Mengabhiseka tidak perlu biaya mahal. Didalam prosedur ajaran tibet, murid selalu memberi persembahan bila ingin belajar suatu dharma. Inilah adalah Fakta di di Tibet. Tidak ada kebohongan yang saya ungkapkan.
Demikian juga, pada saat Mahaguru belajar dharma dari guru-guru tibet, Mahaguru pasti memberikan persembahan untuk mendapatkan suatu ajaran.
Hal ini berbeda dengan ajaran theravada di asia tenggara.
Namun Mahaguru kita sangat berwelas asih. Tidak seperti yang anda bayangkan. Murid-murid Mahaguru kita bisa aja mempunyai pemikiran seperti itu, namun guru saya tidak seperti ini.
beliau ke diskotik, ke pub, dll. dan bawa wanita lagi... apakah ini benar?
Mahaguru bisa aja ke diskotik ataupun ke pub. Namun yang harus diukur adalah perbuatannya, pikirannya, bukan mengukur tempat-tempat yang tidak layak.
Mahaguru saya jelas sekali menguasai keadaan, pikirannya sendiri. Namun Mahaguru pernah berucap bila seseorang telah berhasil dalam pencapaian sadhana, tidak ada yang salah pergi ke tempat itu.
Bila belum pencapaian pencerahan, di haruskan menjaga sila terlebih dahulu.
Tindakan Mahaguru saya adalah bodhicitta, prajna peduli terhadap insan dan makhluk hidup. Tingkah laku mahaguru tidak memperlihatkan sila tetapi adalah prajna dan bodhicitta.