//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia  (Read 27876 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #15 on: 11 August 2008, 10:20:00 AM »
Stephen Tong itu dari aliran Reform. Bethany itu dari kharismatik yang mirip/identik dengan Pentakosta. Setau saya berbeda (karena Stephen Tong menolak fenomena "bahasa lidah" (glossolalia), tetapi memang bisa saja diundang untuk ceramah dari satu gereja ke gereja lain, karena mereka masih sama2 dari jalur protestan.

Offline capricorn_71

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Newbie
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #16 on: 11 August 2008, 06:55:07 PM »
Wah luar biasa ya proyek tsb.! Memang pasti akan menambah pemanasan global.  :(

Bole tau lokasi dibangun menara Jakarta tsb di mana? Apakah di seberang Gedung JI EXPO? (yg terdapat seng sebagai pagar pembatas?)
kebetulan rmh saya tidak jauh dari sana dan saya cukup sering melewati daerah Kemayoran, juz ingin tau saja.
Setau saya saat ini proyek Gereja milik Stephen Tong yg berada di seberang pasar Mobil kemayoran  sudah hampir jadi bangunannya. saya lihat  cukup tinggi juga bangunannya. Entah nantinya jika sudah jadi bangunan tsb mau menjadi apa, sy blm tau. ada yg blg mau jd sperti konsep mall dsb.

ADa yang tau?

When bad thing happens we should learn, When good thing happens we should share.

Offline Fudotakika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: 67
  • FUDO
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #17 on: 11 August 2008, 07:10:06 PM »
ini menara jakarta, udah dari sejak zaman saya kuliah katanya mau dibangun, site nya di kemayoran, tapi sampe hari ini pun kepastian nya masih 'katanya'...
THE WORLD IS JUST AWESOME

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #18 on: 11 August 2008, 10:37:11 PM »
ya ... menara jakarta sudah direncanakan ... kira2 tahun 1997
karena kena imbas krisis moneter, pembangunanya tidak ada kabar lagi
waktu rencana pembangunan dulu juga banyak yg menentang ....
nama sodara sepupu dr keluarga cendana, katanya disebut2 dibalik pembangunan menara itu
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #19 on: 12 August 2008, 12:38:54 PM »
masuk ke urlnya aja kalo mau tau lebih banyak
http://www.jakartatower.com/

Office address:

 

Komplek Kota Baru Bandar Kemayoran Blok C-8

Jakarta Pusat 10620

 

Phone: (62)-(21)-6586-8558

     Fax:  (62)-(21)-6586-6777

     E-mail:  info [at] jakartatower.com

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #20 on: 12 August 2008, 12:47:05 PM »


Kamis, 15 April lalu, Pemda DKI Jakarta ketiban mega proyek, tepatnya
pembangunan Gedung Menara Jakarta di kawasan bekas Bandara Kemayoran Jakarta
Pusat. Gubernur Sutiyoso yang diundang pada acara peresmian peletakan batu
pertama bangunan bergengsi setinggi 558 meter itu, boleh jadi merasa bangga.
Pasalnya gedung itu bakal menjadi bangunan tertinggi di dunia, mengalahkan
Gedung Petronas kebanggaan rakyat Malaysia. Tapi bayangan gedung itu akan
menjadi ikon pusat multi aktivitas kebanggaan Indonesia tiba-tiba berubah,
ketika berhembus isu, bahwa Menara Jakarta sesungguhnya merupakan simbol
kedigjayaan kaum Nasrani di negeri mayoritas Muslim ini. Betulkah isu itu?

Kebenaran isu tersebut memang patut ditelusuri. Pasalnya pada saat hari
peresmian dimulainya pembangunan gedung yang semula diperkirakan akan menjadi
simbol kebanggaan warga Jakarta bahkan mungkin rakyat Indonesia itu, Gereja
Bethany juga mengadakan acara doa bersama pada malam harinya (lihat situs
Bethany).

Do'a itu memang terkait dengan mulai dibangunnya Gedung Menara Jakarta. Dalam
acara misa itu, latarnya jelas sekali memperlihatkan gambar maket gedung yang
pembangunannya akan menyedot dana sekitar 1,4 triliun rupiah itu. Tulisan besar
latar misa itu adalah, "Menara Doa Jakarta" dengan gambar seorang pendeta yang
sedang berkhutbah di sebelahnya.

Gereja Bethany Jakarta yang ikut bergabung dalam komunitas Jakarta Revival
Center, bermarkas di Gedung Pusat Niaga Lantai 5, Kemayoran Jakarta Pusat,
ketika dikonfirmasi eramuslim juga mengakui, pihaknya ikut terlibat langsung
dalam proses pembangunan gedung tersebut. Informasi yang eramuslim terima dari
mereka menyebutkan, Gereja Bethany ikut mendanai pembangunan Gedung Menara
Jakarta. Namun sumber Bethany yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengaku,
dia tidak tahu berapa besarnya. Dana itu kata sumber tadi, dikumpulkan dari
gereja-gereja lainnya, bukan Bethany saja.

Sumber itu juga mengatakan, kalau di Menara Jakarta nantinya akan dibangun pusat
peribadatan (Worship Center) seperti yang ada di Surabaya. ?Dan itu adalah
obsesi dari pimpinan Gereja Bethany Pdt.DR. Abraham Alex Tanuseputra. Pimpinan
kami mengaku dia mendapat perintah dari Tuhannya untuk membangun pusat-pusat
ajarannya, salah satunya yakni Menara Doa (lihat situs Bethany),? tutur si
sumber pada eramuslim via telepon.

Ditanya tentang seberapa jauh keterlibatan Gereja Bethany dalam proses
pembangunan Gedung Menara Jakarta (GMJ), sumber tersebut menolak memberikan
keterangan. Menurutnya, pimpinan-pimpinan di Bethany pun saat ini sedang
melakukan gerakan tutup mulut, dan mengambil posisi untuk tidak mengomentari
soal pembangunan GMJ.

Sebelumnya tersiar kabar, proyek besar itu adalah proyek Pemda DKI Jakarta, yang
biayanya diambil dari APBD. Tapi berita itu juga dibantah oleh Kepala Biro Humas
dan Protocol DKI Jakarta, Muhayat. Sepengetahuan dia, kata Muhayat, Menara
Jakarta murni proyek swasta bekerjasama dengan Badan Pelaksana Pengendalian
Pembangunan Komplek Kemayoran (BP3KK). Jadi bukan proyek Pemda DKI, akunya.

?Dananya murni dari pihak swasta, bukan dari Pemda. Darimana Pemda punya dana
sebesar itu. Dana yang dijanjikan pemerintah untuk pembangunan proyek banjir
kanal timur saja belum direalisasi,? tutur Muhayat.

Kedatangan Gubernur Sutiyoso sewaktu peresmian peletakan batu pertama, Kamis 15
April lalu, lanjut Muhayat, kapasitasnya hanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
?Karena pembangunan Menara Jakarta ada di wilayah DKI Jakarta,? tukas pejabat
Pemda DKI Jakarta itu.

Muhayat selanjutnya menuturkan, dia tidak tahu menahu siapa pihak di balik
investor yang menggalang dana untuk pembangunan GMJ. Dia juga mengaku tidak
pernah mendengar, kalau gedung itu akan menjadi pusat kegiatan bahkan ikon pusat
kegiatan Nasrani Indonesia.

Berbeda dengan penuturan Muhayat, seorang wartawan sebuah media massa ibukota,
lewat email yang dikirimkan ke eramuslim mengaku, dia sangat terkejut saat
menyaksikan upacara peresmian dimulainya pembangunan GMJ yang dibuka Gubernur
Sutiyoso. Bagaimana rasa ke-Islamannya tidak tersinggung, tuturnya, ketika dia
menyaksikan proses upacara peletakan batu pertama pembangunan GMJ sarat dengan
nuansa gerejani. Yang memimpin doanya, kata dia, juga seorang pendeta. ?Saya
tidak habis pikir, mungkinkah di negeri mayoritas Muslim ini, akan dibangun
gedung pusat peribadatan kr****n sebesar ini?? tutur si wartawan.

Menanggapi isu miring GMJ telah disalahgunakan peruntukan pembangunannya, Ketua
Badan Pelaksana Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran, Ir Abdul Muis
mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.

Kepada eramuslim, Abdul Muis menuturkan, tanah seluas 4 hektar yang akan menjadi
lokasi GMJ, memang milik Sekretariat Negara (Setneg) cq Badan Pelaksana
Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran (BP3KK).

Seperti halnya Muhayat, Abdul Muis juga membantah berita yang menyebutkan Menara
Jakarta akan digunakan sebagai pusat kegiatan atau ikon agama kr****n, khususnya
dari kalangan Gereja Bethany. Namun saat prosesi peresmian peletakan batu
pertama pembangunan GMJ, acara peresmiannya mirip kegiatan kebaktian di gereja,
bahkan doanya dipimpin oleh seorang pendeta.

Bahkan sempat diekspos ke publik, bahwa nantinya di lantai teratas Menara
Jakarta akan dijadikan pusat peribadatan agama kr****n. Sehingga menimbulkan
kesan Menara Jakarta nantinya akan menjadi pusat kegiatan agama nasrani.
Mengomentari hal itu, Abdul Muis mengaku telah kecolongan.

Dengan adanya kejadian tersebut, Abdul Muis mengaku sudah memanggil dan menegur
3 direksi dari pihak developer PT Prasada Japapamudja. Ketiganya masing-masing,
Direktur Proyek Roesdiman Soegiarso, Direktur Utama Steve Tan, dan Direktur
Marketing Ferry Sangeroki.

Selanjutnya Abdul Muis menuturkan, pihaknya menginginkan Menara Jakarta nantinya
akan menjadi ikon Indonesia Baru. Dan fasilitas yang tersedia di sana, bukan
hanya untuk agama tertentu saja. ?Dalam perjanjian dengan pihak developer, jelas
disebutkan bahwa pembangunan Menara Jakarta diperuntukan antara lain untuk pusat
kegiatan telekomunikasi dan pariwisata,? ungkapnya.

Di sisi lain, Abdul Muis mengaku dia mengetahui, bahwa pihak developer telah
menggalang dana antara lain dari Gereja Bethany dengan nilai yang cukup besar.
Namun seberapa besarnya, dia mengatakan tidak tahu secara pasti. Muis berjanji,
akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah dana itu. Pada eramuslim,
Ketua BP3KK itu menegaskan, ?Kalau nanti terbukti pembangunan Menara Jakarta
untuk kepentingan eksklusif agama tertentu, pembangunannya bisa saya batalkan.
Kalau perlu pihak kami juga akan mengajukan gugatan hukum.?

Di Menara Jakarta nantinya akan dibangun sebuah ruang serbaguna, yang letaknya
berada di bagian teratas podium menara. Keberadaan ruang inilah yang menjadi
persoalan. Karena kabarnya tempat ini akan dijadikan pusat kegiatan agama
kr****n (khususnya gereja Bethany) terbesar setelah di Surabaya. Ketua BP3KK
Abdul Muis mengatakan, ruang serbaguna inilah yang masih menjadi pemikirannya,
siapa yang akan menguasai lantai serbaguna itu. Kalau dimiliki atau dibeli oleh
kelompok tertentu, maka pihaknya tidak bisa mengganggu gugat pengggunaan atau
fungsi ruang tersebut. Padahal menurut dia, ruang serbaguna itu seharusnya bisa
digunakan untuk apa saja, seperti seminar, dan lain-lain, bukan hanya untuk
kegiatan eksklusif kelompok tertentu saja.

Untuk menghindari kemungkinan GMJ nantinya akan dimanfaatkan oleh agama tertentu
saja seperti isu yang merebak sekarang ini, Abdul Muis mengatakan pihaknya sudah
membuat sebuah tim kecil untuk mencari solusi. ?Bagaimana proyek ini tetap
jalan, tapi fungsinya tidak untuk sektoral agama tertentu saja. Sebelum
pembangunan proyek ini, pihak kami juga sudah mencoba mengajak pihak-pihak dari
agama Islam dan agama lainnya untuk bersama-sama menanamkan investasinya. Tapi
tidak ada tanggapan,? tutur Ketua BP3KK itu pada eramuslim. (stn/lena/eramuslim)


MIMPI SPEKTAKULER PANCASILA
WARGA Toronto, Kanada, boleh bangga punya Canadian National (CN) Tower. Selama
30 tahun lebih, belum ada yang menandingi julang menaranya. Tapi dalam enam
tahun ke depan, mereka harus siap menyerahkan kebanggaannya kepada rakyat
Indonesia.

Pada 15 April, di lokasi bekas Bandara Kemayoran, Jakarta, pembangunan Menara
Jakarta diresmikan kelanjutannya. Memang, menara itu "hanya" 5 meter lebih
tinggi dari Menara CN. Tapi tetap saja Menara Jakarta yang setinggi 558 meter
itu akan merebut seabrek gelar Menara CN. Salah satunya, sebagai "World's
Tallest Free Standing Structure" di Guinness Book of World Records.

Sebenarnya, ide untuk membangun menara tertinggi di Indonesia itu sudah dipantek
pada 1995. Rencana semula, akan dibangun di kawasan Kuningan. Tapi Surjadi,
Gubernur DKI waktu itu, tidak setuju. Maunya, menara itu dibangun di Kemayoran.
Soalnya, Kemayoran waktu itu adalah daerah yang pertumbuhannya masih sulit.
Diharapkan, kehadiran Menara Jakarta di situ bisa menggairahkan kembali
kawasannya.

Maka, diadakanlah kompetisi internasional. Pesertanya adalah perusahaan Kenzo
Tanse dari Jepang, Dwaing & Meril, Skidmore dan Murphi/Iohn dari Amerika, ECADI
dari Cina, sertan ada pula tim Universitas Indonesia dan Institut Teknologi
Bandung. Filosofi menara adalah Pancasila. Selain itu, ada ketentuan, menara itu
harus memiliki tiga kaki. "Ini untuk menggambarkan trilogi pembangunan," kata
Prof. Mohammad Danisworo, ketua dewan juri.

Para peserta kompetisi pun muncul dengan ide-ide brilian dan spektakuler.
Bahkan, ada sebuah desain yang benar-benar menerapkan filosofi Pancasila. Karya
ini menjadikan lambang garuda Pancasila sebagai dasar menaranya. Meski dinilai
sangat bagus oleh juri, desain itu tak dimenangkan. Soalnya, begitu dilihat dari
atas, terlihat seperti garuda Pancasila tertusuk menara di bagian dada.

Pilihan pun jatuh ke desain Murphi/Iohn dari Amerika. "Cuma, saat diuji, harga
konstruksinya sangat tinggi. Kita nggak sanggup," kata Danisworo. Mereka lalu
memutuskan untuk memilih pemenang nomor dua, karya ECADI (East China
Architecture Design & Research Institute), lembaga desain yang pernah membangun
Menara Shanghai Eoriental Pearl di Cina. Itu dipilih karena para juri menganggap
desainnya sederhana dan masih bernuansa Asia.

Selain memiliki tiga tiang utama, di bagian kepala menara terdapat lima lantai
yang melambangkan Pancasila. Lantai di ketinggian 500-an meter di atas tanah itu
nantinya berfungsi sebagai pusat penyiaran dan telekomunikasi. Sayang, ada badai
krisis moneter. Proyek pun digantung.

Sepuluh tahun terbengkalai, tiba-tiba sekelompok pengusaha bergabung untuk
melanjutkan proyek itu. "Seperti semut, kami bahu-membahu untuk mewujudkan
impian itu kembali," kata Ferry Sangeroki, Direktur PT Prasada Jasa Pamudja,
perusahaan yang menangani proyek. Ferry tak bisa menyebutkan jumlah pasti para
pemilik modalnya. "Jumlahnya sangat banyak," katanya. Dari kalangan pengusaha
besar, kecil, bahkan sampai pendeta dari Gereja Bethany.

"Kami memang berusaha menarik siapa saja pemilik modal yang ingin bergabung,"
kata Ferry. Sempat tersiar kabar, menara itu akan diganti namanya menjadi
"Menara Doa". Soalnya, beberapa calon penyewa gedungnya mengklaim akan
menggunakan salah satu lantai untuk pusat kegiatan gereja.

Rumor itu buru-buru ditampik oleh Ferry. "Memang ada gedung serba guna yang bisa
disewa oleh siapa saja untuk kegiatan apa saja. Tapi bukan berarti mutlak
dijadikan tempat ibadah kr****n," tutur Ferry.

Lama terkatung-katung, pihak kontraktor lalu mengadakan sedikit perubahan pada
desain meski tak signifikan. Demi kelangsungan perawatan menara, akan dibuat
sebuah gedung lagi di sekitarnya. Gedung yang melatarbelakangi Menara Jakarta
itu akan menjadi "sentra gaya hidup" dengan segala fasilitasnya. Antara lain
hotel, mal, kafe, taman hiburan, gedung serba guna, bioskop, hingga pusat
olahraga. Keseluruhan lahan yang digunakan, termasuk untuk menaranya, 10
hektare.

Desain gedungnya tetap mengikuti panduan pancang kota dari Kemayoran. "Gedung
itu bisa ditembus oleh orang dari selatan ke utara," kata Roesdiman Soegiarso,
direktur yang menangani langsung proyek. Dengan adanya gedung tambahan itu,
Menara Jakarta menjadi satu-satunya di dunia yang dilengkapi dengan fasilitas.
Diharapkan, dengan adanya fasilitas tersebut, biaya perawatan menara bisa
tertanggulangi.

Seperti desain awalnya, menara tetap memiliki tiga kaki yang akan menjulang
hingga ketinggian 500 meter. Masing-masing kaki berbentuk silinder, berdiameter
13,2 meter. Dua di antaranya berisi masing-masing tiga lift dengan kecepatan 7
meter per detik. Kaki ketiga berisi delapan lift khusus untuk pengunjung.

Tidak seperti pada umumnya, menara tinggi dengan kaki melebar ke bawah, Menara
Jakarta akan tetap terlihat langsing tanpa pelebaran. "Dengan tiga kaki itu,
menara ini sudah stabil," kata Roesdiman. Secara struktur, ada perbedaan ukuran
yang dari luar tidak terlalu kelihatan.

Selain itu, pada bagian bawahnya, menara itu diikat lagi dengan cincin beton
berdiameter 40 meter dengan tinggi 15 meter. Untuk lebih menstabilkannya, menara
tertancap dengan fondasi berdiameter 80 meter sampai kedalaman 58 meter di bawah
tanah.

Dengan segala gegap gempitanya proyek, faktor keamanan memang menjadi hal yang
krusial. Apalagi di bagian menara. "Keamanan adalah kriteria utama kami," kata
Roesdiman. Begitu tingginya menara itu, hingga keamanannya akan menggunakan
sistem seperti pesawat yang mengudara. Artinya, jika terjadi sesuatu, menara itu
tidak bisa bergantung pada pemadam kebakaran di bumi. Dalam tubuh menara itu
sudah disiapkan seperangkat alat keamanan. Ada juga lift darurat khusus.

Proyek senilai Rp 2,5 trilyun itu juga akan mempertontonkan pertunjukan
spektakuler. Sejarah akan mencatat sebuah sistem pembangunan menara dengan
teknologi paling baru. Dengan ketinggian mencengangkan, crane tak akan sanggup
menjangkaunya. "Menara ini akan dibangun dengan sistem step by step," ujar
Roesdiman. Artinya, setiap kali menyelesaikan satu lantai, dari lantai tersebut
dimulai lagi pembangunan untuk tahap berikutnya. Begitu seterusnya, hingga
mencapai ketinggian yang diinginkan.

Pada saat menaranya selesai dibangun, proyek itu akan menggunakan helikopter
untuk memasang antena di puncak. Harus diakui, bangunan dengan ketinggian 558
meter itu akan mengalami sway atau goyangan karena angin. Secara natural pun,
orang akan merasa gamang. Tapi kegamangan itu tak akan mengganggu terlalu lama,
kecuali bagi orang yang baru pertama kali naik ke tempat tinggi. "Kami sudah
memperhitungkannya. Kita toh bisa belajar dari Menara CN. Orang enjoy berada di
puncaknya," kata Roesdiman. (GATRA)
Asmayani Kusrini
[Arsitektur, GATRA, Edisi 24 Beredar Jumat 23 April 2004]

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #21 on: 12 August 2008, 12:49:49 PM »
 [at] capricorn_71
http://wikimapia.org/2132523/Menara_Internasional_Prj_Kemayoran_Indonesia_Jakarta_Pusat

keliatane yang disebelah pasar mobil kemayoran itu bakalan jadi menara jakarta, bukan milik Stephen Tong. Kalau Stephen Tong, gue rasa berafiliasi dengan Mocthar Riyadi untuk pengembangan propertinya..



Offline hanes

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 379
  • Reputasi: 23
  • Gender: Male
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #22 on: 12 August 2008, 01:06:22 PM »
Semantap itukah menara tersebut ?
ckckckckckckckckck
terkejut w liat design nya......
Mukjizat terbesar adalah
perubahan orang yang gelap hati
menjadi orang yang bijaksana.

Offline SaddhaMitta

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.323
  • Reputasi: 99
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #23 on: 13 August 2008, 01:45:41 AM »
sama aja dia kepake dimana2, trus die tuh kuaya sekali lho :))

banyak tau ya, mas ? alah palingan lu nanya si Stef... gw juga bisa tau kalo nanya Mr. X  :)) :)) :))
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur,
demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak didalam Delapan Jalan kebenaran, mengalir, melucur, mengarah ke Nibbana.

(Samyutta Nikaya)

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #24 on: 13 August 2008, 10:02:55 AM »
Kalo yang Stephen Tong ngebangun gereja dengan salib setinggi 7 ato 12 lante tuh gw lupa.
Dikasi tau cewe gw, pulang2 dari Spore, jadi fansnya nih pendeta. Si ST kan suka bolak balik Spore...

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #25 on: 08 January 2012, 09:47:28 PM »
bagaimana realisasi menara ini? atau masih dalam rencana-Nya ?!?!?!?!?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #26 on: 09 January 2012, 11:45:57 AM »
Stephen Tong itu dari aliran Reform. Bethany itu dari kharismatik yang mirip/identik dengan Pentakosta. Setau saya berbeda (karena Stephen Tong menolak fenomena "bahasa lidah" (glossolalia), tetapi memang bisa saja diundang untuk ceramah dari satu gereja ke gereja lain, karena mereka masih sama2 dari jalur protestan.


selain dari bahasa lidah, bedanya apalagi bro antara Protestan n Pantekosta?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #27 on: 09 January 2012, 05:19:17 PM »
selain dari bahasa lidah, bedanya apalagi bro antara Protestan n Pantekosta?
Sebetulnya Pentakosta juga bagian dari 'Protestan'. Setahu saya biasanya penggolongannya adalah 'injili' yang biasanya lebih 'orthodoks', lebih berdasarkan alkitab; dan 'kharismatik' yang mengutamakan kerja 'roh kudus'. Jadi manifestasi roh kudus ini bermacam-macam dan entah di alkitab ada atau tidak, selama dipercaya dari roh kudus, ya dijalankan. Kalau mau membedakan, ikut saja kebaktiannya. Kalau setelah pujian atau menjelang akhir doa mereka 'berbahasa roh', biasanya itu kharismatik. Reform saya kurang tahu karena hanya pernah sebentar saja. Yang saya dengar, mereka mengakunya bukan keduanya, jadi aliran tersendiri lagi.

Offline helenfransisca

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 7
  • Gender: Female
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #28 on: 15 January 2012, 01:46:57 PM »
bagaimana realisasi menara ini? atau masih dalam rencana-Nya ?!?!?!?!?

Katanya izin untuk gedung2 pendukung menara jakarta sudah keluar dr P2B hanya menunggu pelaksanaan nya saja. Entah dengan izin Menara Jakartanya sendiri, kabarnya belom beredar
Everything should be made as simple as possible but not simpler

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Jakarta Tower (558 m) Proyek G. Bethany tertinggi di dunia
« Reply #29 on: 16 January 2012, 10:05:53 PM »
Sebetulnya Pentakosta juga bagian dari 'Protestan'. Setahu saya biasanya penggolongannya adalah 'injili' yang biasanya lebih 'orthodoks', lebih berdasarkan alkitab; dan 'kharismatik' yang mengutamakan kerja 'roh kudus'. Jadi manifestasi roh kudus ini bermacam-macam dan entah di alkitab ada atau tidak, selama dipercaya dari roh kudus, ya dijalankan. Kalau mau membedakan, ikut saja kebaktiannya. Kalau setelah pujian atau menjelang akhir doa mereka 'berbahasa roh', biasanya itu kharismatik. Reform saya kurang tahu karena hanya pernah sebentar saja. Yang saya dengar, mereka mengakunya bukan keduanya, jadi aliran tersendiri lagi.


"berbahasa roh" itu bagaimana?  setau saya bahasa berdasar bangsa, bahasa Inggris, Cina , Jepang dll.  Apakah ada bangsa 'roh' ? mohon penjelasan bro KK.  terima kasih.
~Life is suffering, why should we make it more?~

 

anything