buddha sendiri yg menyuruh kita ehipassiko
kalau kita ehipassiko persepsi sendiri bagaimana membedakannya dengan realita dan ilusi
bagaimana cara memulainya
Ehipassiko disini adalah membuktikan apakah ajaran Buddha itu membawa manfaat bagi perkembangan batin (kusala), ataukah akusala (tidak bermanfaat)
Banyak yg menyalah artikan ehipassiko ini sehingga menilai ajaran Buddha namun dengan menggunakan sudut pandang paham lain......
Itu kenapa bnyk yg mempertanyakan letak Nibbana, Kesucian, Jiwa, kesadaran, dsbnya
Ini yg saya diskusikan dengan ko william phang minggu lalu bhw ini menunjukkan ketidak konsistenan trend pikiran.
Misal mau tahu mengenai Nibbana, gunakanlah pola pikir Buddhism yg bersumber dari Anatta, Anicca dan Dukkha. Dengan ini, sudah menjawab nibbana, jiwa, kesadaran/pikiran, dsbnya
tapi kalo pake pola paham lain, yah cocoknya dengan konsep adanya Jiwa. Karena konsepnya adalah Atta, Nicca dan aDukkha.
semoga bisa bermanfaat bagi kita semua yah