//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha wanita  (Read 11407 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buddha wanita
« Reply #15 on: 03 February 2009, 03:32:03 AM »
Dalam bathin seorang yg telah bebas, tidak ada lagi pikiran "aku pria" atau "aku wanita"
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha wanita
« Reply #16 on: 03 February 2009, 08:38:17 AM »
Karena kalo wanita lagi mens pasti marah2,ngomel2 ,trus pas menopause pasti agak sensi,trus masih banyak sekali kerjaan wanita yang bikin hatinya tidak menentu walaupun ia keluar dari kehidupan perumah tangga.
sori yah buat cewe bukan maksud menyinggung,karena memang begitu alamnya,coba bedakan ama pria yang tentunya tidak repot untuk ini itunya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Buddha wanita
« Reply #17 on: 03 February 2009, 08:40:42 AM »
Seperti juga dengan yang w pernah dengar ceritanya:
Dulu ada banyak Bhikkhu dan Bhikkhuni, ada sekelompok perampok, mereka membunuh para Bhikkhu tersebut dan mengapa2in BhikkhuniT_T""""""""""""", lalu Tipitaka dikoyak2^^"""""""""" (klo gak salah para Bhikkhu juga berusaha melindungi Bhikkhuninya<klo gak salah ya^^">)Lalu katanya sebagian Bhikkhu yang selamat lari ke hutan sambil menyelamatkan Tipitakanya^^"",(klo salah, mungkin w salah dengar aja kali ya...^^?""")

Klo seandainya memang benar hal tersebut terjadi, maka w bertanya: Apakah Tipitaka yang ada di dunia ini, semuanya sudah lengkap?
klo menurut w sih, w ragu...^^"
soalnya Benarkah semua yang disabdakan Sang Buddha dulu itu sudah lengkap diTipitaka? pasti kan ada yang tidak tercantumkan didalam Tipitaka ya...^^?" w agak kurang yakin nih...^^?"
Bukankah hal diatas yang w bilang itu merupakan tidak dapat bakal bertahan lamanya Dhamma itu karena seperti yang diramalkan Sang Tathagata?
tinggal beberapa ribu tahun lagi dong berarti Dhamma dapat bertahan lama^^?"

kayaknya jadi OOT nih^^" klo OOT dipindahin ke thread baru pun gak papa lha...^^"mohon dipindahin ya klo perlu ^:)^ sori ngerepotkan kali ya^^?""

Jadi kesimpulan yang w dapat, tidaklah mungkin ada Sammasambuddha itu seorang wanita, kalaupun seorang wanita itu bakal jadi seorang Buddha maka saya rasa, Beliau akan Punnabhava dulu menjadi seorang lelaki^^?"
(pertanyaan2 di atas dah ada lho sejak sebelum w bergabung diDC^^?" sekarang baru bisa nanya^^?" dari dulu dah pengen nanya ke org, cumannya gak gitu brani^^?")

semoga Dhamma masih dapat bertahan lama... _/\_
semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para deva dan naga yang perkasa,
setelah menikmati jasa-jasa yang ada...^^?"
mau melindungi ajaran,
mau melindungi pembabaran Dhamma,^^?"

Sabbe satta bhavantu sukkhitthatta
svathi hotu
sadhu sadhu sadhu _/\_

metta cittena,
Citta _/\_


dear sis,

Dalam Dhammanussati dengan jelas diterangkan mengenai enam sifat Dhamma yaitu :
1. telah sempurna dibabarkan
2. nyata di dalam kehidupan
3. tak lapuk oleh waktu
4. mengundang untuk dibuktikan
5. menuntun ke dalam batin
6. dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

Jika dilihat diatas bhw dhamma telah sempurna dibabarkan, jadi buddha sudah memberikan dhamma yg membimbing ke arah pembebasan dukkha.
Misal dalam sejarah lalu terjadi kekacauan dimana ada sebagian buku dhamma yg dibakar/musnah, mari kita kembali lihat sifat2 lainnya yaitu :
2. nyata di dalam kehidupan
3. tak lapuk oleh waktu
4. mengundang untuk dibuktikan
5. menuntun ke dalam batin
6. dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing.

penjelasan :
no. 2 : Apakah benar dukkha terjadi dalam hidup kita? bagaimana dengan hal2 yg ada dalam tipitaka lainnya, apakah dapat diimplementasikan dalam hidup keseharian?
no. 3. tak lapuk oleh waktu : adakah mahluk yg terbebas dari dukkha, anicca dan anatta?
no. 4. sudahkah kita membuktikan sendiri dhamma dalam keseharian kita?
no. 5. bagaimana manfaat dhamma terhadap pengembangan batin kita?
no. 6. kiranya sudah banyak org bijaksana yg memetik manfaat dhamma

Kiranya tidaklah perlu kita meragukan lengkap tidaknya dhamma/tipitaka namun marilah kita mempraktekkan dalam keseharian kita

semoga bermanfaat

metta  _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddha wanita
« Reply #18 on: 03 February 2009, 11:22:45 AM »
Dalam bathin seorang yg telah bebas, tidak ada lagi pikiran "aku pria" atau "aku wanita"
koq tahu ? ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buddha wanita
« Reply #19 on: 03 February 2009, 11:25:34 AM »
Dalam bathin seorang yg telah bebas, tidak ada lagi pikiran "aku pria" atau "aku wanita"
koq tahu ? ;D
ada di ceritanya di sutta
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddha wanita
« Reply #20 on: 03 February 2009, 11:26:41 AM »
bagi donk
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddha wanita
« Reply #21 on: 03 February 2009, 11:27:43 AM »
btw soal pertanyaan TS dah case close belon bos TS ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buddha wanita
« Reply #22 on: 03 February 2009, 11:30:45 AM »
bagi donk
rujukannya justru saya baca dari ebook di web DC... bentar cari dulu... lupa jg judulnya :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Buddha wanita
« Reply #23 on: 03 February 2009, 11:31:28 AM »
Karena kalo wanita lagi mens pasti marah2,ngomel2 ,trus pas menopause pasti agak sensi,trus masih banyak sekali kerjaan wanita yang bikin hatinya tidak menentu walaupun ia keluar dari kehidupan perumah tangga.
sori yah buat cewe bukan maksud menyinggung,karena memang begitu alamnya,coba bedakan ama pria yang tentunya tidak repot untuk ini itunya.

yg ini masuk akal.....kecuali individunya sangat amat luar biasa, hingga masalah fisik dan hormon dll gak mengganggu konsentrasinya, dan dapat mencapai pencerahan dengan cepat, hehe.....

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buddha wanita
« Reply #24 on: 03 February 2009, 11:37:10 AM »
Quote from: Nibbana Sebagai Suatu Pengalaman Hidup, halaman 8
Suatu  ketika,
Soma,  seorang  arahat wanita,  dia  ditegur  oleh Mara  (perwujudan  pikiran
jahat,-ed.)  yang  berhati  jahat,  dengan mengatakan  bahwa wanita memiliki
kecerdasan yang lebih rendah sehingga tidak akan dapat mencapai tingkatan
tertentu yang dicapai dengan usaha yang  luar biasa oleh para pertapa dan
orang-orang yang bijaksana, Soma kemudian menjawab bahwa kewanitaan
bukan merupakan halangan untuk mencapai  realisasi dari kebenaran  sejati
bagi  seseorang  yang  diberkahi  dengan  kecerdasan  dan  konsentrasi.
31
 
Kemudian, Soma menambahkan bahwa Mara seharusnya mengatakan kata-
kata  tersebut kepada seseorang yang berpikir bahwa ”saya adalah seorang
lelaki” atau “saya adalah seorang wanita” dan  tidak pada orang sepertinya.


bagian suttanya saya tidak tau :P
sebenarnya agak aneh jg ya... [masa arahat malah ajarin Mara taktik?]

tambahan:
Quote from: hal 10
Seorang  arahat  tetap  tidak  tergoncangkan  tanpa  timbulnya   
keserakahan  (anupadaya na paritassati)  :  hal  ini bermaksud bahwa
seorang arahat tidak mengenali dirinya dengan salah satu dari lima
kumpulan atau faktor personalitas

« Last Edit: 03 February 2009, 11:40:32 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Buddha wanita
« Reply #25 on: 03 February 2009, 11:47:47 AM »
Quote from: Nibbana Sebagai Suatu Pengalaman Hidup, halaman 8
Suatu  ketika,
Soma,  seorang  arahat wanita,  dia  ditegur  oleh Mara  (perwujudan  pikiran
jahat,-ed.)  yang  berhati  jahat,  dengan mengatakan  bahwa wanita memiliki
kecerdasan yang lebih rendah sehingga tidak akan dapat mencapai tingkatan
tertentu yang dicapai dengan usaha yang  luar biasa oleh para pertapa dan
orang-orang yang bijaksana, Soma kemudian menjawab bahwa kewanitaan
bukan merupakan halangan untuk mencapai  realisasi dari kebenaran  sejati
bagi  seseorang  yang  diberkahi  dengan  kecerdasan  dan  konsentrasi.
31
 
Kemudian, Soma menambahkan bahwa Mara seharusnya mengatakan kata-
kata  tersebut kepada seseorang yang berpikir bahwa ”saya adalah seorang
lelaki” atau “saya adalah seorang wanita” dan  tidak pada orang sepertinya.


bagian suttanya saya tidak tau :P
sebenarnya agak aneh jg ya... [masa arahat malah ajarin Mara taktik?]

tambahan:
Quote from: hal 10
Seorang  arahat  tetap  tidak  tergoncangkan  tanpa  timbulnya   
keserakahan  (anupadaya na paritassati)  :  hal  ini bermaksud bahwa
seorang arahat tidak mengenali dirinya dengan salah satu dari lima
kumpulan atau faktor personalitas



Samyutta Nikaya, Bhikkhuni Samyutta, 2. Soma.
Dikatakan oleh Soma bahwa dengan pikiran yang mantap, wanita atau pria tidak menjadi batasan mengerti ajaran dengan benar. Mereka yang berpikir "Aku pria", "Aku wanita", ataupun "Ini milikku" berada dalam genggaman Mara.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha wanita
« Reply #26 on: 03 February 2009, 11:48:41 AM »
Therigatha?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buddha wanita
« Reply #27 on: 03 February 2009, 11:52:30 AM »
Therigatha?

berarti bukan...
tapi sayang di samaggi phala belum ada...
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=1256



suhu... project tipitaka nya gimana nih?
Tissa Metteya Sutta terus...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buddha wanita
« Reply #28 on: 03 February 2009, 12:12:10 PM »
sumbernya dah nemu nih bos

di SN 5.2 Soma Sutta

Quote
At Savatthi. Then, early in the morning, Soma the nun put on her robes and, taking her bowl & outer robe, went into Savatthi for alms. When she had gone for alms in Savatthi and had returned from her alms round, after her meal she went to the Grove of the Blind to spend the day. Having gone deep into the Grove of the Blind, she sat down at the foot of a tree for the day's abiding.

Then Mara the Evil One, wanting to arouse fear, horripilation, & terror in her, wanting to make her fall away from concentration, approached her & addressed her in verse:
   That
   which is
to be attained by seers
 — the place so very hard to reach —
   women
   can't
 — with their two-inch discernment —
   attain.

Then the thought occurred to Soma the nun: "Now who has recited this verse — a human being or a non-human one?" Then it occurred to her: "This is Mara the Evil One, who has recited this verse wanting to arouse fear, horripilation, & terror in me, wanting to make me fall away from concentration."

Then, having understood that "This is Mara the Evil One," she replied to him in verses:
   What  
   difference
does being a woman make
when the mind's well-centered,
when knowledge is progressing,
seeing clearly, rightly,
   into the Dhamma.

Anyone who thinks
   'I'm a woman'
   or 'a man'
or 'Am I anything at all?' —
   that's who Mara's
   fit to address.

Then Mara the Evil One — sad & dejected at realizing, "Soma the nun knows me" — vanished right there.

project tipitaka lagi nge ngebrak DN nih.. sabar bang hehehe
There is no place like 127.0.0.1

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Buddha wanita
« Reply #29 on: 03 February 2009, 12:43:46 PM »
^atas
bos ini sabdah sangBuddha yah?

case never closed ;D

 

anything