//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Poll

Apakah Anda percaya jarak di antara Alam Brahma dan Bumi berkisar seperti perhitungan ini?

Ya
3 (30%)
Tidak
2 (20%)
Ragu-ragu
5 (50%)

Total Members Voted: 10

Author Topic: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi  (Read 19856 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #30 on: 10 March 2010, 10:30:38 PM »
jangankan 7 matahari sejajar, 2 galaksi bertemu aja belon tentu kiamat.
2 galaksi bertemu yang rusak hampir gak ada, kalau menurut para astronom 2 galaksi bertemu kemungkinan ada planet yang tubrukan sama seperti 2 lalat tubrukan di atas danau toba.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #31 on: 10 March 2010, 10:35:30 PM »
jangankan 7 matahari sejajar, 2 galaksi bertemu aja belon tentu kiamat.
2 galaksi bertemu yang rusak hampir gak ada, kalau menurut para astronom 2 galaksi bertemu kemungkinan ada planet yang tubrukan sama seperti 2 lalat tubrukan di atas danau toba.

boleh tau sumber bacaannya bro ? _/\_
« Last Edit: 10 March 2010, 10:41:22 PM by g.citra »

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #32 on: 10 March 2010, 10:50:44 PM »
wadoh, bukunya pink ada gambar galaksi, karangan lulusan itb...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #33 on: 10 March 2010, 11:28:11 PM »
wadoh, bukunya pink ada gambar galaksi, karangan lulusan itb...

Oh gitu ... saya pikir, emang pernah ada pertemuan 2 galaksi ... oke deh anumodana ...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #34 on: 10 March 2010, 11:31:57 PM »
sudah beberapa kali teramati malah :D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #35 on: 11 March 2010, 01:00:00 AM »
wah topiknya menarik, terutama soal penafsiran galaksi.

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #36 on: 11 March 2010, 05:59:58 PM »
saya rasa memang jarak nya yg di katakan upasaka itu sudah nyaris tepat.

dalam RAPB dikatakan

Tathàgata, sesaat sebelum keberangkatan, berdiri di puncak Gunung Meru dan melakukan Keajaiban Ganda air dan api, dan memandang ke angkasa. Seluruh angkasa hingga ke alam Brahmà Akaniññha, terlihat jelas bagaikan angkasa raya yang bebas dari hambatan dan ketika Beliau memandang ke bawah, Beliau dapat melihat Neraka Avãci yang terletak paling bawah dari delapan alam menderita; ketika Ia memandang ke depan dan ke samping, ke segala arah, ribuan alam semesta dapat terlihat tanpa halangan
apa pun. Pemandangan gaib ini juga disaksikan oleh para dewa, brahmà, dan manusia. Demikianlah semua para dewa dan brahmà dapat melihat umat manusia dan umat manusia dapat melihat para dewa dan brahmà.


apabila RAPB ini benar, maka masuk akal apabila dekat Venus sebab...Venus dapat di lihat pada waktu pagi apalagi cerah..
kalau jarak alam Brahma sedemikian jauh hingga melebihi pluto...bagaimana manusia dapat melihat brahma?
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #37 on: 11 March 2010, 06:25:14 PM »
Maaf, bukan saya tidak yakin dengan kebenaran perkataan YA Bhikkhu Nagasena dalam Milinda Panha, namun saya berpendapat bahwa gambaran kosmologi menurut agama Buddha mungkin tidak sesuai dengan kosmologi modern saat ini karena kosmologi Buddhis bukan gambaran kosmologi yang diamati oleh manusia biasa, melainkan yang dilihat melalui dibbacakkhu (mata dewa) seorang Buddha, Arahat, dan orang-orang yang telah mencapai kemampuan tersebut dalam meditasi. Oleh sebab itu, kosmologi Buddhis tidak dapat dimaknai secara harfiah untuk mendapatkan gambaran bentuk alam semesta, yang bisa saja tidak konsisten dengan hasil pengamatan astronomi modern.

Sekarang saya jabarkan perbandingannya...

1) Bhikkhu Nagasena secara implisit menyatakan bahwa jarak dari Alam Brahma ke Bumi sejauh 64.915.200 km. Kosmologi modern tidak menemukan suatu alam atau suatu benda yang berada di titik ini dari Bumi.

2) Bhikkhu Nagasena tidak menyebutkan ciri-ciri Alam Brahma atau benda lain yang bisa dijadikan patokan keberadaan Alam Brahma. Kosmologi modern hanya menemukan Planet Mars sebagai benda (tempat) yang memiliki jarak dari Bumi sejauh 69.000.000 km. Jarak ini sedikit lebih jauh dari perhitungan jarak Alam Brahma dari Bumi.

3) Bhikkhu Nagasena memberi ilustrasi dimana sebongkah batu dari Alam Brahma dapat mencapai Bumi. Ini menunjukkan bahwa Alam Brahma hanyalah sebuah tempat lain di luar Bumi; yang berarti kita bisa pergi ke Alam Brahma layaknya berangkat dari Jakarta ke New York.

4) Dari pemahaman pada poin ketiga, ini menunjukkan bahwa Alam Brahma berada dalam "dimensi" yang sama dengan Bumi.


Dalam kasus ini, pernyataan Bhikkhu Nagasena dalam Kitab Milinda Panha inilah yang merupakan kunci dari kontradiksi ini. Apakah kita mau menerima fakta bahwa di titik (64.915.200 km) itu tidak ada benda atau tempat apapun? Kalau kita mau menerimanya, kita hanya bisa menyimpulkan bahwa pernyataan Bhikkhu Nagasena ini adalah keliru; atau memang Alam Brahma yang tidak kelihatan dengan mata biasa. Kalau kita tidak mau menerima fakta tadi, kita hanya akan terus membiaskan kontradiksi ini dengan alasan "tidak bisa diartikan secara harafiah"; "kosmolgi Buddhisme benar, tapi jangan dibandingkan dengan kosmolgi modern"; atau "Alam Brahma di luar jangakaun pikiran putthujhana", dan sebagainya.
« Last Edit: 11 March 2010, 06:27:12 PM by upasaka »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #38 on: 11 March 2010, 06:25:21 PM »
Quote from: g.citra
Quote
Sistem yang terdiri dari 7 bintang ini akan terlihat seolah-olah sebuah tata surya memiliki 7 bintang. Namun yang sebenarnya terjadi adalah 7 bintang beserta 7 tata surya telah bergabung menjadi satu sistem. Ketika fenomena ini terjadi, tata surya gabungan itu akan sangat panas. Planet-planet, satelit-satelit, maupun benda angkasa di sekitarnya akan habis terbakar. Bahkan bintang-bintang (matahari) itu sendiri pun pastilah akan habis terbakar. Dan perlu diingat juga bahwa setiap tata surya pasti berotasi mengelilingi pusat galaksi. Sehingga ledakan (kehancuran) ini diawali di area pusat galaksi.

Mengenai 7 bintang yang bersinggungan di titik pertemuan, saya tidak bertanya lebih lanjut ... Lalu mengenai yang di bold, darimana (adakah sumbernya) bahwa titik persinggungan 7 bintang ini ada di area pusat galaksi ?

Ini hanya intepretasi.
Mungkin saja ada pertemuan 7 bintang di area luar galaksi. Tapi mungkin juga ada pertemuan 7 bintang (atau bahkan lebih) di sekitar area pusat galaksi.

Quote from: g.citra
Quote
Selain itu, di dalam Kitab Vissudhimagga juga dinyatakan bahwa ketika matahari ketujuh muncul, maka seratus milyar tata surya lainnya juga akan habis terbakar. Seratus milyar tata surya lain ini sepertinya merujuk pada kumpulan tata surya di sekitarnya; yang notabene adalah galaksi, yakni Galaksi Bimasakti. Yang cukup mengejutkan, dalam pandangan astronomi barat, Galaksi Bimasakti juga dideteksi terdiri dari seratus milyar tata surya.

Menimbang referensi ini, sepertinya kiamat yang akan terjadi kelak adalah kiamat yang akan melanda seiisi Galaksi Bimasakti.

Oke anumodana suttanya ...
Ini jadi bahasan mengenai logika ... Kita berandai-andai ... seperti kita tau, bahwa matahari melakukan gerak revolusi terhadap bima sakti (sama halnya seperti bumi terhadap matahari), suatu saat, ada satu titik dimana matahari berada di tepat 'bersinggungan' dengan 6 bintang lain ... Saat salah satu bintang yang bertemu itu adalah matahari, itu yang dikenal dalam Buddhisme sebagai kiamat (bumi yang kita diami)...

Yang masih saya ragukan adalah mengenai penjelasan 7 bintang yang dapat menghacurkan 100 milyar (apalagi seisi galaksi ikut hancur karenanya) ...

Misal gini ...
Andaikata titik dimana 7 bintang itu berada di sisi luar barat galaksi, apakah sisi luar timur akan juga habis terbakar ? Ataukah memang ada penjelasan mengenai titik persinggungan revolusi 7 bintang itu terhadap bima sakti (khususnya di Vissudhimagga) ?

Di dalam Vissudhimagga memang tidak dijelaskan sedetil yang kita harapkan. Jadi saya jawab sesuai dengan intepretasi saya saja...

Sebuah galaksi terdiri dari bintang, planet, satelit, asteroid, meteorid, dan sebagainya. Bintang dikelilingi planet; planet dikelilingi satelit; asteroid dan meteorid juga melayang-layang di antara benda-benda angkasa. Kesemuanya bergerak memutar menuju ke arah pusat galaksi.

Ilustrasi Anda benar. Kurang lebih seperti itulah yang terjadi ketika ada pertemuan antara satu bintang dengan bintang yang lain. Karena setiap bintang bergerak menuju pusat galaksi, maka ada kemungkinan bintang akan bertemu dengan bintang lain. Pertemuan ini membentuk sistem biner yang sudah saya jelaskan sebelumnya.

Pergerakan bintang-bintang ini mirip dengan air yang bergerak melingkar menuju lubang wastafel. Bila ada bintang yang paling potensial untuk bertemu dengan bintang lain, maka dugaan kita sudah tentu mengarah pada bintang yang berada di sekitar pusat galaksi. Di sekitar pusat galaksi ini adalah area yang pekat dengan populasi bintang. Misalkan kerikil-kerikil yang ada di air wastafel, mereka semua tertarik ke arah lubang wastafel dan menyebabkan kerikil-kerikil itu secara serentak bergerak menuju ke arah titik yang sama. Seperti inilah analoginya. Ketika fenomena ini terjadi, pasti akan ada ledakan besar di pusat galaksi.

Tata surya kita berada di sisi luar Galaksi Bimasakti. Ini artinya (mungkin) perjalanan menuju ke pusat galaksi masih sangat lama. Di dalam Satta Suriya Sutta, dikatakan bahwa ketika munculnya matahari ke-7, maka Bumi kita akan terbakar habis. Menurut intepretasi saya, matahari yang terlihat dari Bumi hanya ada 7. Tetapi saya menduga ada lebih banyak lagi matahari yang saling bergerak mendekat satu sama lain saat itu.

Jadi sepertinya memang bukan karena pertemuan 7 bintang, maka Galaksi Bimasakti menjadi kiamat. Tetapi karena ada pertemuan-pertemuan bintang di sekitar pusat galaksi. Dan kelak, bintang di tata surya kita pun akan menghadapi momen seperti itu pula.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #39 on: 11 March 2010, 06:26:14 PM »
jangankan 7 matahari sejajar, 2 galaksi bertemu aja belon tentu kiamat.
2 galaksi bertemu yang rusak hampir gak ada, kalau menurut para astronom 2 galaksi bertemu kemungkinan ada planet yang tubrukan sama seperti 2 lalat tubrukan di atas danau toba.

Galaksi yang bertubrukan dengan galaksi lain memang belum tentu menghasilkan kiamat. Tapi itu ada penyebabnya...

Dalam buku yang dibaca oleh Bro Gachapin, yang digambarkan itu seolah-olah merupakan suatu tubrukan yang tanpa melibatkan gravitasi. Sepertinya alumni ITB itu lupa bahwa setiap benda besar pasti memiliki gravitasi, apalagi benda sebesar Galaksi Bimasakti yang memiliki diameter kurang lebih 100.000 tahun cahaya. SUdah tentu akibat gravitasinya pasti luar biasa. Bandingkan jaraknya dengan tata surya terdekat dari tata surya kita, yang hanya berjarak 3,5 tahun  cahaya.

Seperti yang kita ketahui berdasarkan teori gravitasi (Newton), bahwa jika semakin besar suatu benda maka gravitasinya juga akan semakin besar. Coba kita bayangkan betapa besarnya gravitasi pusat galaksi yang "menahan" tata surya berada tetap pada lintasannya.

Dan bila ada dua buah galaksi yang memiliki gravitasi sangat besar saling menarik (masing-masing galaksi akan jatuh atau masuk ke dalam medan gravitasi lawannya), maka yang terjadi adalah chaos yang luar biasa.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #40 on: 11 March 2010, 07:31:05 PM »
Saya merasa ada yang ganjil, mungkin ada yang bisa bantu untuk menjelaskan.

Dalam penjelasan Sdr. Upasaka telah disampaikan mengenai jarak, tapi bukankah dalam menentukan posisi sesuatu kita perlu mengetahui juga arah? Mengapa tanpa ada penentuan arah kita bisa langsung menentukan posisi berada di venus, antara bumi dengan mars, dsb? Padahal Bimasakti itu tidaklah datar seperti kertas, tapi ada ketinggian tertentu. Jika hanya menentukan jarak sih ok-ok saja tapi jika sudah melibatkan letaknya di antara mars-bumi, di venus, dsb, ini agak ganjil.

Ada yang bisa bantu untuk menjelaskan?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #41 on: 11 March 2010, 07:49:05 PM »
untuk mempersulit persoalan, bagaimana dengan dunia paralel?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #42 on: 11 March 2010, 08:06:06 PM »
dan dunia maya :P
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #43 on: 11 March 2010, 09:58:21 PM »
Sekarang saya jabarkan perbandingannya...

1) Bhikkhu Nagasena secara implisit menyatakan bahwa jarak dari Alam Brahma ke Bumi sejauh 64.915.200 km. Kosmologi modern tidak menemukan suatu alam atau suatu benda yang berada di titik ini dari Bumi.

2) Bhikkhu Nagasena tidak menyebutkan ciri-ciri Alam Brahma atau benda lain yang bisa dijadikan patokan keberadaan Alam Brahma. Kosmologi modern hanya menemukan Planet Mars sebagai benda (tempat) yang memiliki jarak dari Bumi sejauh 69.000.000 km. Jarak ini sedikit lebih jauh dari perhitungan jarak Alam Brahma dari Bumi.

3) Bhikkhu Nagasena memberi ilustrasi dimana sebongkah batu dari Alam Brahma dapat mencapai Bumi. Ini menunjukkan bahwa Alam Brahma hanyalah sebuah tempat lain di luar Bumi; yang berarti kita bisa pergi ke Alam Brahma layaknya berangkat dari Jakarta ke New York.

4) Dari pemahaman pada poin ketiga, ini menunjukkan bahwa Alam Brahma berada dalam "dimensi" yang sama dengan Bumi.


Dalam kasus ini, pernyataan Bhikkhu Nagasena dalam Kitab Milinda Panha inilah yang merupakan kunci dari kontradiksi ini. Apakah kita mau menerima fakta bahwa di titik (64.915.200 km) itu tidak ada benda atau tempat apapun? Kalau kita mau menerimanya, kita hanya bisa menyimpulkan bahwa pernyataan Bhikkhu Nagasena ini adalah keliru; atau memang Alam Brahma yang tidak kelihatan dengan mata biasa. Kalau kita tidak mau menerima fakta tadi, kita hanya akan terus membiaskan kontradiksi ini dengan alasan "tidak bisa diartikan secara harafiah"; "kosmolgi Buddhisme benar, tapi jangan dibandingkan dengan kosmolgi modern"; atau "Alam Brahma di luar jangakaun pikiran putthujhana", dan sebagainya.

Ya, benar, kemungkinan memang benar alam brahma terletak kurang lebih di dekat planet Mars dan
kita hanya bisa berspekulasi bahwa poin2 yang anda katakan mungkin benar, karena kita tidak bisa membuktikannya secara langsung, terlebih karena kita tidak memiliki kemampuan mata dewa (dibbacakkhu)

Saya merasa ada yang ganjil, mungkin ada yang bisa bantu untuk menjelaskan.

Dalam penjelasan Sdr. Upasaka telah disampaikan mengenai jarak, tapi bukankah dalam menentukan posisi sesuatu kita perlu mengetahui juga arah? Mengapa tanpa ada penentuan arah kita bisa langsung menentukan posisi berada di venus, antara bumi dengan mars, dsb? Padahal Bimasakti itu tidaklah datar seperti kertas, tapi ada ketinggian tertentu. Jika hanya menentukan jarak sih ok-ok saja tapi jika sudah melibatkan letaknya di antara mars-bumi, di venus, dsb, ini agak ganjil.

Ada yang bisa bantu untuk menjelaskan?

Saya rasa arah tidak memiliki arti di ruang angkasa yang tidak terbatas ini (atau saya salah, ternyata ruang angkasa itu terbatas). Karena untuk menentukan arah, kita harus memiliki titik acuan yang mutlak diam di ruang angkasa, tetapi kenyataannya titik seperti ini tidak ada. Semua planet bergerak mengitari matahari/bintang dalam tata surya, semua bintang bergerak mengitari pusat galaksi, dan dari hasil pengamatan semua galaksi bergerak saling menjauhi (yang membuktikan bahwa alam semesta sedang memuai). Oleh karena itu, jika kita menentukan titik tertentu sebagai titik pusat, misalnya bumi, dan mengatakan planet P terletak pada titik koordinat (x,y,z) yang berarti pada arah mendatar dari bumi ia berjarak x, pada arah tegak dari bumi berjarak y, dan para arah yang tegak lurus bidang x-y bumi berjarak z, maka titik koordinat ini menjadi tidak berarti karena pastinya bumi bergerak mengitari matahari dengan periode revolusi tertentu dan planet P juga demikian dengan periode revolusi yang tidak sama, sehingga posisi dan jarak keduanya pasti berubah-ubah setiap waktu. Hal yang sama juga berlaku jika kita menetapkan titik pusat pada matahari atau pun pusat galaksi kita.

Note: Untuk pemuaian semesta, merupakan hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi bergerak menjauhi kita (galaksi bima sakti) dan bukan berarti galaksi bima sakti kita adalah pusat semesta yang diam. Karena pengamatan ini dilakukan dari bumi, maka terlihat galaksi-galaksi menjauhi kita, tetapi kita tidak tahu apakah galaksi kita yang menjauhi galaksi lain dan galaksi lain tersebut diam, apakah galaksi kita yang diam dan galaksi lain yang menjauhi kita, atau malah galaksi-galaksi tersebut bergerak saling menjauhi (jadi tidak ada yang diam), seperti jika kita berkendaraan, melihat bahwa pohon2 yang diam di pinggir jalan menjauhi kita dan kendaraan lain yang bergerak juga menjauhi kita. Namun para ahli meyakini bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain, tetapi belum menemukan titik pusat yang menjadi acuan gerak saling menjauhi tersebut karena pengamatannya di lakukan dari bumi.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Jarak dari Alam Brahma ke Bumi
« Reply #44 on: 11 March 2010, 10:09:43 PM »
Galaksi yang bertubrukan dengan galaksi lain memang belum tentu menghasilkan kiamat. Tapi itu ada penyebabnya...

Dalam buku yang dibaca oleh Bro Gachapin, yang digambarkan itu seolah-olah merupakan suatu tubrukan yang tanpa melibatkan gravitasi. Sepertinya alumni ITB itu lupa bahwa setiap benda besar pasti memiliki gravitasi, apalagi benda sebesar Galaksi Bimasakti yang memiliki diameter kurang lebih 100.000 tahun cahaya. SUdah tentu akibat gravitasinya pasti luar biasa. Bandingkan jaraknya dengan tata surya terdekat dari tata surya kita, yang hanya berjarak 3,5 tahun  cahaya.

Seperti yang kita ketahui berdasarkan teori gravitasi (Newton), bahwa jika semakin besar suatu benda maka gravitasinya juga akan semakin besar. Coba kita bayangkan betapa besarnya gravitasi pusat galaksi yang "menahan" tata surya berada tetap pada lintasannya.

Dan bila ada dua buah galaksi yang memiliki gravitasi sangat besar saling menarik (masing-masing galaksi akan jatuh atau masuk ke dalam medan gravitasi lawannya), maka yang terjadi adalah chaos yang luar biasa.

;D
Tau berapa massa jenis hidrogen? 10^-1 kg/m3
Tau berapa massa jenis galaksi? 10^-21 kg/m3

Jangan asumsikan besar = massa jenis besar
Galaksi memang besar, tapi kopong
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

 

anything