//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?  (Read 11627 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Aryacetana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Buddhist KTP (Kritis, To-the-Point)
Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« on: 02 December 2010, 07:01:59 AM »
Tabloid Buddhis Zhen Fo Zong
Cen Fo Indonesia
Oktober  2009
No. 103


MASTER TALK
MAHA GURU SHENG YEN LU

Halaman 3 & 4


Dharmadesana Maha Guru Di Upacara Homa Yaochi Jinmu
19 Juli 2009
Rainbow Vajra Garbha

Saya kutip sub-subnya saja
1)   BERADA DALAM KONTROL YAOCHI JINMU
2)   SEMOGA PERMOHONAN DAPAT TERKABUL
3)   MENAKLUKKAN EMPAT MARA
4)    MARA PERTAMA: KILESA MARA
5)   SAKIT JUGA ADALAH KILESA
6)   LELUCON TENTANG OPERASI
7)   PENGALAMAN DI KAMAR BEDAH
8 )    MARA KEDUA : PANCOPADANA MARA
9)   BERPIKIR PUN ADALAH SEBUAH BENTUK KILESA
10)   BERKUMPUL JUGA BISA MENGAKIBATKAN PENDERITAAN
11)    MARA KETIGA : MRTYU MARA
12)   MARA KEEMPAT : ISVARA MARA

13)    PENYAKIT SOMNAMBULIS
14)   SRI HEVAJRA DAPAT MENAKLUKKAN KEEMPAT MARA
15)   ANTARA NIKMAT DAN DERITA
16)   KEBAHAGIAAN TERTINGGI & PENDERITAAN TERTINGGI
17)   JANGAN HANYA BERPIKIR TENTANG YANG SENANG-SENANG SAJA

Yang khas Tantrayana Satya Buddha / Zhen Fo adalah sub nomor 3,4,8,11,12 (catatan: setiap sub gw ga kutip semuanya, yang inti aja)

3) MENAKLUKKAN EMPAT MARA
Kita lihat ada 4 orang yang diinjak di bawah tempat berdirinya Sri Hevajra. Keempat orang itu Catvaro Mara (Empat Mara), melambangkan Sri Hevajra mampu menaklukkan Empat Mara.

4) MARA PERTAMA: KILESA MARA
Mara pertama adalah Kilesa Mara artinya dengan mencapai yukta (kontak batin) dengan Sri Hevajra kita akan mampu mengikis segala jenis dan bentuk kilesa dalam diri kita. Kilesa timbul oleh adanya lobha, dvesa (dosa), dan moha yang berpotensi merusak jasmani dan rohani kita.

8 ) MARA KEDUA: PANCOPADANA MARA
Panca Skhanda (rupa, vedana, samjna, samskara, vijnana-skhanda) juga disebut “Pancopadana Mara”

11) MARA KETIGA: MRTYU MARA
Mrtyu Mara adalah penderitaan karena kematian. Mati bukan saja memutuskan kehidupan kita tapi juga ayusmat/kebijaksanaan kita. Seorang sadhaka yang sedang giat melatih sadhana tiba-tiba saja mati maka sadhananya pun terlantar.

12) MARA KEEMPAT: ISVARA MARA
Yang paling mengerikan adalah jenis mara keempat itulah Isvara Mara. Isvara bukan saja mara tetapi juga devata, akan tetapi dia adalah devata yang menjelma sebagai Isvara Mara yang bisa mencelakai kehidupan dan upaya manusia. Ia menghalang-halangi upaya manusia dalam melaksanakan sadhana, bahkan sang Buddha Sakyamuni pun tak dilewatkannya. Sang Buddha pun pernah diganggu oleh Mara yang satu ini. Luar biasa gangguan yang dilancarkan mara ini.

Pertanyaan bodoh (maklum gw bukan umat Zhen Fo Zong / True Buddha School): :)
a)   Apakah Sadhana  = Samadhi ?
b)   Apakah Sri Hevajra = Yaochi Jinmu ? Sebab topiknya mengenai Yaochi Jinmu tapi isinya koq tentang Sri Hevajra.

Pertanyaan kritis :
1)    Benarkah Isvara (baca: Tuhan bagi  mainstream Hindu tertentu) bisa menjelma menjadi Mara dan menghalangi upaya manusia mencapai keterbebasan? Baru dengar nih. :)



Mungkin yang paling unik adalah sub nomor  13, berikut adalah detailnya

13) PENYAKIT SOMNAMBULIS
Shimu pernah bercerita tentang penyakit yang dinamakan “somnambulis” (berjalan-jalan di dalam tidur), katanya beliau kelak juga akan diserang oleh penyakit itu. Karena itu, sekarang ini kami tidur di kamar masing-masing, dan di waktu malam saya selalu mengunci rapat pintu kamar saya (hadirin tertawa). Kalian tak tahu! Shimu pernah berkata, jangan salahkan dia jika kelak dalam somnambulis dia akan memperlakukan apa saja yang dia temui sebagai buah semangka (hadirin tertawa). Itu amat mengerikan, dalam tidur dia berjalan ke dapur mengambil sesuatu, lalu kembali lagi ke kamar tidur, jika kebetulan pintu tak terkunci, dia masuk lalu memperlakukan kepala saya sebagai semangka dengan alat yang dia ambil dari dapur tadi! Ia ada dalam kondisi somnambulis! Karena itu, maka sekarang ini, saya selalu mengunci rapat kamar tidur jika mau tidur. Ini adalah pengakuan Shimu sendiri, bukan saya yang mengada-ada, bahkan kelak akan berkembang semakin hebat lagi. Nah, jadi dihinggapi penyakit somnambulis pun adalah sebuah penderitaan.

Catatan: Shimu = Ibu Guru = istri Lu Sheng Yen (LSY). LSY disebut juga Shicun = Bapa Guru. Ini setelah gw baca seksama berbagai artikel dalam tabloid Chen Fo / Zhen Fo / Satya Buddha. Correct me if i’m wrong. :)


Pertanyaan kritis :
2)  Nampaknya Shimu ada semacam rasa benci terhadap Shicun alias LSY sampai-sampai Shimu mau ‘membunuh’ suaminya sendiri. Tanya kenapa? :)

« Last Edit: 02 December 2010, 07:21:25 AM by Aryacetana »
i'm a non-god-ly human being _/\_
it means if gods (of any religions) try to play 'GOD' on me, i will 'HUMAN-ize' them :))

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #1 on: 03 December 2010, 08:59:14 AM »
yg pernah saya baca, bukan isvara mara, tapi Devaputta Mara
Ada referensi yang bilang Mara ini berdiam di surga Paranimittavasavati. Mara ini yang sering muncul dalam legenda-legenda dan menghalang-halangi Buddha atau para murid.

Nah penggunaan istilah Isvara menyesatkan karena yg saya tahu Isvara dan Mara itu 2 sosok yang berbeda. Isvara biasa merujuk pada Mahesvara (Shiva) yang pada masa Buddha hanyalah salah satu dewa.

Di perkembangan selanjutnya, Shiva digambarkan sebagai murid Buddha (di Gandhavyuha Sutra)

Kalau mau lebih jelasnya coba cari ebook "The Buddha’s Encounters with Måra the Tempter
Their Representation inLiterature and Art
Ananda W.P. Guruge"

Disitu ada penjelasan evolusi konsep individu bernama Mara.

Satu lagi, Bhante Dhammika pernah menulis spekulasi bahwa Mara = Krishna
http://sdhammika.blogspot.com/2009/07/buddha-meets-dark-lord.html
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Aryacetana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Buddhist KTP (Kritis, To-the-Point)
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #2 on: 06 December 2010, 07:31:07 AM »
yg pernah saya baca, bukan isvara mara, tapi Devaputta Mara
Ada referensi yang bilang Mara ini berdiam di surga Paranimittavasavati. Mara ini yang sering muncul dalam legenda-legenda dan menghalang-halangi Buddha atau para murid.

Nah penggunaan istilah Isvara menyesatkan karena yg saya tahu Isvara dan Mara itu 2 sosok yang berbeda. Isvara biasa merujuk pada Mahesvara (Shiva) yang pada masa Buddha hanyalah salah satu dewa.

Di perkembangan selanjutnya, Shiva digambarkan sebagai murid Buddha (di Gandhavyuha Sutra)

Kalau mau lebih jelasnya coba cari ebook "The Buddha’s Encounters with Måra the Tempter
Their Representation inLiterature and Art
Ananda W.P. Guruge"

Disitu ada penjelasan evolusi konsep individu bernama Mara.

Satu lagi, Bhante Dhammika pernah menulis spekulasi bahwa Mara = Krishna
http://sdhammika.blogspot.com/2009/07/buddha-meets-dark-lord.html

Thanks Xenocross atas info-nya.

Bhante Dhammika said:
Quote
However, in this post I would like to examine verse 449 from the Padhana Sutta. The verse describes Mara’s 'defeat' and reads, ‘The lute fell from the armpit of that one overcome with disappointment. Then that discouraged one disappeared there and then’. Now throughout the sutta the Buddha’s adversary is called by three names – Mara, Namuci or Kanha. Now this last name can be translated as ‘Dark One’ or ‘Darky’ and of course its Sanskrit equivalent is Krishna. Now we meet with Krishna under his alternative name of Vasudeva in the Ghata Jataka (No.454), a story very similar to the one about Krishna in the Bhagavata Purana.

Dari website yang kamu berikan link-nya gw liat dari foto-nya ternyata bhante Dhammika itu orang bule. Pantesan cukup berani menyatakan pendapatnya dengan bebas tanpa rasa takut atau rasa khawatir dituduh menjelek-jelekkan/menghina agama lain.

Komentar salah satu netter yang kecewa pada artikel bhikkhu bule ini menyebutkan apa bedanya pengikut agama buddha dengan kelakuan pengikut agama-agama semit yang monotheis yang suka menjelek-jelekkan/menghina agama lain.

Quote
Your association of Mara with Krishna is quite disappointing. Mara is the desire, anger, miserliness, delusion, pride and jealousy within oneself. I am disappointed because of this post coming from a Buddhist. It would have been natural for the follower of a monotheistic religion to demonize others.

Menurut gw, dalam kaitan dengan tuhan/dewa agama lain, buddhisme memiliki beberapa pilihan.
1. Menyatakan NO COMMENT untuk tidak menyinggung perasaan agama lain
2. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai Maha Brahma untuk tidak terlalu menyinggung perasaan pengikut agama lain
3. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai Mara/Setan yang pasti menyinggung perasaan pengikut agama lain
4. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai dewa dari alam kama-dhatu (yang masih punya tanha-lobha-dosa-moha) yang cukup menyinggung perasaan pengikut agama lain namun tidak separah alternatif nomor 3.
5. ??? Silahkan ditambahkan kalau ada alternatif lain.

Kalau mau mengikuti pikiran kritis, gw pikir no.4 sudah cukup 'menggigit', kalau nomor 3 terlalu 'menyakiti'.
Kalau mau mengikuti kata hati, ya pilih yang no,1 saja alias 'no comment' . :))
« Last Edit: 06 December 2010, 07:36:51 AM by Aryacetana »
i'm a non-god-ly human being _/\_
it means if gods (of any religions) try to play 'GOD' on me, i will 'HUMAN-ize' them :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #3 on: 06 December 2010, 09:33:20 AM »
^^ kenyataan sungguh menyakitkan yak =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #4 on: 06 December 2010, 09:54:24 AM »
ya ya, sah2 saja kalo buddhis ngatain dewa agama lain sebagai mara, tapi buddhis juga gak perlu kebakaran jenggot kalo buddha dikata2in sebagai salah satu avatara yang tugasnya menipu atheis pemakan daging dan meluruskan veda...

imo, mungkin segala macam adu kata2 ini hanyalah persaingan politik dua agama yang dilakukan masing2 penganut yg masih berlobha-dosa-moha...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #5 on: 06 December 2010, 10:12:48 AM »

Menurut gw, dalam kaitan dengan tuhan/dewa agama lain, buddhisme memiliki beberapa pilihan.
1. Menyatakan NO COMMENT untuk tidak menyinggung perasaan agama lain
2. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai Maha Brahma untuk tidak terlalu menyinggung perasaan pengikut agama lain
3. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai Mara/Setan yang pasti menyinggung perasaan pengikut agama lain
4. Menyatakan bahwa tuhan/dewa agama lain itu sebagai dewa dari alam kama-dhatu (yang masih punya tanha-lobha-dosa-moha) yang cukup menyinggung perasaan pengikut agama lain namun tidak separah alternatif nomor 3.
5. ??? Silahkan ditambahkan kalau ada alternatif lain.
Sepertinya paling baik adalah tidak membawa-bawa ajaran agama lain ke pembahasan Buddhisme dan sebaliknya, karena tidak relevan. Sama saja kalau dari agama lain mengatakan, misalnya: Buddha sebetulnya adalah anaknya Apollo, belum ada apa-apanya dibanding Helios.

Mara yah Mara, Brahma yah Brahma, tidak perlu dikaitkan dengan sosok di agama lain. Sama sekali tidak nyambung.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #6 on: 06 December 2010, 10:22:05 AM »
^^ tapi kadang dalam sutta kadang ada diselipkan sosok2 di ajaran lain khan seperti dewa rahu dll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #7 on: 06 December 2010, 10:52:49 AM »
yah yah, mw sebut sebagai apa kek, namanya juga manusia
mayoritas pasti membenarkan apa yang dianutnya sendiri
yang agak lbh tau diri ya ga singgung2 itu secara berlebihan
apa lagi 'reputasi'/'persepsi' tiap orang mengenai suatu sebutan atau nama itu juga berbeda
contohnya :
di satu rumah, apabila nabi nya disebut 'Utusan Tuhan' atau 'Tuhan' mrk sebut itu tepat/benar
di rumah yang lain, jika gurunya disebut 'Utusan Tuhan' atau 'Tuhan' juga belum tentu mrk mengatakan itu benar..

anak siapa, murid siapa, sodara siapa...
yang lebih saya fokuskan skrg mengenai ajarannya...
walaupun cuma anaknya, pembantunya, atau muridnya
tapi kalo ajarannya baik, lets follow it...

Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Bhagavā:
Tertampak, tanpa selang waktu, mengundang untuk dibuktikan,
menuntun ke dalam batin, dapat diselami orang bijaksana dalam
batinnya masing-masing

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #8 on: 06 December 2010, 11:00:41 AM »
^^ tapi kadang dalam sutta kadang ada diselipkan sosok2 di ajaran lain khan seperti dewa rahu dll
Untuk dibahas "khusus kalangan intern" saja. Walaupun 'tokoh'-nya sama, tapi itu lain film, lain karakter.

Spoiler: ShowHide
Bayangkan tokoh Batman di "Batman & Robin" dibanding Batman di "Batman Begins".

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #9 on: 06 December 2010, 01:17:35 PM »
Hmmm... sebenranya dalam kosmologi Mahayanis, ada beberapa Ishvara deva... setidaknya ada 2 yaitu: Pisaca-mahesvara dan Maha-Mahesvara.

Pisaca Mahesvara adalah Siva, pemimpin dari surga Parinimmitavasavartin. Vesavartin Mara-raja atau yang dikenal sebagai Krodha Ishvara (Black Isvara) adalah juga penghuni alam tersebut. Keduanya, Pisaca dan Black Ishvara itu identik dan memggambarkan Siva sebagai sosok sensual (kama) dan penghancur.

Maha-Mahesvara adalah Bodhisattva level sepuluh, pemimpin dari salah satu Surga Suddhavasa yaitu Surga Mahamahesvara. Ini adalah Siva yang penuh dengan sifat-sifat bajik.

YA Ashvagosha menyamakan Mara dengan Kamadeva... dewa cinta dalam agama Hindu, dan mengatakan bahwa Kamadeva yang berhasil membuat Siva bangkit dari meditasinya supaya berhubungan dengan istrinya Parvati, tak mampu menggoyahkan Sang Maha-Bodhisattva.

Bro. kainyn, tapi bagaimanapun dewata di agama Hindu banyak yang berkaitan dengan agama Buddha, akrena keduanya tumbuh dan lahir dari akar kebudayaan yang sama. Misalnya dalam Tipitaka Pali disebutkan Sakka (Indra di agama Hindu), Brahma Sahampati (Maha Brahma agama Hindu), Issara (Ishvara agama Hindu), Venhu (Visnu agama Hindu), bahkan dalam kitab Jataka ada pula Sarassati (Sarasvati), Sridevi (Lakshmi) dan satu lagi Dewi MahaKali dalam agama Hindu diportraykan sebagai tokoh antagonis. Lantas bicara dewa dewi agama Hindu, pasti akan dikatikan dengan agama Buddha dan ini sah-sah saja, asal tidak memaksakan anggapan pada pemeluk agama lain yang bersangkutan.

Bahkan dalam kisah Udbhata Siddhisvamin dikatakan bahwa Shiva dan istrinya Parvati langsung beranjali bernamaskara menghormat para Arhat siswa Sang Buddha yang sedang terbang melewati Gunung Kailasa (Kailash). Dengan kata lain Shiva dan Parvati berlindung pada Triratna.

Kedua mahadewa-dewi tersebut berlindung pada Triratna setelah dengan sombongnya mereka mengaku sebagai Tuhan Tertinggi dan Pencipta Dunia dan kemudian keangkuhan mereka itu  disadarkan oleh Vajrapani Bodhisattva.

Bahkan Vishnu pun malu dan menghormat pada Avalokitesvara Bodhisattva [permata Sangha] ketika ia melakukan kesalahan pada raja naga dan Avalokitesvara melindungi raja naga tersebut.

Dalam Lalitavistara juag disebutkan Trimurti Hindu (Brahma, Shiva Vishnu), Agni, Varuna, dll menghormat pada Bodhisattva yang kala itu masuk ke dalam kuil para dewa. Bayangkan Tuhan dalam agama lain (Trimurti) pun menghormati dan berlindung pada Triratna Buddha Dharma Sangha!

Apalagi kalau Mahavira dikaitkan dengan Nigantha Nataputta.... wah heboh tuh... sosok yang begitu dihormati dalam agama Jain ternyata dalam kitab-kitab Buddhis digambarkan sebagai tokoh antagonis.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #10 on: 06 December 2010, 02:23:04 PM »
[...]
Bro. kainyn, tapi bagaimanapun dewata di agama Hindu banyak yang berkaitan dengan agama Buddha, akrena keduanya tumbuh dan lahir dari akar kebudayaan yang sama. Misalnya dalam Tipitaka Pali disebutkan Sakka (Indra di agama Hindu), Brahma Sahampati (Maha Brahma agama Hindu), Issara (Ishvara agama Hindu), Venhu (Visnu agama Hindu), bahkan dalam kitab Jataka ada pula Sarassati (Sarasvati), Sridevi (Lakshmi) dan satu lagi Dewi MahaKali dalam agama Hindu diportraykan sebagai tokoh antagonis. Lantas bicara dewa dewi agama Hindu, pasti akan dikatikan dengan agama Buddha dan ini sah-sah saja, asal tidak memaksakan anggapan pada pemeluk agama lain yang bersangkutan.

Bahkan dalam kisah Udbhata Siddhisvamin dikatakan bahwa Shiva dan istrinya Parvati langsung beranjali bernamaskara menghormat para Arhat siswa Sang Buddha yang sedang terbang melewati Gunung Kailasa (Kailash). Dengan kata lain Shiva dan Parvati berlindung pada Triratna.

Kedua mahadewa-dewi tersebut berlindung pada Triratna setelah dengan sombongnya mereka mengaku sebagai Tuhan Tertinggi dan Pencipta Dunia dan kemudian keangkuhan mereka itu  disadarkan oleh Vajrapani Bodhisattva.

[...]
Betul, memang karena "akar" kebudayaannya sama, juga berkenaan dengan waktu yang sama saat itu, maka banyak "tokoh" yang ada di kedua pihak. Walaupun sosoknya sama, tapi masing-masing ajaran, punya skenario, punya "film" sendiri yang menjelaskan tentang sosok tersebut. Brahma, misalnya, dalam Buddhisme dikatakan salah mengerti bahwa dirinya mahapencipta dan kemudian diluruskan oleh Buddha. Namun dalam Hinduisme, Brahma memang mahapencipta (yang menciptakan 14 manu yang menciptakan 4 era manusia), bukan sedang salah mengerti. Ketika kita bahas dari satu sudut pandang, otomatis yang lainnya menjadi tidak valid.

Kita bisa membandingkan keduanya dalam 'bidang' yang netral, tapi tidak bisa menggunakan tolok ukur salah satunya untuk menilai yang lain seperti menggunakan pandangan Brahma dalam Buddhisme untuk menilai Brahma/Tuhan dalam agama lain, atau juga sebaliknya misalnya Hindu, tidak bisa mengatakan Buddhis adalah murid dari Vishnu (karena menurut Hindu, Buddha adalah avatar Vishnu ke 24, berupa pemikir).


Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #11 on: 06 December 2010, 10:12:10 PM »
Quote
tapi bagaimanapun dewata di agama Hindu banyak yang berkaitan dengan agama Buddha, akrena keduanya tumbuh dan lahir dari akar kebudayaan yang sama. Misalnya dalam Tipitaka Pali disebutkan Sakka (Indra di agama Hindu), Brahma Sahampati (Maha Brahma agama Hindu), Issara (Ishvara agama Hindu), Venhu (Visnu agama Hindu), bahkan dalam kitab Jataka ada pula Sarassati (Sarasvati), Sridevi (Lakshmi) dan satu lagi Dewi MahaKali dalam agama Hindu diportraykan sebagai tokoh antagonis. Lantas bicara dewa dewi agama Hindu, pasti akan dikatikan dengan agama Buddha dan ini sah-sah saja, asal tidak memaksakan anggapan pada pemeluk agama lain yang bersangkutan.

Di satu sisi hal di atas bisa terjadi, tetapi ada sisi lain yang perlu dipertimbangkan yaitu klaim salah satu pihak atas tokoh pihak lain untuk memperkuat posisi ‘institusi’ keagamaannya sendiri. Menggunakan tokoh pihak lain dan membuat kisah tersendiri dari tokoh tersebut sehingga memihak, meninggikan ‘institusi’ keagamaannya ini pun telah terjadi. Apakah ini suatu bentuk pemaksaan? Semoga ada yang bisa memberitahu saya.

Sebagai contoh: klaim bahwa Buddha sebagai avatara Vishnu (Bhagavata Purana) adalah untuk mempertinggi posisi Hindu dalam masyarakat. Begitu juga klaim bahwa Vishnu dan Shiva serta dewa-dewi Hindu lainnya dilahirkan dari diri Avalokitesvara (Gunakarandavyuha Sutra), adalah untuk mempertinggi posisi Buddhisme dalam masyarakat. Saya tidak ingin memperpanjang hal ini di thread ini (OOT)

Semoga bisa dipertimbangkan.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #12 on: 07 December 2010, 07:34:31 AM »
Bro. Kainyn dan kelana,

Memang dalam setiap agama punya "film"nya sendiri-sendiri, tapi film ini tumbuh sebagai reaksi dari yang ada tumbuh dalam suatu kebudayaan tersebut. Maka tentu pandangan Buddhis tentang dewa dewi Hindu merupakan reaksi dari kisah-kisah dewa dewi Hindu yang ada saat itu, yaitu dengan kata lain pandangan tentang Brahma dalam agama Buddha digunakan untuk menilai Brahma dalam agama lain.

Justru karena Brahma / Isvara dianggap Pencipta dalam agama lain, Sang Buddha dan Buddhisme memandang beliau bukanlah Pencipta. Bisa diliat sebenarnya Tipitaka Pali dan Sanskrit sedang merespon dan menilai pandangan Hindu yang keliru.

Ingat, Sang Buddha sendiri sebelumnya sangat menguasai Veda dan otomoatis beliau juga mengkritisi ajaran serta hakekat sebenranya dari para dewa yang dianggap sebagai Tuhan itu.

Jadi menurut saya sah-sah saja ornag mau mengklaim Buddha sebagai ini itu, org Buddhis mengklaim Shiva dan Vishnu ini itu, org Tao mengklaim Buddha ini itu, terserah mereka. Yang perlu diingat adalah ketika ada penganut agama lain, mereka tidak memaksakan anggapan mereka dan tetap menghormati pandangan pihak lain. Membicarakan / menilai pandangan Buddhis tentang dewa agama lain cukup intern saja, atau dengan penganut agama lain kalau mereka minta kita jelaskan.

Klaim-klaim seperti ini toh ya nggak ada bedanya dengan yang terjadi antara Yahudi, Kristianitas dan Islam. Masing-masing mengklaim nabi-nabi yang sama. Yesus diklaim sebagai ini itu oleh pihak Islam, padahal menurut Kristianitas bukan begitu. Tapi itu, semuanya sah-sah saja asal bisa menghormati satu sama lainnya.

Bro Kelana, memang tidak dipungkiri kemungkinan "meninggikan" posisi, tapi apabila dipandang dari sudut pandang Dharma, maka klaim Buddhis atas dewa" tersebut sebenranya logika, masuk akal dan sesuai dengan Ajaran.

Misalnya dalam agama Buddha tidak diakui sesosok Isvara (Tuhan), yang ada hanyalah pemimpin deva devi yang sombong dan angkuh atas kekuasaannya, meskipun mereka sangat baik hati dan suka menolong. Nah otomatis di sini akan menghasilkan kisah Brahma, Shiva dan Vishnu (yang dianggap sebagai Tuhan) yang tidak lebih dari sekedar deva devi yang memiliki kekuasaan besar, sempat berpandangan salah dan akhirnya berlindung pada Triratna.

Dan kalau memang benar dikatakan "meninggikan posisi", berarti sedari Tipitaka Pali Theravada pun sebenarnya umat Buddhis sedang meninggikan posisinya atas Brahma, Kali, Sakka dsb. Apakah begitu?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #13 on: 07 December 2010, 07:41:01 AM »
 [at] gandalf, yang dimaksudkan meninggikan, itu mungkin saja karena apabila benar trimurti itu ada sesuai dengan klaim ajaran hindu dan posisi mereka dibenarkan adanya dalam buddhism berarti tokoh2 itu benar2 ada? , dewa2 seperti rahu dll itu benar2 ada? berarti seakan2 buddhism memperkuat dan membenarkan juga ajaran hindu yang mengenal dewa2 itu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Isvara/Tuhan Bisa Menjadi Mara/Setan?
« Reply #14 on: 07 December 2010, 07:48:34 AM »
 [at] ryu
Tidak juga, dewa dewi tersebut memang diakui keberadaannya oleh Buddhisme, tetapi "posisi"nya tidak sama dengan posisi dewa tersebut dalam agama Hindu.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

 

anything