Menurut agama Buddha jumlah seluruh makhluk di seluruh alam semesta itu tidak terhitung/tak terhingga. Jadi bisa diasumsikan bahwa nyawa/kehidupan baru di bumi ini tak lain berasal dari tak terhingga makhluk2 tsb yg tdk bertambah maupun berkurang.
Soal pertanyaan apakah semua makhluk bisa berbahagia (saya anggap bahagia di sini adalah kebahagiaan tertinggi Nibbana), dalam Mahayana terdapat asumsi bahwa walaupun terdapat tak terhingga Buddha yg menyebabkan tak terhingga makhluk dlm domainnya (Buddhaksetra) mencapai Nirvana,tetap saja akan terdapat tak terhingga makhluk yg harus diselamatkan (karena tak terhingga berarti jumlah yg tidak dapat kita bayangkan,mengambil tak terhingga dari tak terhingga juga tetap tersisa tak terhingga). Jadi,tidak mungkin semua makhluk di seluruh alam semesta bisa berbahagia semuanya,pasti ada makhluk yg tdk bahagia.
benar,kalau pahamnya "semua makhluk" bisa berbahagia,itu sangat sulit dijawab,harus memiliki kemampuan batin yang luar biasa untuk "mensurvei"nya disebabkan kita tidak tahu berapa ratus sudah siklus kelahiran ini..dan lagi,dikatakan dalam sutta bahwa jumlah yang tak nampak dengan jumlah yang nampak perbandingannya sangat besar,diibaratkan seperti sebuah jarum dilautan samudera,jarum itu lah manusia,lautan samudranya adalah para makhluk tak nampak..kalau ditilik begitu,maka "tidak begitu mungkin" bahwa "semua makhluk bisa berbahagia[nibbana]",tetapi kalau hanya "bahagia" seperti mengkondisikan orang lain berbahagia atas kebahagian kita,itu mungkin saja..karena dari paham saya sabbe satta bhavantu sukhittata,diartikan sebagai "pikiran" kita mengharapkan orang lain turut "berbahagia"..bagaimanakah caranya?apa keuntungannya?
tentu untuk mengkondisikan orang lain berbahagia,maka kita harus mengkondisikan diri kita sendiri bahagia dulu,jadi kalau kita sering mengharapkan orang lain berbahagia,niscaya kita juga akan berbahagia didalamnya,karena kita mengkondisikan pikiran kita dalam kondisi yang berbagia,pikiran yang positive..
semoga dapat diterima..
Anumodana