Anda tidak menolak diskusi dan ehipassiko, bukan ?
Seringkali terjadi 'pemahaman salah' yg cukup fatal soal 'ehipassiko' ini.
Ehipassiko seringkali dimaknai: "
Lu buktikan dong, baru gue gue bisa percaya...."
dengan kata lain, mengharapkan orang lain membuktikan untuk diri kita.
Padahal sesungguhnya eshipassiko adalah "
diri kita sendiri yg berusaha membuktikan kebenaran Ajaran tsb dalam kehidupan kita sehari2 sehingga dapat kita pegang..."
Kalama Sutta: "Jangan semata-mata mempercayai sesuatu hanya karena tertulis begitu... dstnya...."
Inti-nya:
kita menyadari sesuatu, mencari jalannya, membuktikan kebenaran jalan tsb (dgn kemampuan kita masing2) dan menggunakan jalan tsb untuk merealisasi tujuan kita...
Kita yg harus membuktikannya sendiri, jangan berharap orang lain yg akan membuktikannya untuk kita.::