//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran  (Read 120303 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #255 on: 03 July 2010, 01:47:31 PM »
ini contoh nya...
'bahagia' yang dimaksudkan kan bukan bahagia 'free from desire' tapi 'free to desire'
akibatnya bknnya berusaha membantu orang lepas dari kemelekatan
malah makin saling 'melekatkan' diri =))

Kalau free from desire, ketika orang menderita karena tidak nikah, maka akan diingatkan bahwa keinginan nikah itulah yang menyebabkan penderitaan.

Kalau free to desire, orang menderita karena tidak nikah, yah diajak nikah biar penderitaannya hilang (berubah wujud).

Ini sebenernya logika sederhana. Logika yang tidak ada apa-apanya dibanding logika Deva19.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #256 on: 03 July 2010, 04:05:32 PM »
ini contoh nya...
'bahagia' yang dimaksudkan kan bukan bahagia 'free from desire' tapi 'free to desire'
akibatnya bknnya berusaha membantu orang lepas dari kemelekatan
malah makin saling 'melekatkan' diri =))

Kalau free from desire, ketika orang menderita karena tidak nikah, maka akan diingatkan bahwa keinginan nikah itulah yang menyebabkan penderitaan.

pertanyaanya, apakah setiap orang dapat ditolong dengan cara itu?

Quote
Kalau free to desire, orang menderita karena tidak nikah, yah diajak nikah biar penderitaannya hilang (berubah wujud).

Ini sebenernya logika sederhana. Logika yang tidak ada apa-apanya dibanding logika Deva19.


apakah orang yang sudah menikah tidak bisa menghilangkan penderitaan?

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #257 on: 03 July 2010, 04:41:20 PM »
ini contoh nya...
'bahagia' yang dimaksudkan kan bukan bahagia 'free from desire' tapi 'free to desire'
akibatnya bknnya berusaha membantu orang lepas dari kemelekatan
malah makin saling 'melekatkan' diri =))

Kalau free from desire, ketika orang menderita karena tidak nikah, maka akan diingatkan bahwa keinginan nikah itulah yang menyebabkan penderitaan.

pertanyaanya, apakah setiap orang dapat ditolong dengan cara itu?

nah kan uda dijelaskan tdi...
konsep kebahagiaan yg bro Deva19 maksudkan itu berbeda dengan konsep kebahagiaan umat Buddhist...
tentu tak bisa dibandingan...
kalo bro sudah mengerti tentang perbedaan konsep kebahagiaan dengan free from desire atau free to desire seperti yang telah saia sebutkan diatas, tentu bro tidak akan bertanya lagi tentang hal ini..

Quote
Kalau free to desire, orang menderita karena tidak nikah, yah diajak nikah biar penderitaannya hilang (berubah wujud).

Ini sebenernya logika sederhana. Logika yang tidak ada apa-apanya dibanding logika Deva19.


apakah orang yang sudah menikah tidak bisa menghilangkan penderitaan?

jangankan org yg sudah menikah...
semua makhluk mempunyai kemungkinan menghilangkan penderitaan...

jika anda kembali bertanya: kl gt apa salahnya dengan menikah dan poligami? tentu tidak apa2 toh jika berpoligami, toh orang yg telah menikah juga bisa menghilangkan penderitaan..sama saja dengan yang tidak berpoligami...ato bahkan tidak menikah?

kembali lagi saya akan bertanya kepada anda, konsep apa yg anda gunakan?
free from desire [kebahagiaan sejati] atau free to desire [kebahagiaan duniawi]

konsep kebahagiaan Buddhist adalah mencapai Nibbana, yaitu dengan melepas LDM
Lobha ->> kemelekatan
Dosa ->> kebencian
Moha ->> kebodohan

dengan menikah tentu meningkatkan lobha << umumnya...
oleh sebab itu lah dengan berpoligami dapat meningkatkan lobha...
dan itu menyebabkan penderitaan...

gitu lohhh....'tingkat' lobha antara org yg berpoligami, org yg monogami [bener gak ya?], dan yg menjalani hidup sebgai pertapa tentunya berbeda donk? :D

yah kecuali yg anda maksud adalah free to desire...
silahkan anda berpendapat bahwa poligami adalah hal yg memberikan kebahagiaan






« Last Edit: 03 July 2010, 04:50:31 PM by Reenzia »

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #258 on: 03 July 2010, 04:45:17 PM »
Quote from: Reenzia
dr pertanyaan bro...coba saia tanyakan balik...
apakah dg menikah, orang sudah pasti bahagia?

tidak

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #259 on: 03 July 2010, 04:52:16 PM »
Quote from: Reenzia
dr pertanyaan bro...coba saia tanyakan balik...
apakah dg menikah, orang sudah pasti bahagia?

tidak

nah klo gitu silahkan disimpulkan sendiri.. :D
dengan menikah pun blm tentu cwe itu bahagia, kok berpikir dg menikahi bisa bahagia? << logikanya gak jalan

:D yg bahagia cwe nya yg di madu ato cwonya yg berpoligami :D :D :D

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #260 on: 03 July 2010, 05:07:31 PM »
Quote from: Reenzia
dr pertanyaan bro...coba saia tanyakan balik...
apakah dg menikah, orang sudah pasti bahagia?

tidak

nah klo gitu silahkan disimpulkan sendiri.. :D
dengan menikah pun blm tentu cwe itu bahagia, kok berpikir dg menikahi bisa bahagia? << logikanya gak jalan

:D yg bahagia cwe nya yg di madu ato cwonya yg berpoligami :D :D :D


dengan menikah sebagian orang dapat berbahagia. itu kesimpulannya mbak...

logikanya begini :

dengan menikah belum tentu bahagia <=== tidak tidak  melahirka kesimpulan bahwa "dengan menikah orang tidak akan bahagia".

tetapi, sebagian orang dapat berbahagia, karena orang itu menikah.

sebagian orang ingin menikah
setiap yang ingin menikah itu memperoleh kebahgiaan dengan menikah (ketika keinginannya tercapai)

jadi, sebagian orang memperoleh kebahagiaan dengan menikah (ketika keinginannya tercapai)

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #261 on: 03 July 2010, 05:22:43 PM »
bahagia apa dulu yg anda maksud? bahagia dg menikah? oh klo gitu benar apa yg saia perkirakan tadi...
kebahagiaan yg anda maksud itu adalah kebahagiaan free to desire...klo bgitu anda benar...

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #262 on: 03 July 2010, 08:34:11 PM »
Saya mengikuti diskusi ini, meski lompat-lompat.... Kesimpulan saya saya adalah:

1. Keyakinan yang dianut oleh Bro Deva 19 harus dihormati, terlepas dari setuju atau tidak.
2. Paham seperti yang dianut oleh Bro Deva 19 jangan dilihat semata-mata sebagai persoalan personal atau campur aduk ajaran yang tidak berdasar. Tidak mainstream, tentu saja. Sebagian besar umat Islam Sunni maupun Syiah mungkin juga akan sulit menerimanya, sebagaimana halnya juga sebagian besar umat Buddha. Namun tidak harus dikutuk sebagai sesat atau menyimpang, sebab yang dianut oleh mayoritas pun belum tentu benar pula.
3. Menurut hemat saya, semua jalan, dengan dasar pembenaran apapun, jika memberikan manfaat positif bagi diri sendir dan tidak berdampak negatif bagi orang lain, seharusnya diterima dengan lapang dan terbuka.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #263 on: 03 July 2010, 09:30:30 PM »
apakah semua ajaran aristoteles benar ? sehingga kita semua harus memakai logika aristoteles..
dan apa bunyi logika aristoteles


dijamin benar, bro! benar 100% diseluruh dunia, tidak ada seorang ilmuwan pun yang membantah kebenaran logika Aristoteles.
jelas anda tidak berpendidikan dengan baik..
teori abiogenesis / generatio spontanea yang menyatakan makhluk hidup berasal dari benda mati merupakan karya aristoteles.. DAN HAL INI UDAH TERBANTAHKAN OLEH ILMUWAN..

jadi kesimpulan : TIDAK SEMUA UCAPAN ARISTOTELES BENAR..



he..he...

cermati yang saya katakan : "logika Aristoteles!" dan bukan teori abiogenesis Aristoteles.
intinya begini seh bro..
apakah semua ajaran aristoteles benar ? anda katakan benar.. saya kemukakan bahwa tidak semua ajaran aristoteles benar..
makanya apa itu teori logika aristoteles masih perlu diperiksa juga kebenarannya.. sama halnya dengan kebenaran generatio spontanea..

semoga bisa dipahami..

terus bro.. anda kalau menjawab jangan memakai orang yang gak ada untuk menjadikan pembenaran anda..
contoh : coba sang Buddha masih hidup.. pasti akan membenarkan pemikiran saya yang keliru..

hal ini menunjukkan lagi kelemahan anda karena tidak bisa berargumen dengan baik..

anda ini seorang guru.. tentu setidaknya minimal sudah lulus S1, sudah pernah bikin skripsi.. apakah di dalam skripsi anda dulunya, anda menuliskan coba si A masih hidup pasti berpendapat sama seperti saya.. bisa2 dosen anda melempar tumpukan kertas skripsi anda melayang ke kepala anda..

semua tentu harus memakai daftar pustaka yang jelas.. maka saya selalu katakan.. cobalah berdiskusi dengan baik..

apakah perlu juga saya mengatakan anda DUNGU ? karena tiap diskusi selalu mengulang kesalahan yang sama ? GAK PERLU kan.. jadi tolong.. hal sepele ini dipakai donk..

 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #264 on: 03 July 2010, 09:41:39 PM »
1. kalau nyawa dibayar dengan nyawa di mana ajaran metta dan karuna yang sesuai dengan buddhisme ?
2. memberi hak wanita untuk menikah.. ? apakah muhammad gak berperasaan dan gak memikirkan perasaan istri2 yang terdahulu.. apa istrinya tidak cemburu dimadu ?
3. kenapa bro tidak mengikuti jejak nabi anda dengan menikah lebih dari 1 x ? kan itu suatu perbuatan baik yang bisa merealisasi nibbana.. cari saja 1 gelandangan wanita dan nikahilah.. prove it bro.. jangan berteori :D

nb : kasih tau no. pak nur hidayat.. mertua bro.. nanti gw telpin kalau bro segan memberitahu kabar baik ini.. :D

1. kalau si A berhutang uang 1 juta rupiah pada si B. apa yang harus diputuskan oleh seorang hakim yang adil ketika urusan diperkarakan? memutuskan bahwa si B harus mengembalikan uang sejumlah uang yang telah dipinjamnya tidak cukup adil? ataukah hakim harus berkata, "kalo uang harus dibayar uang, kalo sejuta harus dibayar sejuta, mana rasa kasih sayang dari si A?" apa perkataan seperti itu disebut adil?

dalam soal nyawa, sama lah juga. orang yang membunuh, itu berhutang nyawa.

2. cemburu pasti ada. tapi keadilan bukan soal memanjakan seorang istri pencemburu.

3. maka itu, bro, berbuat baik seperti itu tidak mudah. suatu hal yang berat. oleh karena itu, orang yang mampu berpoligami dianggap berapahala besar (mampu menimpun parami yang banyak).

he..he... yang namanya Kyai, apalagi yang fanatik pada Islam. bisa jadi bangga kalo anaknya dipoligami.

teman saya, seorang mubaligh, punya istri 4 dimana ketiga istri mudahnya dicarikan oleh istri pertama dan ibu mertuanya.

kalau malam-malam, mereka semua pergi ke mesjid. teman saya menjadi imam shalat. dan ke 4 istrinya shalat, menjadi makmum di belakagn suaminya. seusai shalat, mereka berempat, saling berangkulan sebagai simbol dari pernyataan "aku mengasihi anda". fenomena seperti itu sudah biasa dilihat oleh muslim.

tetapi, di luar sana, ada orang yang berpoligami atas dasar nafsu keinginan mereka, tidak memenui syarat atau standar keIslaman, maka akibatnya, peperangan terjadi di dalam keluarga.

1. saya hargai pendapat anda.. namun saya beritahu anda.. ada di dalam dhammapada berbunyi : kebencian tidak akan berakhir jika dibalas dengan kebencian.. tapi dari postingan anda.. jelas hal ini tidak berlaku..
maka dengan ini jelas sudah bahwa Nabi Muhammad tidak mungkin bisa memperoleh kesucian versi Buddhisme (Nibbana)

2. poligami itu hanya alasan saja.. memang gampang mencari logika untuk itu.. namun cobalah jawab statement saya berikut :

a. kalau poligami itu mutlak, mengapa nabi muhammad tidak mengawini semua wanita arab pada masa itu ? menikahi semua wanita arab tentunya include yang cacat, gila, gelandangan dll
hal ini tentu lebih menghargai martabat wanita bukan ? kenapa nabi anda memilih wanita normal ?
jika nabi anda pilih2 wanita.. otomatis jawaban untuk hargai martabat wanita sudah gugur dengan sendirinya.. karena ternyata sudah terbungkus dengan nafsu..

b. untuk memberi kehormatan kepada seorang wanita, saya rasa cukup memberi status adik angkat nabi.. pasti orang akan sangat menaruh hormat.. tidak perlu berpoligami

c. saya bisa memahami kalau nabi menikahi khadijah yang janda, tapi aisyah berumur 9 tahun masih kecil.. bisa saja ketemu true love yang lebih baik.. kenapa nabi tidak memberi kesempatan ?

d. kalau untuk menafkahi wanita.. saya rasa nabi bisa tiap bulan memberinya uang tanpa harus ada ikatan pernikahan

e. jika nabi menjadi teladan anda.. kenapa anda tidak menikahi gelandangan wanita seperti yang saya tanyakan sebelumnya.. toh anda berbuat baik dengan memberi dia kehormatan.. dan bukan menjadi urusan anda kalau istri anda cemburu.. cobalah praktekkan.. jangan berteori..
begitu banyak wanita cacat baik itu buta, tuli, gila, bisa anda nikahi dan anda rawat jika anda mau..

f. anda bisa sadar berbuat baik itu tidak mudah.. namun anda tidak sadar anda mencampurkan ajaran buddhisme dan islam itu bukan merupakan perbuatan baik..
semoga ini bisa anda renungkan.. dan lebih baik anda mencari cara agar bisa menikahi banyak wanita agar pahala anda besar daripada mencampurkan ajaran buddhisme dan islam di sini bukan ?

silakan..

« Last Edit: 03 July 2010, 09:46:13 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #265 on: 03 July 2010, 09:52:02 PM »
Saya mengikuti diskusi ini, meski lompat-lompat.... Kesimpulan saya saya adalah:

1. Keyakinan yang dianut oleh Bro Deva 19 harus dihormati, terlepas dari setuju atau tidak.
2. Paham seperti yang dianut oleh Bro Deva 19 jangan dilihat semata-mata sebagai persoalan personal atau campur aduk ajaran yang tidak berdasar. Tidak mainstream, tentu saja. Sebagian besar umat Islam Sunni maupun Syiah mungkin juga akan sulit menerimanya, sebagaimana halnya juga sebagian besar umat Buddha. Namun tidak harus dikutuk sebagai sesat atau menyimpang, sebab yang dianut oleh mayoritas pun belum tentu benar pula.
3. Menurut hemat saya, semua jalan, dengan dasar pembenaran apapun, jika memberikan manfaat positif bagi diri sendir dan tidak berdampak negatif bagi orang lain, seharusnya diterima dengan lapang dan terbuka.
IMO.

1. memang dihargai.. jika tidak ditulis di sini.. :) silakan kalau hanya untuk perenungan dia saja..
karena jika ditulis di forum.. berarti pendapat dia ingin didiskusikan

2. menurut KBBI, definisi sesat adalah menyimpang dari ajaran utama.. misal begini :
jika buddhisme merupakan agama samawi yang berkitab sucikan alquran.. maka buddhisme adalah sesat..
namun jika buddhisme berdiri sendiri terlepas dari islam.. maka buddhisme menjadi ajaran utama.. dan tidak sesat. maka pendapat bro asep aka deva19 ini tidak sesat kalau asep telah menjadi pemuka ajaran dia sendiri.. terlepas dari islam dan buddhisme

3. contoh manfaat positifnya ?
 
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #266 on: 05 July 2010, 07:20:02 AM »
menyalahkan orang lain

sebagian orang merutuki orang lain dengan menyalahkan, yaitu saat mereka membuat kritik dan hujatan dalam media cetak karena kurangnya sati. Ini adalah praktik yang kejam karena sesorang secara tidak adil adakah tersakiti. Di lain pihak, jika memang ada yang perlu dikritik, anda bisa melakukannya dan memberikan informasi yang benar kepada orang lain. Ketika kita harus mengungkapkan tindakan yang buruk, tentu saja kritik sangat diperlukan. Orang yang berbuat jahat pantas disalahkan dan masyarakat umum harus diberi tahu yang sebenarnya untuk mencegah salah pengertian. Namun Anda harus mengkritik dengan hati-hati. Dengan didukung dengan bukti-bukti yang dapat dipercaya. Apalagi kalau Anda menentang tokoh yang terpandang dalam masyarakat. (ABHIDHAMMA SEHARI-HARI, HAL 67)

memang benar yang ditulis di dalam buku tersebut. kalau orang sudah menyukai sesuatu, dan kita menyatakan kelemahannya, maka orang itu akan setengah hati menentang kita.

sebaliknya, bila orang membenci ssuatu, dan kita menyatakan kelebihan dari sesuatu itu, maka orang itu akan menentang pula habis-habisan.

lalu, kenapa kita harus menyatakan kelebihan sesuatu pada orang yang membencinya? dan kenapa kita harus menyatakan kelemahan ssuatu pada orang yang menyukainya?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #267 on: 05 July 2010, 07:54:45 AM »
lalu, kenapa kita harus menyatakan kelebihan sesuatu pada orang yang membencinya? dan kenapa kita harus menyatakan kelemahan ssuatu pada orang yang menyukainya?
yup.. betul.. kenapa bro juga menyatakan sesuatu yang orang gak menyukainya ?
pengen tahu alasannya juga.. kenapa gak disimpan u/ diri sendiri juga.. ?
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #268 on: 05 July 2010, 08:14:54 AM »
lalu, kenapa kita harus menyatakan kelebihan sesuatu pada orang yang membencinya? dan kenapa kita harus menyatakan kelemahan ssuatu pada orang yang menyukainya?
yup.. betul.. kenapa bro juga menyatakan sesuatu yang orang gak menyukainya ?
pengen tahu alasannya juga.. kenapa gak disimpan u/ diri sendiri juga.. ?

kadang-kadang saya lupa, kalo manusia tidak hanya punya otak, tapi juga punya perasaan.  sehingga saya mengira bahwa apa-apa yang saya sampaikan akan dicerna oleh otak mereka saja, tanpa melibatkan perasaan. tetapi saya salah, di dunia ini terlalu banyak orang yang sensitif, sangat perasa dan mudah tersinggung. padahal saya sudah melakukan banyak uji coba, dimana saya berbicara kepada suatu komunitas menggunakan dua metoda. pertama retorika. dan yang kedua, menggunakan logika. teknik penggunaan retorika itu selalu berhasil, dimanapun dan kapapun. itu sangat mudah. dengan metoda itu, saya masuk ke dalam perasaan-perasaan mereka, dan membuat mereka mnerima apa saja yang saya ktakan. daya timbang mereka mnejadi lemah. benar seperti yang diajarkan dalam budhisme yang mengatakan "bila orang menyukainya, maka orang akan berpikir"itu bagus, itu benar" walaupun sesungguhnya itu jelek dan salah. sebaliknya, bila orang tidak menyukainya, maka mereka akan berpikir "itu jelek, itu salah".  oleh karena itu, mendiskusikan segala ide melalui metoda logika murni tak pernah berhasil saya lakukan. tapi saya seperti seorang pengenala yang terus saja berkelana, sangat ingin menemukan seorang saja, yang bisa diajak bicara dengan cara bicara yang tunduk pada norma-norma logika.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Klaim Fahmi Basya: Borobudur dalam Alquran
« Reply #269 on: 05 July 2010, 08:22:28 AM »
lalu, kenapa kita harus menyatakan kelebihan sesuatu pada orang yang membencinya? dan kenapa kita harus menyatakan kelemahan ssuatu pada orang yang menyukainya?
yup.. betul.. kenapa bro juga menyatakan sesuatu yang orang gak menyukainya ?
pengen tahu alasannya juga.. kenapa gak disimpan u/ diri sendiri juga.. ?

kadang-kadang saya lupa, kalo manusia tidak hanya punya otak, tapi juga punya perasaan.  sehingga saya mengira bahwa apa-apa yang saya sampaikan akan dicerna oleh otak mereka saja, tanpa melibatkan perasaan. tetapi saya salah, di dunia ini terlalu banyak orang yang sensitif, sangat perasa dan mudah tersinggung. padahal saya sudah melakukan banyak uji coba, dimana saya berbicara kepada suatu komunitas menggunakan dua metoda. pertama retorika. dan yang kedua, menggunakan logika. teknik penggunaan retorika itu selalu berhasil, dimanapun dan kapapun. itu sangat mudah. dengan metoda itu, saya masuk ke dalam perasaan-perasaan mereka, dan membuat mereka mnerima apa saja yang saya ktakan. daya timbang mereka mnejadi lemah. benar seperti yang diajarkan dalam budhisme yang mengatakan "bila orang menyukainya, maka orang akan berpikir"itu bagus, itu benar" walaupun sesungguhnya itu jelek dan salah. sebaliknya, bila orang tidak menyukainya, maka mereka akan berpikir "itu jelek, itu salah".  oleh karena itu, mendiskusikan segala ide melalui metoda logika murni tak pernah berhasil saya lakukan. tapi saya seperti seorang pengenala yang terus saja berkelana, sangat ingin menemukan seorang saja, yang bisa diajak bicara dengan cara bicara yang tunduk pada norma-norma logika.
makanya belajar lah berkomunikasi yang baik dulu..
di dunia ini tentu bro sudah tahu.. orang yang sukses adalah orang yang memiliki EQ dan IQ yang seimbang..
bro juga bisa emosi.. dan tersinggung.. makanya bisa dikatakan EQ bro masih rendah.. makanya idealnya karena EQ bro masih rendah.. bro HARUSNYA INGAT bahwa manusia tentu punya perasaan dan emosi..

kalau pake kata2 lama : kalau sangat dicubit.. jangan mencubit.. hargailah orang sebelum anda minta dihargai..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148