Raja Milinda (M):"Bhante Nagasena, apakah semua Boddhisatta meninggalkan isteri dan anaknya, atau hanya Vessantara saja?"
Bhikkhu Nagasena (N): "Semuanya."
M: "Tetapi apakah semua isteri dan anaknya menyetujuinya?"
N: "Para isteri menyetujuinya, tetapi anak-anaknya tidak setuju, karena usia mereka yang masih muda."
M: "Tetapi apakah tindakan itu bijak, karena toh anak-anaknya ketakutan dan menangis ketika ditinggalkan?"
N: "Ya. Seperti halnya seseorang yang ingin berbuat kebajikan, dia akan membawa seseorang yang cacat dalam kereta kemanapun ia pergi sehingga membuat kerbaunya menderita; atau seperti halnya seorang raja harus menarik pajak dalam rangka berbuat kebajikan yang besar; demikian juga tindakan memberi. Meskipun hal itu dapat menyebabkan kesedihan yang mendalam bagi beberapa orang, tetapi akan membawa kelahiran kembali di alam surga. Apakah ada, O Baginda raja, pemberian yang seharusnya tidak diberikan?"
M: "Ya, Bhante Nagasena, ada sepuluh macam pemberian yang tidak seharusnya diberikan, pemberian yang menyebabkan kelahiran kembali di alam yang menyedihkan:
1. pemberian yang dapat membuat mabuk,
2. pemberian dalam bentuk pesta,
3. pemberian dalam bentuk wanita,
4. pemberian dalam bentuk pria,
5. pemberian dalam bentuk maksud-maksud tertentu yang tidak baik,
6. pemberian dalam bentuk senjata,
7. pemberian dalam bentuk racun,
8. pemberian dalam bentuk rantai atau alat penyiksaan,
9. pemberian dalam bentuk unggas dan babi,
10. pemberian dalam bentuk timbangan dan alat ukur yang salah."
N: "Saya tidak bertanya tentang pemberian yang tidak disetujui secara duniawi. Saya bertanya tentang pemberian yang tidak boleh diberikan meskipun ada orang yang patut menerimanya."
M: "Kalau begitu, Bhante Nagasena, tidak ada pemberian yang tidak seharusnya diberikan. Bilamana keyakinan dalam Dhamma telah muncul, beberapa orang memberikan 100.000, atau suatu kerajaan, atau bahkan kehidupan mereka."
N: "Kalau begitu mengapa Baginda mengkritik pemberian Vessantara dengan begitu sengitnya? Bukankah terkadang ada kasus di mana seseorang yang terlilit hutang mungkin menjual anaknya atau menanggungkannya sebagai agunan? Demikian juga, Vessantara memberikan anaknya sebagai tekad bagi
pencapaian kemahatahuannya di masa depan."
M: "Tetapi mengapa ia tidak memberikan dirinya sendiri saja?"
N: "Karena bukan itu yang diminta. Menawarkan sesuatu yang lain akan menjadi rendah nilainya. Lagi pula, O Baginda raja, Vessantara tahu bahwa Brahmana tersebut tidak akan mampu mempekerjakan anak-anaknya sebagai budak dalam waktu yang lama karena ia telah lanjut usia dan kakek mereka akan menebus
mereka kernbali."
M: "Dengan baik sekali, Bhante, teka-teki ini telah tersingkap dan jaring klenik ini telah terobek-robek. Bagus sekali cara Bhante tetap menjaga kata-kata dalam kitab suci ketika Bhante menjelaskan apa yang tersirat. Demikianlah adanya, dan saya menerimanya seperti kata Bhante."