasa alam semesta, sekali dipukul, semua orang yang bermimpi dibangunkan, kalimat "wujud asal tidak terpisah" ini justru merupakan esensi Zen yang paling dalam, melihat dan tidak melihat, semua ada di dalamnya, ingatlah bahwa "wujud asal tidak terpisah" justru merupakan rumus Tathagata yang paling dalam)

Saya bertanya, "Bagaimana agar umat manusia memahami Mahaguru Lu?"

Tadinya Sang Buddha tidak menjawab pertanyaan saya ini, mendesah sebentar, akhirnya berkata, "Setelah wafat baru tahu."

*

Sepengetahuan saya, saya disingkirkan dan ditekan oleh kalangan agama tradisional, persis seperti apa yang saya katakan "melihat".

Sementara, kalangan agama tradisional "tidak melihat".

Saya sendiri terlalu jelas mengungkapkan "penglihatan" saya sendiri, dengan sendirinya disingkirkan dan ditekan, ini memang ketidaktahuan saya sendiri. Sang Buddha meninggalkan kedua sisi, meninggalkan "melihat" dan "tidak melihat", sehingga terungkaplah kebenaran:

"Wujud asal tidak terpisah".

Di samping itu---

Saya memadukan "kepercayaan rakyat" dan "Agama Buddha", ini juga satu faktor penting sehingga saya disingkirkan dan ditekan.

Namun, ini bukan masalah besar, melainkan mata rantai waktu, Agama Buddha memang sedang berubah.

Sang Buddha memadukan "Agama Hindu" (Agama Brahmana) dengan Buddhadharma, sehingga terbentuklah "Agama Buddha".

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Tibet" menjadi Agama Buddha Tibet.

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Cina" menjadi Agama Buddha Cina.

"Agama Buddha" dipadukan dengan "kepercayaan rakyat Jepang" menjadi Agama Buddha Jepang.

Dan lain sebagainya.

*

Saya bertanya pada Sang Buddha, "Saya harus mengenakan kasaya yang bagaimana baru dianggap resmi?"

Sang Buddha balik bertanya, "Di antara kasaya masa kini, yang mana baru kasaya Tathagata?"

Begitu saya berpikir, menjawab, "Semua bukan!"

Sang Buddha berkata, "Memang benar! Memang benar! Jika suci, tidak pakai juga suci; jika awam, pakai juga awam."

Saya mengerti, wujud asal memang tidak berubah, yang berubah hanya bentuk luar

di tempat lain LSY mengaku "Sakyamuni adalah saya, saya adalah Sakyamuni."
sekarang bagaimana LSY bisa bertemu dan bertanya kepada dirinya sendiri?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2540 on: 18 August 2010, 02:15:50 PM »

Saya adalah Seorang Buddha. Jadi, saya dapat mengajar orang lain menjadi Buddha. Di jaman sekarang ini ada banyak orang yang menyebut diri sebagai Acarya Acarya Budhis namun mereka tidak menunjukkan sifat Buddha sama sekali dan tidak memiliki Kebajikan. Apa yang mereka lakukan adalah berusaha meninggikan diri sendiri diatas orang-orang lain dengan mengatas-namakan Dharma Buddha dan dengan menggunakan nama yang enak di dengar seperti "Ajaran Yang Lurus". Mereka hanya menipu diri mereka sendiri dan juga orang lain.

SAYA ADALAH SEORANG BUDDHA, SEORANG BUDDHA SEJATI.

saya terpesona membaca paragraf di atas, LSY dengan sangat tepat menggambarkan dirinya sendiri, dengan pengecualian olok2an di baris terakhir
mengingatkan siapa ya yang suka bilang aliran lurus =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2541 on: 18 August 2010, 02:18:53 PM »
[...]
1. Theravada/hinayana pencapaian tertinggi  seorang Arahat.
2. Mahayana pencapaian tertingginya menjadi seorang Bodhisatva.
3. Tantrayana/vajrayana pencapaian tertingginya adalah menjadi seorang Buddha.

[...]

Ryu, sejarah "Munculnya Tantrayana" yang terselip pernyataan di atas itu siapa yang tulis? LSY? muridnya?
pastinya sumber dari LSY atau muridnya

Quote
Orang yang bisa berenang dapat mengajarkan orang lain cara berenang. Orang yang bisa baca tulis bisa mengajarkan orang lain cara menulis. Orang yang bisa seni dapat mengajarkan orang lain cara melukis. Orang yang bisa memahat dapat mengajarkan orang lain cara memahat.

Saya adalah Seorang Buddha. Jadi, saya dapat mengajar orang lain menjadi Buddha.

Ryu, kalo ada pernyataan tersebut, berarti LSY memberikan ajarannya, tolong di copas ajarannya...

beli aja bukunya, banyak khan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2542 on: 18 August 2010, 02:58:43 PM »
Ini LSY ga salah yah?

Quote
Saya adalah Seorang Buddha. Jadi, saya dapat mengajar orang lain menjadi Buddha. Di jaman sekarang ini ada banyak orang yang menyebut diri sebagai Acarya Acarya Budhis namun mereka tidak menunjukkan sifat Buddha sama sekali dan tidak memiliki Kebajikan.
Nonton TV di rumah nyaman, punya mobil Roll Royce, rekening, mencerminkan sifat-sifat Buddha? Buddha yang mana yah?


Quote
Apa yang mereka lakukan adalah berusaha meninggikan diri sendiri
"Saya adalah Seorang Buddha. Jadi, saya dapat mengajar orang lain menjadi Buddha."


Quote
diatas orang-orang lain dengan mengatas-namakan Dharma Buddha dan dengan menggunakan nama yang enak di dengar seperti "Ajaran Yang Lurus". Mereka hanya menipu diri mereka sendiri dan juga orang lain.
TRUE Buddha School.

Entah tidak bisa bercermin, atau memang badut ini sedang melucu yang tidak lucu.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2543 on: 18 August 2010, 03:08:41 PM »
Bhiksu Sesat dari Hokkaido


Ketika Zhenfo Zong berangsur-angsur berdiri, siswa yang menjadi bhiksu makin lama makin banyak, Vajracarya Zhenfo Zong tersebar di seluruh dunia, "mahavihara", "vihara", dan "cetiya" berdiri satu demi satu.

Di selatan ada seorang bhiksu sesat, bernama "Hong Bian-tian", mengutus orang menyampaikan pesan pada saya:

1. Zhenfo Zong harus dibawah kekuasaannya.

2. Semua bhiksu harus lepas jubah.

3. Vajracarya harus melepaskan mahkota Panca Buddha.

4. Dilarang memanggil Buddha Hidup Lian Sheng dengan sebutan Buddha Hidup, hanya boleh memanggilnya Bhiksu Lian Sheng.

5. Semua murid Zhenfo Zong seharusnya bersarana ulang di dalam naungan alirannya. Ia mau menjadi pemimpin atau ketua aliran.

Hong Bian-tian berkata:

"Bila kelima hal ini tidak dituruti dan diumumkan. Selama 7x7= 49 hari, tubuh Anda Lu Sheng-yen akan kaku lalu mati."

Begitu mendengarnya, saya terbahak-bahak, saya berkata, "Walaupun saya adalah perintis Zhenfo Zong, namun, hal ini terbentuk secara alami, saya tidak pernah mencampuri urusan personalia, administrasi, bendahara, dan lain sebagainya, saya lepas tangan, itu urusan masing-masing."

Maksud saya adalah, saya tidak berhak menyuruh murid-murid saya lepas jubah, Vajracarya melepaskan mahkota Panca Buddha, dan murid-murid Zhenfo Zong bersarana ulang pada bhiksu sesat.

Walaupun saya sudi. Saya boleh lepas tangan.

Murid-murid saya pun tidak sudi.

Si bhiksu sesat murka begitu mendengarnya, namun, saya sama sekali tidak mengiraukannya, saya menjalani hidup dengan santai. Seperti biasanya, bermeditasi dan melatih diri.

*

Suatu hari, tiba-tiba saya merasa gelisah dan emosi, saya juga tidak bisa duduk bermeditasi dengan tenang, saya merasa agak resah dan pikiran kacau, sekujur tubuh saya terasa tidak beres.

Saya membentuk mudra, mengundang "Gongcao Piket Harian", "Dewa Gongcao" memberitahu saya:

"Mahaguru Lu, Anda telah menyalahi bhiksu sesat, bhiksu sesat yang Anda salahi adalah salah satu dari 500 bhiksu sesat di pedalaman, salah seorang bhiksu sesat yang paling hebat! Ilmu Setan Terbangnya telah mencelakai tidak sedikit manusia, hari ini, Anda harus melakukan perlindungan diri dengan sebaik-baiknya!"

Saya terkejut sekali begitu mendengarnya.

Tadinya saya tidak menghiraukan si bhiksu sesat, tak disangka ia sungguh punya sedikit ketrampilan.

Saya tidak tahu, apa itu "Ilmu Setan Terbang".

Bagaimana pula saya melindungi diri?

Saya lebih dulu menggunakan "Ilmu Pengganti", saya meminjam sebatang pohon untuk menggantikan roh saya.

Tujuh hari kemudian, pohon itu tak disangka jadi layu dan mati, saya kaget sekali.

Saya gunakan lagi sarang burung di atap rumah untuk menggantikan roh saya, tujuh hari kemudian, seekor walet mati lemas di depan pintu rumah saya. Saya melihat burung mati begitu membuka pintu, saya pun kaget sekali.

Saya titipkan lagi roh saya di "Thanka Tantra", Thanka "Jambhala Kuning".

Tujuh hari kemudian, benang thanka putus, thanka jatuh di mandala, saya pun kaget sekali.

Terakhir, saya tidak berdaya, saya hanya menekuni "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici".

Mudra membentuk "Mudra Penghilang".

Bervisualisasi diri sendiri masuk ke dalam mudra.

Baca mantra: "Om. Molizhiyi. Suoha." Saya tekuni selama 7 hari.

Akhirnya, saya bertemu sesosok setan raksasa, berwajah hijau dan bertaring, wujudnya sangat menakutkan, memimpin setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya, mati-matian mencari saya di depan, belakang, dan di dalam rumah saya.

Bahkan di kulkas, bak mandi, mandala, toilet, dan lain-lain pun dicari.

Pokoknya, mereka sama sekali tidak menemukan saya, "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici" saya tidak dapat ditemukan oleh makhluk halus manapun.

Setan terbang raksasa dan setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya ini tanpa alasan yang jelas menganggap saya telah menguap di alam manusia.

Telah lenyap. Telah hilang. Atau benar-benar telah mati.

Itu sebabnya, setan terbang raksasa pun mencari saya seharian penuh, lalu pulang melaporkan tugasnya.

Karena "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici", nyawa saya pun tertolong, inilah kehebatan "Mantra Dewa Marici", berkah kelengkapan mudra dan roh saya dapat masuk ke dalam mudra, ini kisah nyata.

*

Setelah bhiksu sesat dari Hokkaido gagal mencelakai saya dengan "Ilmu Setan Terbang", hatinya sangat jengkel.

Lalu ia marah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap saya, ia marah sampai terus-menerus menghentakkan kakinya. Ia masih ingin mencelakai saya dengan ilmu sesat lainnya, namun, ilmu sesat yang terbesar yang ia miliki adalah "Ilmu Setan Terbang", bahkan "Ilmu Setan Terbang" pun tidak berguna, ia sadar ia tidak mampu mencelakai saya, akhirnya, saking marahnya, ia sendiri meninggalkan Hokkaido, mengambil langkah seribu, kabur entah ke mana.

Tadinya si bhiksu sesat mempunyai beberapa murid, juga tercerai-berai.

Terus terang, saya masih belum menggunakan Mahasadhana saya! Misalnya:

"Hevajra".

"Chakrasamvara".

"Guhyasamaja".

"Yamantaka".

"Kalachakra".
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2544 on: 18 August 2010, 03:12:15 PM »
[...]
1. Theravada/hinayana pencapaian tertinggi  seorang Arahat.
2. Mahayana pencapaian tertingginya menjadi seorang Bodhisatva.
3. Tantrayana/vajrayana pencapaian tertingginya adalah menjadi seorang Buddha.

[...]

Ryu, sejarah "Munculnya Tantrayana" yang terselip pernyataan di atas itu siapa yang tulis? LSY? muridnya?
pastinya sumber dari LSY atau muridnya

kalau muridnya, mungkin saja ada penambahan atau bias.

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2545 on: 18 August 2010, 03:21:58 PM »
numpang lewat yoo
membaca kisah "Bhiksu Sesat dari Hokkaido" ini serasa seperti membaca sipnosis film vampir hongkong yang ngetrend di tahun 90-an
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2546 on: 18 August 2010, 03:24:05 PM »
Bhiksu Sesat dari Hokkaido


Ketika Zhenfo Zong berangsur-angsur berdiri, siswa yang menjadi bhiksu makin lama makin banyak, Vajracarya Zhenfo Zong tersebar di seluruh dunia, "mahavihara", "vihara", dan "cetiya" berdiri satu demi satu.

Di selatan ada seorang bhiksu sesat, bernama "Hong Bian-tian", mengutus orang menyampaikan pesan pada saya:

1. Zhenfo Zong harus dibawah kekuasaannya.

2. Semua bhiksu harus lepas jubah.

3. Vajracarya harus melepaskan mahkota Panca Buddha.

4. Dilarang memanggil Buddha Hidup Lian Sheng dengan sebutan Buddha Hidup, hanya boleh memanggilnya Bhiksu Lian Sheng.

5. Semua murid Zhenfo Zong seharusnya bersarana ulang di dalam naungan alirannya. Ia mau menjadi pemimpin atau ketua aliran.

Hong Bian-tian berkata:

"Bila kelima hal ini tidak dituruti dan diumumkan. Selama 7x7= 49 hari, tubuh Anda Lu Sheng-yen akan kaku lalu mati."

Begitu mendengarnya, saya terbahak-bahak, saya berkata, "Walaupun saya adalah perintis Zhenfo Zong, namun, hal ini terbentuk secara alami, saya tidak pernah mencampuri urusan personalia, administrasi, bendahara, dan lain sebagainya, saya lepas tangan, itu urusan masing-masing."

Maksud saya adalah, saya tidak berhak menyuruh murid-murid saya lepas jubah, Vajracarya melepaskan mahkota Panca Buddha, dan murid-murid Zhenfo Zong bersarana ulang pada bhiksu sesat.

Walaupun saya sudi. Saya boleh lepas tangan.

Murid-murid saya pun tidak sudi.

Si bhiksu sesat murka begitu mendengarnya, namun, saya sama sekali tidak mengiraukannya, saya menjalani hidup dengan santai. Seperti biasanya, bermeditasi dan melatih diri.

*

Suatu hari, tiba-tiba saya merasa gelisah dan emosi, saya juga tidak bisa duduk bermeditasi dengan tenang, saya merasa agak resah dan pikiran kacau, sekujur tubuh saya terasa tidak beres.

Saya membentuk mudra, mengundang "Gongcao Piket Harian", "Dewa Gongcao" memberitahu saya:

"Mahaguru Lu, Anda telah menyalahi bhiksu sesat, bhiksu sesat yang Anda salahi adalah salah satu dari 500 bhiksu sesat di pedalaman, salah seorang bhiksu sesat yang paling hebat! Ilmu Setan Terbangnya telah mencelakai tidak sedikit manusia, hari ini, Anda harus melakukan perlindungan diri dengan sebaik-baiknya!"

Saya terkejut sekali begitu mendengarnya.

Tadinya saya tidak menghiraukan si bhiksu sesat, tak disangka ia sungguh punya sedikit ketrampilan.

Saya tidak tahu, apa itu "Ilmu Setan Terbang".

Bagaimana pula saya melindungi diri?

Saya lebih dulu menggunakan "Ilmu Pengganti", saya meminjam sebatang pohon untuk menggantikan roh saya.

Tujuh hari kemudian, pohon itu tak disangka jadi layu dan mati, saya kaget sekali.

Saya gunakan lagi sarang burung di atap rumah untuk menggantikan roh saya, tujuh hari kemudian, seekor walet mati lemas di depan pintu rumah saya. Saya melihat burung mati begitu membuka pintu, saya pun kaget sekali.

Saya titipkan lagi roh saya di "Thanka Tantra", Thanka "Jambhala Kuning".

Tujuh hari kemudian, benang thanka putus, thanka jatuh di mandala, saya pun kaget sekali.

Terakhir, saya tidak berdaya, saya hanya menekuni "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici".

Mudra membentuk "Mudra Penghilang".

Bervisualisasi diri sendiri masuk ke dalam mudra.

Baca mantra: "Om. Molizhiyi. Suoha." Saya tekuni selama 7 hari.

Akhirnya, saya bertemu sesosok setan raksasa, berwajah hijau dan bertaring, wujudnya sangat menakutkan, memimpin setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya, mati-matian mencari saya di depan, belakang, dan di dalam rumah saya.

Bahkan di kulkas, bak mandi, mandala, toilet, dan lain-lain pun dicari.

Pokoknya, mereka sama sekali tidak menemukan saya, "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici" saya tidak dapat ditemukan oleh makhluk halus manapun.

Setan terbang raksasa dan setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya ini tanpa alasan yang jelas menganggap saya telah menguap di alam manusia.

Telah lenyap. Telah hilang. Atau benar-benar telah mati.

Itu sebabnya, setan terbang raksasa pun mencari saya seharian penuh, lalu pulang melaporkan tugasnya.

Karena "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici", nyawa saya pun tertolong, inilah kehebatan "Mantra Dewa Marici", berkah kelengkapan mudra dan roh saya dapat masuk ke dalam mudra, ini kisah nyata.

*

Setelah bhiksu sesat dari Hokkaido gagal mencelakai saya dengan "Ilmu Setan Terbang", hatinya sangat jengkel.

Lalu ia marah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap saya, ia marah sampai terus-menerus menghentakkan kakinya. Ia masih ingin mencelakai saya dengan ilmu sesat lainnya, namun, ilmu sesat yang terbesar yang ia miliki adalah "Ilmu Setan Terbang", bahkan "Ilmu Setan Terbang" pun tidak berguna, ia sadar ia tidak mampu mencelakai saya, akhirnya, saking marahnya, ia sendiri meninggalkan Hokkaido, mengambil langkah seribu, kabur entah ke mana.

Tadinya si bhiksu sesat mempunyai beberapa murid, juga tercerai-berai.

Terus terang, saya masih belum menggunakan Mahasadhana saya! Misalnya:

"Hevajra".

"Chakrasamvara".

"Guhyasamaja".

"Yamantaka".

"Kalachakra".

keknya pernah nonton pilemnya nih, yg dibintangi sama saikong yg sekarang dah matek itu, siapa namanya ya? keknya bukan Lu Sheng Yen deh...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2547 on: 18 August 2010, 03:24:42 PM »
numpang lewat yoo
membaca kisah "Bhiksu Sesat dari Hokkaido" ini serasa seperti membaca sipnosis film vampir hongkong yang ngetrend di tahun 90-an

nah bener, ini maksudku, tapi filem itu pemerannya bukan Lu sheng Yen kan?

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2548 on: 18 August 2010, 03:33:00 PM »
Minta semua warna pamakumara n nama2nya ya.... kelebihan masing2 apa.....

mana jg jago ba |) u T ?  :P :P :P :P
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« Reply #2549 on: 18 August 2010, 03:48:42 PM »
[...]

"Mahaguru Lu, Anda telah menyalahi bhiksu sesat, bhiksu sesat yang Anda salahi adalah salah satu dari 500 bhiksu sesat di pedalaman, salah seorang bhiksu sesat yang paling hebat! Ilmu Setan Terbangnya telah mencelakai tidak sedikit manusia, hari ini, Anda harus melakukan perlindungan diri dengan sebaik-baiknya!"

Saya terkejut sekali begitu mendengarnya.

Tadinya saya tidak menghiraukan si bhiksu sesat, tak disangka ia sungguh punya sedikit ketrampilan.

Saya tidak tahu, apa itu "Ilmu Setan Terbang".

Bagaimana pula saya melindungi diri?

Saya lebih dulu menggunakan "Ilmu Pengganti", saya meminjam sebatang pohon untuk menggantikan roh saya.

Tujuh hari kemudian, pohon itu tak disangka jadi layu dan mati, saya kaget sekali.

Saya gunakan lagi sarang burung di atap rumah untuk menggantikan roh saya, tujuh hari kemudian, seekor walet mati lemas di depan pintu rumah saya. Saya melihat burung mati begitu membuka pintu, saya pun kaget sekali.

Saya titipkan lagi roh saya di "Thanka Tantra", Thanka "Jambhala Kuning".

Tujuh hari kemudian, benang thanka putus, thanka jatuh di mandala, saya pun kaget sekali.
忍法空蝉: 鳥の巣
Ninpo utsusemi: Tori no Su.

*Utsusemi adalah jurus pengalihan yang digunakan para Ninja sehingga musuh mengira telah melukai tubuh si Ninja, sementara yang terluka sebenarnya adalah objek lain (biasanya kayu yang diberi baju/aksesoris mirip si Ninja).


Quote
Terakhir, saya tidak berdaya, saya hanya menekuni "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici".

Mudra membentuk "Mudra Penghilang".

Bervisualisasi diri sendiri masuk ke dalam mudra.

Baca mantra: "Om. Molizhiyi. Suoha." Saya tekuni selama 7 hari.

Akhirnya, saya bertemu sesosok setan raksasa, berwajah hijau dan bertaring, wujudnya sangat menakutkan, memimpin setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya, mati-matian mencari saya di depan, belakang, dan di dalam rumah saya.

Bahkan di kulkas, bak mandi, mandala, toilet, dan lain-lain pun dicari.

Pokoknya, mereka sama sekali tidak menemukan saya, "Sadhana Penghilang dari Dewa Marici" saya tidak dapat ditemukan oleh makhluk halus manapun.

Setan terbang raksasa dan setan-setan kecil yang tak terhitung jumlahnya ini tanpa alasan yang jelas menganggap saya telah menguap di alam manusia.

Telah lenyap. Telah hilang. Atau benar-benar telah mati.

Itu sebabnya, setan terbang raksasa pun mencari saya seharian penuh, lalu pulang melaporkan tugasnya.
忍法影舞
Ninpo Kage Mai.

*Ini adalah jurus menghilang dari Ninja sehingga tidak dapat ditemukan lawan.

+ jurus rahasia:
"Hevajra". (760C7E20 00000000)
"Chakrasamvara". (2828C793 83F15257)
"Guhyasamaja". (2828C7AE 84F152DE)
"Yamantaka". (760E8C40 00000000)
"Kalachakra". (28153A65 0B56A9B6)



Saya baru tahu kalau Buddha diserang, pakai jurus Ninjitsu untuk bertahan. Tadinya saya pikir pakai kekuatan metta.  :D
« Last Edit: 18 August 2010, 03:54:34 PM by Kainyn_Kutho »