//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!  (Read 97500 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #60 on: 08 March 2011, 04:03:02 PM »
seharusnya sih bisa, contoh ada yang "katanya" sudah jadi buda idup, kita bisa tidak membuktikan dia buda idup atau tidak?
Nah, kalau di kalangan 'Buddhis", memang terjadilah perbandingan (dari buku) dan dugaan-dugaan. Tapi kalau dari sisi netral, misalnya ilmuwan, maka diagnosa yang sepertinya akan muncul adalah: sindrom schizophrenia.


Quote
ya sayang nya jaman sekarang agama Buda itu "ada" mau tidak mau ada bahan perbandingan, atau mungkinkah zaman sekarang seseorang tiba2 menjadi buda tanpa mengetahui ajaran buda? atau seseorang yang mempunyai tujuan bertemu Tuhan mencapai nibbana?
Bisa saja. Seperti saya bilang, Culapanthaka juga tidak berpikir mau mencapai nibbana atau apa waktu usap-usap wajah. Seperti juga Kisa Gotami juga tidak berpikir tujuan tertentu atau merefleksikan Ajaran Buddha tertentu, hanya mencari biji lada, kok bisa jadi Sotapanna?

Kebenaran itu ada pada segala fenomena, dan Ajaran Buddha menuntun kita untuk menyadarinya. Kebenarannya itu sendiri bukan ada di ajarannya. (Seperti menggunakan cermin untuk pencet bisul di hidung dengan tepat. Bisul itu tidak ada di (hidung) dalam cermin, tapi di hidung kita sendiri.)


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #61 on: 08 March 2011, 04:05:02 PM »
om fabi, kalo yg empunya istilah (dalam hal ini, "tanpa usaha") udah menjelaskan maksudnya untuk konteks meditasi, namun pendengarnya ngotot mau mengartikan lain dengan konteks yg berbeda, ya kesalahan bukan pada siaran televisinya, melainkan pesawat televisinya yg rusak.

bahasa memang tidak sempurna, namun kalo pendengar sengaja gak mau tau maksud si penyiar, ya rugi sendiri...
acek mengulang ini berkali2 dengan persepsi yg sama (dan biasanya dithread yg ada nama "morpheus") dan udah dijelaskan berkali2 pula.
udah bohwat ama acek, jadi tujuan saya meluruskan hanya untuk pembaca yg lain.

jadi maksudnya adalah suatu keuntungan belajar "tanpa usaha" ini? keuntungan apakah?

soal kerugian ya mungkin saya rugi tidak bisa menjadi sekha, yah mungkin karena saya tidak punya usaha untuk belajar MMD sih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #62 on: 08 March 2011, 04:07:59 PM »
jadi maksudnya adalah suatu keuntungan belajar "tanpa usaha" ini? keuntungan apakah?

soal kerugian ya mungkin saya rugi tidak bisa menjadi sekha, yah mungkin karena saya tidak punya usaha untuk belajar MMD sih =))
keuntungannya akan diketahui sendiri saat anda bermeditasi, apapun merknya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #63 on: 08 March 2011, 04:10:00 PM »

Bisa saja. Seperti saya bilang, Culapanthaka juga tidak berpikir mau mencapai nibbana atau apa waktu usap-usap wajah. Seperti juga Kisa Gotami juga tidak berpikir tujuan tertentu atau merefleksikan Ajaran Buddha tertentu, hanya mencari biji lada, kok bisa jadi Sotapanna?

Kebenaran itu ada pada segala fenomena, dan Ajaran Buddha menuntun kita untuk menyadarinya. Kebenarannya itu sendiri bukan ada di ajarannya. (Seperti menggunakan cermin untuk pencet bisul di hidung dengan tepat. Bisul itu tidak ada di (hidung) dalam cermin, tapi di hidung kita sendiri.)


entahlah apa yang terjadi kalau mereka hidup di jaman sekarang apakah mereka bisa mencapai kesucian, merupakan suatu keberuntungan seseorang bisa hidup bersamaan dengan buda, coba sekarang banyak yang hidup dengan badut hidup khan banyak juga yang jadi badut =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #64 on: 08 March 2011, 04:12:28 PM »
Umat Buddha ??~ apa makna nya?

Why must be a Buddhist when we can be a BUDDHA ?

Quote
Sering kali ketemu umat Buddha yg full hanya belajar Dhamma , "sinisme" dengan triDhamma , "masa loe percaya hal gtan? " , "lu pikir dgn kertas sembayang mereka bisa nerima?" and blablabala..., bahkan org yang belum pernah menginjak Vihara dan baru mengenal ajaran Buddha segede "upil" begitu sinis dengan TriDhamma . Why ?

Sepertinya yang ini bukan saya deh   ;D

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #65 on: 08 March 2011, 04:18:33 PM »
om fabi, kalo yg empunya istilah (dalam hal ini, "tanpa usaha") udah menjelaskan maksudnya untuk konteks meditasi, namun pendengarnya ngotot mau mengartikan lain dengan konteks yg berbeda, ya kesalahan bukan pada siaran televisinya, melainkan pesawat televisinya yg rusak.

bahasa memang tidak sempurna, namun kalo pendengar sengaja gak mau tau maksud si penyiar, ya rugi sendiri...
acek mengulang ini berkali2 dengan persepsi yg sama (dan biasanya dithread yg ada nama "morpheus") dan udah dijelaskan berkali2 pula.
udah bohwat ama acek, jadi tujuan saya meluruskan hanya untuk pembaca yg lain.


Menurut saya daripada istilah meditasi "tanpa usaha" yang bisa menyebabkan salah mengerti, mungkin lebih baik diubah menjadi meditasi yang berusaha "melihat apa adanya" (see things as they really are).

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #66 on: 08 March 2011, 04:22:03 PM »
keuntungannya akan diketahui sendiri saat anda bermeditasi, apapun merknya...

yeah mudah2an bisa ketemu guru yang benar, bukan guru yang parah.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #67 on: 08 March 2011, 04:22:07 PM »
entahlah apa yang terjadi kalau mereka hidup di jaman sekarang apakah mereka bisa mencapai kesucian, merupakan suatu keberuntungan seseorang bisa hidup bersamaan dengan buda, coba sekarang banyak yang hidup dengan badut hidup khan banyak juga yang jadi badut =))
Konon dari dulu juga sudah banyak 'baddhut-baddhut'. Jadi sebetulnya tidak beda jauh-jauh amat dengan sekarang. Lalu kalau bro ryu bilang 'dulu bisa, sekarang ga bisa', maka berarti dhamma adalah lapuk oleh waktu.

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #68 on: 08 March 2011, 04:24:54 PM »
Why must be a Buddhist when we can be a BUDDHA ?

Sepertinya yang ini bukan saya deh   ;D

why must be a buddhist if we can be a buddha mksdnya ya?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #69 on: 08 March 2011, 04:26:52 PM »
Konon dari dulu juga sudah banyak 'baddhut-baddhut'. Jadi sebetulnya tidak beda jauh-jauh amat dengan sekarang. Lalu kalau bro ryu bilang 'dulu bisa, sekarang ga bisa', maka berarti dhamma adalah lapuk oleh waktu.
apakah sekarang ada guru yang bisa seperti buda yang mengetahui cara2 untuk mengajar? diajar langsung oleh buda dengan diajar oleh orang biasa pastinya ada perbedaan.

sekarang mungkin saja bisa tapi kemungkinannya lebih kecil dari ketika di ajar oleh buda langsung.
seperti bahiya apabila buda tidak berkata apa2 apakah dia akan mencapai kesucian?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #70 on: 08 March 2011, 04:27:10 PM »
Menurut saya daripada istilah meditasi "tanpa usaha" yang bisa menyebabkan salah mengerti, mungkin lebih baik diubah menjadi meditasi yang berusaha "melihat apa adanya" (see things as they really are).
seperti yg saya bilang bahasa itu tidak sempurna.
semua istilah bisa menyebabkan salah mengerti dan tiap orang memiliki kecocokan dengan istilah yg berbeda.
saya pikir yg diperlukan adalah kedewasaan untuk menerima adanya perbedaan dan kemauan untuk mencoba mengerti sudut pandang lain...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #71 on: 08 March 2011, 04:31:43 PM »
Spoiler: ShowHide
Quote
YOE TJIARA
sekedar sharing....
 
ada seorang pecandu narkotika berat, menggunakan heroin dengan jarum suntik, setiap hari kerjanya hanya "teler", dan jika tidak ada uang maka dia mencuri, berbohong, merampok demi mendapatkan uang untuk membeli heroin supaya "teler" lagi.
seluruh perbuatan "Bejat" sudah dia lakukan..
jelas sekali orang ini tidak menjalankan sila, bahkan mungkin sudah melupakannya.
 
dalam kondisi kecanduan berat, sakit fisik dan sakit psikis, orang ini berhasil sampai ke Dhammadipa Arama Malang.
Heroin trakhirnya dia suntikkan sesaat sebelum memasuki halaman Dhammadipa Arama Malang dan menemui Bhante Khantidharo MT.
 
biasanya, seoarang pecandu heroin (putau) berat, akan merasa sakit yg luar biasa pada sekujur tubuhnya, kedinginan (meng-gigil ) tapi terus berkeringat jika tidak mengkonsumsi heroin lagi dalam waktu antara 3 s/d 6 jam
pada saat proses kecanduan ini muncul, pikiran nya pasti hanya tertuju pada "bagaimana saya mendapatkan heroin lagi"
pada saat seperti itu, tentunya "tidak mungkin" dapat menjalankan sila dengan baik.
 
tetapi pada saat bertemu bhante Khanti, beliau hanya meminta untuk "memperhatikan" semua kondisi itu, dan beberapa petunjuk Vipassana dengan metode Mahasi Sayadaw.
 
Ajaib tapi bukan magic, orang ini sembuh dari kecanduannya setelah mengikuti Vipassana selama 11 hari di Dhammadipa.
 
pada kasus ini, jelas sekali bahwa tidak diperlukan landasan sila untuk dapat melaksanakan Vipassana.
 
Justru pada saat melaksanakan Vipassana itulah kita sedang dan sudah melaksanakan Sila dan Samadhii yg benar...
 
diceritakan dengan sebenarnya, dari sumber yg dapat dipercaya


Bagi seorang pencandu drugs, retret vipassana memang bisa menghentikan 'sementara' kecanduannya tsb. Namun begitu ia kembali ke kehidupan normalnya, jika ia tidak menjaga sila nya, melatih terus meditasinya dan meningkatkan panna nya, pasti ia akan kembali lagi ke kebiasaannya tsb.

Lagipula, selama berada di retret vipassana, ia terkondisi menjaga silanya (menghindari pembunuhan, menghindari bohong, tidak berhubungan seksual, tidak minuman keras, dll) kan? Otomatis saat itu ia telah menjaga sila sehingga ia bisa berkonsentrasi mengamati keinginannya akan drugs...

Coba saja jika dalam retret vipassana tidak dianjurkan menjaga sila, apakah bisa ia memperhatikan keinginannya akan drugs dan menghentikan sementara keinginan tsb?

::

« Last Edit: 08 March 2011, 04:34:25 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #72 on: 08 March 2011, 04:36:13 PM »
Bagi seorang pencandu drugs, retret vipassana memang bisa menghentikan 'sementara' kecanduannya tsb. Namun begitu ia kembali ke kehidupan normalnya, jika ia tidak menjaga sila nya, melatih terus meditasinya dan meningkatkan panna nya, pasti ia akan kembali lagi ke kebiasaannya tsb.

Lagipula, selama berada di retret vipassana, ia terkondisi menjaga silanya (menghindari pembunuhan, menghindari bohong, tidak berhubungan seksual, tidak minuman keras, dll) kan? Otomatis ia menjaga sila sehingga ia bisa berkonsentrasi mengamati keinginannya akan drugs...

Coba saja jika dalam retret vipassana tidak dianjurkan menjaga sila, apakah bisa ia memperhatikan keinginannya akan drugs dan menghentikan sementara keinginan tsb?
saya gak sependapat.
lagian si pecandu ini sembuh secara permanen.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #73 on: 08 March 2011, 04:41:14 PM »


Bagi seorang pencandu drugs, retret vipassana memang bisa menghentikan 'sementara' kecanduannya tsb. Namun begitu ia kembali ke kehidupan normalnya, jika ia tidak menjaga sila nya, melatih terus meditasinya dan meningkatkan panna nya, pasti ia akan kembali lagi ke kebiasaannya tsb.

Lagipula, selama berada di retret vipassana, ia terkondisi menjaga silanya (menghindari pembunuhan, menghindari bohong, tidak berhubungan seksual, tidak minuman keras, dll) kan? Otomatis saat itu ia telah menjaga sila sehingga ia bisa berkonsentrasi mengamati keinginannya akan drugs...

Coba saja jika dalam retret vipassana tidak dianjurkan menjaga sila, apakah bisa ia memperhatikan keinginannya akan drugs dan menghentikan sementara keinginan tsb?

::


iye juga ya, coba pas retreat dikasih drug juga sebagai "cobaan" =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #74 on: 08 March 2011, 04:43:42 PM »


Bagi seorang pencandu drugs, retret vipassana memang bisa menghentikan 'sementara' kecanduannya tsb. Namun begitu ia kembali ke kehidupan normalnya, jika ia tidak menjaga sila nya, melatih terus meditasinya dan meningkatkan panna nya, pasti ia akan kembali lagi ke kebiasaannya tsb.

Lagipula, selama berada di retret vipassana, ia terkondisi menjaga silanya (menghindari pembunuhan, menghindari bohong, tidak berhubungan seksual, tidak minuman keras, dll) kan? Otomatis saat itu ia telah menjaga sila sehingga ia bisa berkonsentrasi mengamati keinginannya akan drugs...

Coba saja jika dalam retret vipassana tidak dianjurkan menjaga sila, apakah bisa ia memperhatikan keinginannya akan drugs dan menghentikan sementara keinginan tsb?

::


Jika seseorang memang terus-menerus dalam kondisi meditatif, maka tanpa perlu latihan sila pun ia tidak akan melanggar sila. Hal ini karena apa pun yang muncul di pikiran tetap disadari, maka pikiran itu tidak menghanyutkannya untuk memunculkan pikiran dan keinginan yang lebih jauh.

Dalam kondisi setelahnya, memang jika masih sering bergaul dengan pecandu narkoba, akan gampang membawanya kembali ke kondisi lamanya. Ini tergantung seberapa jauh bathinnya sudah berkembang.

 

anything