//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Logika Umat Budhis  (Read 57175 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #45 on: 06 July 2010, 08:28:58 PM »
walaupun SEBELUM terlepas dari LDM sudah memiliki istri...
tapi bukankah jika SETELAH terlepas dari LDM, maka tak lagi memiliki keinginan menambah istri?
apa lagi berhubungan badan...

hmm menurut sy gak salah sih menyajikan logika dalam pembahasan terutama pembahasan Dhamma...
tp sayang nya pembahasan logika ini tak ada manfaatnya...

cm sekedar memenangkan ego dg menggagalkan statement
"setiap yang memiliki istri berarti yang masih memiliki LDM"
sampai disitu memang benar
tapi sayang sekali sodara-sodara kurang memperhatikan aspek waktu
dalam pembahasan ini

bagaimana jika "setiap yang telah tercerahkan tidak lagi menambah istri" :D ??
ato "setiap yang masih menambah istri berarti masih ada LDM"

Oh sekedar tambahan na.. Tentu saja menambah stok istri, simpanan dan berhubungan badan (termasuk dengan bocah bawah umur), semua dilakukan setelah mendapat wahyu dan menjadi nabi. Belum lagi ada ayat2 suci yg turun khusus dari "atas" bagi nabi utk menikahi wanita tertentu misalnya Hafsah. Sedangkan menurut Deva19 seharusnya saat mendapat wahyu, M sudah setingkat Buddha dan sudah tidak ada LDM.
Tentu saja memang benar menurut logika Deva19 bahwa M melakukan semua di atas bukan dengan LDM, karena lebih tepatnya bukan dengan LDM melainkan dengan "male member between his thighs"nya..
« Last Edit: 06 July 2010, 08:31:13 PM by Jerry »
appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #46 on: 06 July 2010, 08:35:41 PM »
Oh sekedar tambahan na.. Tentu saja menambah stok istri, simpanan dan berhubungan badan (termasuk dengan bocah bawah umur), semua dilakukan setelah mendapat wahyu dan menjadi nabi. Belum lagi ada ayat2 suci yg turun khusus dari "atas" bagi nabi utk menikahi wanita tertentu misalnya Hafsah. Sedangkan menurut Deva19 seharusnya saat mendapat wahyu, M sudah setingkat Buddha dan sudah tidak ada LDM.
Tentu saja benar menurut logika Deva19 bahwa M bukan melakukan semua di atas dengan LDM, karena lebih tepatnya bukan dengan LDM melainkan dengan "male member between his thighs"nya..

=))...sy bru tau ternyata ayat2 suci tak hanya membahas hal2 spiritual, tapi juga 'hal-hal' duniawi seperti itu :D
wah jujur sy bener2 gak tau loh...apa cara-cara melakukannya juga dijabarkan secara detail?? :D

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #47 on: 06 July 2010, 08:41:58 PM »
Sebelum kita mengutak-atik logikanya, bagaimana kalau anda sendiri kemukakan dulu logika dari pernyataan ini:

[...]Nabi Muhammad itu orang yang mencapai kesucian tertinggi.

Dari mana premis-premisnya?

bro deva19, pertanyaan ini terlewatkan atau sengaja dilewatkan?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #48 on: 06 July 2010, 08:46:12 PM »
kayaknya seh sengaja..
setelah gw posting pertanyaan a-f di thread sebelah.. bro deva19 buru2 ajak gw ke sini.. buat alihin topik.. =))
bahkan dari pertanyaan gw sebelumnya mengenai bagaimana pandangan mertuanya jika bro deva19 menikah lagi pun tidak diberikan jawaban yang jelas.. hanya sekedar muji2 mertua yang katanya kyai.. tapi TIDAK ADA kejelasan statement yang membuktikan "KEBERANIAN BRO DEVA19 MENGIKUTI NABI BERPOLIGAMI"
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #49 on: 06 July 2010, 08:49:59 PM »
Oh sekedar tambahan na.. Tentu saja menambah stok istri, simpanan dan berhubungan badan (termasuk dengan bocah bawah umur), semua dilakukan setelah mendapat wahyu dan menjadi nabi. Belum lagi ada ayat2 suci yg turun khusus dari "atas" bagi nabi utk menikahi wanita tertentu misalnya Hafsah. Sedangkan menurut Deva19 seharusnya saat mendapat wahyu, M sudah setingkat Buddha dan sudah tidak ada LDM.
Tentu saja benar menurut logika Deva19 bahwa M bukan melakukan semua di atas dengan LDM, karena lebih tepatnya bukan dengan LDM melainkan dengan "male member between his thighs"nya..

=))...sy bru tau ternyata ayat2 suci tak hanya membahas hal2 spiritual, tapi juga 'hal-hal' duniawi seperti itu :D
wah jujur sy bener2 gak tau loh...apa cara-cara melakukannya juga dijabarkan secara detail?? :D

coba kita lihat.. nanti misalnya kalau ketemu hadist yang membicarakan hal ini.. atau ketemu hadist2 yang berisi "keganjilan2" biasanya paling cepat diclaim sebagai hadist palsu.. :whistle:
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #50 on: 06 July 2010, 08:52:07 PM »
Oh sekedar tambahan na.. Tentu saja menambah stok istri, simpanan dan berhubungan badan (termasuk dengan bocah bawah umur), semua dilakukan setelah mendapat wahyu dan menjadi nabi. Belum lagi ada ayat2 suci yg turun khusus dari "atas" bagi nabi utk menikahi wanita tertentu misalnya Hafsah. Sedangkan menurut Deva19 seharusnya saat mendapat wahyu, M sudah setingkat Buddha dan sudah tidak ada LDM.
Tentu saja benar menurut logika Deva19 bahwa M bukan melakukan semua di atas dengan LDM, karena lebih tepatnya bukan dengan LDM melainkan dengan "male member between his thighs"nya..

=))...sy bru tau ternyata ayat2 suci tak hanya membahas hal2 spiritual, tapi juga 'hal-hal' duniawi seperti itu :D
wah jujur sy bener2 gak tau loh...apa cara-cara melakukannya juga dijabarkan secara detail?? :D

Oh sori saya salah ingat dikit, yg benar Zaynab binti Jahsh bukan Hafsah. Lha banyak koq hal2 duniawi di situ.. Baik yg bermanfaat maupun yg tidak. Ada juga ayat yg diturunkan khusus bagi nalbinya bahwa dia boleh beristri lebih dr umatnya.
appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #51 on: 06 July 2010, 08:57:23 PM »
kayaknya seh sengaja..
setelah gw posting pertanyaan a-f di thread sebelah.. bro deva19 buru2 ajak gw ke sini.. buat alihin topik.. =))
bahkan dari pertanyaan gw sebelumnya mengenai bagaimana pandangan mertuanya jika bro deva19 menikah lagi pun tidak diberikan jawaban yang jelas.. hanya sekedar muji2 mertua yang katanya kyai.. tapi TIDAK ADA kejelasan statement yang membuktikan "KEBERANIAN BRO DEVA19 MENGIKUTI NABI BERPOLIGAMI"
Soal poligami atau monogami, dalam pandangan Buddhist berdasarkan Tipitaka, saya pikir Sang Buddha tidak pernah melarang pun tidak mendukung yang manapun. Banyak kita temukan dalam masa Sang Buddha, baik yg pengikut ataupun non-pengikut Buddha yg memiliki bbrp istri. Tapi yg menjadi ketidaksetujuan umat buddhis adalah kalau diklaim telah setingkat Sang Buddha tetapi masih menambah terus jumlah "piaraan" di kasur. Contoh kasus "menggesek" kelamin saja jika dilakukan anggota Sangha maka anggota Sangha tidak mungkin telah mencapai kesucian, alih-alih telah melanggar vinaya dan dapat dikenakan sanksi. Apalagi jika menggesek kelamin terhadap anak bawah umur, mungkinkah seorang suci melakukan ini?
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #52 on: 06 July 2010, 09:58:09 PM »

Logika level 2 tersebut benar. Pada level 3, mari kita pertanyakan kebenaran premis  mayornya. Pertama, dari mana asal usul dari pandangan bahwa "setiap yang memiliki istri berarti yang masih memiliki LDM" ? Saya jamin bahwa sang Budha tidak pernah menyatakan demikian. Yang menyatakan demikian adalah umat Budhis yang telah menyimpulkan dari ajaran sang Budha. Tetapi, kita perlu mengetahui, bagaimana kesimpulan tersebut dibuat? Oleh karena itu, jika Anda adalah umat Budhis yang mempunyai keyakinan bahwa "setiap yang memiliki istri adalah yang masih memiliki LDM", maka tolong kemukakanlah di sini premis-premisnya!


Ada banyak bukti bahwa seorang yang bebas dari LDM secara total tidak akan memiliki istri. Jangankan memilki istri, orang demikian pun tidak akan hidup dalam kehidupan rumah tangga. Salah satunya ada dalam Cūladukkhakkhandhasutta dari Majjhimanikāya. Di sana Sang Buddha dengan jelas mengatakan demikian kepada Mahanama. Bukan hanya seorang arahat yang telah melenyapkan seluruh LDM, seorang anagami yang masih memiliki LDM halus sekalipun tidak akan memiliki istri. Dalam Kitab suci Buddhis, ada seorang upasaka bernama Visakha yang setelah mendengar khotbah Sang Buddha ia mencapai kesucian anagami. Ia kemudian pulang ke rumah dan secara terus terang berkata dengan istrinya bahwa ia tidak akan mungkin lagi berhubungan seks dengannya lagi. Ia meminta istrinya untuk mencari suami lain jika mau dan mengambil harta sesuka dia. Sang istri yang bernama Dhammadinnā kemudian memilih untuk menjadi bhikkhuni. Ia bahkan mencapai kesucian arahat dan merupakan salah satu bhikkhuni terkenal di zaman Sang Buddha.

Sekarang, secara ilmu logika, jika M masih melakukan hubungan seks dan memiliki istri bukan hanya satu saja, ia tidak bisa dikatakan sebagai suci seperti halnya Sang Buddha, arahat atau bahkan anagami sekalipun. Mungkin anda mengatakan M adalah suci, tetapi itu tentu hanya versi anda dan bukan menurut ajaran Buddha. Seorang yang telah menghancurkan LDM secara total sudah tidak tergiur oleh kesenangan duniawi atau kesenangan2 yang muncul dari indera (lihat Magandiyasutta dari Majjhimanikāya). JIka M masih melakukan hubungan seks, apakah logika anda akan mengatakan bahwa M sudah tidak tergiur lagi oleh kesenangan inderawi? 

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #53 on: 06 July 2010, 11:34:15 PM »
Buddha wafat masuk parinibbana.
Nabi wafat masuk 31 alam kehidupan.

Ini jelas beda. Karena Nabi M meninggal  akan ditempatkan oleh  Tuhan di surga menurut kepercayaan Islam. Dan setau saya di agama Islam ada surga 7 tingkat dan kepercayaan islam Nabi M akan masuk Surga ciptaan Tuhan.

Sementara di Agama Buddha ada 31 alam kehidupan. Di atas surga masih ada 20 alam lagi yang tidak ada di agama lain. Agama dari langit paling tinggi hanya sampai alam surga.

Siswa arya Sang Buddha yang telah mencapai kesucian arahat tidak akan masuk di alam manapun juga, sementara Umat beragama lain tlah dijanjikan akan ditempatkan di alam surga saja.

Buddha dan siswa arya akan memasuki parinibbana.
Nabi dan Umat akan masuk surga.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #54 on: 07 July 2010, 01:07:20 AM »
diminta argumentasi satu aja, gak ada yang bisa jawab. yang terampil menghina sih banyak. emank kalian berlatih mengejek orang itu dimana, kok pintar amat sih menghina? giliran berargumentasi...ngaco semua...

udah dikasih tau 19 rumus logika, gak ada yang bisa pake satupun. parah...

loh itu pertanyaan gw uda dijawab belum??

apakah iman = persepsi?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #55 on: 07 July 2010, 06:48:39 AM »
sabar2.. ntar bakal dicomment lagi..
ini bertanya kayak interogasi orang aja.. =))
beri waktu bernafas donk (sigh) :))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #56 on: 07 July 2010, 07:44:15 AM »
Bantai terus. Btw, gua gak yakin nabi m masuk surga, kalau gak buat apa itu doa salawat nabi?
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #57 on: 07 July 2010, 07:58:05 AM »
Bantai terus. Btw, gua gak yakin nabi m masuk surga, kalau gak buat apa itu doa salawat nabi?
Saya sebagai seorang ex-Muslim, juga merasa bahwa statement:

"May Allah honour him and grant him peace.": (Arabic: صلى الله عليه وسلم‎ ṣall Allahu ʿalayhi wa sallam - S.A.W., SAAW, or SAAS) - this expression follows specifically after saying the name of the last prophet of Islam, Muhammad"

Menunjukkan kalau Nabi M. itu hidup dalam ketidak tenangan. Kalau memang dia hidup dalam ketenangan, mengapa Allah perlu menjamin kedamaian kepadanya? Ini tentu sangat berbeda dengan umat Buddha. Umat Buddha tidak mengatakan atau mendoakan "Semoga Sang Buddha selalu damai" karena kita semua tahu bahwa Beliau telah hidup dalam kedamaian.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #58 on: 07 July 2010, 08:46:40 AM »
dia sedang berputar2 dgn rumus logika 19nya untuk ngeles :))

nih guru memang gk bisa bercermin, bisa2nya buat statement :
Quote
tolong kutipkan, kapan saya menyatakan demikian! jika anda bukan orang brengsek, pasti anda bisa mengutipkan pernyataan saya secara tegas, sebagai bukti anda bertanggung jawab dengan perkataan anda, dan bukan sekedar tukang fitnah murahan.

Masih inget nih utang nih guru dgn forte di thread sebelah, diminta copas kalimat menghina tp malahan asik muter2 dan ngeles dgn logika 19nya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Logika Umat Budhis
« Reply #59 on: 07 July 2010, 09:34:45 AM »
itu adalah khayalan anda sendiri, sdr. Kutho. kalian semua gegabah sekali! kapan saya menyatakan Buddha membagi-bagi pembunuhan ke dalam banyak kategori sebagaimana dalam Islam ?

tolong kutipkan, kapan saya menyatakan demikian! jika anda bukan orang brengsek, pasti anda bisa mengutipkan pernyataan saya secara tegas, sebagai bukti anda bertanggung jawab dengan perkataan anda, dan bukan sekedar tukang fitnah murahan.
Sungguh amat sayang sekali thread murahan anda itu dikarantina. Tetapi kalau anda punya daya ingat rata-rata, seharusnya ingat sekali apa yang anda tulis.

Karena tidak bisa copy-paste lagi, lebih baik konfirmasi saja sekarang.

saya tidak menyalahkan pendapat mereka yang berpendapat bahwa semua jenis pembunuhan ditentang. saya hanya menyalahkan mereka yang berkata, "sang budha menyatakan semua pembunuhan adalah ditentang". sebab tidak ada bukti yang membenarkan pernyataannya tersebut.
Yang saya tanyakan, menurut Buddha, pembunuhan ada 1 jenis atau banyak jenis?