[at] Upasaka: Waktu itu sih saya beli di hypermart, perjalanan sekitar 2 jam. Ikan mas masih hidup, ikan nila uda tepar. Mungkin memang penanganan gak benar. Hanya pake kotak container tanpa oksigen. Di waktu lain, pake plastik hypermart-nya aja tapi sy hny beli ikan mas (kali ini semua masih hidup sampe tujuan, krn ikan mas semua). Tapi kalo pake oksigen, harus ada listrik kan?
Ikan mas dan ikan nila adalah makhluk berdarah dingin. Karena itu, ikan mas dan ikan nila perlu beradaptasi dengan perubahan suhu. Jika ada perbedaan suhu yang drastis, ikan bisa cepat mati. Seandainya Anda membeli ikan dari hypermart, sebaiknya air yang dipakai sebagai tempat hidup sementara ikan itu berasal dari satu sumber. Karena tiap air di tiap wadah berbeda adalah tidak ada yang sama. Saya ragu pihak hypermart mau menuangkan ikan dan seluruh air di akuariumnya untuk Anda. Kemungkinan mereka hanya mengambil sebagian air di akuarium, dan kemudian ditambahkan dengan air dari wadah lain; dan kemungkinan adalah air keran. Yang sangat penting diperhatikan adalah tingkat kesadahan air, tingkat pH, dan komposisi air. Air yang jernih dan bersih belum tentu merupakan air yang baik bagi ikan. Air yang menampung ikan lain juga sebaiknya jangan dicampur dengan air untuk ikan mas atau nila, sebab mungkin mengandung bakteri atau penyakit yang berbahaya.
Untuk mengatasi ikan yang kaget dengan perubahan suhu air yang drastis, Anda bisa menyiasatinya dengan cara merendam ikan dengan kantung plastik di air yang lain. Caranya, masukan ikan di kantung plastik bersamaan dengan air tua (air tempat tinggalnya). Rendamkan ikan bersama dengan kantung plastik itu di tempat / kotak air lainnya. Tujuannya adalah supaya suhu air di kotak dengan suhu di kantung plastik adalah sama. Setelah direndamkan sekitar 10-15 menit, ikan sudah bisa dilepaskan ke kotak dengan cara menghanyutkan kantung plastik ke dalam kotak air (kontener) itu. Ini dilakukan supaya air tua dan air kontener bercampur dan ikan bisa berenang secara alami.
Saya pikir ikan mas memang lebih kuat dari ikan nila. Jika ikan dimasukkan ke dalam kotak yang terbuka, Anda tidak perlu memberi suplai oksigen. Yang perlu Anda perhatikan adalah jangan sampai ikan dimasukkan dalam kontener yang memiliki temperatur panas. Ini bisa membuat ikan tersiksa. Selain itu, jangan memasukkan terlalu banyak ikan dalam satu kotak. Rumus kepadatan ikan air tawar sekitar 1 liter air untuk 1 cm panjang badan ikan. Misalnya Anda punya kotak air yang berisi 20 liter, maka ada space untuk 2 ekor ikan yang masing-masing memiliki panjang 10 cm. Jika ikan terlalu padat, ikan bisa beresiko saling melukai satu sama lain atau mati lemas karena kekurangan oksigen. Cara lain adalah perhatikan gelagat ikan. Jika ikan mengap-mengap di permukaan air, itu tanda bahwa ikan kekurangan oksigen. Segera pakai aerator atau kurangi kepadatan ikan di tempatnya.
Yang saya maksud tabung suplai oksigen adalah tabung yang berfungsi untuk memberi oksigen. Tabung ini dapat digunakan jika Anda ingin membawa ikan dalam kantung plastik tertutup. Tujuannya adalah untuk menggembungkan kantung plastik dengan "angin". Jangan gunakan nafas manusia untuk menggembungkannya, karena yang masuk dalam kantung plastik bukanlah oksigen (O2); tetapi karbondioksida (CO2). Jika ingin menggunakan aerator (gelembung oksigen di dalam air), Anda juga bisa menggunakan aerator baterai. Namun saya pikir, yang paling penting dalam penanganan ikan mas maupun ikan nila adalah penyama-rataan suhu air, tingkat steriltas air, dan kepadatan ikan yang harus dikendalikan. Selebihnya mungkin tidak perlu, sebab ikan mas dan ikan nila adalah ikan yang kuat.