[at] Mayvise
Terima telah membantu menjawab dan GRP sent.
Sebagai tambahan saja
Menghadapi permasalahan kehidupan adalah tergantung dari sudut pandang ( persepsi ). Dan sudut pandang ini adalah PILIHAN. Sama seperti satu tangan yang sama menpunyai dua sisi ( gelap/negatif dan terang/positif ) atau koin ( gambar dan nominal ) . Semua tergantung cara memandang terhadap satu permasalahan ( tangan atau koin yang sama ). Dan seharusnya kita menpunyai kemampuan untuk menentukan PILIHAN. Karena pilihan ini yang menentukan langkah berikutnya.
Jika diharuskan kita untuk memilih :
Kenapa kita tidak coba memilih berpikir yang positif dan baik, dan menyingkirkan yang buruk ?
Karena berpikir yang baik juga menaman kusala kamma. Dan hasilnya juga untuk kita petik sendiri. Dan saya setuju, bahwa merubah pola pikir untuk selalu berpikir baik dan positif ( objektif ) adalah susah, tetapi bukan berarti tidak dapat diubah. Dan mungkin menjadi susah benaran jika selalu berpikir buruk. Perubahan dapat terjadi jika “ Seribu langkah harus dimulai dengan langkah pertama” Artinya berusaha untuk berpikir yang baik dan positif dari hal-hal yang kecil. Dan inilah latihan.
Pikiran adalah pelopor, apa yang selalu kita tanam, hasilnya akan bermuara pada Sikap dan Karakter kita sekarang, sehingga dalam keseharian kita dapat menemukan berbagai jenis karakter yang berbeda misalnya terpuji, disegani, dihormati, terhina, pengecut dll ( karena proses ini terbentuk oleh waktu ) dan dilakukan secara berkesinambungan.
Saya tambahkan satu artikel jika kita mengenai pikiran yang buruk yang telah tertanam dalam waktu lama sehingga menimbulkan rasa bersalah yang mendalam ( mungkin contoh agak ekstrim ),
Apa yang kita PIKIRKAN,
Itulah yang kita UCAPKAN,
Apa yang di ucapkan itulah yang kita PERBUAT,
Apa yang sering kita perbuat akan menjadi KEBIASAAN,
Kebiasaan dalam waktu lama akan berubah menjadi KARAKTER,
Karakter yang dipertahankan, dan ini sangat mempengaruhi proses perjalanan kehidupan
Kisah Sang Kriminal
Suatu ketika di Negara Eropa, seorang kriminal buronan negara berhasil tertangkap. Sang kriminal adalah buronan kelas kakap yang telah melakukan banyak sekali kejahatan, perampokan, pembunuhan, terorisme dan tidaklah terhitung daftarnya.
Pengadilan Negara menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya dan mereka mulai mendiskusikan hukuman apa yang akan mereka berikan kepada sang kriminal. Mereka memilih beberapa alternatif, diantaranya hukuman gantung, hukuman tembak, kursi listrik, ruang beracun, dll.
Pada saat diskusi tersebut berlangsung, seorang ilmuwan mencadangkan suatu metode baru sebagai percobaan untuk memberi vonis hukuman mati, suatu metode yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Mereka pun mendengarkan ide tersebut dan akhirnya mereka pun menyetujui ide tersebut dan membiarkan sang ilmuwan melakukan riset terhadapnya.
Sang kriminal dimasukkan kedalam suatu ruangan dan dibaringkan dengan tubuh terikat. Matanya ditutup dan dibisikkan
"Kamu akan segera dihukum mati! dengan metode terbaru maka urat nadi di pergelanganmu akan kami potong dan darahmu akan segera menetes. Kamu tidak akan merasa sakit karena teknologi yang kami gunakan sangat canggih. Darahmu akan menetes perlahan-lahan dan akan membiarkan dirimu mendengar suara tetesannya. Secara perlahan kamu akan kehabisan darah dan tubuhmu akan melemah, detak jantungmu semakin perlahan.. semakin lemah.. sampai akhirnya kamu akan mati !"
Mereka pun kemudian eksekusi, sang kriminal mulai merasakan potongan di pergelangan tangan kanannya, segera ia merasakan aliran darahnya menetes.. tes..tes... suara tetesan tersebut membuatnya tahu bahwa dia semakin kehilangan darah.. dan tubuhnya semakin lemah.. sampai jantungnya berdetak semakin perlahan.. dan tragisnya diapun mati.
Ironisnya... walaupun sang kriminal tersebut mati. Dia tidak sempat menyadari bahwa percobaan yang dilakukan terhadapnya bukanlah teknologi canggih untuk memotong pergelangannya.
Tetapi.. yang mereka lakukan hanyalah.. mengambil sepotong es dingin yang tajam.. kemudian digunakannya potongan tersebut melewati pergelangannya yang sesungguhnya tidak memotong apapun!
Sang kriminal, yang dibuat percaya bahwa pergelangannya telah dipotong, mengikuti semua sugesti palsu yang dikatakan oleh sang ilmuwan. Walaupun yang dikatakan palsu, tetapi sugesti tersebut menjadi 'kenyataan' karena sang kriminal memang mempercayainya!
Dalam pikiran kita, ada sesuatu yang dinamakan alam bawah sadar, dan apapun yang kita berikan kedalamnya, akan menjadi kenyataan! Tubuh kita akan mempercayai informasi apapun, walaupun itu palsu! Jika kita mempercayainya, maka tubuh kita akan bereaksi seolah-olah itu adalah kenyataan. Sama juga dengan kehidupan, Jika Anda menonton TV yang membentuk pikiran Anda dengan hal-hal yang tidak berguna setiap harinya... maka diri andapun menjadi pribadi yang tidak berguna.
Karena itu, jika Anda menginginkan hal yang terbaik segera isilah pikiran Anda dengan hal-hal positif dan baik, karena ” Kita adalah Apa yang Kita Pikirkan Setiap Saat”.
Semoga bermanfaat