//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Empat jenis Pemahaman yang Jernih  (Read 4588 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« on: 10 December 2008, 05:10:53 PM »
Diambil dari buku: Maha Satipatthana Sutta, Jalan Satu Arah (The Only Path to Nibbana)
Penulis: Ven. Weragoda Sarada Maha Thero
Diterjemahkan oleh: Dra. Lanny Anggawati
Dra. Wena Cintiawati
Editor: Bhikkhuni Santini
Penerbit: Wisma Sambodhi, Klaten
Persaudaraan Bhikkhuni Theravada Indonesia.

Bab 2.4 Catu Sampajanna Pabba
Empat Jenis Pemahaman yang Jernih

"O, Para bhikkhu! Demikian pula, seorang bhikkhu - ketika sedang berjalan hilir mudik- mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang memandang ke belakang, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang membungkuk dan meregangkan tubuh, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang memakai jubah dalam dan jubah luar, dan ketika sedang membawa mangkuknya, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang makan, minum, mengunyah dan merasakan, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang buang air besar/kecil, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih. Ketika sedang berjalan, sedang berdiri, sedang duduk, sedang tidur, sedang terjaga, sedang berbicara, atau sedang diam, dia mempraktekkan pemahaman yang jernih."

Puna ca param, bhikkhave, bhikkhu, abhikante patikkante sampanajanakari hoti, Alokite vilokite sampajanakari hoti, Samminjite pasarite sampajanakari hoti, Sanghatipattacivara dharane sampanajanakari hoti, Asite pite khayite sayite sampajanakari hoti, Uccarapassavakamme sampanajanakari hoti, Gate thite nisinne sutte jagarite bhasite tunhibhave sampajanakari hoti.

Ada empat bentuk pemahaman yang jernih. Ungkapan "sampajanna" berarti "kebijaksanaan yang bajik". Meditator yang mempunyai pemahaman jernih yang berunsur empat, selalu bertindak dengan keberadaaan pikiran, dan merenungkan dengan rasa kebijaksanaan. Inilah empat jenis pemahaman jernih:

1. Satthaka sampajanna
Pemahaman yang jernih tentang keberhasilan, yang berarti penyelidikan awal sebelum memulai aktivitas apapun - untuk melihat apakah ada kemungkinan untuk berhasil. Ini berarti pemeriksaan dengan kebijaksanaan yang bajik agar tujuan meditasinya berhasil

2. Sappaya sampajanna
Pemahaman yang berhubungan dengan kesesuaian. Ketika memulai sesuatu, pelajarilah apakah itu akan menopang untuk manfaat objek meditasinya - berarti, penyelidikan apakah itu sesuai.

3. Gocara sampajanna
Pemahaman yang jernih mengenai makanan. Ketika pergi mengupulkan dana makanan, dia menyelidiki dengan kebijaksanaan apakah aktivitas itu sesuai dengan objek meditasi. Inilah pemahaman yang jernih mengenai makanan.

4. Asammoha sampajanna
Pemahaman yang jernih, yang kosong dari gejolak pikiran. Bertindak tanpa pikiran yang menjadi bingung dijelaskan sebagai pemahaman yang jernih, yang tidak memiliki gejolak pikiran.

Manusia melakukan amat banyak macam aktvitas sejak lahir sampai mati. Disini, yang dimaksud dengan pemahaman jernih adalah melakukan semua aktivitas dengan keberadaan pikiran yang sempurna. Di bagian Khotbah yang dikutip di atas, dikelompokkan sembilan belas aktivitas, yaitu:

1. abhikkante - Bergerak maju
2. patikkante - Kembali; atau datang kembali
3. alokite - Memandang ke depan
4. vilokite - Memandang ke samping
5. samminjite - Menekuk tangan dan kaki
6. pasarite - Meregangkan tangan dan kaki
7. sanghatipatacivara dharane - Ketika mengenakan jubah dalam dan jubah luar, ketika membawa mangkuk makanan. (bagi perumah tangga, ketika mengenakan pakaian)
8. asite - Makan
9. pite - Minum
10. khayite - Mengunyah
11. sayite - Mencicipi
12. uccarapassavikame - Ketika buang air besar dan buang air kecil
13. gate - Pergi
14. thite - Berdiri
15. nisinne - Duduk
16. sutte - Tidur
17. jagarite - Terjaga
18. bhasite - Berbicara
19. tunhibhave - Tetap diam.

Dalam semua situasi, meditator yang mempraktekkan pemahaman jernih berunsur empat ini harus bertindak dengan keberadaan pikiran pada saat ini.

Dengan denikian, rasa akan "aku" -yang membuat orang berpikir "diriku" dan "milikku" - akan lenyap. Sampai titik akhir itulah meditasi ini harus dipraktekkan.

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #1 on: 10 December 2008, 05:41:07 PM »
hebat! hebat! hebat!

ajaran sang guru agung memang hebat!

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #2 on: 10 December 2008, 05:44:29 PM »
tapi, saya tak mengerti....

apa maksud dari "manfaat objek meditasinya"?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #3 on: 10 December 2008, 05:53:02 PM »
saya tidak pandai dalam bermeditasi

tetapi kalau boleh berpendapat, mungkin "manfaat objek meditasinya" dari point no 2 adalah kesesuaian alat/objek meditasi dengan tipe meditasi dan goal dari meditasi tersebut.

kalau di analogikan seperti memilih kunci yang tepat untuk lubang kunci tertentu.

CMIIW
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #4 on: 10 December 2008, 05:55:17 PM »
 [at]  Chandra
Apabila anda sadar bahwa anda tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan/disampaikan/dibicarakan/dibahas/dimaksud, sebaiknya tidak langsung memuji..
Bukankah ini hanya menunjukkan kepercayaaan yang buta?

"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #5 on: 10 December 2008, 11:35:22 PM »
tapi, saya tak mengerti....

apa maksud dari "manfaat objek meditasinya"?
_/\_
Maaf, saya lancang mencoba memberi jawaban pd Anda :)
objek meditasi adlh proses meditasi itu sendiri kan? misalnya Anda yg mempelajari samatha dan juga vipassana. Berarti manfaat dr objek meditasi Anda adlh ketenangan (utk samatha) dan pandangan terang (vipassana).

Sekarang, mengenai penerapan satthaka sampajanna,--
menyelidiki apakah hal yg akan bro Candra lakukan sesuai dgn manfaat meditasi yg dilakukan bro Candra atau tidak,
misal: sebelum memulai menjawab debat2 yg melelahkan, selidiki apakah yg akan Anda lakukan itu sesuai dgn manfaat meditasi samatha (yaitu ketenangan) atau tidak, jika tdk membawa ketenangan, sebaliknya kata2 "bodoh de-el-el" yg muncul.

Berarti hal itu tdk bermanfaat.

Karenanya tidak perlu dilakukan, atau perlu dikurangi intensitasnya.
Bukan berarti harus berhenti berdiskusi. Krn forum ini, sebagai forum buddhist, juga merupakan salah satu wacana utk kita belajar dan praktek penerapan sejauh mana latihan kita. :)
Jangan menjadi seperti orang yang sering ngmg tentang praktek tapi masih nongol2 juga ke forum ini (berarti dlm artian ini saat dia nongol dia tdk praktek toh? dgn begitu kontradiktif dgn ucapannya. :P note: Bukan Anda jelasnya, ckp saya saja yg tau hihi^-^

Demikian, cmiiw

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #6 on: 11 December 2008, 12:00:02 AM »
tapi, saya tak mengerti....

apa maksud dari "manfaat objek meditasinya"?

Mungkin yang dimaksud adalah:

Setelah mengetahui satu persatu 40 obyek meditasi yang diuraikan di atas, maka pelaku meditasi dapat memilih salah satu obyek yang sesuai. Pemilihan obyek meditasi dapat berdasarkan kecepatan seseorang mampu mengkonsentrasikan pikiran menggunakan obyek tersebut. Bisa juga, pemilihan obyek meditasi berdasarkan saran atau nasehat dari orang yang dianggap lebih berpengalaman dalam meditasi. Namun, ada kalanya, pemilihan obyek dilakukan berdasarkan sifat yang dimiliki pelaku meditasi. Dalam Dhamma disebutkan ada beberapa sifat dasar manusia dan obyek meditasi yang disarankan. Sifat dasar manusia tersebut adalah:

   1.
      Orang yang dominan nafsu ketamakannya atau Raga-carita
   2.
      Orang yang dominan kebenciannya atau Dosa-carita
   3.
      Orang yang tidak pandai (dungu) atau Moha-carita
   4.
      Orang yang kuat keyakinannya atau Saddha-carita
   5.
      Orang yang bijaksana (pandai) atau Buddhi-carita
   6.
      Orang yang suka melamun atau Vitakka-carita

Ciri-ciri orang yang mempunyai ragacarita adalah melaksanakan segala sesuatu berdasarkan nafsu ketamakan. Ia cenderung menyukai keindahan dan kecantikan, kagum melihat suatu kebajikan walaupun hal tersebut kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita , maka obyek yang sesuai dalam melaksanakan meditasi adalah ketidakindahan (asubha) dan perenungan pada badan (kayagatasati) .

Ciri-ciri orang yang mempunyai dosacarita adalah melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian. Ia cenderung suka marah, jengkel, iri hati, tidak senang melihat kesalahan walaupun kecil, tidak mau perduli terhadap kebajikan orang lain walaupun besar, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita , maka obyek yang sesuai dalam melaksanakan meditasi adalah empat appamañña yaitu metta, karuna, mudita dan upekkha serta empat kasina (biru, kuning, merah dan putih).

Ciri-ciri orang yang mempunyai mohacarita adalah melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin. Ia cenderung lemah batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang mempunyai mohacarita , maka obyek yang sesuai dalam melaksanakan meditasi ialah anapanasati yaitu berupaya mengetahui saat nafas masuk dan keluar yang mengalir secara alamiah.

Ciri-ciri orang yang mempunyai saddhacarita adalah melaksanakan segala sesuatu tindakan berdasarkan keyakinan. Ia cenderung rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang yang dianggap suci, suka mendengarkan Dhamma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang mempunyai saddhacarita , maka obyek yang sesuai dipergunakan dalam melaksanakan meditasi adalah enam anussati ( Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati ).

Ciri-ciri orang yang mempunyai buddhicarita adalah melaksanakan segala sesuatu berdasarkan sikap hati-hati. Ia cenderung merenungkan Tiga Corak Umum (Tilakkhana) yaitu ketidakkekalan, dukkha dan tanpa inti yang kekal. Ia sering bermeditasi, bersedia mendengarkan saran atau nasehat orang lain, mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita , maka obyek yang sesuai dalam bermeditasi adalah perenungan pada kematian (marananussati) , merenungkan Nibbana (upasamanussati) , merenungkan tentang makanan (aharapatikulasañña) , dan merenungkan empat unsur badan jasmani (catudhatuvavatthana) .

Ciri-ciri orang yang mempunyai vitakkacarita adalah melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesa-gesa. Ia cenderung gugup, suka berteori, pikiran sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang mempunyai vitakkacarita , maka obyek yang cocok untuk melaksanakan meditasi adalah anapanasati atau perhatian pada saat nafas dan keluar secara alamiah.


Sumber: http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1008&multi=T&hal=0
yaa... gitu deh

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Empat jenis Pemahaman yang Jernih
« Reply #7 on: 11 December 2008, 12:59:43 AM »
maaf ralat sebelumnya salah menuliskan "sappaya sampajanna" menjadi "satthaka.."

[at] atas
tetap saja manfaat dari kesemua objek meditasi yg dilampirkan itu adlh utk mengembangkan ketenangan dan mencapai pikiran terpusat. :)
tapi bisa juga sih diterapkan sappaya sampajanna apakah objek meditasi yg akan dikembangkan itu sesuai utk sifat kita atau tidak.

muditacittena
_/\_
appamadena sampadetha