//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Logika Umat Budhis  (Read 57148 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #135 on: 08 July 2010, 01:09:33 PM »
LOCKED... kok bahasin Nabi agama lain ? ? ? ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #136 on: 08 July 2010, 01:18:52 PM »
LOCKED... kok bahasin Nabi agama lain ? ? ? ?
karena TS starting topic dengan membahas nabi dicompare ama Buddha..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #137 on: 08 July 2010, 01:42:19 PM »
LOCKED... kok bahasin Nabi agama lain ? ? ? ?
karena TS starting topic dengan membahas nabi dicompare ama Buddha..


menurut saya lebih banyak mudarat-nya (istilah tetangga) daripada manfaatnya... Jadi di LOCKED saja atau di KARANTINA....
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #138 on: 08 July 2010, 01:47:00 PM »
LOCKED... kok bahasin Nabi agama lain ? ? ? ?
karena TS starting topic dengan membahas nabi dicompare ama Buddha..


menurut saya lebih banyak mudarat-nya (istilah tetangga) daripada manfaatnya... Jadi di LOCKED saja atau di KARANTINA....
ya seh.. kalau mengenai mudarat.. emang lebih banyak.. tapi mudah2an TS tidak komplen dilock dan nantinya bikin thread yang serupa.. :P
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #139 on: 08 July 2010, 01:48:13 PM »
:backtotopic: jika masih ada pembahasan melenceng dari judul maka akan dilock
There is no place like 127.0.0.1

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #140 on: 08 July 2010, 03:50:10 PM »
Masukan :
Sejak pertama kali judul diketik, dari sana telah terjadi pelencengan yang tidak sesuai dgn board yang "disengajakan", walau sudah beberapa kali diingatkan oleh bro forte.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #141 on: 09 July 2010, 07:33:05 AM »
Quote from: tuwino
pernah baca bukunya ajahn brahm yang menulis, kurang lebih : "semua arahat adalah impoten"
impoten bukan karena gangguan organ seksual, tetapi sudah tidak berminat lagi pada yang namanya hubungan seksual (seperti yang telah diuraikan dengan jelas pada posting2 diatas).

bagaimana dengan mister M?

itu masuk akal. Jika ajahn brahm menulis "semua arahat impoten" itu masuk akal. Karena "semua arahat" itu berbeda dengan "semua yang tercerahkan".

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #142 on: 09 July 2010, 07:33:23 AM »
Quote from: jinaraga
Menurut hadist,

Hadist riwayat Ath-Thabrani dari Sa’ad bin Junadah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ زَوَّجَنِي فِي الْجَنَّةِ مَرْيَمَ بِنْتَ عِمْرَانَ وَامْرَأَةَ فِرْعَوْنَ وَأُخْتَ مُوْسى عَلَيْهِ السَّلاَمِ
“Sesungguhnya Allah menikahkan aku di surga dengan Maryam binti Imran, istri Fir’aun (Asiyah), dan dengan (Kultsum) saudara perempuannya Musa ‘alaihissalam.”

Gimana yah teori logika19nya ? Dikepalanya itu hny dipenuhi dgn nafsu kawin mulu.
Itu pencerahan ?

logikanya begini :

http:///forum/index.php/topic,66711.msg1963577.html#msg1963577

Dalam Kitab nahjul Balaghah, imam Ali konon pernah berkata, "jika sampai kepadamu suatu hadits, maka ujilah dengan akalmu."

Mengenali Kebenaran

Pada perang Jamal, seorang bernama Harits bin Hud mengatakan, “aku bingung, disatu barisan berdiri Ummul Mukminin Aisyah, istri Rasul; Zubair bin Awwam, Pedang islam,sahabat dan anak paman Rasul; dan Thalhah bin Ubaidillah, al-Khair,, seorang sahabat rasul yang dikenal sebagai pekerja keras. Sementara di barisan lain berdiri Ali Bin Abi Thalib dan putra-putranya serta Ammar bin Yasir. lalu bagaimana kita dapat mengenali kebenaran?”

Imam Ali as berkata, “wahai Harits! Cara berpikirmu itu terbalik, bila engkau melihat sahabat secara lahiriahnya, maka engkau bingung menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Ketahuilah, bahwa kebenaran dan kebatilan itu tidak dapat dikenali dengan kepribadian orang, kenalilah kebenaran itu sendiri, sehingga engkau dapat mengenali juga orang-orangnya. Dan kenali juga kebatilan sehingga engkau dapat mengenali orang-orangnya.”

(Ali Shofi, Kisah-kisah Imam Ali Hal 31, Jadebeh Wadafe`eh, hal . 136; Imam Ali Ulguye Zindagi hal. 222)

untuk mengenali mana hadits yang benar, mana yang palsu, gunakan akal dan logika bro.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #143 on: 09 July 2010, 07:33:51 AM »
Quote from: wiliam
Sebelum tercerahkan, Gotama memang berstatus suami orang.

Namun setelah Tercerahkan (menjadi orang suci), beliau meninggalkan keduniawian dan hidup selibat.

Nah, jika dibanding dengan Muhammad, apakah Beliau tercerahkan setelah meninggalkan ke istri2nya tsb? ataukah Beliau mengambil istri2 tsb setelah tercerahkan?

Disini terlihat jelas perbedaannya Bro…

dari mana asal-usul keyakinan bahwa seseorang yang telah tercerahkan sempurna itu tidak akan/tidak bisa/tidak boleh mengambil seorang wanita untuk menjadi istrinya?

Sang Budha, beliau setelah tercerahkan tidak mengambil seorang wanita untuk menjadi istrinya. Beliau juga menganjurkan para bikhu untuk hidup selibat, untuk mencapai pencerahan seperti yang dicapai oleh gurunya, yaitu sang Budha sendiri. Itu adalah jalan nya, jalan sang Budha yang diikuti oleh umatnya. Tetapi itu tidak berarti "tidak ada jalan lain untuk mencapai pencerahan, kecuali dengan hidup selibat." katakan kepada saya, dimana sang Budha pernah berkata dengan kata-kata yang maknanya serupa dengan ini "Bagi semua orang, tidak ada jalan lain untuk mencapai pencerhaan sempurna, kecuali harus menjalani hidup selibat?" saya jamin 100%, pasti gak ada sabda sang Budha seperti itu. Dan saya juga menjamin 100 %, bahwa sang Budha tidak pernah berkata, "tidak ada yang bisa mencapai pencerahan sempurna tanpa hidup selibat." karena keyakinan-keyakinan ini, hanyalah keyakinan umat Budha yang disimpulkan dari ajaran sang Budha tanpa menggunakan norma-norma Logika.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #144 on: 09 July 2010, 07:34:12 AM »
Quote from: jerry
Bandingkan dengan M: Setelah mendapat wangsit di gua Hira yang menurut Anda seharusnya telah tercerahkan dan menyebarkan Islam di Mekkah, setelah kematian Khadijah apa yg M perbuat? Semua kelakuan yg jelas dalam perspektif buddhis -- apalagi menurut sang Buddha -- adalah tidak valid sbg kelakuan seorang suci. Tidak perlu saya post kan hal2 yg mungkin menjurus ke SARA?

tak perlu sungkan untuk memposting kesalahan fahaman dan kesalahan kesimpulan anda di sini. Toh itu bagi diri anda sendiri, bukan buat saya. Saya menjunjung tinggi sang Budha dan ajarannya. Demi diriku yang telah merasakan pencerahan di dalam ajaran beliau. Tetapi, bila anda ingin menghina nabi kami, karena anda tidak pernah tahu bagaimana cara menyelami kebenaran ajaran Muhammad , maka itu terserah anda saja.

Sejak zaman dulu hingga sekarang, konspirasi tentang kejahatan dan kegilaan Muhammad selalu ada. Sang Budha berkata, "tidak ada manusia yang tidak pernah dipersalahkan."

konspirasi yang membuat Muhammad dianggap gila dan jahat, tidak hanya terjadi pada abad ini melainkan terjadi sejak zaman nabi muhammad itu sendiri. Dan konspirasi itu tidak berhenti hingga zaman sekarang.

Quote
Pada zaman nabi Muhammad ramai orang-orang kafir membicarakan bahwa Muhammad itu gila. Kabar itu sampailah ke telinga seorang tabib dari kalangan Bani Tsaqifah. Tabib tersebut merasa kasihan kepada Muhammad, sehingga ia menempuh perjalanan jauh untuk bertemu Muhammad, ingin mengobati kegilaannya.

Setelah bertemu dengan Muhammad, Tabib tersebut berkata, "Jika kamu gila, maka aku akan mengobatimu."

"aku tidak membutuhkan pengobatan mu. Apakah kamu membutuhkan sebuah bukti?"

"Ya", jawab Tabib tersebut.

"lihatlah pohon kurma itu." kata Nabi. Kemudian Muhammad memanggil pohon kurma tersebut. Seketika itu juga pohon kurma menghampirinya. Si Tabib merasa heran dan takjub.

Tabib itu berkata, "Apakah kamu dapat membuat pohon ini kembali ke tempatnya?"

Muhammad  memerintahkan pohon tersebut kembali ke tempatnya. Dan pohon itupun kembali ke tempatnya semula.


walaupun demikian nyata mukjizat nabi diperlihatkan kepada kaum kafir, maka mereka tetap saja mengingkari. Terhadap mukjizat muhammad yang mereka lihat, mereka akan berkata, "ini adalah sihir yang nyata." dan menganggap Muhammad bersekutu dengan iblis yang pandai bermain sihir. Mereka sendiri yang meminta agar mukjizat diperlihatkan kepada mereka. Tetapi ketika mukjizat diperlihatkan, mereka tetap ingkar.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman.(Q.S 2:6)

karena kerasnya konspirasi tentang kegilaan Muhammad, sampai-sampai Allah swt menurunkan ayat sebagai berikut :

tidak ada penyakit gila sedikit pun pada Muhammad (kawanmu itu). Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (kaum kafir menghadapi) adzab yang keras(Q.S 34:46)

konspirasi tentang kegilaan Muhammad itu terus menyebar hingga ke Yunani, negeri yang jauh. Berita ini sampai ke telinga seorang filsuf dan Tabib Yunani. Seperti Tabib Bani Tsaqifah tadi, Tabib Yunani itupun tergerak untuk menempuh perjalanan jauh, demi mengobati Muhammad.

Quote
Tetapi, waktu itu Muhammad telah meninggal. Ia menanyakan tentang Muhammad, dan orang-orang mengatakan bahwa beliau telah wafat. Tetapi kemudian ia melihat seorang laki-laki yang wajahnya pucat dan kakinya lemah. Maka Tabib tersebut bertanya, "Siapakah pria ini?"

"itu adalah Abal Hasan, Sahabat dan menantu Muhammad."

maka Tabib itu mendatangi Imam Ali (Abal Hasan), dan berkata, "wahai Abal Hasan, telah sampai berita kepadaku tentang kawanmu yang gila. Aku datang untuk mengobatinya. Aku mencarinya, tetapi dia telah meninggal.  kini aku melihat wajahmu pucat dan kakimu lemah. Biar aku mengobati mu.

Imam Ali tidak menerima tawaran obat dari Tabib tersebut, melainkan meminta racun yang menurut si Tabib dapat membunuh seorang manusia dalam waktu cepat. Si Tabib memberikan racun tersebut, dan Imam Ali menelannya. Si Tabib gemetaran, karena ia yakin bahwa racun itu akan membunuh Abal Hasan, hingga Tabib itu memejamkan matanya, takut melihat apa yang akan terjadi.

"bukalah matamu!" kata Imam Ali.

Tabib tersebut sangat heran, ketika melihat Imam Ali baik-baik saja.

Dan Imam Ali menunjukan bukti-bukti lain bahwa dirinya memang tidak membutuhkan pengobatan Tabib tersebut. Tabib tersebut bertanya, "Apakah Muhammad dapat melakukan seperti yang anda lakukan?"

Imam Ali menjawab, "Kepandaianku tak lain adalah kepandaianya. Kekuatanku tak lain adalah kekuatannya." Kemudian beliau menceritakan tentang kisah Tabib dari Bani Tsaqifah yang pernah mendatangi muhammad karena ingin mengobatinya sebagaimana yang diinginkan oleh Tabib Yunani tersebut.

Lihat dalam : Untaian Kecerdasan Imam Ali, hal 75.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #145 on: 09 July 2010, 07:34:25 AM »
Quote from: jerry
Status kepemilikan itu menurut Anda bagaimana definisinya? Haruskah sang Buddha sebelum mencapai pencerahan harus pergi ke pengadilan agama dulu untuk menggugat cerai istri-anaknya?
Status kepemilikan itu menurut Sang Buddha tergantung bagaimana pikiran itu sendiri bukan sekedar berdasarkan sertifikat atau apapun. Karenanya selama pikiran masih menganggap terhadap apapun bahwa `Ini aku. Ini milikku.

jika status kepemilikan itu bergantung kepada pikiran, bagaimana anda tahu bahwa muhammad berpikir "ini adalah aku, ini adalah milikku, ini adalah istriku" ? Sedangkan keyakinan Muhammad adalah keyakinan apa yang tertulis di dalam alQuran :

Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. (2:116)

muhammad mustahil berpikir "ini milikku, ini adalah aku, ini adalah hartaku, ini adalah kerajaanku, dst. " karena beliau selalu mengajarkan kepada umat bahwa "semua itu hanya milik Allah semata". Walapun di dalam mulut, bisa saja muhammad berkata "aku" sebagai mana sang Budha juga sering berkata "aku".

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #146 on: 09 July 2010, 07:34:42 AM »
Quote from: jerry
Status kepemilikan itu menurut Sang Buddha tergantung bagaimana pikiran itu sendiri bukan sekedar berdasarkan sertifikat atau apapun.

nah… sudah mengatas namakan sang Budha lagi. Coba copas, dari sutta yang mana budha menggunakan istilah "status kepemilikan" atau memberikan definisi terhadap "status kepemilikan" ? Jika anda tidak memberikannya, itu namanya berdusta atas nama sang Budha, kecuali bila anda menambahkan kata "seingat saya.." atau "kalau tidak salah".

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #147 on: 09 July 2010, 07:35:02 AM »
Quote from: reenzia
memang tidak sepatutnya itu...karena dg melakukan hubungan seks bukan berarti tak bisa mencapai pencerahan sempurna...TAPI JIKA MASIH MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS PASTI BELUM MENCAPAI PENERANGAN SEMPURNA…

nah… betul sekali.  sepertinya Reezia lebih cepat menyadari kebenaran logika yang saya sampaikan.

Dan inilah yang dikatakan Ali bin Abi Thalib, sahabat dan menantu Rasulullah, "ketika seseorang melakukan hubungan seks, sesungguhnya ia keluar dari wilayah ilahiah. Maka selama hubungan seks tersebut berlangsung ia akan berperilaku seperti orang gila, kehilangan rasa malu, ..dst. Tetapi setelah ia mandi janabah dengan cara-cara yang benar (lahir batin), maka ia kembali masuk ke dalam wilayah ilahiah."

mandi janabah di sini, bukan soal upacara ritual untuk membuat kekotoran badan yang dihasilkan dari perilaku seksual, akan tetapi perilaku batin yang harus dilakukan untuk mengembalikan kesucian. Hal ini dapat dilihat dalam buku Mikraj Ruhani karya tulis seorang ulama Besar Iran, ayatullah Imam Khomaeni.

Quote from: Reenzia
intinya : salah satu tanda telah mencapai penerangan sempurna adalah tidak lagi melakukan hubungan seksual

menurut saya, jika nabi M masih melakukan hubungan seksual berarti ia BELUM mencapai penerangan sempurna, bukannya TIDAK BISA

berarti… anda belum pernah membaca sabda sang Budha yang kira-kira maknanya, "sang Tathagatha batinnya tidak tersentuh oleh hal-hal duniawi, walaupun tubuhnya berhubungan dengan hal-hal duniawi."

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #148 on: 09 July 2010, 07:35:21 AM »
Quote from: kutho
Menurut logikanya Bro Deva19, belum tentu menikah itu karena keinginan sendiri. Berarti di sini bisa saja ditafsirkan dinikahkan oleh Allah. Saya tidak tahu apakah itu kawin paksa atau bukan, tetapi itu mengindikasikan: menurut Ajaran Buddha, Nabi Muhammad belum mencapai nibbana (karena masih terlahir di alam Sorga). Juga bukan terlahir di Alam Brahma karena masih menikah.

itu bukan kawin paksa. Anda tahu tidak makna filsafat dari "isi adalah kosong, kosong adalah isi" atau makna filsafat dari "bertindak tanpa berbuat", atau makna dari tajalullah.

Sri Krisna berkata seperti tertulis di dalam gita, "di tiga alam ini, aku sudah tidak melakukan apapun, tetapi tidak ada satupun yang tidak aku perbuat." anda mengerti tidak arti filsafat sri Krisna ini?

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #149 on: 09 July 2010, 07:35:36 AM »
Quote from: kutho
Dalam Tevijja Sutta, Buddha menjelaskan tentang "kesamaan" Brahmana jaman sekarang  dan Brahma.
Brahmana sekarang:
Terbebani istri dan harta
penuh kebencian & permusuhan
tidak disiplin

Brahma:
Tidak terbebani istri dan harta
tanpa kebencian & permusuhan
disiplin

Melihat hal tersebut, maka bergabungnya Brahmana dan Brahma adalah mustahil.

tidak terbebani istri bukan berarti tidak memiliki istri.

Quote from: kutho
Sekarang kita lihat perbandingan kasar lainnya.

Muhammad
-terikat istri dan harta
-membalas pedang dengan pedang, boleh menumpahkan darah kafir

muhammad memiliki istri, bukan terikat istri.

Betul, muhammad membalas pedang dengan pedang. Apa yang salah?

Kalian saja, saya coba sedikit dengan sedikit ejekan, berangnya bukan main. Balasan kalian terhadap saya, melebihi kerasnya balasan para member muslim di forum muslim, ketika saya coba menyentil mereka. Maka apalagi bila saya mencoba menodongkan pedang ke arah kalian, mungkin kalian akan merobek-robek perutku. Maka bagaimana bisa kalian berpikir, orang yang diserang dan diperlakukan tidak adil seperti muhammad, tidak boleh membela diri?

O ya. Saya juga masih ingat, dialog saya dengan salah satu memberi dc tempo lalu. Bahwa menurut keyakinan kalian, walaupun kalian dipukul, harta kalian dirampok, istri kalian diperkosa, lebih dari itu anak-anak kalian dibunuh sekalipun, kalian akan membalas perampok itu dengan kasih. Hebat… !!! Tapi diejek sedikit saja, kalian beringas seperti ingin memakan diriku.