//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!  (Read 97343 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #45 on: 08 March 2011, 02:07:33 PM »
berapa banyak umat budis yang telah mencapai kesucian, dan berapa banyak umat non budis yang mencapai kesucaian

yang non buddhis mencapai kesucian  ???
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #46 on: 08 March 2011, 02:11:22 PM »
Iya, maksud saya sama dengan bro morph cuma agak saya tambahkan sedikit kecenderungan yang berkembang pada paham sekuler yang anti tradisi...
Kalau menurut saya itu adalah karena aksi-reaksi. Mungkin beberapa kelompok terlalu 'mendewakan' paham 1, sehingga semacam mengecilkan paham 2. Lalu paham 2 merasa 'terancam' dan bereaksi mengecilkan paham 1. Lalu terjadi begitu terus -entah siapa yang mulai duluan- dan akhirnya 'terperosok' pada salah satu ekstrem di mana yang utama adalah 'paham'-nya bukan melihat dari segi manfaat bagi orang lain.


Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #47 on: 08 March 2011, 02:17:28 PM »
Kalau menurut saya itu adalah karena aksi-reaksi. Mungkin beberapa kelompok terlalu 'mendewakan' paham 1, sehingga semacam mengecilkan paham 2. Lalu paham 2 merasa 'terancam' dan bereaksi mengecilkan paham 1. Lalu terjadi begitu terus -entah siapa yang mulai duluan- dan akhirnya 'terperosok' pada salah satu ekstrem di mana yang utama adalah 'paham'-nya bukan melihat dari segi manfaat bagi orang lain.

Ya, saya pikir golongan yang belajar dari tradisi cepat atau lambat akan keluar melihat pemikiran-pemikiran di luar tradisi itu begitu pula sebaliknya yang sekuler pasti akan memasuki ranah tradisi untuk dipelajari...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #48 on: 08 March 2011, 02:17:32 PM »
gak tau. berhubung ini cerita orang pertama, bisa ditanyakan langsung ke si penutur.

setahu saya sih, obat2an itu ada macem2 sifatnya. kalo heroin itu mungkin ngefly dan after effectnya ketagihan kelas berat. jadi gak mungkin abis disuntik langsung duduk sungkem ke bhante dan bersila meditasi. pasti setelah ditenangkan dan mulai hilang "ngefly"nya dan mulai merasakan ketagihan hebat, baru menjalankan vipassana...
Mungkin memang ceritanya kurang akurat, tapi yang penting point-nya tersampaikan sih.


Quote
untungnya juga bhante khanti dan si pecandu gak menunggu paraminya cukup...
Ini juga jadi pertanyaan. Siapa yang tahu seseorang paraminya sudah cukup atau belum? Jika ada penjahat besar tapi parami cukup, seperti Angulimala, memangnya ada yang bisa tahu?

Sama juga seperti pencapaian kesucian. Seorang bhikkhu seniorpun belum tentu tahu pencapaian bhikkhu-bhikkhu junior lainnya. Bagaimanakah kita bisa mengatakan sejumlah Buddhis sudah mencapai tingkat X, sedangkan non-Buddhis jumlahnya hanya X/1000 atau bahkan tidak ada sama sekali?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #49 on: 08 March 2011, 02:23:27 PM »
Ya, saya pikir golongan yang belajar dari tradisi cepat atau lambat akan keluar melihat pemikiran-pemikiran di luar tradisi itu begitu pula sebaliknya yang sekuler pasti akan memasuki ranah tradisi untuk dipelajari...
Saya setuju. Kalau menurut saya, sebenar2nya tidak ada yang namanya tradisi atau non-tradisi, hanya kebenaran saja apa adanya. Kalau orang sudah belajar tradisi, tentu dia juga tahu pentingnya pengetahuan di luar itu, bukan menjadi naif dan menganggap kehidupan ini sama seperti zaman Buddha Gotama dulu.

Sebaliknya yang non-tradisi juga kalau memang benar-benar menjalankan dhamma, mencapai jhana, melihat dan membuktikan sendiri hal yang 'aneh-aneh', otomatis juga akan melihat yang ada di tradisi (alam-alam berbeda, kamma & buahnya, dsb) sebagai kebenaran, bukan lagi sebagai suatu takhyul orang kolot.
Sebetulnya semua sederhana, asal jangan berkepala batu terhadap pandangan lain.


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #50 on: 08 March 2011, 02:46:59 PM »
Ini juga jadi pertanyaan. Siapa yang tahu seseorang paraminya sudah cukup atau belum? Jika ada penjahat besar tapi parami cukup, seperti Angulimala, memangnya ada yang bisa tahu?

Sama juga seperti pencapaian kesucian. Seorang bhikkhu seniorpun belum tentu tahu pencapaian bhikkhu-bhikkhu junior lainnya. Bagaimanakah kita bisa mengatakan sejumlah Buddhis sudah mencapai tingkat X, sedangkan non-Buddhis jumlahnya hanya X/1000 atau bahkan tidak ada sama sekali?
sebenernya kata-kata "paramiku belum cukup" menjadi semacam alasan untuk tetap bermain2 dalam comfort zonenya. hati kecil mungkin menyesalinya, sehingga begitu menemukan alasan untuk melegitimasinya, diri menjadi merasa nyaman, "ah aku mengumpulkan parami dulu biar ketemu sama Buddha Metteya. ini juga dipuji para bijaksana kok" walau yg sebenernya adalah "aku nyaman di sini. yg itu sulit".
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #51 on: 08 March 2011, 02:50:19 PM »
Mungkin memang ceritanya kurang akurat, tapi yang penting point-nya tersampaikan sih.

Ini juga jadi pertanyaan. Siapa yang tahu seseorang paraminya sudah cukup atau belum? Jika ada penjahat besar tapi parami cukup, seperti Angulimala, memangnya ada yang bisa tahu?

Sama juga seperti pencapaian kesucian. Seorang bhikkhu seniorpun belum tentu tahu pencapaian bhikkhu-bhikkhu junior lainnya. Bagaimanakah kita bisa mengatakan sejumlah Buddhis sudah mencapai tingkat X, sedangkan non-Buddhis jumlahnya hanya X/1000 atau bahkan tidak ada sama sekali?

"kataya" biksu2 zen suka ada yang tau pencapaian si murid2nya

secara garis besar untuk mencapai "tingkat kesucian" aye rasa dibutuhkan satu "Usaha" untuk mencapai hal itu.

nah secara dalam ajaran lain tujuan nya saja sudah berbeda, apakah tingkat kesuciannya itu sama dalam budis?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #52 on: 08 March 2011, 03:02:33 PM »
sebenernya kata-kata "paramiku belum cukup" menjadi semacam alasan untuk tetap bermain2 dalam comfort zonenya. hati kecil mungkin menyesalinya, sehingga begitu menemukan alasan untuk melegitimasinya, diri menjadi merasa nyaman, "ah aku mengumpulkan parami dulu biar ketemu sama Buddha Metteya. ini juga dipuji para bijaksana kok" walau yg sebenernya adalah "aku nyaman di sini. yg itu sulit".
Sepertinya memang ada yang begitu. Yang saya khawatir kalau misalnya perilaku itu dibiasakan, nanti menular dan akan ada orang yang memang tidak mengerti, ikut 'menunggu' dulu.




"kataya" biksu2 zen suka ada yang tau pencapaian si murid2nya
Bolehlah bhiksu2 Zen ada yang tahu pencapaian muridnya, lalu apakah kita atau orang lain bisa membuktikannya?


Quote
secara garis besar untuk mencapai "tingkat kesucian" aye rasa dibutuhkan satu "Usaha" untuk mencapai hal itu.

nah secara dalam ajaran lain tujuan nya saja sudah berbeda, apakah tingkat kesuciannya itu sama dalam budis?
Yang diajarkan oleh Buddha itu adalah kebenaran saja, bukan kebenaran-yang-hanya-bisa-diketahui-hanya-melalui-agama-Buddha. Beberapa kisah pencapaian Pacceka Buddha juga tidak melalui 'agama-agama' tertentu, namun memahami kebenaran yang terefleksi dalam fenomena sederhana.

Mengenai arah dari satu 'usaha', apakah Culapanthaka berusaha mengamalkan 'pelajaran Agama Buddha' tertentu waktu usap-usap mukanya dengan kain bersih?


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #53 on: 08 March 2011, 03:12:31 PM »
Mengenai arah dari satu 'usaha', apakah Culapanthaka berusaha mengamalkan 'pelajaran Agama Buddha' tertentu waktu usap-usap mukanya dengan kain bersih?
gini, om kainyn. acek ryu itu mungkin pingin "memprotes" ajaran "sesat" bermerk "tanpa-usaha" yg menurut acek tidak akan bisa mencapai tingkat kesucian.

sebenernya hal ini udah dijelaskan berulang2 bahwa konteks "tanpa usaha" di sini adalah konteks meditasi yaitu sikap mental yg tidak berusaha mengontrol, tidak berkelahi dengan pikiran jahat, tidak berusaha mencapai ini itu, melainkan mindful dan aware pada apa yg muncul, yg jelek yg baik yg enak yg tidak enak. hal yg senada sebenernya disampaikan dengan berbagai macam bahasa oleh saya, om fabian, om2 lain, dengan merk yg berbeda. namun tampaknya acek merasa merk "tanpa-usaha" itu adalah ajaran sesat dan bertentangan dengan jm8. mungkin begitu maksudnya... cmiiw.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Landy Chua

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 678
  • Reputasi: 29
  • Gender: Female
  • Berkelana untuk belajar Dhamma ^^
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #54 on: 08 March 2011, 03:23:00 PM »
Umat Buddha ??~ apa makna nya?

Saya sendiri sangat memahami kalau agama Buddha berlindung pada Buddha Dhamma dan Sangha , tapi di altar rumah saya tetap menganut "TriDhamma" [Thi kong , To pek kong, Kwan im , leluhur] , selain itu saya juga sembayang Be lo kong dan Go lo Cai sin [Dewa2 penjaga jalan]  .. saya jg banyak berdoa dan banyak meminta , baik itu kesehatan perlindungan dan rejeki . [ teologi ala muslim and kristian ]

Sering kali ketemu umat Buddha yg full hanya belajar Dhamma , "sinisme" dengan triDhamma , "masa loe percaya hal gtan? " , "lu pikir dgn kertas sembayang mereka bisa nerima?" and blablabala..., bahkan org yang belum pernah menginjak Vihara dan baru mengenal ajaran Buddha segede "upil" begitu sinis dengan TriDhamma . Why ?

Saya sendiri ngak pernah berharap atau berfikir kelak gw mati bisa berakhir di NIBANNA , nggak pernah ingin mcapai Jhana .. Saya belajar Dhamma karna itu memang sangat bermanfaat dalam hidup saya , misalnya aja mengenai Maha Manggala Sutta , pemahaman akan hukum kamma , ketidak kekalan , mengenai Dukkha anata anica , pcy pada pancaran sutta "efek" dari sutta yg saya baca (jelek2 gini saya jg fasih melantunkan sutta) .. and hal2 yg sangat Buddhis lainnya ,

Saya menjalani keduanya dengan saling melangkapi ( dlm hati dan kepercayaan saya ) ,  Dan jujur aja ampe saat inipun saya belum berniat mengeliminasi semua Dewa Dewi di altar saya dan di gantikan dengan Rupang Sang Buddha Gautama ( klo ada yg berfikir saya pny Pandangan yng SAlah ) silahkan aja.. saya jg udah " "terbiasa" :)) anggaplah saya adalah Domba tersesat yang belum tercerahkan  =)) , saya jg tidak terllalu mempermasalahkan ., krn mnrt saya semua org memiliki kecerdasan spiritual msg2 yg nggak bisa di ganggu gugat oleh siapapun , hanya bisa bergeser oleh dirinya sendiri .. .. mgkn begini kali ya mksdnya : " Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha! "

 _/\_ _/\_ _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #55 on: 08 March 2011, 03:24:14 PM »

Bolehlah bhiksu2 Zen ada yang tahu pencapaian muridnya, lalu apakah kita atau orang lain bisa membuktikannya?

seharusnya sih bisa, contoh ada yang "katanya" sudah jadi buda idup, kita bisa tidak membuktikan dia buda idup atau tidak?

Quote
Yang diajarkan oleh Buddha itu adalah kebenaran saja, bukan kebenaran-yang-hanya-bisa-diketahui-hanya-melalui-agama-Buddha. Beberapa kisah pencapaian Pacceka Buddha juga tidak melalui 'agama-agama' tertentu, namun memahami kebenaran yang terefleksi dalam fenomena sederhana.

Mengenai arah dari satu 'usaha', apakah Culapanthaka berusaha mengamalkan 'pelajaran Agama Buddha' tertentu waktu usap-usap mukanya dengan kain bersih?
ya sayang nya jaman sekarang agama Buda itu "ada" mau tidak mau ada bahan perbandingan, atau mungkinkah zaman sekarang seseorang tiba2 menjadi buda tanpa mengetahui ajaran buda? atau seseorang yang mempunyai tujuan bertemu Tuhan mencapai nibbana?

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #56 on: 08 March 2011, 03:25:30 PM »
gini, om kainyn. acek ryu itu mungkin pingin "memprotes" ajaran "sesat" bermerk "tanpa-usaha" yg menurut acek tidak akan bisa mencapai tingkat kesucian.

sebenernya hal ini udah dijelaskan berulang2 bahwa konteks "tanpa usaha" di sini adalah konteks meditasi yaitu sikap mental yg tidak berusaha mengontrol, tidak berkelahi dengan pikiran jahat, tidak berusaha mencapai ini itu, melainkan mindful dan aware pada apa yg muncul, yg jelek yg baik yg enak yg tidak enak. hal yg senada sebenernya disampaikan dengan berbagai macam bahasa oleh saya, om fabian, om2 lain, dengan merk yg berbeda. namun tampaknya acek merasa merk "tanpa-usaha" itu adalah ajaran sesat dan bertentangan dengan jm8. mungkin begitu maksudnya... cmiiw.

soal sesat ga sesat hanya tuhan yang tau =))

yang pasti orang yang mengajarkan itu belum mencapai apapun dari ajarannya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #57 on: 08 March 2011, 03:47:29 PM »
gini, om kainyn. acek ryu itu mungkin pingin "memprotes" ajaran "sesat" bermerk "tanpa-usaha" yg menurut acek tidak akan bisa mencapai tingkat kesucian.

sebenernya hal ini udah dijelaskan berulang2 bahwa konteks "tanpa usaha" di sini adalah konteks meditasi yaitu sikap mental yg tidak berusaha mengontrol, tidak berkelahi dengan pikiran jahat, tidak berusaha mencapai ini itu, melainkan mindful dan aware pada apa yg muncul, yg jelek yg baik yg enak yg tidak enak. hal yg senada sebenernya disampaikan dengan berbagai macam bahasa oleh saya, om fabian, om2 lain, dengan merk yg berbeda. namun tampaknya acek merasa merk "tanpa-usaha" itu adalah ajaran sesat dan bertentangan dengan jm8. mungkin begitu maksudnya... cmiiw.


Bro Morpheus yang baik, Saya rasa mungkin yang dimaksudkan bro Ryu adalah untuk mencapai tingkat kesucian seseorang harus "ber-usaha" bermeditasi, entah di kehidupan ini atau di kehidupan sebelumnya.

Karena tak ada skill yang mendadak menjadi "skillful" bila tidak ber-usaha melatihnya. Meditasi adalah skill.

Mettacittena,


« Last Edit: 08 March 2011, 03:56:27 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #58 on: 08 March 2011, 03:54:22 PM »
Umat Buddha ??~ apa makna nya?

Saya sendiri sangat memahami kalau agama Buddha berlindung pada Buddha Dhamma dan Sangha , tapi di altar rumah saya tetap menganut "TriDhamma" [Thi kong , To pek kong, Kwan im , leluhur] , selain itu saya juga sembayang Be lo kong dan Go lo Cai sin [Dewa2 penjaga jalan]  .. saya jg banyak berdoa dan banyak meminta , baik itu kesehatan perlindungan dan rejeki . [ teologi ala muslim and kristian ]

Sering kali ketemu umat Buddha yg full hanya belajar Dhamma , "sinisme" dengan triDhamma , "masa loe percaya hal gtan? " , "lu pikir dgn kertas sembayang mereka bisa nerima?" and blablabala..., bahkan org yang belum pernah menginjak Vihara dan baru mengenal ajaran Buddha segede "upil" begitu sinis dengan TriDhamma . Why ?

Saya sendiri ngak pernah berharap atau berfikir kelak gw mati bisa berakhir di NIBANNA , nggak pernah ingin mcapai Jhana .. Saya belajar Dhamma karna itu memang sangat bermanfaat dalam hidup saya , misalnya aja mengenai Maha Manggala Sutta , pemahaman akan hukum kamma , ketidak kekalan , mengenai Dukkha anata anica , pcy pada pancaran sutta "efek" dari sutta yg saya baca (jelek2 gini saya jg fasih melantunkan sutta) .. and hal2 yg sangat Buddhis lainnya ,

Saya menjalani keduanya dengan saling melangkapi ( dlm hati dan kepercayaan saya ) ,  Dan jujur aja ampe saat inipun saya belum berniat mengeliminasi semua Dewa Dewi di altar saya dan di gantikan dengan Rupang Sang Buddha Gautama ( klo ada yg berfikir saya pny Pandangan yng SAlah ) silahkan aja.. saya jg udah " "terbiasa" :)) anggaplah saya adalah Domba tersesat yang belum tercerahkan  =)) , saya jg tidak terllalu mempermasalahkan ., krn mnrt saya semua org memiliki kecerdasan spiritual msg2 yg nggak bisa di ganggu gugat oleh siapapun , hanya bisa bergeser oleh dirinya sendiri .. .. mgkn begini kali ya mksdnya : " Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha! "

 _/\_ _/\_ _/\_


Bro Landy yang baik, Ajaran Sang Buddha sangat dalam, jangankan umat Buddha yang baru mengenal, bahkan umat Buddha yang sudah banyak mengenal Ajaran Sang Buddha sekalipun terkadang masih perlu belajar.

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!
« Reply #59 on: 08 March 2011, 03:57:19 PM »
Bro Morpheus yang baik, Saya rasa mungkin yang dimaksudkan bro Ryu adalah untuk mencapai tingkat kesucian seseorang harus "ber-usaha" bermeditasi, entah di kehidupan ini atau di kehidupan sebelumnya.

Karena tak ada skill yang mendadak menjadi "skillful" bila tidak ber-usaha melatihnya.
om fabi, kalo yg empunya istilah (dalam hal ini, "tanpa usaha") udah menjelaskan maksudnya untuk konteks meditasi, namun pendengarnya ngotot mau mengartikan lain dengan konteks yg berbeda, ya kesalahan bukan pada siaran televisinya, melainkan pesawat televisinya yg rusak.

bahasa memang tidak sempurna, namun kalo pendengar sengaja gak mau tau maksud si penyiar, ya rugi sendiri...
acek mengulang ini berkali2 dengan persepsi yg sama (dan biasanya dithread yg ada nama "morpheus") dan udah dijelaskan berkali2 pula.
udah bohwat ama acek, jadi tujuan saya meluruskan hanya untuk pembaca yg lain.
« Last Edit: 08 March 2011, 04:00:08 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything