sama seperti meditasi perenungan, memusatkan pada satu konsentrasi, yang ini pada tuhan, dlam budis khan ada yang pada nafas, pada budo dll, dia juga merefleksikan apa yang di alaminya khan
Kalau meditasi perenungan, belum tentu selalu objeknya adalah apa yang dialami. Misalnya perenungan terhadap deva, itu hanya dari 'denger-denger' dan 'baca-baca' saja. Begitu juga perenungan kematian juga bukan kita yang mengalami. Lagipula perenungan yang seperti itu termasuk dalam Samatha, bukan Satipatthana.
Dalam satipatthana, yang dijadikan objek itu tubuh, perasaan, pikiran, dan bentuk pikiran. Semua orang pasti tahu. Beda dengan kalau perenungan pada 'Tuhan', lagi-lagi orang sekuler tidak tahu apa itu "Tuhan".
kalau dalam postingan om kutu, biasanya dia bilang ada orang pedalaman yang tidak mengenal ajaran apapun tapi tindakannya aladam, maka dia lebih budis daripada umat budis kebanyakan
Betul. "Buddha" sendiri artinya 'tercerahkan', maka orang yang menempuh jalan menuju 'tercerahkan' itu yang dikatakan 'Umat Buddha', bukan orang yang tidak menempuh jalan tersebut, walaupun bisa saja orang itu hafal tipitaka dan sudah di-tisarana.