//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - nyanadhana

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 255
196
girlcott nya Walubi lebih luar biasa.,

197
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 06:07:55 PM »
dalihnya ya poin poin dalam pembunuhan tidak terpenuhi karena disana tidka terdapat pikiran yang buruk namun apa yang kita jalani sebagai manusia seharusnya bisa disadari sebagai proses.buat dia yang dikasih euthanasia mungkin dia berpikir saya tidak berguna lagi,hanya membawa kesusahan untuk keluarga saya ,dan di sisi keluarga,kasian dianya harus menanggung derita penyakitnya. ke dua belah pihak tetap akan merasakan dukha.
bahkan dalam koma sebetulnya orang sakit masih mendengar hanya saja tubuhnya tidak menterjemahkan keluar apa yang ia pikirkan.kematian adalah dilema setiap orang,menyadari kematian adalah ujian terbesar setiap orang.

Dalam kasus euthanasia, sepertinya tidak ada niat untuk mencelakai si penderita; meskipun pada akhirnya si penderita pun meninggal. Tapi saya pikir saat melakukan eksekusi, pasti ada pikiran untuk menolak (dosa) ataupun tertarik (lobha). Lagipula salah satu syarat pembunuhan adalah "adanya niat untuk membunuh". Niat baik dan niat buruk tetap merupakan niat. Oleh karena itu dalam pandangan Buddhisme, suatu kasus tidak bisa disebut sebagai pembunuhan apabila terjadi secara tidak sengaja (subjek tidak tahu ada objek; dan atau tidak ada niat untuk mengakhiri hidup orang lain).

Segala hal yang disebut sebagai dilema tentu saja merupakan dukkha bagi pihak yang mengalaminya.

Setahu saya, tidak semua orang koma bisa "mendengar" pembicaraan di sekitarnya.

Saya menangkap maksud Anda bahwa euthanasia sebaiknya tidak dilakukan. Yang penting bagi si penderita adalah menghadapi keadaannya saat ini; sedangkan yang penting bagi keluarga dan orang lain adalah menyadari bahwa inilah dukkha. Apakah benar maksud Anda seperti ini?

ya.

198
dari Wacana Walubi

199
Wajah :

   1. Wajah yang begitu bersahabat (friendly) bukan dengan profil yang wibawa dan agung, mudah untuk didekati, mudah membaur, sangat ramah, sikap luwes, bagai orang tua yang welas asih, membuat umat manusia merasa nyaman dan sejuk dalam hati, setiap orang senang mendekati dan mempelajari pribadi kebudhaannya.
   2. Senantiasa menampilkan kesederhanaan, mendidik manusia bahwa kebenaran tertinggi bukan dalam literatur, studi akademis, pengkajian pengetahuan, melainkan dalam pengamalan sehari-hari
   3. Mengekpresikan pribadi kesederhanaan dan kesamaan, bahwa manusia dan buddha bukanlah dua, tiada suci dan tiada awam, asalkan kita mau berjuang niscaya dapat mengembalikan watak suci semula (roman buddha)
   4. Menunjukkan pribadi yang lugu polos, membuat keyakinan dan harapan dalam diri manusia untuk mencapai kebuddhaan
   5. Menyampaikan kepada manusia bahwa pelaksanaan misi universal bukanlah kemampuannya pribadi melainkan kebesaran Kuasa Tuhan, Tuhan lah yang mengatur segala-galanya.
   6. Wajah lugu dan polos membuat orang merendah diri, tidak sok pamer.
   7. Wajah cinta kasih membuat orang mempelajari hati cinta kasih.

Dada yang terbuka dan lebar

   1. Legah leluasa, berjiwa besar, hati maha metta, lugu polos, pandangan jauh, menghadapi semua kejadian tak menaruhnya di dalam hati.
   2. Menunjukkan hati yang lurus, jujur, apa adanya, tidak menutup-nutupi, tidak dibuat-buat, tak ada yang tak boleh diketahui orang, sungguh bagai keluguan anak kecil.
   3. Dada lapang dan lebar, membuat orang optimis, penuh semangat.

Kantung chien khun

   1. Menutup dan membungkus semua kegelapan, kejahatan, kekacauan, penderitaan, sebagai gantinya mendatangkan terang, kebaikan, kedamaian, kebahagiaan bagi manusia.

Tasbih yang dipegang

   1. Senantiasa mengikat jodoh baik kepada semua mahkluk, membawakan kebahagiaan kepada semua mahkluk.

Senyuman

   1. Berbelas kasihan dan menyadarkan manusia dari buaian mimpi penderitaan
   2. Senyuman wajar, penuh keakraban, kelucuan, mendatangkan kebahagiaan universal, senyuman yang mendatangkan kebahagiaan kepada umat manusia.
   3. Wajah penuh senyuman : membuat orang lupa akan kegelisahan, tiada kekwatiran, penuh kebahagiaan.

Bidang perut yang besar

   1. Membuat orang mempelajari sikap penuh toleransi, pemaafan tidak terikat dan kaku.
   2. Figure yang tepat untuk manusia akhir zaman dalam pembinaan diri. Sebuah figure yang mendatangkan manfaat banyak kepada manusia.

200
HARI itu, saya berjalan kaki dengan penuh ketekunan. Berjalan kaki adalah meditasi jalan, saya memperhatikan langkah kaki sendiri. kaki kanan dan kaki kiri selangkah demi saelangkah, cara mengangkat kaki, meletakkan kaki. Itu berarti melangkah kian maju. Saya melalui konsentrasi ini memasuki samadhi, dengan cara ini dapat pula memperoleh samadhi balam.

Dalam hal belajar mengamati langkah sendiri, menaruh sepenuh hati pada gerakan tubuh yang berkesinambungan saat berjalan,dalam pikiran hanya ada aku sedang berjalan. Ini pun dapat memasuki samadhi.

Hari itu matahari sangat terik, suhu udara sangat tinggi,keringat saya bercucuran,seluruh badan basah kuyup, baik di kepala, ketiak maupun punggung, bahkan kaki pun berkeringat.

Pakaian menempel pada badan, saya terus melangkah. Pakaian yang telah kering kembali basah, sudah basah kembali kering, tampak butiran garam yang berwarna putih melekat dipermukaan baju.

Ketika itulah, semerbak harum memuai di udara, bagai aroma bunga seperti pula wangi cendana, rasanya bukan kedua-duanya, namun wangi yang sangat agung dan luar biasa.

Wewangian itu mengelilingi saya. Angin sejuk sepoi-sepoi membuai di kepala,di tubuh dalam sekejap terasa amat segar dan nyaman, udara panas segera lenyap, tubuh menjadi sejuk dan nyaman.

Sekonyong-konyong saya mengangkat kepala,rupanya Buddha Prabhasadhu tiba. Saya bertanya pada Buddha Prabhasadhu," Mengapa begitu anda tiba, semerbak harum dan udara segar menghantarkan kenyamanan dan kebahagiaan? Sungguh luar biasa."

Buddha Prabhasadhu menjawab," Seorang yang telah mencapai kesempurnaan agung, pancaran hati mulia iytu mencakupi langit, bumi dan sulit diungkapkan." Apakah kebanyakan sadhaka dapat merasakan pancaran hati mulia ini ?"

Buddha Prabhasadhu menjawab, " Banyak sadhaka menggunakan panca indra serta pikirannya pada materi duniawi melulu, orang-orang macam ini tidak dapat, bahkan seumur hidup pun tidak mengetahui adanya pancaran cahaya mulia Buddha."

"Cukup banyakkah sadhaka yang dapat merasakan getaran ?" Kebanyakan tidak dapat, sebab mereka sembrono, kurang memperhatikan, walaupun mereka belajar meditasi, tetapi tidak sungguh-sungguh mendalami, tidak sepenuh hati dan tidak konsistensi. Sangat disesalkan bahkan mereka tidak percaya pada sentuhan batin ini."

"Dapatkah membantu mereka ?"Ini masalah smrti, hanya melalui kekuatan smrtilah dapat mengalami sentuhan spiritual, seperti halnya kemampuan melihat alam halus, kemampuan mendengar suara jauh, kemampuan membaca pikiran orang, kemampuan mengingat kelahiran lampau, semua ini hal yang amat unik.

Bagi orang yang smrtinya kasar, dalam seumur hidup pun tidak mampu melihat dan merasakan hal spritual, kiranya Buddha tidak dapat membantunya." Saya bertanya, " Mengapa Saya mampu setiap saat merasakannya?"

"Dalam sekian banyak sadhaka, anada termasuk yang langka. Belum pernahkah anda mendengar bahwa hanya sesama Buddha yang dapat mengetahuinya?"Jawab Buddha Prabhasadhu, Apa yang anda ketahui tentang saya?". Tiada nafsu, tiada derita, sunya". Saya bertanya," Hari ini saya telah banyak berkeringat, berbau badan, apakah anda tidak merasa jijik ?"

Buddha Prabhasadhu menjawab"Buddha Sakyamuni berkata bahwa dunia saha adalah dunia yang penuh dengan kekotoran panca kasayah, cukup memuakkan. Tetapi, keharuman yang terpancar dari batin anda, tak mampu terpolusi oleh kekotoran duniawi, para Buddha Bodhisattva ataupun para dewa dan mahluk halus berkenan berada di sekeliling anda."Saya bertanya," apakah mahluk halus mampu melihat Buddha?". Mahluk halus tidak mampu melihat Buddha, walaupun sama-sama tergolong dalam alam halus, namun alam halus terbagi dalam tingkat yang berbeda, ibarat dunia semut dan manusia."

Buddha Prabhasadhu memberitahukan saya," Apabila seseorang tidak beribadah, batinnya senantiasa kasar, tak bedanya dengan semut, dari lahir hingga mati, hanya makan, tidur, kerja namun beda dengan orang yang beribadah, mampu melihat keseluruhan hidup yang hakiki, memasuki alam yang terang tanpa derita, memperoleh prajna yang kekal, mencapai sidhi yang sempurna."

Sumber :
(Tulisan MV Lian Sheng)

201
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 05:45:36 PM »
dalihnya ya poin poin dalam pembunuhan tidak terpenuhi karena disana tidka terdapat pikiran yang buruk namun apa yang kita jalani sebagai manusia seharusnya bisa disadari sebagai proses.buat dia yang dikasih euthanasia mungkin dia berpikir saya tidak berguna lagi,hanya membawa kesusahan untuk keluarga saya ,dan di sisi keluarga,kasian dianya harus menanggung derita penyakitnya. ke dua belah pihak tetap akan merasakan dukha.
bahkan dalam koma sebetulnya orang sakit masih mendengar hanya saja tubuhnya tidak menterjemahkan keluar apa yang ia pikirkan.kematian adalah dilema setiap orang,menyadari kematian adalah ujian terbesar setiap orang.

202
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 05:32:48 PM »
paling ujung2nya menjadi dualisme pro dan kontra lagi.mungkin orang yang koma tadi bisa sembuh suatu hari tapi biasanya semakin berada di rumah sakit malah dikasih obat2an tidak2,makin lama komanya ya makin berduit rumah sakitnya.tergantung bagaimana anda memandang dan keputusan anda mungkin bisa jadi terbaik atau terburuk.entahlah.

Betul. Ini merupakan dilema... Mungkin bisa sembuh, mungkin juga tidak. Segala sesuatu di dunia ini tidak pasti, yang sudah pasti adalah "mati". :)

Seandainya euthanasia pada AA bisa menyelamatkan banyak orang (termasuk juga keluarga A), apakah menurut Anda euthanasia ini sebaiknya dilakukan?

dirimu adalah penolong untuk dirimu sendiri.dirimu adalah guru untuk dirimu sendiri.buat saya sendiri sebisa mungkin pada masa muda kita bisa menjaga kondisi kesehatan,dan sebisa mungkin menghindar dari rumah sakit karena namanya rumah sakit makin kesana ya makin sakit kalo kesana sehat dan sembuh mah rumah sakit tutup aja.

203
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 05:09:05 PM »
bukankah keluarga itu punya hutang masa lampau kepada anak itu mungkin aja di masa lampau keluarga itu utang besar2an tapi ga mau bayar nah dibalasnya pada saat sekarang,bagaimana mengambil cerita moral diatas?

Kita tidak bisa membuktikan apakah benar keluarga itu punya banyak hutang pada anak itu pada kehidupan lampaunya. Saya tidak berani berpendapat lebih jauh mengani hal-hal spekulatif seperti ini...

Pesan moral yang saya tangkap adalah "keluarga itu menghadapi dilema". Jika tidak membunuh, maka semua anggota keluarga akan terbunuh. Jika diam saja dengan prinsip "memetik buah kamma buruk untuk membayar hutang pada anak itu", ini sudah perbuatan pesimis.
paling ujung2nya menjadi dualisme pro dan kontra lagi.mungkin orang yang koma tadi bisa sembuh suatu hari tapi biasanya semakin berada di rumah sakit malah dikasih obat2an tidak2,makin lama komanya ya makin berduit rumah sakitnya.tergantung bagaimana anda memandang dan keputusan anda mungkin bisa jadi terbaik atau terburuk.entahlah.

204
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 04:57:09 PM »
Ikut komentar..
Sebelum kita menjadi pelaku Euthanasia..
Coba kita tanyakan pada diri sendiri,
Jika kita tekondisi sakit yg kronis apakah mau di Euthanasi??.

Lalu bagaimana kasus terhadap pasien yg Koma(medis) yg telah berbulan-bulan tidak kunjung sadar..

;D


Entahlah, setiap orang punya pandangan berbeda. Misalnya saja: saya tetap tidak mau di-euthanasia meskipun sakit saya separah apapun. Tapi kalau orang lain mungkin saja berharap di-euthanasia ketika mendapat sakit itu. Karena itu diri kita sendiri tidak bisa jadi patokan... :)

Nah, itu contoh yang baik. Mari kita berandai-andai...
Keluarga A adalah keluarga miskin. Anak mereka yang bernama AA mengidap penyakit kronis dan harus dioperasi. Setelah dioperasi, keadaannya menjadi sedikit lebih baik. Tapi AA tidak sadar dan menjadi koma sampai bertahun-tahun. Jika AA tetap dipertahankan untuk terus diobati, maka keluarga A akan mengalami kebangkrutan karena mereka miskin. Dan itu pun belum ada jaminan bahwa AA akan sadar dari koma. Jika keluarga A tidak ingin melanjutkan pengobatan AA, maka keluarga A harus mengobatinya sendiri dan tetap merepotkan serta menguras finansial keluarga. Nah dokter menyarankan untuk melakukan tindakan euthanasia. Kalau Bro Mr.Johnz berada di posisi untuk mengambil keputusan, apa yang akan Anda lakukan?

bukankah keluarga itu punya hutang masa lampau kepada anak itu mungkin aja di masa lampau keluarga itu utang besar2an tapi ga mau bayar nah dibalasnya pada saat sekarang,bagaimana mengambil cerita moral diatas?

205
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 04:45:44 PM »
keluarganya melakukan pembunuhan atas dasar cinta kasih?

206
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 04:37:54 PM »
ya setidaknya safe bisa masuk alam Brahma nah kalau tidak bukannya masuk alam niraya.pada saat akan meninggal menembus kesucian apakah orang yang mau euthanasia dengan keinginan dia sendiri bisa menyelami hal itu.no comment sih soal pikiran orang beda2 tapi apakah layak dijadikan pembanding.

Menurut saya, sebaiknya pembahasan euthanasia ini dikaji dari segi ilmu biologi dan ilmu etika yang dipandang dari sisi Buddhisme. Jadi persoalan apakah seseorang yang diakhiri hidupnya itu menuju ke alam berbahagia atau tidak itu merupakan term persoalan yang berbeda dari aspek bioetika ini. :) Jika mau dihubungkan dengan kelahiran berikut yang lebih baik, kita bisa saja punya pendapat bahwa orang yang menderita karena penyakit berat bisa saja meninggal dengan tidak tenang; makanya kita euthanasia saja supaya meninggal dengan mudah. Nah, hal seperti inilah yang menurut saya sudah spekulatif. Karena itu tidak saya bahas, setidaknya di awal diskusi ini. Lagipula Buddhisme bukanlah ajaran yang menghimbau "boleh membunuh orang lain ataupun bunuh diri sendiri asalkan selanjutnya terlahir ke alam yang lebih baik". 

Menurut Anda, apakah euthanasia pantas diterapkan di bidang kedokteran dewasa ini?

apakah anda sendiri mendalami pikiran orang yang ketika akan euthanasia ... kita memang bisa menilai dari luar tapi sedalamnyua pikiran orang kita tidak akan pernah tahu dan bagi mereka yang belum mencapai pencerahan,kematian adalah hal yang menakutkan.baik seorang pemberani atau siapapun,kematian adalah ketakutan terbesar manusia,sekali algi apakah anda tahu bahwa orang yang akan di"euthanasia" itu pikirannya sangat tenang?dan apakah yakin pikiran yang tenang akan mencapai alam bahagia sementara beban kamma ia masih tanggung?
pernah saya tanya bhante, kalo ada orang meninggal dalam kondisi bahagia sementara dia berbuat kamma terburuk dimasa lampau apakah kamma itu hilang ?jawab bhante ,orang itu akan terlahir di alam berbahagia untuk sementara waktu dan tetap kamma buruk itu akan mendorongnya jatuh lagi.

207
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 04:23:49 PM »
ya setidaknya safe bisa masuk alam Brahma nah kalau tidak bukannya masuk alam niraya.pada saat akan meninggal menembus kesucian apakah orang yang mau euthanasia dengan keinginan dia sendiri bisa menyelami hal itu.no comment sih soal pikiran orang beda2 tapi apakah layak dijadikan pembanding.

208
Sutta Raja Agung Avalokitesvara <= ko ong kwan se im keng
Maksudnya, Koo Ong Kwan Se Im Keng ini Sutra Mahayana atau buatan LSY?

ini bikinan biksu China yang dulunya diceritakan bertemu Kwan Im dan dibimbing menulis sutranya.

209
Diskusi Umum / Re: Euthanasia - Pembunuhan Bermartabat
« on: 20 April 2010, 04:09:37 PM »
Bhikkhu Godika Thera mengakhiri hidupnya karena dia sudah mencapai kekosongan yang sebenarnya dia matipun tidak akan terlahir kembali lagi.pertanyaannya yang mau euthanasia sudah mencapai apa yang dicapai bhikkhu Godhika atau belum?
kemana ia akan bertumimbal lahir bila ia mengakhir hidup yang belum masanya?

210
^
alangkah lebih baik jangan pake beyond belief terlalu kasar n menyereang yah ada baiknya jadi jurus terakhir aja. mungkin lebih bagus pake studi banding agama buddha n kr****n aja

bagaimanapun orang yang sudah menutup hatinya akan perubahan tidak akan menerima isi buku tersebut sama seperti Da Vinci Code vs Catholic.paling jawaban finalnya,semua misteri Yang Diatas,sebagai manusia ga akn mampu menalar apa mau yang Diatas.

Pages: 1 ... 7 8 9 10 11 12 13 [14] 15 16 17 18 19 20 21 ... 255
anything