//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?  (Read 4507 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« on: 03 June 2010, 11:45:56 AM »
Oleh Bhikkhu Uttamo

Kalau kita melihat agama Buddha 'secara sepintas' maka kita akan
dihadapkan pada satu anggapan bahwa agama Buddha adalah agama yang tidak
menarik, agama yang kadang-kadang terlihat bersifat mistis dan sudah
tidak cocok lagi dengan kehidupan modern seperti sekarang ini. Mengapa
demikian? Coba kita perhatikan semua perlengkapan sembahyang yang ada di altar.
Ada patung yang maha besar dan kita bernamaskara atau satu
persujudan kepada patung tersebut sehingga orang lalu menyatakan bahwa
agama Buddha adalah penyembah berhala. Kita juga akan menemukan dupa/hio dan
bunga yang mirip seperti untuk sesajen. Kemudian ada lilin yang
seolah-olah berkata bahwa agama Buddha belum percaya akan adanya
listrik. Belum lagi terlihat gentong yang memberi kesan seolah-olah kita sedang
berada disebuah toko barang antik. Kalau kita perhatikan lagi,
kita akan menemukan makhluk-makhluk yang lebih antik lagi; yakni bahwa
di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, kita tetap duduk di
lantai bila sedang melaksanakan kebaktian. Dari sinilah
kritikan-kritikan terhadap agama Buddha dilontarkan! Kita mungkin pernah
mendengar orang mengatakan bahwa agama Buddha adalah agama yang sudah
kuno dan ketinggalan zaman. Hal ini dapat dimengerti karena mereka hanya melihat
dari sudut tradisi/luar saja. Padahal ajaran Sang Buddha tidak
pernah ketinggalan zaman.

Lalu apa buktinya bahwa agama Buddha itu mengikuti perkembangan
zaman? Setiap kali kita mengikuti kebaktian, kita tentu membaca tuntunan
Tisarana dan Pancasila yaitu menghindari pembunuhan dan penganiayaan,
pencurian, perzinahan, kebohongan, dan mabuk-mabukkan. Apakah Pancasila
ini sudah kuno dan milik umat Buddha saja? Apakah agama lain
menghalalkan pembunuhan dan penganiayaan, pencurian, perzinahan,
kebohongan, dan mabuk-mabukkan? Tentu kita akan menjawab: "Tidak!"
karena semua manusia pasti harus melaksanakan Pancasila baik pada masa
yang lampau, sekarang maupun masa yang akan datang. Ini adalah satu
bukti bahwa ajaran Sang Buddha selalu mengikuti perkembangan zaman.

Mungkin hal ini belum dapat memuaskan Saudara karena masih terlalu umum. Untuk
itu mari kita lihat intisari/jantung dari seluruh ajaran
Sang Buddha. Apakah intisari/jantung ajaran Sang Buddha itu? Intinya
adalah "kurangi kejahatan, tambahlah kebaikan, sucikan hati dan
pikiran". Apakah hal tersebut hanya berlaku di zaman Sang Buddha dan
hanya milik agama Buddha saja? Apakah agama lain menganjurkan:
"tambahlah kejahatan, kurangi kebaikan dan kacaukan pikiran?" tentu
tidak! Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk mengatakan bahwa
ajaran Sang Buddha sudah kuno dan ketinggalan zaman. Karena sesungguhnya ajaran
Sang Buddha selalu mengikuti zaman! Bahkan Albert Einstein yang
terkenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan pernah menyatakan bahwa "Agama
yang bisa menjawab tantangan ilmu pengetahuan adalah agama Buddha".

Oleh karena itu berbahagialah kita sebagai umat Buddha. Namun
hanya berpuas diri sebagai umat Buddha masih belum cukup, karena ada
ajaran yang lebih dalam lagi yaitu kita hendaknya bisa melaksanakan
ajaran Sang Buddha di dalam kehidupan sehari-hari. Ini penting sekali
karena ajaran Sang Buddha itu tidak hanya bersifat teori tetapi perlu
dilaksanakan! Hal ini sama halnya dengan contoh orang yang mempunyai
hobby berenang. Misalnya Saudara diberitahu bahwa berenang itu
menyenangkan dan dengan bisa berenang maka Saudara tidak perlu lagi
takut kepada air. Lalu Saudara suka berkhayal tentang berenang. Tetapi
kalau Saudara tidak pernah mau mencoba, apakah Saudara akan bisa
berenang, walaupun teori-teori berenang sudah dikuasai? Apakah Saudara
cuma cukup berbangga: "Ah... saya 'kan bisa teori berenang." Tentu
tidak! Demikian pula dengan ajaran Sang Buddha! Ajaran Sang Buddha
memang sungguh luar biasa, begitu agung, begitu indah dan tidak pernah
ketinggalan zaman. Tetapi kalau Saudara tidak pernah mempraktekkannya,
apakah hal tersebut akan bermanfaat? Justru dengan melaksanakan ajaran
Sang Buddha, Saudara akan bisa menyelesaikan permasalahan di dalam
kehidupan sehari-hari.

Lalu bagaimanakah cara menyelesaikan permasalahan kehidupan dengan ajaran Sang
Buddha? Sebetulnya ajaran Sang Buddha itu sudah terbabar di altar, hanya saja
kita jarang memperhatikannya. Perlengkapan sembahyang yang dianggap kuno itu
ternyata mampu menjadi salah satu medium yang
dapat membabarkan Dhamma karena tersirat makna yang cukup dalam dan bisa
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan:

1. Patung Sang Buddha
Patung Sang Buddha ini bentuknya bermacam-macam. Ada yang
menggunakan bentuk seperti payung yang ada di Candi Borobudur, ada yang
menggunakan gaya India, Thailand, Srilanka, dsb. Kenapa bisa
berbeda-beda? Karena sesungguhnya patung Sang Buddha bukan
melambangkan/mewujudkan manusia Siddhattha Gotama. Jadi kalau Saudara
berada di depan patung Sang Buddha, jangan Saudara membayangkan bahwa
Sang Buddha itu seperti patung yang ada di hadapan Saudara atau yang
pernah Saudara lihat. Kalau kita mengingat kembali riwayat hidup Sang
Buddha, kita akan melihat bahwa ketika Beliau masih menjadi bodhisatva,
sesungguhnya Beliau memiliki satu kehidupan yang sangat berlebihan; ada
harta, tahta dan wanita. Namun Pangeran Siddhattha adalah manusia yang
mempunyai cara berpikir yang berbeda. Ketika Beliau menyadari bahwa
hidup ini sesungguhnya tidak kekal dan tidak memuaskan, Beliau pun
memutuskan untuk mencari "obat" yang dapat mengatasi ketuaan, sakit, lahir dan
mati; walaupun sangat menderita, Beliau terus berjuang. Bahkan pada suatu hari
Beliau bertekad untuk tidak akan berdiri dari tempat
duduknya sebelum menemukan "obat" sakit, tua, lahir dan mati; dan malam
itu juga Beliau berhasil menembus hakekat hidup yang tidak kekal yang
disebut mencapai Nibbana/padamnya keinginan, yang sekarang diperingati
setiap hari Waisak. Inilah sesungguhnya makna yang terkandung dari
patung Sang Buddha yaitu lambang semangat yang tidak pernah kenal putus
asa. Ketika melihat patung Sang Buddha, hendaknya muncul semangat untuk
bekerja, semangat untuk berjuang dalam meraih cita-cita. Kita bersujud
di depan patung Sang Buddha adalah untuk menghormati Guru kita yang
telah mengajarkan kebenaran, jadi bukan menyembah pada patung. Dengan
demikian, kita tidak akan pernah kekurangan/kehilangan semangat dalam
perjuangan hidup kita.

2. Lilin
Lilin ini sesungguhnya juga merupakan suatu lambang. Seperti lilin yang rela
hancur demi menerangi kegelapan, demikian juga hendaknya
seorang umat Buddha mau berkorban untuk kebahagiaan makhluk lain.
Pengorbanan besar telah diberikan oleh Guru kita; 6 tahun menderita dan
membaktikan diri selama 45 tahun untuk mengajarkan Dhamma setiap hari.
Kita pun sebagai murid-muridNya hendaknya bersikap demikian; seperti
lilin yang menerangi kegelapan, demikian juga hendaknya kita sebagai
umat Buddha bisa menjadi pelita di dalam kehidupan bermasyarakat dengan
kebenaran yang dibabarkan oleh Sang Buddha.

3. Bunga
Bunga melambangkan ketidak kekalan; hari ini indah dan wangi
tetapi besok akan layu, lusa akan membusuk dan dibuang. Demikian pula
dengan diri kita; hari ini kita masih sehat, kuat dan cantik tetapi
dengan berlalunya sang waktu; kesehatan, kekuatan dan kecantikan kita
pun akan berkurang. Seperti bunga yang sekarang segar, besok akan layu
dan dibuang; demikian juga hendaknya kita selalu menyadari bahwa pada
suatu ketika kita pun akan dibuang, berpisah dengan yang dicintai dan
berkumpul dengan yang dibenci. Oleh karena itu, tidak ada gunanya kita
sombong/berbesar kepala karena semua ada batasnya dan tidak kekal. Ini
adalah Dhamma yang dipesankan lewat altar.

4. Air
Air ini melambangkan pembersih segala kotoran. Seperti air yang
membersihkan semua debu-debu kekotoran; demikian juga ajaran Sang Buddha
hendaknya bisa membersihkan segala kekotoran yang melekat di batin dan
pikiran kita baik ketamakan, kebencian maupun kebodohan.
============================================


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline pemula

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #1 on: 03 June 2010, 11:52:10 AM »
3mank kuno. lalu apa masalahnya? toh,,, apa pun bentuk yang kuno itu kini jadi barang yang antik, yang berharga dan tak ternilai.  =P~

Offline L1M

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 141
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #2 on: 03 June 2010, 07:12:00 PM »
sebab kuno diindonesia karena agak TUA aja awal masuknya mungkin dibandingin yang baru2 yang gayanya lebay2   ^-^ ^-^ ^-^

biar kuno bukannya ga berharga kok..(ANTIK)mobil antik bisa lebih tinggi nilainya dalam segala aspek dibanding mobil ferari terbaru   ;D bener kata bro pemula   :>-

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #3 on: 03 July 2010, 09:29:13 PM »
kuno tidak masalah, yang penting ajaran Buddha bisa melampaui sains modern.

Offline Siun6

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #4 on: 08 July 2010, 09:43:54 AM »
Menurut saya yg lebih penting agama Budha tidak memaksakan kekeliruan menjadi kepercayaan, kesalahan menjadi kebenaran, kuno itu betul, kan sudah beratus tahun umur ajaran Budha, lagian orang zaman sekarang tidak sebijak orang zaman kuno, he he he

Offline yasavaddhano

  • Teman
  • **
  • Posts: 84
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
  • Ini pun akan berubah
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #5 on: 08 July 2010, 05:25:43 PM »
Kuno, tapi berlaku universal tentu lebih baik daripada modern, tapi berlaku non-universal.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #6 on: 08 July 2010, 05:33:41 PM »
Saya sangat setuju sekali perumpamaan belajar berenang dari Bhante Uttamo, bila kita hanya belajar teori tanpa praktek berenang maka kita tak akan bisa berenang... demikian juga ajaran yang mengatakan kesucian bisa dicapai hanya dengan belajar Dhamma tanpa mempraktikkannya, bagai belajar teori berenang tanpa praktek.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #7 on: 08 July 2010, 06:09:55 PM »
nice posting

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #8 on: 08 July 2010, 06:35:00 PM »
Kesan orang non-Buddhist memang demikian, bahwa agama Buddha adalah kuno. Saya sebelum benar2 mengenal Agama Buddha memang menganggap demikian, sehingga rasa ingin mengetahui pun tidak. Baru di tahun 2007 saya berkesempatan mengenal ajaran Buddha, baru saya mengetahui bahwa kesan itu salah.  ;D
yaa... gitu deh

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #9 on: 08 July 2010, 07:13:09 PM »
 emg kuno..."kurangi kejahatan, tambahlah kebaikan, sucikan hati dan
pikiran" juga sudah gk ngetrend kok...

perhatikan saja, jika ada org yg menasehati org lain untuk tidak menipu demi mendapat keuntungan, walaupun sedikit...psti dikatain sok suci...

perhatikan saja org di kantor, di depan muka bos baik2, diblakang ngata2in...

memang sih antik dan mahal, tapi tak semua org menginginkannya, mrk bilang terlalu berat!!!
terlalu rumitt!!! org2 lebih senang dg hal baru, teknologi baru, BB, i-phone, mw ngasih ucapan selamat hari raya pun lwat sms, jam 12 teng lsg nyampe, gk kyk dlo, pake kirim2 kartu ucapan ato lsg datang bersilaturahmi....

tapi krn hal2 seperti itu lah org2 makin terbawa arus kehidupan
hingga tak tahu lagi kebenaran esensial, karena  kehilangan 'titik keseimbangan' dimana
mengurangi kejahatab, menambah kebaikan, kesucian hati dan pikiran tidak lagi menjadi hal yang harus dijaga...

example:



kira2 apa reaksi tuh anak jika anda mencoba menasehatinya? :D
« Last Edit: 08 July 2010, 07:14:55 PM by Reenzia »

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #10 on: 09 July 2010, 02:42:19 PM »
Kuno Bangettttttttt.........

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #11 on: 16 July 2010, 02:58:17 PM »
kuno sih iya, karena agama buddha kan sudah ada sebelum dunia ini terbentuk saat Buddha Kassapa misalnya, udh lumayan lama dibanding kr****n misalnya.

dan kalau di cek biarpun kuno tapi judul buku2 di internet yang berhubungan dengan quantum physics tu biasanya buddhism. jarang ada buku judulnya christianity and quantum physics atau jarang juga buku judulnya quantum physics and christianity

Offline Irpam

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #12 on: 20 July 2010, 12:21:59 PM »
Semua agama kuno, apalagi agama Buddha, sudah ada sebelum masehi. Tetapi ajaran Buddha, teladan Buddha tetap update sampai kapanpun, mengapa ? Karena moralitas dan teladan Buddha itu universal. Apa buktinya ? Gampang sekali. Ikuti teladan dari Buddha, jika orang yang mengikuti teladan Buddha masuk penjara (berurusan dengan aparat negara) maka moralitas Buddha itu tidak benar. Demikian juga dengan agama lain. Thanks
Berdoa dan berbuat baik setiap hari

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Apakah Agama Buddha Itu Kuno?
« Reply #13 on: 20 July 2010, 12:25:31 PM »
classic is forever
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything