//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets  (Read 40229 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #15 on: 17 May 2010, 09:34:13 PM »
amulet gak ada di tipitaka, yang ada terlindung oleh karma sendiri.
Helm juga tidak ada di tipitaka. Apa berarti sebagai umat Buddha tidak perlu pakai helm (karena semua dilindungi karma), atau bagaimana?
*Apakah amulet dapat membantu perkembangan batin??
*apakah dengan amulet bisa membuat kita lebih "mandiri"??
*apa peranan amulet dalam perkembangan batin??

Thank
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #16 on: 17 May 2010, 10:29:41 PM »
Menurut saya...

- Amulet (jimat) memang ada dan bukan takhayul. Saya tumbuh besar di lingkungan yang penuh dengan kejadian aneh (mungkin orang lain menyebutnya "takhayul), tapi saya pikir saya harus mengakui bahwa "magis", "mantra", bahkan "jimat" itu ada.

- Bukan tidak mungkin amulet "buatan" bhikkhu memang manjur. Bukan tidak mungkin juga amulet "buatan " bhikkhu itu tidak manjur. Kita sulit memastikannya, karena belum ada alat yang bisa mengecek apakah suatu amulet itu memang manjur atau tidak manjur.

- Bila ada umat Buddha yang memakai amulet sebenarnya tidak dilarang. Amulet bisa diibaratkan "cheat code" atau "gameshark" dalam hidup ini. Mungkin bisa dibilang kurang fair, karena menggunakan alat untuk melindungi diri, untuk membuat usaha laris, untuk mempercepat kesembuhan, dan sebagainya. Tapi ada konsekuensi dari menggunakan amulet ini. Cobalah bayangkan, bila sesuatu yang harusnya berbuah namun "dipaksa" untuk tidak berbuah; atau sesuatu yang harusnya belum berbuah namun "dipaksa" untuk segera berbuah...

- Namun adalah kesalahan jika seorang bhikkhu membuat dan bahkan memberikan amulet kepada orang lain, apalagi dengan niat untuk memancing umat berdana. Coba renungkan kembali makna "mata pencaharian benar" di Jalan Mulia Beruas 8. Pengertian mata pencaharian benar ini seringkali tumpang-tindih dengan perdagangan benar di benak mayoritas umat Buddha. Konteks perdagangan benar adalah mengenai bisnis yang benar. Sedangkan mata pencaharian benar adalah aktivitas untuk mendapatkan bahan pokok (sandang, pangan maupun papan) dengan benar.

Di saat petapa-petapa lain menerapkan pembacaan mantra-mantra, pemberian jimat-jimat, meramal nasib, menghitung astronomi (perbintangan), menunjukkan keterampilan dalam menilai tanda-tanda, mengatur perjodohan, menyucikan tempat, memberikan obat (menjadi tabib), dsb.; Sang Buddha dan para siswa-Nya justru menghindari mata pencaharian seperti itu. Semuanya dijelaskan dengan detil di Brahmajala Sutta.

Lalu bagaimana yang termasuk mata pencaharian benar menurut Sang Buddha? Salah satunya adalah dengan berpindapata. Bahkan Sang Buddha dan para bhikkhu dahulu tidak mau menerima pemberian / dana sebagai bayaran dari membabarkan Dhamma. Motivasi untuk mendapatkan dana tidak menjadi alasan yang tepat bagi seorang bhikkhu untuk menawarkan amulet kepada umat. Di luar dari poin-poin yang saya sebutkan di atas, hanya kalimat tadi itulah yang perlu direnungkan lebih saksama.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #17 on: 18 May 2010, 12:05:19 AM »
1.biasanya bikkhu dari nol, kemudian masuk hutan meditasi hingga mencapai sesuatu...kemudian dari situ buat amulet terus ketemu ke pedagang, nah dari pedagang ini terserah mau mahar berapa...kemudian bikkhu tersebut dibuatkan cettiya / vihara...

kadang juga jika kita jalan ke vihara di thai, apabila ketemu bikkhu, bikkhu itu memberikan oleh-oleh ( semacam kenangan karena datang ke thai ) nah oleh - oleh itulah kadang amulet...

2.harap dibedakan jalan spritual dan jalan pencerahan...

3.sistem sebab akibat tidak ada yg rumus baku....bahkan amulet termasuk di dalam rumus itu...

bro dhanutto dulu sy seperti anda berpikir seperti itu dengan pikiran demikian, sulit bagi kita ingin menerima sesuatu yg tidak sesuai logika kita...
toh amulet kadang dibuat sebagai bentuk ucapan "semoga" dari bikkhu untuk anda.

dari pada bikkhu yg cuma bisa ngomong "semoga semua makhluk berbahagia" tapi tanpa usaha kemudian duduk meditasi lagi...sama saja 0 besar....alias jago di omong doank.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #18 on: 18 May 2010, 08:58:18 AM »
*Apakah amulet dapat membantu perkembangan batin??
Objek selalu netral.


Quote
*apakah dengan amulet bisa membuat kita lebih "mandiri"??
*apa peranan amulet dalam perkembangan batin??
Tanpa pandangan benar, orang menggantungkan kehidupannya pada amulet. Apa bedanya dengan mereka yang juga tanpa pandangan benar, membaca Karaniya Metta Sutta di tempat angker, berpikir "mantra" itu bisa melindunginya?

Apakah Karaniya Metta Sutta tidak membantu kita "mandiri" atau pun menghambat perkembangan bathin? Jawabannya sama dengan hal amulet.

Orang berkembang dengan pandangan benar, bukan melekat/menghindari objek yang sebetulnya netral.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #19 on: 23 May 2010, 05:39:22 PM »
Spoiler: ShowHide


simpulkan sendiri ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline ChandraOyuget

  • Teman
  • **
  • Posts: 85
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #20 on: 20 April 2011, 12:04:54 AM »
jika kita sakit.... kita akan mencari dokter... ataupun tabib yang ahli dalam menyembuhkan penyakit kita....
kita sakit memang karena karma kita.... dan sembuh juga karena karma kita....
jadi amulet di sini menurut saya merupakan perlindungan bagi kita yang masih butuh perlindungan dari luar....
amulet bisa membantu kita ketika suatu saat kita sedang butuh tenaga penolong dari luar....
tidak diherankan benda mistik itu ada.....
misalnya suatu saat... kita diguna-guna oleh orang lain.... kita bisa saja menyebutnya.... oh itu karma buruk saya sedang berbuah....
tetapi dalam keadaan kritis kita sangat membutuhkan pertolongan... dan si buah karma baik kita pun muncul dalam bentuk amulet perlindungan buddhist....
begitu sih.... menurut saya..
 _/\_

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #21 on: 02 May 2011, 09:57:45 PM »
ane sih nga terlalu demen ama amulets gan. tp kadang ada beberapa orang cari amulets. yah tiap orang2 beda2:d

Offline DragonHung

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 963
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #22 on: 03 May 2011, 11:31:56 AM »
Jimat

Belakangan ini saya suka membuat pernyataan bahwa Buddhisme adalah agama tanpa unsur takhayul.  Buddhisme adalah agama yg selalu menekuk keyakinan untuk menyesuaikan dengan realitas, dan tidak pernah sebaliknya.  Jangan pernah mengalihkan fakta untuk dipas-paskan dengan keyakinan.

Akan tetapi,  ketika kita melihat agama seperti Buddhisme masuk ke dalam budaya masyarakat, orang-orang selalu cenderung menambahkan unsur takhayul ke dalamnya.  Misalnya saya melihat sebagian umat memakai liontin Buddha.  Tambah lagi, sebagian orang tidak hanya mengenakan satu, tapi dua, tiga, empat, lima, sepuluh, bahkan dua puluh liontin!  Mereka pikir liontin itu bisa membawa kemujuran.  Jika anda terlalu banyak membawa liontin Buddha di leher anda, itu tidak akan memberi anda kemujuran melainkan sakit leher!  Itu juga membuat anda kehilangan uang karena beberapa liontin Buddha ini harganya mahal sekali.  Takhayul ini makin ditambah-tambahi lagi di beberapa negara seperti Thailand, tempat saya tumbuh sebagai biksu.

Astaga, kadang saya melihat umat Buddha Thai  ini dengan ratusan liontin tergantung di leher mereka.  Buat apa? Saya juga membaca sebuat berita besar di koran, ini kisah nyata, beberapa liontin Buddha bisa anda beli dengan harga sangat mahal.  Ada seorang jenderal Thai dalam artikel ini yang memiliki sebuah liontin Buddha seharga setengah juta dolar amerika (kira-kira lima milyar rupiah)! Ini bukan main-main, harganya memang sampai segitu.
Jenderal ini membelinya karena katanya medali ini bisa menahan peluru.  Ini sangat penting, terutama bagi para prajurit.  Jadi, ketika ia berada di baraknya, di markas tentara di luar kota bangkok, ia menyombongkan mengenai liontin mahal yg baru dibelinya yang berkhasiat membuatnya anti peluru.

Ia berkata kepada ajudannya, "Jika kamu tidak percaya, ambil pistolku dan tembak aku!"  Si ajudan menganggap ucapan atasannya sebagai perintah.  Ia mengambil pistol atasannya dan menembaknya.  Apa yang terjadi, saudara-saudara???
Menakjubkan!!!

Jenderal itu mati tertembak.  Maka itulah beritanya masuk koran.  Jenderal itu mati karena ia memercayai benda "murahan" seperti ini.  Karena dia mati, dia juga tidak bisa meminta uangnya kembali.

Mengapa orang-orang masih melakukan hal seperti ini?  Mengapa kita masih memiliki takhayul yang merusak wajah sebuah agama?  Guru saya, Ajahn Chah, tidak pernah membagi-bagikan liontin.  Suatu ketika, ia melihat liontin-liontin mungil dengan foto dirinya.  Beliau menyelidiki siapa yang memproduksinya, pergi ke sana, dan menyitanya semua.  "Kamu tidak punya izin dari saya, saya tidak setuju dengan ini," tukasnya.

Suatu hari, seorang umat datang, "Ajahn Chah, saya mau minta liontin.  Saya ikut wajib militer.  Sangat bahaya sekali.  Meski kini tidak ada perang, tapi masih banyak bentrokan senjata.  Jadi mohon beri saya liontin Buddha untuk melindungi saya dari peluru."

Ajahn Chah menjawab, "Tidak. Tidak bisa." Kata orang itu,"Tolong... tolong... tolong..."
Jawab Ajahn, "Tidak. Tidak. Tidak."

Akhirnya umat ini kesal juga, "Ajah selalu mengajari kami mengenai rasa terima kasih.  Saya selama ini selalu memberi Ajahn makanan, mencukupi kebutuhan Ajahn.  Setidaknya, rasa terima kasih Ajahn kepada saya adalah memberikan liontin Buddha agar saya terlindung dari peluru!"

Dibujuk-bujuk seperti itu, akhirnya Ajahn Chah melunak juga, "Memang benar tahu terima kasih itu penting.  Kamu telah memberikan begitu banyak makanan untuk biksu ini.  Kamu telah memberi sumbangan kepada wihara.  Baiklah.  Saya bisa memberi kamu patung Buddha untuk kamu kalungkan, yang benar-benar akan melindungi kamu dari peluru."

"Hebat! Di mana itu?"
"Itu.  Patung Buddha besar di belakang sana.  Kalungkan saja di lehermu, saya jamin itu akan melindungimu dari peluru!" Itulah satu-satunya liontin Buddha yang saya jamin bisa melindungi anda dari peluru, cukup sembunyi di baliknya dan anda akan kebal peluru.

Inilah yang kami maksudkan dengan berupaya mengatasi takhayul masyarakat.  Ketika mereka tidak memahami kebenaran, mereka akan memiliki takhayul, maka mereka akan mendapat masalah.  Sama pula dengan membacakan paritta dari biksu,  Anda tidak perlu menjaga kesehatan anda - itu mengundang masalah besar.  Atau jika saya mendapatkan pembacaan paritta dari Ajahn Brahm, saya bisa melampaui batas kecepatan karena kamera pengawas tidak bekerja.

Mohon jangan berpikir seperti itu, sebab itu bukanlah esensi Dharma.  Suatu hari seseorang menanyai Buddha, "Apakah jika kita melafalkan paritta bagi orang lain, itu akan benar-benar berpengaruh kepada orang itu"  Buddha berkata, "Jika engkau hendak mengambil kendi berisi minyak ke telaga lalu memecahkannya di atas telaga itu, maka bagian tanah liat yang berat akan tenggelam ke dasar telaga dan minyaknnya akan mengambang di permukaan."  Lalu Buddha menjelaskan, "Seandainya seorang biksu pergi ke tepi telaga itu dan melakukan pembacaan paritta, apakah engaku pikir karena pelafalan itu maka tanah liat akan mengambang dan minyak akan tenggelam?  Tentu saja tidak."

Sama pula, makhluk-makhluk akan pergi sesuai dengan karma mereka ketika mereka meninggal.  Nyaris seluruh pelafalan di dunia ini tidak akan memengaruhinya.  Mungkin jika anda berada di tengah-tengah -- di antara karma baik dan karma buruk, pelafalan bisa memberikan sedikit dorongan, tapi ya cuma itu.


Sumber : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #23 on: 13 May 2011, 11:33:33 PM »
btw, menurut teman saya waktu kerusahan di poso masalah agama,, disana kota nya benar benar tenang...semua masyarakat seperti biasa saja...

tapi pas perang disitu keributan dimana mana, disitulah anda bs melihat film mandarin menjadi nyata...
orang pakai ilmu meringankan tubuh bisa terbang, di tembak peluru ga mati, anak panah di lepas bisa kembali dengan membawa leher orang, batu yg besar seukuran 1x1 meter bisa di tendang ke langit sekitar 30 meter oleh wanita.....hehehehe

amulet yg membawa anda tahan peluru itu sebenarnya ada...sy sendiri sudah pernah lihat...cuma jarang mau di ekspos.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #24 on: 26 May 2011, 08:41:16 AM »
di Thai banyak sekali kita menjumpai bhikkhu2 theravada menjual amulets yg dipercaya bisa memberikan rejeki, jodoh, keselamatan dan lainnya, di jual dengan harga $20 sampai ratusan dolar... yg sy garisbawahi adalah

1. Bhikkhu koq jualan/mencari duit dengan menjual amulets ? Apakah untuk kepentingan Vihara atau pribadi ?

2. Koq buddhist menggunakan benda2 seperti itu (amulets), bukankah itu bs menimbulkan pandangan negatif terhadap buddhism, bahwa buddhism sarat dengan hal2 mistik...

3. Buddhist terkenal dengan sistem sebab-akibat/kamma/karma, koq masih percaya keselamatan dan peruntungan diluar diri mereka, walau benda2 seperti itu "mungkin" bs menjadi kondisi mateng nya kamma...

4. Apakah ada ajaran seperti itu didalam transkrip buddhism ? Sy smpat berpikir, apakah buddhism di jaman kerajaan majapahit/jawa dulu runtuh karena bhikkhu2 nya lebih tertarik mendalami pencapaian kemampuan bathin dari pada dhamma tuk pembebasan tertinggi ? karena terlihat hal seperti ini masih terlihat di kultur suku jawa yg banyak dipengaruhi budaya hindu-buddha

bagaimana menurut anda ?
bro...yang anda katakan SALAH.....
1.bhikkhu TIDAK PERNAH MENJUAL AMULET...mereka hanya membuatnya dan kadang mereka bisa memberikan amulet kepada kita secara cuma cuma
    Amulet yang dijual itu hanya dijual pada counter vihara dan bukan berarti memancing agar umat berdana tetapi memotivasi umat untuk berdana      dan semakin berbuat baik
2.Anda SALAH!!! kebiasaan memakai amulet dimulai pada kerajaan Srivijaya......dan semakin berkembang akhirnya berkembang sampai ke Thai dan akhirnya kebiasaan memakai amulet pun mulai dilakukan...Dan satu lagi!!para bhikkhu atau Luang Pu mempunyai tujuan yang baik saat memberi amulet kepada umatnya...mereka mau agar umat termotivasi untuk semakin percaya diri dan akhirnya menjadi sukses,dll itulah kenapa para LP mengatakan bahwa amulet itu bagus untuk sukses dll agar umat termotivasi (berbeda dengan berbohong loh)
3.Pertanyaan ke 3 ini sudah dijawab pd pertanyaan ke dua..salam
 _/\_  ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #25 on: 26 May 2011, 08:49:18 AM »
btw, menurut teman saya waktu kerusahan di poso masalah agama,, disana kota nya benar benar tenang...semua masyarakat seperti biasa saja...

tapi pas perang disitu keributan dimana mana, disitulah anda bs melihat film mandarin menjadi nyata...
orang pakai ilmu meringankan tubuh bisa terbang, di tembak peluru ga mati, anak panah di lepas bisa kembali dengan membawa leher orang, batu yg besar seukuran 1x1 meter bisa di tendang ke langit sekitar 30 meter oleh wanita.....hehehehe

amulet yg membawa anda tahan peluru itu sebenarnya ada...sy sendiri sudah pernah lihat...cuma jarang mau di ekspos.
betul anda benar...amulet tahan peluru itu ADA!! dan digunakan oleh tentara thailand jaman dulu....pada jaman dahulu tentara thailand selalu membawa amulet dan membawa baju zirah yang bertuliskan Yant (semacam huruf2 simbol yang memiliki kekuatan magis) dan salah seorang pernah mencoba ditembak oleh beberapa orang kawannya...alhasil.....hanya baju zirahnya yang kempot kempot kena peluru tapi ia selamat tanpa luka...itulah kekuatan amulet..kekuatan dari amulet adalah Paritta yang dibacakan oleh 1 atau lebih bhikkhu...semakin tinggi tingkat konsentrasi bhikkhu,amulet tersebut semakin kuat...maka kembali lagi,paritta adalah kekuatan bagi bukan hanya amulet tetapi kita semua.....saya sendiri seorang pecinta Thai Amulet dan saya tidak pernah membeli Amulet tetapi diberi oleh Bhikkhu......salam  ;D ;D ;D
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline Janindra d' Sihamuni

  • Sebelumnya: phrajonathan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 567
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • Buddho,Dhammo,Sangho Pathithito Mayham
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #26 on: 26 May 2011, 08:58:13 AM »
Jimat

Belakangan ini saya suka membuat pernyataan bahwa Buddhisme adalah agama tanpa unsur takhayul.  Buddhisme adalah agama yg selalu menekuk keyakinan untuk menyesuaikan dengan realitas, dan tidak pernah sebaliknya.  Jangan pernah mengalihkan fakta untuk dipas-paskan dengan keyakinan.

Akan tetapi,  ketika kita melihat agama seperti Buddhisme masuk ke dalam budaya masyarakat, orang-orang selalu cenderung menambahkan unsur takhayul ke dalamnya.  Misalnya saya melihat sebagian umat memakai liontin Buddha.  Tambah lagi, sebagian orang tidak hanya mengenakan satu, tapi dua, tiga, empat, lima, sepuluh, bahkan dua puluh liontin!  Mereka pikir liontin itu bisa membawa kemujuran.  Jika anda terlalu banyak membawa liontin Buddha di leher anda, itu tidak akan memberi anda kemujuran melainkan sakit leher!  Itu juga membuat anda kehilangan uang karena beberapa liontin Buddha ini harganya mahal sekali.  Takhayul ini makin ditambah-tambahi lagi di beberapa negara seperti Thailand, tempat saya tumbuh sebagai biksu.

Astaga, kadang saya melihat umat Buddha Thai  ini dengan ratusan liontin tergantung di leher mereka.  Buat apa? Saya juga membaca sebuat berita besar di koran, ini kisah nyata, beberapa liontin Buddha bisa anda beli dengan harga sangat mahal.  Ada seorang jenderal Thai dalam artikel ini yang memiliki sebuah liontin Buddha seharga setengah juta dolar amerika (kira-kira lima milyar rupiah)! Ini bukan main-main, harganya memang sampai segitu.
Jenderal ini membelinya karena katanya medali ini bisa menahan peluru.  Ini sangat penting, terutama bagi para prajurit.  Jadi, ketika ia berada di baraknya, di markas tentara di luar kota bangkok, ia menyombongkan mengenai liontin mahal yg baru dibelinya yang berkhasiat membuatnya anti peluru.

Ia berkata kepada ajudannya, "Jika kamu tidak percaya, ambil pistolku dan tembak aku!"  Si ajudan menganggap ucapan atasannya sebagai perintah.  Ia mengambil pistol atasannya dan menembaknya.  Apa yang terjadi, saudara-saudara???
Menakjubkan!!!

Jenderal itu mati tertembak.  Maka itulah beritanya masuk koran.  Jenderal itu mati karena ia memercayai benda "murahan" seperti ini.  Karena dia mati, dia juga tidak bisa meminta uangnya kembali.

Mengapa orang-orang masih melakukan hal seperti ini?  Mengapa kita masih memiliki takhayul yang merusak wajah sebuah agama?  Guru saya, Ajahn Chah, tidak pernah membagi-bagikan liontin.  Suatu ketika, ia melihat liontin-liontin mungil dengan foto dirinya.  Beliau menyelidiki siapa yang memproduksinya, pergi ke sana, dan menyitanya semua.  "Kamu tidak punya izin dari saya, saya tidak setuju dengan ini," tukasnya.

Suatu hari, seorang umat datang, "Ajahn Chah, saya mau minta liontin.  Saya ikut wajib militer.  Sangat bahaya sekali.  Meski kini tidak ada perang, tapi masih banyak bentrokan senjata.  Jadi mohon beri saya liontin Buddha untuk melindungi saya dari peluru."

Ajahn Chah menjawab, "Tidak. Tidak bisa." Kata orang itu,"Tolong... tolong... tolong..."
Jawab Ajahn, "Tidak. Tidak. Tidak."

Akhirnya umat ini kesal juga, "Ajah selalu mengajari kami mengenai rasa terima kasih.  Saya selama ini selalu memberi Ajahn makanan, mencukupi kebutuhan Ajahn.  Setidaknya, rasa terima kasih Ajahn kepada saya adalah memberikan liontin Buddha agar saya terlindung dari peluru!"

Dibujuk-bujuk seperti itu, akhirnya Ajahn Chah melunak juga, "Memang benar tahu terima kasih itu penting.  Kamu telah memberikan begitu banyak makanan untuk biksu ini.  Kamu telah memberi sumbangan kepada wihara.  Baiklah.  Saya bisa memberi kamu patung Buddha untuk kamu kalungkan, yang benar-benar akan melindungi kamu dari peluru."

"Hebat! Di mana itu?"
"Itu.  Patung Buddha besar di belakang sana.  Kalungkan saja di lehermu, saya jamin itu akan melindungimu dari peluru!" Itulah satu-satunya liontin Buddha yang saya jamin bisa melindungi anda dari peluru, cukup sembunyi di baliknya dan anda akan kebal peluru.

Inilah yang kami maksudkan dengan berupaya mengatasi takhayul masyarakat.  Ketika mereka tidak memahami kebenaran, mereka akan memiliki takhayul, maka mereka akan mendapat masalah.  Sama pula dengan membacakan paritta dari biksu,  Anda tidak perlu menjaga kesehatan anda - itu mengundang masalah besar.  Atau jika saya mendapatkan pembacaan paritta dari Ajahn Brahm, saya bisa melampaui batas kecepatan karena kamera pengawas tidak bekerja.

Mohon jangan berpikir seperti itu, sebab itu bukanlah esensi Dharma.  Suatu hari seseorang menanyai Buddha, "Apakah jika kita melafalkan paritta bagi orang lain, itu akan benar-benar berpengaruh kepada orang itu"  Buddha berkata, "Jika engkau hendak mengambil kendi berisi minyak ke telaga lalu memecahkannya di atas telaga itu, maka bagian tanah liat yang berat akan tenggelam ke dasar telaga dan minyaknnya akan mengambang di permukaan."  Lalu Buddha menjelaskan, "Seandainya seorang biksu pergi ke tepi telaga itu dan melakukan pembacaan paritta, apakah engaku pikir karena pelafalan itu maka tanah liat akan mengambang dan minyak akan tenggelam?  Tentu saja tidak."

Sama pula, makhluk-makhluk akan pergi sesuai dengan karma mereka ketika mereka meninggal.  Nyaris seluruh pelafalan di dunia ini tidak akan memengaruhinya.  Mungkin jika anda berada di tengah-tengah -- di antara karma baik dan karma buruk, pelafalan bisa memberikan sedikit dorongan, tapi ya cuma itu.


Sumber : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!
Yang anda katakan eh..bukan yang Ajahn Brahm katakan ada benarnya juga....agama buddha adalah agama realitas seperti yang dikemukakan einstein yang sangat mendukung agama buddha.Akibat tradisi Asia yang sangat mempercayai suatu barang yang membawa kekuatan magis,maka agama buddha pun mulai direpresentasikan dalam jimat2....bukan dalam Dhamma Sang buddha...tetapi jujur..saya juga seorang pecinta Thai amulet...karena dari segi seninya....dan saya cukup bangga ketika mengenakan Thai amulet karena saat saya bertemu orang2 yang juga hoby amulet..kadang mereka mengatakan "wah...ini asli nih..dimana belinya?',"wah....amulet ini sangat jarang didapat,bahkan saya yang hobi bertahun2 pun belum dapat yang seperti ini"jadi hanya kebanggaan saja...dari segi kekuatan......mungkin saya hanya percaya 20% saja,bahkan waktu saya memperlihatkan amulet buddha asli yang dibuat dalam rangka ulang tahun King Bhumibol kepada orang lain,mereka mengatakan ini ada kekuatannya,tetapi saya hanya ngangguk2 saja...salam  _/\_ _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

Offline kuping.kaleng

  • Teman
  • **
  • Posts: 65
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #27 on: 04 April 2012, 08:49:47 PM »
: menurut saya, amulet itu KERREEEEN... terlebih dengan bumbu-bumbu cerita di dalamnya. Saya sendiri menggunakan amulet karena saya suka dengan desainnya, terlepas daripada amulet itu berkhasiat secara nampak atau tidak nampak. Pengalaman saya menggunakan amulet ini adalah : KETERIKATAN, contoh : harus baca paritta pagi dan malam, menjaga cara bicara supaya tidak menyinggung orang lain, tidak emosian di jalan (saya pengendara motor dan tau sendirilah kondisi "ribet"nya motor dikala macet), dan lain sebagainya. Bagaimana kalau amuletnya hilang? ya mudah-mudahan sudah jadi kebiasaan sehari-hari lah  ;D. Hanya terkadang kita memerlukan "STORY" yang menurut kita "HEBAT", "BERKHASIAT", "REJEKI: umumnya ini maunya (tapi gpp umat Buddhis kaya, Bhikkhu terjamin)" dan lain sebagainya. Sekian menurut saya. Sabbe satta bhavantu sukhitatta.

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #28 on: 04 April 2012, 10:13:39 PM »
: menurut saya, amulet itu KERREEEEN... terlebih dengan bumbu-bumbu cerita di dalamnya. Saya sendiri menggunakan amulet karena saya suka dengan desainnya, terlepas daripada amulet itu berkhasiat secara nampak atau tidak nampak. Pengalaman saya menggunakan amulet ini adalah : KETERIKATAN, contoh : harus baca paritta pagi dan malam, menjaga cara bicara supaya tidak menyinggung orang lain, tidak emosian di jalan (saya pengendara motor dan tau sendirilah kondisi "ribet"nya motor dikala macet), dan lain sebagainya. Bagaimana kalau amuletnya hilang? ya mudah-mudahan sudah jadi kebiasaan sehari-hari lah  ;D. Hanya terkadang kita memerlukan "STORY" yang menurut kita "HEBAT", "BERKHASIAT", "REJEKI: umumnya ini maunya (tapi gpp umat Buddhis kaya, Bhikkhu terjamin)" dan lain sebagainya. Sekian menurut saya. Sabbe satta bhavantu sukhitatta.

bagaimana tangapan anda dengan amulet yang dibuat dari darah dan tulang
apakah merepresentasikan dhamma atau keren juga?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bagaimana menurut anda tentang Buddhist Amulets
« Reply #29 on: 05 April 2012, 05:58:58 AM »
bagaimana tangapan anda dengan amulet yang dibuat dari darah dan tulang

wow ! keren donk

Quote
apakah merepresentasikan dhamma atau keren juga?

amulet itu benda, apa hubungannya dengan Dhamma ?
amulet itu keren atau tidak keren !, tergantung pribadi masing2 suka atau tidak suka benda amulet itu.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything