menurut pendapat saya....,
(selalu) didalam keangkaraan lobha, dosa moha dan tanha dari jasmaniah duniawi.
kalian hanya masih dan selalu (mengandalkan) menilai dari mata kebijaksanaan jasmaniah/duniawi.
then, bagaimana mungkin mengenal Nibanna,
then, bagaimana mungkin mengenal kehidupan Buddha,
then, bagaimana mungkin mengenal sumber kehidupan asaliah.
yang berwujud dibilang ada,
yang sunyata dibilang kosong (nihil),
tetapi ajaran para guru Buddha menyatakan bahwa semua keberadaan itu adala sunya,
benarkah anda sedang berjalan di jalan ajaran para guru Buddha,
atau bahkan mengenal teori ajaran tetapi berjalan terbalik dalam pengandalan kepada,
dengan kebijaksanaan seolah-olah mengikuti alur kebenaran guru Buddha,
tetapi malah melakukan (mengikuti) nafsu ragawi (carnal)
guru Buddha bilang tanggalkan, lepaskan,
tetapi apa yang sudah ditanggalkan/lepaskan,
malah-malah aku duniawi membangun tembok pertahanan dirinya dengan bersembunyi dibalik benteng/dengan tameng kebenaran ajaran guru Buddha,
seperti guru Buddha bilang 'banyak yang hilir mudik di seberang sini, hanya sedikit yang mencapai pantai seberang',
benar...., mereka menyenangi hilir mudik dengan seribu satu macam alasan ragawi oleh karena terikat dan oleh karena kemelekatan keakuaan jasmaniah duniawi.
apa yang anda ributkan satu tahun..., sepuluh tahun..., seratus tahun... bahkan beribu-ribu tahun....,
adakah mencari dan menghasilkan kebenaran (pencerahan) dan menghasilkan pembebasan sempurna?
kecuali (tujuan) hanya menunjuk diri (aku).
coecoed, the believer