bro johsun..
coba jawab pertanyaan saya.. anggap ini sebagai pertanyaan matematis..
jika diberi tolak ukur lebih jauh secara matematis, justru vegetarianism lebih keji dibanding non vegetarianism.
mengapa saya katakan demikian ?
bayangkan saja, untuk mendapatkan sebongkol sayur untuk seorang vegetarian, harus membunuh banyak hewan yang dikatakan sebagai hama. perbandingannya terkecil bisa diasumsikan 1 bongkol sayur : 10 ekor hewan yang dikatakan hama..
apakah seorang vegetarian cukup puas memakan 1 bongkol sayur ? tentu tidak.. minimal 3 deh katakanlah.. jadi untuk memuaskan seorang vegetarian perlu membunuh 30 ekor hewan yang dikatakan hama..
1 keluarga katakanlah ada 4 anggota : bapak, ibu, 2 anak (KB deh
), jadi 4 anggota ini vegetarian murni. Untuk bongkol sayur saja 4 x 30 = 120 hewan mati..
Dan apa cukup hanya lauk bongkol sayur saja ? mungkin ada yang lain.. 120 x jenis sayur yang dikonsumsi
kembali ke ilustrasi non vegetarian, kita membunuh seekor sapi yang besar, dagingnya sudah cukup memberi makan 1 keluarga.
Anggap kita pengen makan kambing sebagai lauk ke-2. paling hanya kambing dan sapi yang terbunuh..
(120 x n jenis sayur) kematian hewan yang dikatakan hama dibandingkan n jenis ternak.. mana yang lebih banyak ?
Jadi INTINYA.. STOP LEBAI.. Hiduplah dengan normal..
mau vege silakan.. gak perlu merasa sok suci dan memandang rendah kaum non vege dll.
mau gak vege juga silakan.. asal berusaha mengkonsumsi secukupnya saja..