//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bhikkhu pake BB dan main FB??  (Read 34000 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #45 on: 26 April 2010, 03:10:25 PM »
jadi kesimpulannya...boleh2 aja tuh bhikku mau maen bb atau fb an....

lho yg bilang boleh itu siapa?
maksudnya sih bhikkhu bisa saja melanggar aturan... bhikkhu kan belum tentu ariya.
menurut saya yg ga tepat itu adalah menuntut bhikkhu harus sempurna karena ia adalah panutan.

kemajuan atau kemunduran spiritual kita tidak bisa dilimpahkan tanggung jawabnya kepada pemuka agama begitu saja. sebenarnya semua pilihan ada di tangan kita. kita maju atau mundur bukan salah pemuka agama kita, melainkan pilihan kita sendiri. sama hal nya pada saat zaman Buddha juga tidak semua bhikkhu bisa jadi ariya. pada akhirnya semua kembali ke diri sendiri, orang lain, dalam hal ini guru atau sahabat dhamma hanya bisa memberi petunjuk.
« Last Edit: 26 April 2010, 03:12:25 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #46 on: 26 April 2010, 03:59:35 PM »
 [at]  TS

Sering kita melihat umat yang sering ke vihara, dan kemudian mencari kesalahan bhikkhu secara subjektif ( gosip ), dari cara jalan, cara berbicara, tutur kata sampai hal yang kecil-kecil, dsb. Sehingga umat tersebut lebih cocok menjadi ”Komentator” tetapi yang tidak ahli dalam bidangnya.

Tidak akan ada kemajuan dalam dhamma, jika tujuan belajar dhamma hanya untuk mengkritik dan mencari kesalahan orang lain. Kemajuan dalam belajar dhamma hanya dapat tercapai jika berani KRITIS TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU DIRI SENDIRI yang sesuai dhamma, minimal pancasila buddhis dilakukan dengan baik. Baru kemudian menjadi contoh teladan yang pantas diikuti.

Kepiting Muda dan Ibunya

"Mengapa kamu berjalan ke arah samping seperti itu?" tanya ibu kepiting kepada anaknya. "Kamu harus berjalan lurus ke depan dengan jari-jari kaki yang menghadap keluar."

"Perlihatkanlah saya cara berjalan yang baik bu," kata kepiting kecil itu kepada ibunya, "Saya sangat ingin belajar."

Mendengar kata anaknya, ibu kepiting tersebut mencoba untuk berjalan lurus ke depan. Tetapi dia hanya bisa juga berjalan ke arah samping, seperti cara anaknya berjalan. Dan ketika ibu kepiting tersebut mencoba untuk memutar jari-jari kakinya ke arah luar, dia malah tersandung dan terjatuh ke tanah dengan hidung terlebih dahulu.

Jangan menjelaskan bagaimana orang harus bertindak kecuali kamu dapat memberikan contoh yang baik, seperti contoh berikut ini.

Pada suatu hari, Jefferson dan cucunya mengendarai kereta kuda keluar berjalan-jalan. Di dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang budak yang tidak dikenal sedang membuka topi dan membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada mereka. Jefferson juga mengangkat topinya memberi  penghormatan balasan, tetapi  cucunya sedang sibuk berbicara dengan orang lain, sama sekali tidak menghiraukan budak itu.

Dengan wajah yang sangat serius Jefferson berkata kepada cucunya, "Thomas, apakah dirimu mengizinkan seorang budak bersikap lebih ningrat daripada kamu?"

Inti cerita:

Tidak ada satu alasan apapun yang memperbolehkan Anda bersikap dingin terhadap orang yang menyatakan hormat kepada Anda, biar pun Anda kelihatannya lebih luhur, dan orang itu kelihatannya sangat miskin.

Bagaimana orang lain memperlakukan kita, itu adalah wujud taraf dan moralitas dari orang lain.
Bagaimana kita memperlakukan orang lain itu merupakan wujud taraf moralitas kita! Hal ini tidak ada hubungan langsung dengan orang lain itu.


Menghormati, memperlakukan orang lain dengan baik, menyayangi orang lain sama dengan menghormati, memperlakukan dengan baik, serta menyayangi diri kita sendiri.

Artinya dari pesan cerita ini adalah : Apakah sikap dan perilaku kita SAAT INI sudah lebih baik dari orang yang kita komentari atau mungkin lebih parah ?

« Last Edit: 26 April 2010, 04:01:09 PM by CHANGE »

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #47 on: 26 April 2010, 05:30:50 PM »
 [at] change : jadi maksudnya apa yang kita pikirkan tentang orang lain sebenarnya adalah refleksi dari diri kita sendiri.....seperti kita yang bisa mengetahui rasa buah salak...karena kita sudah punya perbendaharaan dan ingatan tentang itu.....
Jadi berhati2lah berpikir tentang orang lain....karena itulah diri kita sesungguhnya.....huahahahha
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #48 on: 26 April 2010, 08:24:46 PM »
Keduanya menimbulkan dualisme..
Intinya hidup adalah Dukkha :)
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #49 on: 26 April 2010, 09:05:02 PM »
^

besok jadi Bhikku donk  ^-^
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #50 on: 26 April 2010, 09:44:29 PM »
^ maaf,sy bukan buddhist,sy skrg beragama RYUyana :))
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #51 on: 26 April 2010, 10:01:02 PM »
agama apa itu bro Ryuyana....
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #52 on: 26 April 2010, 10:04:16 PM »
agama apa itu bro Ryuyana....
=_="
E sol mode on :))

**RYUyana Hanya sebatas joke**

:backtotopic:
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #53 on: 27 April 2010, 12:24:54 AM »
^ maaf,sy bukan buddhist,sy skrg beragama RYUyana :))
Pantesan.. Pengikut aliran sesat RYUyana toh.. Soalnya setau aye sih Sang Buddha tidak mengajarkan hidup adalah penderitaan. Wah.. Buat apalagi hidup kalo gitu ehuehue.. Besok Mr.Jhonz boleh warisin harta miliknya pada aye deh bis itu gih nyebur ke paret biar kelelep. :P
appamadena sampadetha

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #54 on: 27 April 2010, 09:14:50 AM »
[at] change : jadi maksudnya apa yang kita pikirkan tentang orang lain sebenarnya adalah refleksi dari diri kita sendiri.....seperti kita yang bisa mengetahui rasa buah salak...karena kita sudah punya perbendaharaan dan ingatan tentang itu.....
Jadi berhati2lah berpikir tentang orang lain....karena itulah diri kita sesungguhnya.....huahahahha

 [at]  Change: tolong dikoreksi kalo salah...

Menurut saya, apa yang kita pikirkan tentang orang lain, selama kita memang belum benar-benar mengenal dia, maka bisa jadi:

1.Apa yang kita dipikirkan tentang orang lain adalah karena pengaruh lingkungan kita. Contohnya: orang yang lahir di keluarga yang suka berprasangka buruk, seluruh anggota keluarganya demikian, setiap hari topik yang dibicarakan adalah tentang gosip keburukan orang lain, maka dia pun cenderung berprasangka buruk bahkan pada orang baik sekalipun. Atau parahnya, ketika melihat orang begitu baik, dia mulai berprasangka tentang motif di balik sikap baik orang tsb.

2.Apa yang kita pikirkan tentang orang lain adalah akumulasi dari pengalaman. Misalnya seseorang yang sering pergi travelling. Ketika pergi ke kota A, wah orangnya ramah-ramah dan jujur. Dia diperlakukan sangat baik di kota A. Ketika jalan-jalan ke kota B, wah orangnya galak-galak dan pelit. Dia pernah dicaci di sana. Lalu ketika dia pergi ke kota lain lalu bertemu dengan orang yang berasal dari kota A, dia langsung sudah ngejudge, wah pasti nih orangnya ramah dan jujur.

3.Apa yang kita pikirkan tentang orang lain adalah refleksi diri kita sendiri. Kalau yang ini, saya ibaratkan seperti Google. Kalo seseorang itu baik hati, dia senantiasa melihat benih kebaikan dalam diri setiap orang. Ibarat kita mencari manfaat dari teh hijau, kita mengetikkan kata: “manfaat + teh hijau”, lalu kita menemukan bahwa teh hijau mengandung antioksidan untuk mencegah kanker, bikin sehat, awet muda, dsb. Tapi ketika kita mengetikkan kata “bahaya + teh hijau”, kita akan menemukan bahwa konsumsi teh hijau bisa menghambat penyerapan kalsium, bisa menyebabkan dehidrasi, dsb. Nah, setiap orang pasti punya kebaikan dan keburukan, dan seseorang bisa menjadi baik/buruk tergantung cara pandang kita juga.

Menurut saya, berpikir selalu baik tentang orang lain, tidak selalu lebih baik dibandingkan berpikir selalu buruk tentang orang lain. Mengapa? Karena kita tetap tidak bisa objektif. Jadi, seberapa jauh sih kita mengenal orang lain sehingga bisa benar-benar objektif menilainya? Entahlah. Banyak kebiasaan berpikir kita yang sudah mengakar entah sejak kapan. Bahkan mengenal dan menilai diri sendiri dengan objektif (apa adanya) pun sulit. IMO, mindfulness/sati bisa membuat kita menyadari kebiasaan berpikir itu.
« Last Edit: 27 April 2010, 09:17:43 AM by Mayvise »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #55 on: 27 April 2010, 09:38:21 AM »
agama apa itu bro Ryuyana....
=_="
E sol mode on :))

**RYUyana Hanya sebatas joke**

:backtotopic:
apa!!! joke!!! :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #56 on: 27 April 2010, 09:39:14 AM »
^ maaf,sy bukan buddhist,sy skrg beragama RYUyana :))
Pantesan.. Pengikut aliran sesat RYUyana toh.. Soalnya setau aye sih Sang Buddha tidak mengajarkan hidup adalah penderitaan. Wah.. Buat apalagi hidup kalo gitu ehuehue.. Besok Mr.Jhonz boleh warisin harta miliknya pada aye deh bis itu gih nyebur ke paret biar kelelep. :P
SESAT!! :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #57 on: 27 April 2010, 10:56:21 AM »
 [at]  Mayvise

Terima telah membantu menjawab dan GRP sent.

Sebagai tambahan saja

Menghadapi permasalahan kehidupan adalah tergantung dari sudut pandang ( persepsi ). Dan sudut pandang ini adalah PILIHAN. Sama seperti satu tangan yang sama menpunyai dua sisi ( gelap/negatif dan terang/positif ) atau koin ( gambar dan nominal ) . Semua tergantung cara memandang terhadap satu permasalahan ( tangan atau koin yang sama ). Dan seharusnya kita menpunyai kemampuan untuk menentukan PILIHAN. Karena pilihan ini yang menentukan langkah berikutnya.

Jika diharuskan kita untuk memilih :
Kenapa kita tidak coba memilih berpikir yang positif dan baik, dan menyingkirkan yang buruk ?

Karena berpikir yang baik juga menaman kusala kamma. Dan hasilnya juga untuk kita petik sendiri. Dan saya setuju, bahwa merubah pola pikir untuk selalu berpikir baik dan positif ( objektif ) adalah susah, tetapi bukan berarti tidak dapat diubah. Dan mungkin menjadi susah benaran jika selalu berpikir buruk. Perubahan dapat terjadi jika “ Seribu langkah harus dimulai dengan langkah pertama” Artinya berusaha untuk berpikir yang baik dan positif dari hal-hal yang kecil. Dan inilah latihan.

Pikiran adalah pelopor, apa yang selalu kita tanam, hasilnya akan bermuara pada Sikap dan Karakter kita sekarang, sehingga dalam keseharian kita dapat menemukan berbagai jenis karakter yang berbeda misalnya terpuji, disegani, dihormati, terhina, pengecut dll ( karena proses ini terbentuk oleh waktu ) dan dilakukan secara berkesinambungan.

Saya tambahkan satu artikel jika kita mengenai pikiran yang buruk yang telah tertanam dalam waktu lama sehingga menimbulkan rasa bersalah yang mendalam ( mungkin contoh agak ekstrim ),

Apa yang kita PIKIRKAN,
Itulah yang kita UCAPKAN,
Apa yang di ucapkan itulah yang kita PERBUAT,
Apa yang sering kita perbuat akan menjadi KEBIASAAN,
Kebiasaan dalam waktu lama akan berubah menjadi KARAKTER,
Karakter yang dipertahankan, dan ini sangat mempengaruhi proses perjalanan kehidupan

Kisah Sang Kriminal

Suatu ketika di Negara Eropa, seorang kriminal buronan negara berhasil tertangkap. Sang kriminal adalah buronan kelas kakap yang telah melakukan banyak sekali kejahatan, perampokan, pembunuhan, terorisme dan tidaklah terhitung daftarnya.

Pengadilan Negara menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya dan mereka mulai mendiskusikan hukuman apa yang akan mereka berikan kepada sang kriminal. Mereka memilih beberapa alternatif, diantaranya hukuman gantung, hukuman tembak, kursi listrik, ruang beracun, dll.

Pada saat diskusi tersebut berlangsung, seorang ilmuwan mencadangkan suatu metode baru sebagai percobaan untuk memberi vonis hukuman mati, suatu metode yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Mereka pun mendengarkan ide tersebut dan akhirnya mereka pun menyetujui ide tersebut dan membiarkan sang ilmuwan melakukan riset terhadapnya.

Sang kriminal dimasukkan kedalam suatu ruangan dan dibaringkan dengan tubuh terikat. Matanya ditutup dan dibisikkan

"Kamu akan segera dihukum mati! dengan metode terbaru maka urat nadi di pergelanganmu akan kami potong dan darahmu akan segera menetes. Kamu tidak akan merasa sakit karena teknologi yang kami gunakan sangat canggih. Darahmu akan menetes perlahan-lahan dan akan membiarkan dirimu mendengar suara tetesannya. Secara perlahan kamu akan kehabisan darah dan tubuhmu akan melemah, detak jantungmu semakin perlahan.. semakin lemah.. sampai akhirnya kamu akan mati !"

Mereka pun kemudian eksekusi, sang kriminal mulai merasakan potongan di pergelangan tangan kanannya, segera ia merasakan aliran darahnya menetes.. tes..tes... suara tetesan tersebut membuatnya tahu bahwa dia semakin kehilangan darah.. dan tubuhnya semakin lemah.. sampai jantungnya berdetak semakin perlahan.. dan tragisnya diapun mati.

Ironisnya... walaupun sang kriminal tersebut mati. Dia tidak sempat menyadari bahwa percobaan yang dilakukan terhadapnya bukanlah teknologi canggih untuk memotong pergelangannya.
Tetapi.. yang mereka lakukan hanyalah.. mengambil sepotong es dingin yang tajam.. kemudian digunakannya potongan tersebut melewati pergelangannya yang sesungguhnya tidak memotong apapun!

Sang kriminal, yang dibuat percaya bahwa pergelangannya telah dipotong, mengikuti semua sugesti palsu yang dikatakan oleh sang ilmuwan. Walaupun yang dikatakan palsu, tetapi sugesti tersebut menjadi 'kenyataan' karena sang kriminal memang mempercayainya!

Dalam pikiran kita, ada sesuatu yang dinamakan alam bawah sadar, dan apapun yang kita berikan kedalamnya, akan menjadi kenyataan! Tubuh kita akan mempercayai informasi apapun, walaupun itu palsu! Jika kita mempercayainya, maka tubuh kita akan bereaksi seolah-olah itu adalah kenyataan. Sama juga dengan kehidupan, Jika Anda menonton TV yang membentuk pikiran Anda dengan hal-hal yang tidak berguna setiap harinya... maka diri andapun menjadi pribadi yang tidak berguna.

Karena itu, jika Anda menginginkan hal yang terbaik segera isilah pikiran Anda dengan hal-hal positif dan baik, karena ” Kita adalah Apa yang Kita Pikirkan Setiap Saat”.

Semoga bermanfaat

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #58 on: 27 April 2010, 11:42:43 AM »
sebaiknya dilihat lagi makna tisarana. dalam tisarana ada berlindung pada sangha, ketika sangha melakukan perbuatan yang sekiranya tidak pantas apakah pantas kita bernaung terhadap sangha yang demikian? apakah kita boleh mencontoh tindakan sangha yang demikian?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Bhikkhu pake BB dan main FB??
« Reply #59 on: 27 April 2010, 11:54:38 AM »
sebaiknya dilihat lagi makna tisarana. dalam tisarana ada berlindung pada sangha, ketika sangha melakukan perbuatan yang sekiranya tidak pantas apakah pantas kita bernaung terhadap sangha yang demikian? apakah kita boleh mencontoh tindakan sangha yang demikian?

bro Ryu,

Sebaiknya bisa di bedakan antara 'sangha' dengan 'anggota sangha', jangan sampai membuat pembaca jadi ragu ...