//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Melepaskan Sepatu oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera  (Read 2223 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male


Melepaskan Sepatu
oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera


Suatu hari ada orang yang menghadiri acara yang dilaksanakan dengan duduk bersila bersama. Dia kehilangan sepatunya. Setelah acara selesai, dia mencari-cari dimana sepatu yang tadi dia lepaskan sebelum memasuki ruangan itu. Lama dia mencari hingga semua yang hadir telah maninggalkan tempat, tetapi sepatunya belum juga ketemu.

Sekarang pikirannya mulai gelisah, sangat gelisah. Dia kehilangan sepatunya dan menjadi risau, bagaimana nanti kalau pulang tanpa alas kaki. Tidak hanya gelisah, dia pun mulai mencurigai orang-orang tertentu sebagai pencuri sepatunya. Kegelisahan dan kemarahan pun dibawanya sampai ke rumah. Banyak orang di rumah mendapat porsi kemarahannya juga. Demikian juga sampai malam menjelang tidur, dia selalu memikirkan siapakah pencuri sepatunya. Sampai waktu tidur, dia pun bermimpi menemukan kembali sepatunya. Tetapi begitu terbangun, ternyata hanya mimpi, kecewa sekali. Sepatu yang hilang itu telah menyita waktu bahkan menyiksa pikirannya selama berhari-hari. Dia penasaran sekali.

Orang itu akhirnya datang kepada saya. Tetapi, bukannya meminta nasihat akan kepusingannya–setelah dia menceritakan tentang sepatunya yang hilang dan kepusingannya yang sudah beberapa hari–dia langsung saja bertanya, dimana sekarang sepatunya itu. Dia menganggap saya mempunyai kemampuan di luar kemampuan manusia biasa, bisa melihat dari jauh keberadaan sepatunya sekarang.

Saya menjawab, “Oh ya, saya tahu di mana sekarang sepatu Anda yang hilang itu.” Seketika wajahnya menjadi berseri-seri. Saya melanjutkan menjawab, ”Sepatu Anda sekarang berada di dalam pikiran Anda sendiri”.
Dia sejenak terkejut, tetapi lalu menunduk agak tersipu-sipu malu. Kemudian saya menjelaskan bahwa kita cenderung menyimpan dan mengumpulkan banyak hal, tidak mau berlatih melepas, termasuk mengumpulkan masalah, yang kecil-kecil sekalipun. Kita simpan dan kita bawa kemana-man masalah-masalah yang menyiksa itu.

Kalau kita belajar melepas milik kita secara benar dengan cara memberikan dana, memberi amal pertolongan kepada siapapun yang memerlukan–yang sudah tentu dilakukan sesuai dengan kemampuan kita–maka kita mulai balajar melepas. Tidak hanya mengikuti keserakahan dengan mencari, mengumpulkan, dan menyimpan. Terus mencari, mengumpulkan dan menyimpan sepanjang hari, selama hidup. Sulit melatih diri melepaskan sesuatu untuk kebajikan.

Kalau kita sering dan senang berlatih melepas dengan memberi kebajikan, maka kalau timbul masalah yang mengganggu pikiran, kita bisa dengan tidak sulit melepaskannya. Mana yang Anda pilih? Materi Anda tetap utuh tetapi pikiran Anda kacau, hancur; atau biarlah materi terlepas – kalau memang amat sulit didapat kembali – asalkan pikiran atau mental Anda tidak hancur. Dalam kehidupan ini, bukankah kita menginginkan ketentraman?

Sumber: Buku (Bersahabat dengan Kehidupan)

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Melepaskan Sepatu oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #1 on: 15 May 2010, 01:45:48 AM »
Tp kalo Elin jadi dia, penasaran juga..
tuh sepatu kemana yah? :-?

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Melepaskan Sepatu oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera
« Reply #2 on: 15 May 2010, 04:39:43 AM »
Tp kalo Elin jadi dia, penasaran juga..
tuh sepatu kemana yah? :-?

Penasaran sih boleh aja, tapi ketidak tenangan, kekacauan pikiran yg terus menerus
tentang sepatu yg berharga (mungkin 200ribu kalau bara, kalau lama mungkin tinggal 75ribu) itu
tidaklah layak menjadi masalah besar............ tinggal memberikan les private mandarin 1 jam....
75 ribu tsb udah bisa kembali dan masalah terpecahkan (beli sepatu baru lagi)...

apakah begitu ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

 

anything