//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.  (Read 24358 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« on: 27 January 2010, 08:56:47 AM »
Quote
Permisi numpang brtanya,apakah ada manfaat yang kita peroleh dngan melakukan ritual ini (Grand puja Avalokitesvara 1
000 pesembhan naga?)
atau melakukan ritual namaskara,kebaktian umum umat Buddha,dansbganya.
Apakah kita berbuat kamma baik dngan melakukan ritual2 kebaktian di vihara ini?
atau sama sekali tidak ada kamma baik?
Bukankah jangan melekat pada ritual,mengapa ada ritual?


kalau orang tak melakukan ritual sama sekali sama saja gak dngan orang yg selalu melakukan puja?Kalau sama saja,mengapa harus repot ke vihara?Bukankah ritual dan peraturan2 termasuk belenggu yg harus dihancurkan agar mencpai sotapanna?

Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #1 on: 27 January 2010, 09:22:38 AM »
sepertinya anda keliru memahami arti silabbataparamasa, keterikatannya yang dilenyapkan, jadi IMO boleh saja melakukan ritual asalkan tidak melekatinya.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #2 on: 27 January 2010, 09:35:09 AM »
yup setuju
bukan berati tidak boleh melaksanakan ritual, yg harus di hindari yaitu berpikir hanya dgn melakuan ritual maka seseorang akan selamat.. pikiran demikian harus di jahui
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #3 on: 27 January 2010, 09:46:21 AM »
Berarti mlakukan ritual adalah sia-sia?

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #4 on: 27 January 2010, 09:54:06 AM »
mungkin maksudnya begini seh bro..
ritual bisa diumpamakan sebagai sampan
jika bro ingin menyebrangi sungai, bisa menggunakan sampan
sesudah sampai di sebrang sungai, sampan ditambat, dan bro pergi meninggalkan sampan itu

di sini jelas, sampan berguna untuk membantu bro mencapai sebrang, setelah sampai di sebrang, sampan tidak dibutuhkan lagi
alias tida melekat pada sampan.

terus apakah semuanya harus pakai sampan ? tidak juga ada yang pakai jembatan, pakai perahu karet. sah2 saja.
namun sampai di sebrang lagi2 jembatan ditinggalkan, perahu karet juga ditinggalkan

jadi tolong jangan dilihat sia2 / tidak sia2 saja.. namun dari melekat / tidak melekat
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #5 on: 27 January 2010, 10:03:14 AM »
Quote
Permisi numpang brtanya,apakah ada manfaat yang kita peroleh dngan melakukan ritual ini (Grand puja Avalokitesvara 1
000 pesembhan naga?)
atau melakukan ritual namaskara,kebaktian umum umat Buddha,dansbganya.
Apakah kita berbuat kamma baik dngan melakukan ritual2 kebaktian di vihara ini?
atau sama sekali tidak ada kamma baik?
Bukankah jangan melekat pada ritual,mengapa ada ritual?


kalau orang tak melakukan ritual sama sekali sama saja gak dngan orang yg selalu melakukan puja?Kalau sama saja,mengapa harus repot ke vihara?Bukankah ritual dan peraturan2 termasuk belenggu yg harus dihancurkan agar mencpai sotapanna?

Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


Sepertinya "ritual" yang dimaksud adalah sesuatu perbuatan tertentu yang harus dilakukan untuk mencapai kesucian. Jadi jika orang melihat retret/meditasi vipassana, misalnya, sebagai media mencapai kesucian, maka tidak ubahnya ia melekat pada ritual "vipassana" tersebut.

Hal-hal seperti puja dan lainnya hanyalah bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang. Bagi orang tertentu, puja adalah sarana mendisiplinkan diri, maka hal itu bermanfaat mendisiplinkan dirinya. Bagi orang lain puja adalah untuk mendapatkan kesucian, maka tentu saja puja menjadi tidak bermanfaat.


Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #6 on: 27 January 2010, 10:06:04 AM »
melakukan ritual tidak sia-sia... terkadang dengan melakukan ritual baca paritta, puja, dll, minimal seseorang menjadi lebih ingat akan Buddha Dharma. contoh: karena pas ritual puja ada baca tentnag orang tua atau berdana, jadi ingat untuk makin berbakti ke ortu atau jadi lebih rajin berdana.. pas ritual puja ada baca tentnag manfaat meditasi, jadi ingat lagi untuk rajin meditasi..

gw sendiri ngalamin seh, pas baca "Dasar Dari Semua Kebajikan" (mau teksnya? ntar gw kirim kalo mau) ada beberapa hal disitu yang mengingatkan gw untuk lebih tekun melatih diri..

IMO, yang harus dihindari adalah "anggapan bahwa HANYA dengan melakukan ritual saja maka bisa mencapai pencerahan"..

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #7 on: 27 January 2010, 10:08:44 AM »
melakukan ritual tidak sia-sia... terkadang dengan melakukan ritual baca paritta, puja, dll, minimal seseorang menjadi lebih ingat akan Buddha Dharma. contoh: karena pas ritual puja ada baca tentnag orang tua atau berdana, jadi ingat untuk makin berbakti ke ortu atau jadi lebih rajin berdana.. pas ritual puja ada baca tentnag manfaat meditasi, jadi ingat lagi untuk rajin meditasi..

gw sendiri ngalamin seh, pas baca "Dasar Dari Semua Kebajikan" (mau teksnya? ntar gw kirim kalo mau) ada beberapa hal disitu yang mengingatkan gw untuk lebih tekun melatih diri..

IMO, yang harus dihindari adalah "anggapan bahwa HANYA dengan melakukan ritual saja maka bisa mencapai pencerahan"..

Ritual bukan pasti bermanfaat, bukan pasti sia-sia. Semua kembali lagi pada sikap dan pola pikir dari si pelaku.



Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #8 on: 27 January 2010, 10:15:23 AM »
melakukan ritual tidak sia-sia... terkadang dengan melakukan ritual baca paritta, puja, dll, minimal seseorang menjadi lebih ingat akan Buddha Dharma. contoh: karena pas ritual puja ada baca tentnag orang tua atau berdana, jadi ingat untuk makin berbakti ke ortu atau jadi lebih rajin berdana.. pas ritual puja ada baca tentnag manfaat meditasi, jadi ingat lagi untuk rajin meditasi..

gw sendiri ngalamin seh, pas baca "Dasar Dari Semua Kebajikan" (mau teksnya? ntar gw kirim kalo mau) ada beberapa hal disitu yang mengingatkan gw untuk lebih tekun melatih diri..

IMO, yang harus dihindari adalah "anggapan bahwa HANYA dengan melakukan ritual saja maka bisa mencapai pencerahan"..

Ritual bukan pasti bermanfaat, bukan pasti sia-sia. Semua kembali lagi pada sikap dan pola pikir dari si pelaku.

yup.. makanya gw bilang "terkadang" ...

ada yang ritual sekedar ikut doang ya ga bermanfaat.. ada yg ritual bener2 diperhatiin apa yg dibaca, bisa jadi bermanfaat... dan ga selalu orang yang sama bisa selalu mendapat manfaat dari ritual yg dijalankan.. kalo hari ini ritual tenang mungkin bermanfaat, besoknya ritual karena kewajiban tapi otaknya mikir kerjaan yg blum kelar ya bisa jadi ga bermanfaat... sangat relatif lah...

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #9 on: 27 January 2010, 10:36:15 AM »
jgn melekat terlalu ekstremmm intinya gt lol. CMIW  :x

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #10 on: 27 January 2010, 11:39:52 AM »
Quote
Permisi numpang brtanya,apakah ada manfaat yang kita peroleh dngan melakukan ritual ini (Grand puja Avalokitesvara 1
000 pesembhan naga?)
atau melakukan ritual namaskara,kebaktian umum umat Buddha,dansbganya.
Apakah kita berbuat kamma baik dngan melakukan ritual2 kebaktian di vihara ini?
atau sama sekali tidak ada kamma baik?
Bukankah jangan melekat pada ritual,mengapa ada ritual?


kalau orang tak melakukan ritual sama sekali sama saja gak dngan orang yg selalu melakukan puja?Kalau sama saja,mengapa harus repot ke vihara?Bukankah ritual dan peraturan2 termasuk belenggu yg harus dihancurkan agar mencpai sotapanna?

Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


sebelumnya perlu didefinisikan dulu apakah itu "ritual"...

IMO, ritual adalah "keyakinan" dalam diri dimana jika saya melakukan ini (kegiatan, upacara, dll...) akan menghasilkan itu, dimana sebenarnya tidak ada kolerasi antara ini dan itu.

mis:
kalau ga salah ada kisah di sutta
pecahin tengkorak bokap biar bokap masuk surga ---> ritual
perbuatan seseorang di dunia yg menentukan ia ke alam yg lebih baik/buruk ---> no-ritual karena berkorelasi

apakah ritual:
~ pergi ke vihara?
~ baca paritta?

jika melakukannya dg ekspektasi jadi sotapanna, imo ritual...
jika pergi ke vihara tujuannya utk berteman, berdiskusi tentu maka bukan ritual
jika baca paritta tujuannya utk sambil belajar pali, ningkatin semangat, bukan ritual

kalau ada yg salah tolong dikoreksi :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #11 on: 27 January 2010, 11:42:50 AM »
sepertinya anda keliru memahami arti silabbataparamasa, keterikatannya yang dilenyapkan, jadi IMO boleh saja melakukan ritual asalkan tidak melekatinya.

Maksudnya ko,menggangap sebagaimana adanya?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #12 on: 27 January 2010, 12:03:20 PM »
sepertinya anda keliru memahami arti silabbataparamasa, keterikatannya yang dilenyapkan, jadi IMO boleh saja melakukan ritual asalkan tidak melekatinya.


Maksudnya ko,menggangap sebagaimana adanya?

maksudnya kalo memang waktunya ikut ritual/upacara ya ikut aja, jangan "eh gue sudah melenyapkan belenggu ritual, jadi gak perlu ikut upacara"
« Last Edit: 27 January 2010, 12:15:07 PM by Indra »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #13 on: 27 January 2010, 12:14:39 PM »
setuju ma ko Indra dan ko Tesla...
Kalau kita mengganggap ritual sebagai musuh,seharusnya malah menumbuhkan MANA saja..tetapi ko Indra,ritual itu ditinggalkan bukan sebagai suatu kesalahan juga kan?
ritual seperti kata ko tesla itu keyakinan,yang kebanyakan keyakinan yang salah... _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #14 on: 27 January 2010, 12:41:09 PM »
ritual ditinggalkan karena munculnya pandangan benar, dan saat mencapai tingkat sotapatti, seseorang otomatis meninggalkan silabbataparamasa, bukan sebaliknya, ninggalin ritual supaya jadi sotapanna.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #15 on: 27 January 2010, 02:53:06 PM »
ritual ditinggalkan karena munculnya pandangan benar, dan saat mencapai tingkat sotapatti, seseorang otomatis meninggalkan silabbataparamasa, bukan sebaliknya, ninggalin ritual supaya jadi sotapanna.

kalo seorang sotapana, masih mgkn ngikutin ritual gak ?

Kalo masih mgkn, karena pandangan benar, bukan menjadikan ritual ditinggalkan, tapi sama sekali tak dilekati (karena sudah tau makna sesungguhnya) ...


Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #16 on: 27 January 2010, 04:04:27 PM »
menurt saya Seorg Sotapana masih mungkin mengikuti ritual, namun dia tdk menganggap ritual itu sebagai hal hal yg membawa pada pembebasan dari Dukkha, dia hanya menganggap ritual hanya sebagai ritual atao tata cara penghormatan tanpa melekati ritual itu

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #17 on: 27 January 2010, 04:39:35 PM »
bagaimana membedakan yang ini ritual yang ini bukan ?
apakah tatanan puja bakti termasuk ritual ?
 _/\_  terima kasih :)
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #18 on: 27 January 2010, 06:25:01 PM »
ritual ditinggalkan karena munculnya pandangan benar, dan saat mencapai tingkat sotapatti, seseorang otomatis meninggalkan silabbataparamasa, bukan sebaliknya, ninggalin ritual supaya jadi sotapanna.
MANTAP
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #19 on: 27 January 2010, 10:31:10 PM »
oke para senior pendapatnya membuat sy agak mengerti,tq.
Kesimpulan;
-ritual sbgai bgian dr khdupan.
-ritual trkdg brmanfaat dan kdg tidak.
-ritual bukan jalan satu2nya untk kselamatan.
-ritual bukan untk jd kemelekatan.
-ritual kadang mrupakan bentuk kedisiplinan.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #20 on: 27 January 2010, 11:35:49 PM »
Sīlabbataparāmasa

sīla = nature, character, habit, behaviour; usually

abbata = breaking of the moral obligation; lawless

parāmasa = touching, seizing, taking hold

Memegang kebiasaan yang melanggar ketentuan kemoralan atau hukum. Kemoralan dan hukum yang mana yang dilanggar? Jelas  Hukum Dhamma.

Jadi menurut saya, bukan hanya sekedar masalah keterikatan/kemelekatan pada suatu tindakan, tapi juga nilai yang terkandung dari tindakan yang menjadi kebiasaan atau habit.

Jika hanya menitikberatkan pada keterikatan/kemelakatan saja, maka kebiasaan potong ayam untuk dipersembahkan ke langit akan berkesan dapat “dimaafkan”. Orang akan berpikir, “Ah kalau saya lupa potong ayam untuk besok dibawa ke  altar pasti tidak apa-apa, kan tidak perlu melekat, jadi asal saya sempat saja kalau begitu.” Jelas hal ini tidak dibenarkan karena kebiasaan potong ayam yang dilakukan oleh orang itu sudah melanggar Hukum Dhamma. Jadi melekat atau tidak melekat pada kebiasaan potong ayam, tetap tindakan itu melanggar Hukum Dhamma dan orang itu masih terbelenggu.  Dan melanggar Hukum Dhamma itu banyak ragamnya, saya mempersilahkan para senior untuk memaparkannya.

Kata “upacāra” sendiri berarti habit, practice, conduct, behavior. Menurut saya, kata ini hanya merupakan kata pengganti dari kata “Sīla” di dalam menjelaskan pengertian/definisi dari Sīlabbataparāmasa. Jadi jika ada penjelasan bahwa Sīlabbataparāmasa adalah terikat pada upacara, ini berarti terikat pada habit, praktik, kebiasaan yang melanggar ketentuan kemoralan atau hukum.

CMIIW
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #21 on: 28 January 2010, 07:58:16 AM »
 [at] Kelana, clicked

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #22 on: 28 January 2010, 08:34:43 AM »
Kelana, setahuku di vihara tak ada ritual potong ayam,di vihara mana yg pake ritual potong ayam?

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #23 on: 28 January 2010, 10:22:19 AM »
Kelana, setahuku di vihara tak ada ritual potong ayam,di vihara mana yg pake ritual potong ayam?

Sdr. Juice, dalam topik ini saya sendiri tidak pernah mengatakan ada ritual potong ayam di vihara. :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #24 on: 28 January 2010, 11:05:31 AM »
Kenapa tidak dibedakan dulu antara VIHARA VS KLENTENG???
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #25 on: 28 January 2010, 11:16:08 AM »
Kelana, setahuku di vihara tak ada ritual potong ayam,di vihara mana yg pake ritual potong ayam?
Kelana, setahuku di vihara tak ada ritual potong ayam,di vihara mana yg pake ritual potong ayam?

Sdr. Juice, dalam topik ini saya sendiri tidak pernah mengatakan ada ritual potong ayam di vihara. :)
sama tuh,
maksud sy, ritual kebaktian di wihara.;D

Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #26 on: 28 January 2010, 12:35:03 PM »
Ritual sendiri menurut saya banyak sisi baiknya, misalnya altar ada Buddha Rupang, pakai Hio, Lilin, Kembang, dll, itu merupakan tradisi turun temurun. Kalau tidak salah Sang Buddha pun ketika akan Parinibbana tidak meminta umatnya supaya nanti dibuatkan altar dengan perlengkapan Buddha Rupang beserta kelengkapan lainnya. Melaksanakan ritual, berarti kita menciptakan suatu tradisi yang akan dilaksanakan dengan sendirinya secara turun temurun, sehingga nantinya identitas agama Buddha tidak gampang punah. Bayangkan kalau tidak ada ritual, maka tidak ada tradisi baca paritta di depan altar, orang-orang tidak ke Vihara, maka agama Buddha tidak akan mengakar pada kehidupan anak-anak kita. Karena anak-anak kecil tidak akan mengerti bahasa Dhamma, mereka hanya terbiasa melihat orang tuanya melaksanakan ritual keagamaan. Dari kebiasaan/tradisi ritual itulah maka anak-anak akan tetap mengenal Buddha dan terbiasa dengan ritual Buddhist yang mereka jalankan sehari-hari.
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #27 on: 28 January 2010, 12:35:23 PM »
kebaktian di vihara yah?
menurutku itu bukan ritual... karena pembacaan paritta, di maksudkan untuk di mengerti artinya dan di jalankan dalam kehidupan masing2... bukan seperti berdoa kepada suatu mahluk agar di beri sesuatu
tapi klo ada yg dtg, cuma baca doank, arti ga ngerti...terus dia berpikir dgn membaca tsb..dia bisa mencapai keselamatan..itu di sebut ritual
itu 1 jenis kebaktian, tetapi memiliki makna berbeda, karena individu dan presepsi yg berbeda
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #28 on: 28 January 2010, 12:38:48 PM »
Oo,ritual berbeda dngan kebaktian?
Ritual macam mana?
Kebktian macam apa?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #29 on: 28 January 2010, 01:04:15 PM »
beda dalam presepsi..
pernah ke vihara ga?  aku kasih contoh yg di vihara aja (semoga pernah)

pada pembacaan paritta dari awal sampe akhir...

..seperti yg aku bilang di atas... cuma baca... dan berharap, dgn dtg ke vihara tiap minggu maka dia masuk surga suatu saat nanti (karena dia sudah baca paritta) --> ini aku sebut ritual
yg lainnya baca, dan mengerti artinya.. ini  5 sila, 5 sila inilah yg harus di kerjakan dalam kehidupan sehari2, ini budhhanusati dhamanussati, sangha nusati.. inilah keistimewaan budhha, dhamma, dan sangha,
ini trisanara, di sinilah aku berpegang
ini karaniya metta sutta.. ini lah yg harus di lakukan  untuk mencapai ketenangan
 dst
ini bukan ritual..

2-2nya di sebut kebaktian (baik yg pertama..maupun yg ke 2)baik yg ritual maupun yg bukan ritual.. tp kebaktian itu sebenarnya di maksudkan bukan untuk di jadikan ritual...
inti utamanya adalah di dhammadesanna


itu contoh di vihara loh..

...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #30 on: 28 January 2010, 01:28:40 PM »
ya lah,tentulah,semua orang juga pada tahu,sudah pergi ke wihara kebaktian,tapi sehari2nya pergi bunuh orang,mencuri,berzina,mabok,dst, itukan munafik,scra logika saja dah masuk neraka itu,kalau tidak pasti ditangkap polisi. Siapapun tahu.
Btw,berarti untk mencpai sotapanna,kita tidak boleh melakukan kebaktian? Karna menrutku,kebaktian trmasuk ritual juga.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #31 on: 28 January 2010, 01:31:27 PM »
ya lah,tentulah,semua orang juga pada tahu,sudah pergi ke wihara kebaktian,tapi sehari2nya pergi bunuh orang,mencuri,berzina,mabok,dst, itukan munafik,scra logika saja dah masuk neraka itu,kalau tidak pasti ditangkap polisi. Siapapun tahu.
Btw,berarti untk mencpai sotapanna,kita tidak boleh melakukan kebaktian? Karna menrutku,kebaktian trmasuk ritual juga.


menurut definisi anda, berarti semua atheist (yg tidak beragama) adalah sotapanna

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #32 on: 28 January 2010, 02:14:49 PM »
ya lah,tentulah,semua orang juga pada tahu,sudah pergi ke wihara kebaktian,tapi sehari2nya pergi bunuh orang,mencuri,berzina,mabok,dst, itukan munafik,scra logika saja dah masuk neraka itu,kalau tidak pasti ditangkap polisi. Siapapun tahu.
Btw,berarti untk mencpai sotapanna,kita tidak boleh melakukan kebaktian? Karna menrutku,kebaktian trmasuk ritual juga.


menurut definisi anda, berarti semua atheist (yg tidak beragama) adalah sotapanna
hmm,tentu tdk jg. Mnrt sy,ritual kebaktian tetap dilaksanakn tpi bukan berarti melekat,seperti orang perlu pakaian, bukan berarti melekat pd pakaian. Gw pkr orang perlu ritual sbgai bgian kehdupan dlm segi bersifat batiniah.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #33 on: 28 January 2010, 02:23:28 PM »
ya lah,tentulah,semua orang juga pada tahu,sudah pergi ke wihara kebaktian,tapi sehari2nya pergi bunuh orang,mencuri,berzina,mabok,dst, itukan munafik,scra logika saja dah masuk neraka itu,kalau tidak pasti ditangkap polisi. Siapapun tahu.

kekekek... Itu dia bro yang dinamakan melakukan ritual bisa menahan karma buruk ... Paling enggak yang anda anggap tindakan munafik itulah seseorang bisa membagi porsi (ada saat-saat khusuk, ada saat-saat bla,bla,bla) ... :))

Tapi tolong diingat ! Menahan karma buruk ini saya maksud adalah saat mereka melakukan ritual, paling enggak kondisi mereka tidak berpikir untuk bla,bla,bla dan sama sekali bukan mengurangi hasil dari sebab yang diperbuat ...

Quote
Btw,berarti untk mencpai sotapanna,kita tidak boleh melakukan kebaktian? Karna menrutku,kebaktian trmasuk ritual juga.

Nah itu dia bro ... Saya sependapat kalau kebaktian itu juga merupakan salah satu bentuk ritual, tapi bukan berarti seorang sotapana tidak melakukan kebaktian ... Toh para bhikku juga masih membacakan paritta chanting bukan ? ;)

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #34 on: 28 January 2010, 02:40:13 PM »
ya lah,tentulah,semua orang juga pada tahu,sudah pergi ke wihara kebaktian,tapi sehari2nya pergi bunuh orang,mencuri,berzina,mabok,dst, itukan munafik,scra logika saja dah masuk neraka itu,kalau tidak pasti ditangkap polisi. Siapapun tahu.

kekekek... Itu dia bro yang dinamakan melakukan ritual bisa menahan karma buruk ... Paling enggak yang anda anggap tindakan munafik itulah seseorang bisa membagi porsi (ada saat-saat khusuk, ada saat-saat bla,bla,bla) ... :))

Tapi tolong diingat ! Menahan karma buruk ini saya maksud adalah saat mereka melakukan ritual, paling enggak kondisi mereka tidak berpikir untuk bla,bla,bla dan sama sekali bukan mengurangi hasil dari sebab yang diperbuat ...

Quote
Btw,berarti untk mencpai sotapanna,kita tidak boleh melakukan kebaktian? Karna menrutku,kebaktian trmasuk ritual juga.

Nah itu dia bro ... Saya sependapat kalau kebaktian itu juga merupakan salah satu bentuk ritual, tapi bukan berarti seorang sotapana tidak melakukan kebaktian ... Toh para bhikku juga masih membacakan paritta chanting bukan ? ;)
iya stjulah,
bukan brarti seorng bhku yg dah jd sotapana,sdah tdk mlakukan ritual lg,gw rasa tetap pergi memimpin upacara kbktian,gak mungkin orang2 ramai kebaktian,dia ongkang2 kaki saja di ruangannya,btulgak?cmiiw.


Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #35 on: 28 January 2010, 03:51:01 PM »
kebaktian di vihara yah?
menurutku itu bukan ritual... karena pembacaan paritta, di maksudkan untuk di mengerti artinya dan di jalankan dalam kehidupan masing2... bukan seperti berdoa kepada suatu mahluk agar di beri sesuatu
tapi klo ada yg dtg, cuma baca doank, arti ga ngerti...terus dia berpikir dgn membaca tsb..dia bisa mencapai keselamatan..itu di sebut ritual
itu 1 jenis kebaktian, tetapi memiliki makna berbeda, karena individu dan presepsi yg berbeda

Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata "ritual" artinya adalah "tata cara dlm upacara keagamaan", oleh karena itu menurut saya sebelum pembacaan paritta, apakah itu di vihara ataupun di rumah, selama ada altar, tentunya kita menggunakan Dupa, Lilin, Air dsb, itulah yang disebut ritual. Kalau di vihara setelah kebaktian ada percikan air suci (blessing) dari Bhante, itu juga merupakan ritual.

Pembacaan paritta tidak didepan altarpun tetap saja ada bagian ritualnya, yakni berpakaian sopan, beranjali dan konsentrasi juga merupakan "tata cara dlm upacara keagamaan"/ritual
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #36 on: 28 January 2010, 04:32:30 PM »
kebaktian di vihara yah?
menurutku itu bukan ritual... karena pembacaan paritta, di maksudkan untuk di mengerti artinya dan di jalankan dalam kehidupan masing2... bukan seperti berdoa kepada suatu mahluk agar di beri sesuatu
tapi klo ada yg dtg, cuma baca doank, arti ga ngerti...terus dia berpikir dgn membaca tsb..dia bisa mencapai keselamatan..itu di sebut ritual
itu 1 jenis kebaktian, tetapi memiliki makna berbeda, karena individu dan presepsi yg berbeda

Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata "ritual" artinya adalah "tata cara dlm upacara keagamaan", oleh karena itu menurut saya sebelum pembacaan paritta, apakah itu di vihara ataupun di rumah, selama ada altar, tentunya kita menggunakan Dupa, Lilin, Air dsb, itulah yang disebut ritual. Kalau di vihara setelah kebaktian ada percikan air suci (blessing) dari Bhante, itu juga merupakan ritual.

Pembacaan paritta tidak didepan altarpun tetap saja ada bagian ritualnya, yakni berpakaian sopan, beranjali dan konsentrasi juga merupakan "tata cara dlm upacara keagamaan"/ritual

setujuuuu...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #37 on: 28 January 2010, 05:25:35 PM »
jd yg di maksud di sini hanya seputar.. pengunaan air, dupa, dan sikap duduk ?

maka , pertanyaan ini  lebih mudah di jawab
Quote
Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


kita kurangi 1-1

menurut juice_alpukat
ada 2 org yg ikut kebaktian di vihara, apakah yg lebih banyak pasang dupa, dan pasang lilin, akan mencapai sotapanna lebih cepat? di banding yg kurang masang lilin dan dupa
...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #38 on: 28 January 2010, 05:38:53 PM »
 [at]  alpukat,

apakah referensi yg anda gunakan atas statement anda bahwa syarat untuk menjadi sotapanna adalah tidak melakukan ritual? saya belum pernah membaca ini.

menurut banyak sutta, misalnya Ratana Sutta, seorang Sotapanna telah mematahkan tiga belenggu yang salah satunya adalah belenggu silabbataparamasa yg dalam terjemahan indonesia adalah pandangan bahwa upacara dan ritual dapat membawa kebebasan, sama sekali tidak disebutkan bahwa syarat menjadi sotapanna adalah tidak melakukan ritual, bagaimanapun saya membolak-balik kalimat itu.

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #39 on: 28 January 2010, 07:43:23 PM »
[at]  alpukat,

apakah referensi yg anda gunakan atas statement anda bahwa syarat untuk menjadi sotapanna adalah tidak melakukan ritual? saya belum pernah membaca ini.

menurut banyak sutta, misalnya Ratana Sutta, seorang Sotapanna telah mematahkan tiga belenggu yang salah satunya adalah belenggu silabbataparamasa yg dalam terjemahan indonesia adalah pandangan bahwa upacara dan ritual dapat membawa kebebasan, sama sekali tidak disebutkan bahwa syarat menjadi sotapanna adalah tidak melakukan ritual, bagaimanapun saya membolak-balik kalimat itu.
ohh, telah dimengerti.
Ritual tidak dpt membwa kebebasan,kcuali praktek sila,samadi,dan prajna.
Tapi ritual mrupakn bgian dri kegiatan sehari2 bg yg sdah terbiasa,mrupakan bntuk kedisiplinan,bentuk sradha,
dan wujud puja kpd triratna, yg mgkin mrupakan bgian dri sila.cmiw.

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #40 on: 28 January 2010, 07:59:03 PM »
jd yg di maksud di sini hanya seputar.. pengunaan air, dupa, dan sikap duduk ?

maka , pertanyaan ini  lebih mudah di jawab
Quote
Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


kita kurangi 1-1

menurut juice_alpukat
ada 2 org yg ikut kebaktian di vihara, apakah yg lebih banyak pasang dupa, dan pasang lilin, akan mencapai sotapanna lebih cepat? di banding yg kurang masang lilin dan dupa
mgkn bukn seperti bgtu yg sy maksud, misalnya ada dua orang umat buddha, yang a setiap seminggu sekali,atau empat kali sebulan menyempatkan diri datang ke wihara untk ikut ritual atau upacara baca parita,liamkeng,dsb, lalu ada juga umat buddha bernama b, dalam setahun tidak pernah ke wihara. Si A dan si B sama2 mengerti ajaran Buddha,sama2 praktek sila,dan meditasi,atau samadi, sama2 paham ajaran buddha dan sama2 praktek ajaran buddha, cuma bedanya b tidak pernah ke vihara untk ikut upacara ritual,sdang a selalu aktif. Maka siapakah yg lebih cepat memasuki kesucian sotapanna?
A atau B? Sdang kita tahu bhwa Sotapanna tidak terikat pada bentuk2 ritual.
B tidak pernah melakukan ritual,sdang A rajin melakukan upacara kebaktian, jdi pertanyaannya siapakah yg lebh baik jalannya agar cepat mencpai sotapana?

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #41 on: 29 January 2010, 09:44:35 AM »
Quote
Permisi numpang brtanya,apakah ada manfaat yang kita peroleh dngan melakukan ritual ini (Grand puja Avalokitesvara 1
000 pesembhan naga?)
atau melakukan ritual namaskara,kebaktian umum umat Buddha,dansbganya.
Apakah kita berbuat kamma baik dngan melakukan ritual2 kebaktian di vihara ini?
atau sama sekali tidak ada kamma baik?
Bukankah jangan melekat pada ritual,mengapa ada ritual?


kalau orang tak melakukan ritual sama sekali sama saja gak dngan orang yg selalu melakukan puja?Kalau sama saja,mengapa harus repot ke vihara?Bukankah ritual dan peraturan2 termasuk belenggu yg harus dihancurkan agar mencpai sotapanna?

Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


Upacara keagamaan / ritual dalam agama Buddha dalam hal ini adalah puja bakti harus dimengerti sebagai wujud keyakinan seseorang terhadap keluhuran Buddha, Dhamma dan Sangha. Karena merupakan wujud keyakinan seseorang terhadap Tiga Permata, dalam ritual ini, seseorang membaca paritta2 dan sutta2 yang berisi tentang penghormatan terhadap Tiga Permata, keluhuran2 Tiga Permata ini, dan juga khotbah2 yang dibabarkan Sang Buddha. Jika seseorang melakukan puja bakti semata-mata karena keyakinannya terhadap Tiga Permata, praktik ini tidak bisa dianggap sebagai silabbataparamasa (kemelekatan terhadap upacara dan ritual), bahkan praktik ini akan membantu seseorang dalam praktik Dhamma yang lebih tinggi hingga seseorang mencapai acalapasada (keyakinan yang tidak tergoncangkan) yang muncul ketika seseorang mencapai sotapanna. Ingat....dalam Kitab Komentar, para arahat saja dikatakan masih melakukan Bodhipūja (penghormatan terhadap pohon Bodhi). Tentu penghormatan ini tidak didasari oleh kemelekatan bahwa melalui praktik ini seseorang akan terbebas dari penderitaan samsara.

Sebaliknya, jika seseorang mempraktikkan ritual keagamaan dalam hal ini pujabakti tanpa mengetahui arti paritta2 atau sutta2 yang dibaca, menganggap paritta2 atau sutta2 itu tidak ubahnya seperti mantra2 yang bisa memberikan keselamatan dan melekat erat terhadap ritual ini, ritual ini bisa dikategorikan sebagai silabbataparamasa dan akan menghalangi seseorang untuk mencapai pembebasan.

Intinya, ritual agama Buddha bisa memberikan dua macam akibat baik positif atau pun negatif tergantung pada bagaimana seseorang memandangnya.

Be happy.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #42 on: 29 January 2010, 11:40:41 AM »
Perbedaan VIHARA VS KLENTENG,KEBAKTIAN VS RITUAL..
VIHARA = tempat penghormatan
KLENTENG = tempat meminta-minta dan menyembah

KEBAKTIAN = penghormatan terhadap yang layak dihormati (yaitu Bhagava),pengulangan Khotbah2 Buddha...
RITUAL = melakukan sesuatu yang dianggap akan menghasilkan sesuatu(permohonan tercapai)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #43 on: 29 January 2010, 11:58:33 AM »
jd yg di maksud di sini hanya seputar.. pengunaan air, dupa, dan sikap duduk ?

maka , pertanyaan ini  lebih mudah di jawab
Quote
Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


kita kurangi 1-1

menurut juice_alpukat
ada 2 org yg ikut kebaktian di vihara, apakah yg lebih banyak pasang dupa, dan pasang lilin, akan mencapai sotapanna lebih cepat? di banding yg kurang masang lilin dan dupa
mgkn bukn seperti bgtu yg sy maksud, misalnya ada dua orang umat buddha, yang a setiap seminggu sekali,atau empat kali sebulan menyempatkan diri datang ke wihara untk ikut ritual atau upacara baca parita,liamkeng,dsb, lalu ada juga umat buddha bernama b, dalam setahun tidak pernah ke wihara. Si A dan si B sama2 mengerti ajaran Buddha,sama2 praktek sila,dan meditasi,atau samadi, sama2 paham ajaran buddha dan sama2 praktek ajaran buddha, cuma bedanya b tidak pernah ke vihara untk ikut upacara ritual,sdang a selalu aktif. Maka siapakah yg lebih cepat memasuki kesucian sotapanna?
A atau B? Sdang kita tahu bhwa Sotapanna tidak terikat pada bentuk2 ritual.
B tidak pernah melakukan ritual,sdang A rajin melakukan upacara kebaktian, jdi pertanyaannya siapakah yg lebh baik jalannya agar cepat mencpai sotapana?


Kalau si B setahun hanya sekali ke wihara, berarti ia tidak pernah melaksanakan puja bakti, melaksanakan puja bakti untuk menghormati Sang Buddha saja tidak mau, masa bisa mencapai kesucian? Melaksanakan puja bakti, termasuk ber-namaskara pada Sang Buddha adalah merupakan salah satu bentuk latihan sila. Kalau si B memang paham ajaran Sang Buddha, tentunya ia akan rajin ke wihara untuk puja bakti.
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #44 on: 29 January 2010, 12:37:52 PM »
Perbedaan VIHARA VS KLENTENG,KEBAKTIAN VS RITUAL..
VIHARA = tempat penghormatan
KLENTENG = tempat meminta-minta dan menyembah

KEBAKTIAN = penghormatan terhadap yang layak dihormati (yaitu Bhagava),pengulangan Khotbah2 Buddha...
RITUAL = melakukan sesuatu yang dianggap akan menghasilkan sesuatu(permohonan tercapai)
bukan gt broou.
Kebaktian trmasuk dalam ritual. Apapun namanya. Vihara,kelenteng,masjid,pura,dsb masuk dalam kategori tempat ibadah. Dmikianlah kebaktian,bertapa, termasuk kategori ritual.
 



Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #45 on: 29 January 2010, 12:40:38 PM »
jd yg di maksud di sini hanya seputar.. pengunaan air, dupa, dan sikap duduk ?

maka , pertanyaan ini  lebih mudah di jawab
Quote
Jd,manakah yg lebih cepat mencpai sotapanna?Apakah pelaku ritual/kebaktian di vihara atau mereka yg tanpa pernah injak vihara sekalipun,siapakh lebih cepat jadi sotapanna?Krna syarat jdi sotapanna,salahst harus tidak melakukan ritual??


kita kurangi 1-1

menurut juice_alpukat
ada 2 org yg ikut kebaktian di vihara, apakah yg lebih banyak pasang dupa, dan pasang lilin, akan mencapai sotapanna lebih cepat? di banding yg kurang masang lilin dan dupa
mgkn bukn seperti bgtu yg sy maksud, misalnya ada dua orang umat buddha, yang a setiap seminggu sekali,atau empat kali sebulan menyempatkan diri datang ke wihara untk ikut ritual atau upacara baca parita,liamkeng,dsb, lalu ada juga umat buddha bernama b, dalam setahun tidak pernah ke wihara. Si A dan si B sama2 mengerti ajaran Buddha,sama2 praktek sila,dan meditasi,atau samadi, sama2 paham ajaran buddha dan sama2 praktek ajaran buddha, cuma bedanya b tidak pernah ke vihara untk ikut upacara ritual,sdang a selalu aktif. Maka siapakah yg lebih cepat memasuki kesucian sotapanna?
A atau B? Sdang kita tahu bhwa Sotapanna tidak terikat pada bentuk2 ritual.
B tidak pernah melakukan ritual,sdang A rajin melakukan upacara kebaktian, jdi pertanyaannya siapakah yg lebh baik jalannya agar cepat mencpai sotapana?


Kalau si B setahun hanya sekali ke wihara, berarti ia tidak pernah melaksanakan puja bakti, melaksanakan puja bakti untuk menghormati Sang Buddha saja tidak mau, masa bisa mencapai kesucian? Melaksanakan puja bakti, termasuk ber-namaskara pada Sang Buddha adalah merupakan salah satu bentuk latihan sila. Kalau si B memang paham ajaran Sang Buddha, tentunya ia akan rajin ke wihara untuk puja bakti.
setuju ... :)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #46 on: 29 January 2010, 12:48:02 PM »
nyatanya ada orang yang gak pernah puja bakti, tapi begitu mendengarkan satu syair langsung mencapai kesucian :)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #47 on: 29 January 2010, 01:01:09 PM »
Itu kan ada berkat bantuan daripada Buddha.;D

kalau t4dak ada berkat daripada bantuan buddha, baca arti seribu kali syair,masih belon jd suci. 


Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #48 on: 29 January 2010, 01:08:51 PM »
nyatanya ada orang yang gak pernah puja bakti, tapi begitu mendengarkan satu syair langsung mencapai kesucian :)
Mungkin pengaruh Kamma, bisa saja pada kehidupan lampau ia adalah orang yang bijaksana, melaksanakan sila, sammadhi dan panna, dan pada kehidupan saat ini begtiu mendengar satu syair bisa langsung mencapai kesucian.

Tapi kan tidak semua orang bisa mendapatkan kesucian seperti itu. Puja bakti adalah bagian dari etika/pelatihan moral bahwa kita menghormati Sang Buddha sebagai Guru kita yang telah membabarkan Dhamma yang begitu berharganya, makanya saya sebut sebagai latihan sila. Lagi pula tidak disebutkan Mengapa orang itu tidak pernah puja bakti? Pasti harus ada alasannya. Padahal puja bakti itu tidak sulit, tinggal datang ke Vihara ataupun di rumah sendiri juga bisa, baik itu ada altar maupun tidak, yang penting Buddha, Dhamma dan Sangha selalu ada dalam hati dan kita menghormatinya dengan puja bakti. Bhikkhu saja masih melakukan puja bakti. Masa orang biasa tidak mau melakukan puja bakti?

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia
Smiley.
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #49 on: 29 January 2010, 01:35:55 PM »
trus gemana yg di sebut pancceka buddha? apa dia harus ke vihara dulu?

intinya tidaklah benar bila di sebutkan harus ke vihara untuk mencapai tingkat kesucian, karena dalam kenyataannya ada org yg tidak ke vihara mampu mencapai tingkat kesucian, entah pengaruh kamma ataupun pengaruh apa pun.. intinya ada, bukan tidak ada

sebaiknya, jangan terpaku terhadap kamma, jika tidak memiliki kemampuan untuk melihat bahwa ini adalah buah dari kamma masa  lalu, akibat dia telah melakukan hal ini

soalnya bumberang juga, jika org yg sering ke vihara, tp tidak mencapai tingkat kesucian.. sila ga maju2, kebijaksanaan juga... maka dgn mudahnya. dia atau org lain bisa mengatakan mungkin ini akibat kamma
« Last Edit: 29 January 2010, 01:39:15 PM by The Ronald »
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #50 on: 29 January 2010, 01:58:14 PM »
kalo gt,orang tidak ada ktp agama budha,juga bs mempraktekan ajarn buddha,tanpa perlu ke vihara?

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #51 on: 29 January 2010, 02:04:13 PM »
Perbedaan VIHARA VS KLENTENG,KEBAKTIAN VS RITUAL..
VIHARA = tempat penghormatan
KLENTENG = tempat meminta-minta dan menyembah

KEBAKTIAN = penghormatan terhadap yang layak dihormati (yaitu Bhagava),pengulangan Khotbah2 Buddha...
RITUAL = melakukan sesuatu yang dianggap akan menghasilkan sesuatu(permohonan tercapai)
bukan gt broou.
Kebaktian trmasuk dalam ritual. Apapun namanya. Vihara,kelenteng,masjid,pura,dsb masuk dalam kategori tempat ibadah. Dmikianlah kebaktian,bertapa, termasuk kategori ritual.

Jadi meditasi juga termasuk ritual juga kah ?


kalo gt,orang tidak ada ktp agama budha,juga bs mempraktekan ajarn buddha,tanpa perlu ke vihara?

Tentu saja.. kan jaman kehidupan Sang Buddha dulu, para penduduknya belum mengenal KTP..

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #52 on: 29 January 2010, 02:05:22 PM »
yup..di forum ini ada kok yg tidak ber KTP buddha, belajar Budhha-Dharma lewat DC (entah mereka ke vihara atau gak..silakan tanya sendiri)
KTP bukan hal yg utama bro Juice...
agama di kolom KTP ga akan menjamin bahwa anda lebih baik dalam suatu hal  (dalam konteks ini ttg Dhamma) di banding org lain yg mempunyai KTP berbeda agama, baik itu sila maupun kebijaksanaan (dalam hal ini pemahaman akan Dhamma)
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #53 on: 29 January 2010, 02:29:21 PM »
Lokutara,tergantung dimana melakukan meditasi. Kalau di vihara,meditasi satupaket dngan kebaktian,ya dinamakan ritual dalam vihara.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #54 on: 29 January 2010, 02:40:29 PM »
Lokutara,tergantung dimana melakukan meditasi. Kalau di vihara,meditasi satupaket dngan kebaktian,ya dinamakan ritual dalam vihara.
berarti ga betul juga di sebut klo meditasi adalah ritual.. tergantung situasi dan kondisi
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #55 on: 29 January 2010, 02:43:09 PM »
 [at] the ronald, berarti orang yg sudah belajar agamabudha di DC, terus mau praktek meditasi,sila,samadhi,atau dhamma dlm khdupan shari2, gak perlu datang ke vihara dulu ya?Untuk diresmikan jadi umat Buddha?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #56 on: 29 January 2010, 02:47:27 PM »
yah gak perlu lah... jgn terlalu terikat ama kulit
intinya bukan di situ
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #57 on: 29 January 2010, 02:48:17 PM »
 [at] theronald, meditasi kan seperti doa dlm istilah agama lain,kalau doa di kantor,tidak dpt disebut ritual dalam agama.
Ritual lebi diartikan sbgai kegiatan yg brhubungan dngan suatu keagamaan, ada aturan, ada jadwal, ada orang yg melakukan kgiatan scra bersama2, dan tertib,danstrusnya.

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #58 on: 29 January 2010, 02:53:08 PM »
yah gak perlu lah... jgn terlalu terikat ama kulit
intinya bukan di situ

oo,terus ada orang2 agama lain yg meditasi, melakukan sila,menjalnkan dhamma setelah blajar di DC,tapi tidak pernah ke vihara untk puja bakti,nilainya sama gak dngan umat buddha yg datang vihara untk puja bakti pada triratna?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #59 on: 29 January 2010, 02:55:15 PM »
pernah meditasi?
dalam meditasi apakah kmu "se olah2" berdoa?
meditasi adalah melatih konsentrasi...
ada 2 vipisanna, dan samatha (sry klo ejaannya salah)
apa yg kmu lakukan saat vipisanna? yaitu memperhatikan objek, bisa di ganti 2 malah, klo objeknya ga suka.., setau saya vipisanna bahkan bisa di lakukan sambil jalan, bahkan jln di mall pun bisa

nah klo samatha, ini betul2 membutuhkan tempat tenang, objek yg paling umum napas, apa yg kmu lakukan, mengamati napas... hanya napas... (jauhkan pikiran lain.. dan hanya fokus napas)

pertanyaannya..miripkah dgn doa?
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #60 on: 29 January 2010, 02:59:34 PM »
yah gak perlu lah... jgn terlalu terikat ama kulit
intinya bukan di situ

oo,terus ada orang2 agama lain yg meditasi, melakukan sila,menjalnkan dhamma setelah blajar di DC,tapi tidak pernah ke vihara untk puja bakti,nilainya sama gak dngan umat buddha yg datang vihara untk puja bakti pada triratna?

klo sama dalam hal sila dan kebijaksanaan.. maka hasilnya sama
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #61 on: 29 January 2010, 03:02:42 PM »
maksud saya itu meditasi tidak sama dngan doa,tapi meditasi budha diibaratkan istilah doa dlm agamalain,yg bs dilakukan dikantor,dsb,thx.

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #62 on: 29 January 2010, 03:04:18 PM »
maksud saya itu meditasi tidak sama dngan doa,tapi meditasi budha diibaratkan istilah doa dlm agamalain,yg bs dilakukan dikantor,dsb,thx.

Tapi pengertiannya tetap berbeda, berdoa biasanya cenderung meminta sesuatu dengan harapan akan mendapatkan permohonannya, namun meditasi adalah cenderung untuk melihat kedalam diri kita, melatih konsentrasi untuk mendapatkan ketenangan batin..

[at] the ronald, berarti orang yg sudah belajar agamabudha di DC, terus mau praktek meditasi,sila,samadhi,atau dhamma dlm khdupan shari2, gak perlu datang ke vihara dulu ya?Untuk diresmikan jadi umat Buddha?

Menjadi umat Buddha itu adalah menerima Tiga Permata (Buddha, Dhamma dam Sangha) dan mempraktekkan Dhamma dalam kehidupan sehari2.. peresmian sebagai Umat Buddha hanyalah sekadar pengukuhan saja di hadapan seorang Bhikkhu..
« Last Edit: 29 January 2010, 03:08:10 PM by Lokkhitacaro »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #63 on: 29 January 2010, 03:08:43 PM »
nyatanya ada orang yang gak pernah puja bakti, tapi begitu mendengarkan satu syair langsung mencapai kesucian :)

Itu kan ada berkat bantuan daripada Buddha.;D

kalau t4dak ada berkat daripada bantuan buddha, baca arti seribu kali syair,masih belon jd suci. 



hakikatnya bukan disitu
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #64 on: 29 January 2010, 03:13:02 PM »
Umat agama lain bs ring 2,umat Buddha cuma ring 1. :hammer:

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #65 on: 29 January 2010, 03:13:35 PM »
Mengenai ritual..

saat B. Gotama parinibbana, beliau meminta prosesi/ritual kematian bagi dirinya sendiri kan ;D

cmiiw
i'm just a mammal with troubled soul



Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #66 on: 29 January 2010, 03:15:20 PM »
maha parinibanna yah.. ntar malam aku baca deh.. baru sampe di bagian cermin dhamma
...

Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #67 on: 29 January 2010, 03:15:42 PM »
trus gemana yg di sebut pancceka buddha? apa dia harus ke vihara dulu?

intinya tidaklah benar bila di sebutkan harus ke vihara untuk mencapai tingkat kesucian, karena dalam kenyataannya ada org yg tidak ke vihara mampu mencapai tingkat kesucian, entah pengaruh kamma ataupun pengaruh apa pun.. intinya ada, bukan tidak ada

sebaiknya, jangan terpaku terhadap kamma, jika tidak memiliki kemampuan untuk melihat bahwa ini adalah buah dari kamma masa  lalu, akibat dia telah melakukan hal ini

soalnya bumberang juga, jika org yg sering ke vihara, tp tidak mencapai tingkat kesucian.. sila ga maju2, kebijaksanaan juga... maka dgn mudahnya. dia atau org lain bisa mengatakan mungkin ini akibat kamma

Masalahnyakan bukan ke vihara atau tidak, tapi ritual/puja bakti, ke vihara hanyalah salah satu tempat pelaksanaan puja bakti. Apakah anda yakin manusia dapat menjadi Pacceka Buddha kalau ia tidak menghormati Guru Agung Samma Sam Buddha Sidharta Gautama ? Minimal ia akan sering membaca paritta/sutta untuk mengulang khotbah Sang Buddha, mengulang Dhamma Sang Buddha saja sudah merupakan bentuk puja bakti. Apakah saat ini tanpa melaksanakan Vinaya seperti Bhikhhu orang bisa jadi Pacceka Buddha? Salah satu kegiatan ritual Bhikkhu adalah puja bakti pagi dan sore hari untuk menghormati Sang Buddha. Lalu apakah kita disebut murid Sang Buddha dan bisa jadi Pacceka Buddha kalau kita sendiri tidak menghormati Anggota Sangha, Sedangkan satu-satunya tempat untuk menghormati/meminta nasehat/mendengarkan dhamma/berdana pada Bhikkhu Sangha adalah di Vihara ? Apakah ada manusia yang menjadi Pacceka Buddha tanpa mengenal Dhamma Sang Buddha Gautama dan menghormati Sangha ?
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #68 on: 29 January 2010, 03:25:21 PM »
...
...

Pancekka Buddha..itu ada saat masa di mana tidak adanya sammasambuddha, entah sammasambuddha gotama, sammasambuddha kassapa, dll
dan tidak ada sangha
tidak ada buddha-dhamma
itu sebabnya mereka di sebut pancekya Budhha, org yg mencapai tingkat kesucian arahat tampa ada yg mengajarinya, pure sila dan kebijaksanaan nya sendiri..

maka jawaban atas perntanyaan semuanya aku bisa jawab..iya bisa...
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #69 on: 29 January 2010, 03:26:43 PM »
trus gemana yg di sebut pancceka buddha? apa dia harus ke vihara dulu?

intinya tidaklah benar bila di sebutkan harus ke vihara untuk mencapai tingkat kesucian, karena dalam kenyataannya ada org yg tidak ke vihara mampu mencapai tingkat kesucian, entah pengaruh kamma ataupun pengaruh apa pun.. intinya ada, bukan tidak ada

sebaiknya, jangan terpaku terhadap kamma, jika tidak memiliki kemampuan untuk melihat bahwa ini adalah buah dari kamma masa  lalu, akibat dia telah melakukan hal ini

soalnya bumberang juga, jika org yg sering ke vihara, tp tidak mencapai tingkat kesucian.. sila ga maju2, kebijaksanaan juga... maka dgn mudahnya. dia atau org lain bisa mengatakan mungkin ini akibat kamma

Masalahnyakan bukan ke vihara atau tidak, tapi ritual/puja bakti, ke vihara hanyalah salah satu tempat pelaksanaan puja bakti. Apakah anda yakin manusia dapat menjadi Pacceka Buddha kalau ia tidak menghormati Guru Agung Samma Sam Buddha Sidharta Gautama ? Minimal ia akan sering membaca paritta/sutta untuk mengulang khotbah Sang Buddha, mengulang Dhamma Sang Buddha saja sudah merupakan bentuk puja bakti. Apakah saat ini tanpa melaksanakan Vinaya seperti Bhikhhu orang bisa jadi Pacceka Buddha? Salah satu kegiatan ritual Bhikkhu adalah puja bakti pagi dan sore hari untuk menghormati Sang Buddha. Lalu apakah kita disebut murid Sang Buddha dan bisa jadi Pacceka Buddha kalau kita sendiri tidak menghormati Anggota Sangha, Sedangkan satu-satunya tempat untuk menghormati/meminta nasehat/mendengarkan dhamma/berdana pada Bhikkhu Sangha adalah di Vihara ? Apakah ada manusia yang menjadi Pacceka Buddha tanpa mengenal Dhamma Sang Buddha Gautama dan menghormati Sangha ?
i think,you have a wisdom.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #70 on: 29 January 2010, 03:29:29 PM »
Mengenai ritual..

saat B. Gotama parinibbana, beliau meminta prosesi/ritual kematian bagi dirinya sendiri kan ;D

cmiiw

yg ini ?

Quote
5.10. ‘Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Jangan mengkhawatirkan urusan pemakaman, Ānanda. Engkau harus berusaha untuk mencapai tujuan tertinggi,69 kerahkan dirimu untuk mencapai tujuan tertinggi, latihlah pikiranmu tanpa lelah, dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan tertinggi. Ada para Khattiya, Brahmana, dan perumah tangga yang penuh pengabdian kepada Sang Tathāgata: mereka akan mengurus pemakaman.’

5.11. ‘Tetapi, Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Ānanda, jenazah Sang Tathāgata harus diperlakukan seperti jenazah para raja pemutar roda.’ ‘Dan, bagaimanakah itu, Bhagavā?’ ‘Ānanda, jenazah para raja pemutar roda dibungkus dengan kain-rami baru. Kemudian ini dibungkus lagi dengan kain-katun. Kemudian ini dibungkus lagi dengan [142] kain baru. Setelah melakukan hal ini masing-masing sebanyak lima ratus kali, kemudian mereka memasukkan jenazah raja ke dalam tabung minyak dari besi,70 yang ditutup dengan kendi dari besi. Kemudian setelah membuat tumpukan kayu pemakaman dari berbagai kayu harum, mereka mengkremasi jenazah raja, dan mereka membangun stupa di persimpangan jalan. Itu, Ānanda, adalah apa yang mereka lakukan dengan jenazah raja pemutar roda, dan mereka harus melakukan hal yang sama dengan jenazah Sang Tathāgata. Sebuah stupa harus dibangun di persimpangan jalan untuk Sang Tathāgata. Dan para umat-awam yang mempersembahkan bunga atau wangi-wangian dan warna-warna71 di sana dengan penuh ketulusan hati, akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama.’
There is no place like 127.0.0.1

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #71 on: 29 January 2010, 03:34:05 PM »
...
...

Pancekka Buddha..itu ada saat masa di mana tidak adanya sammasambuddha, entah sammasambuddha gotama, sammasambuddha kassapa, dll
dan tidak ada sangha
tidak ada buddha-dhamma
itu sebabnya mereka di sebut pancekya Budhha, org yg mencapai tingkat kesucian arahat tampa ada yg mengajarinya, pure sila dan kebijaksanaan nya sendiri..

maka jawaban atas perntanyaan semuanya aku bisa jawab..iya bisa...
haha it s cute.


Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #72 on: 29 January 2010, 03:38:15 PM »
Mengenai ritual..

saat B. Gotama parinibbana, beliau meminta prosesi/ritual kematian bagi dirinya sendiri kan ;D

cmiiw

yg ini ?

Quote
5.10. ‘Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Jangan mengkhawatirkan urusan pemakaman, Ānanda. Engkau harus berusaha untuk mencapai tujuan tertinggi,69 kerahkan dirimu untuk mencapai tujuan tertinggi, latihlah pikiranmu tanpa lelah, dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan tertinggi. Ada para Khattiya, Brahmana, dan perumah tangga yang penuh pengabdian kepada Sang Tathāgata: mereka akan mengurus pemakaman.’

5.11. ‘Tetapi, Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Ānanda, jenazah Sang Tathāgata harus diperlakukan seperti jenazah para raja pemutar roda.’ ‘Dan, bagaimanakah itu, Bhagavā?’ ‘Ānanda, jenazah para raja pemutar roda dibungkus dengan kain-rami baru. Kemudian ini dibungkus lagi dengan kain-katun. Kemudian ini dibungkus lagi dengan [142] kain baru. Setelah melakukan hal ini masing-masing sebanyak lima ratus kali, kemudian mereka memasukkan jenazah raja ke dalam tabung minyak dari besi,70 yang ditutup dengan kendi dari besi. Kemudian setelah membuat tumpukan kayu pemakaman dari berbagai kayu harum, mereka mengkremasi jenazah raja, dan mereka membangun stupa di persimpangan jalan. Itu, Ānanda, adalah apa yang mereka lakukan dengan jenazah raja pemutar roda, dan mereka harus melakukan hal yang sama dengan jenazah Sang Tathāgata. Sebuah stupa harus dibangun di persimpangan jalan untuk Sang Tathāgata. Dan para umat-awam yang mempersembahkan bunga atau wangi-wangian dan warna-warna71 di sana dengan penuh ketulusan hati, akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama.’
   kalau sekarang para umat-awam yang mempersembahkan bunga atau wangi-wangian dan warna-warna71 di vihara kepada rupang Buddha dengan penuh ketulusan hati, apakah  akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama??

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #73 on: 29 January 2010, 03:39:27 PM »
Quote
5.11. ‘Tetapi, Bhagavā, apakah yang harus kami lakukan dengan jenazah Sang Tathāgata?’ ‘Ānanda, jenazah Sang Tathāgata harus diperlakukan seperti jenazah para raja pemutar roda.’ ‘Dan, bagaimanakah itu, Bhagavā?’ ‘Ānanda, jenazah para raja pemutar roda dibungkus dengan kain-rami baru. Kemudian ini dibungkus lagi dengan kain-katun. Kemudian ini dibungkus lagi dengan [142] kain baru. Setelah melakukan hal ini masing-masing sebanyak lima ratus kali, kemudian mereka memasukkan jenazah raja ke dalam tabung minyak dari besi,70 yang ditutup dengan kendi dari besi. Kemudian setelah membuat tumpukan kayu pemakaman dari berbagai kayu harum, mereka mengkremasi jenazah raja, dan mereka membangun stupa di persimpangan jalan. Itu, Ānanda, adalah apa yang mereka lakukan dengan jenazah raja pemutar roda, dan mereka harus melakukan hal yang sama dengan jenazah Sang Tathāgata. Sebuah stupa harus dibangun di persimpangan jalan untuk Sang Tathāgata. Dan para umat-awam yang mempersembahkan bunga atau wangi-wangian dan warna-warna71 di sana dengan penuh ketulusan hati, akan memperoleh manfaat dan kebahagiaan untuk waktu yang lama.’
itu bukannya tradisi?
...

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #74 on: 29 January 2010, 03:43:16 PM »
 [at] Suhumedho

yupp yg itu
i'm just a mammal with troubled soul



Offline ge2004

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 7
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #75 on: 29 January 2010, 03:48:30 PM »
Yang dibicarakan menjadi orang suci pada umat manusia di bumi saat ini atau pada kehidupan jaman sang Buddha Gautama atau kehidupan sebelum Sang Buddha Gautama ?

terus intinya, sebagai umat Buddha perlukah kita rajin ke Vihara ?
« Last Edit: 29 January 2010, 03:52:09 PM by ge2004 »
Sabbapapassa Akaranam
Kusalassupasampada
Sacittapariyodapanam
Etam Buddhana Sasanam

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #76 on: 29 January 2010, 03:55:45 PM »
1. mengingatkan kembali apa yg harus di lakukan... dalam kehidupan sehari2 , point utamanya ada di pancasila , trisarana, karaniya metta sutta, dan cermin dhamma (untuk mengetahui tingkatan anda sendiri)
2. melatih meditasi (walau cuma 10 menit), karena banyak org, di karenakan kesibukannya, tidak dapat bermeditasi di rumah
3. ini intinya.. dhammadesana, mendengar dhamma dan berdiskusi dhamma

no 1 - untuk melatih sila
no 2 dan 3 , untuk melatih kebijaksanaan


 
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #77 on: 29 January 2010, 04:02:51 PM »
kutipan dikit dari kutadanta sutta
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=171


Quote
23.   "Gotama, apakah ada upacara yang tidak sulit dan tidak merepotkan namun menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada kedua cara ini?"
"Ya ada, brahmana."
"Gotama, apakah itu?"
"Mendirikan vihara atas nama Sangha pada empat arah."

24. "Gotama, apakah ada upacara yang tidak sulit dan tidak merepotkan namun menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada tiga cara ini?"
"Ya ada, brahmana."
"Gotama, apakah itu?"
"Orang yang memiliki keyakinan dan berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha; inilah upacara yang menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada tiga cara itu."

25.   "Gotama, apakah ada upacara yang tidak sulit dan tidak merepotkan namun menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada empat cara ini?"
"Ya ada, brahmana."
"Gotama, apakah itu?"
"Jika seseorang dengan keyakinan melaksanakan sila, yaitu menghindari diri dari: pembunuhan makhluk hidup, mengambil barang yang tidak diberikan, pemuasan nafsu dengan cara yang salah, dusta, minum minuman yang dapat menyebabkan ketidakwaspadaan; inilah upacara yang menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada empat cara itu."

26.   "Gotama, apakah ada upacara yang tidak sulit dan tidak merepotkan namun menghasilkan pahala dan manfaat lebih besar daripada lima cara ini?"
"Ya ada, brahmana."
"Gotama, apakah itu?"
yg ke 26 ttg menjadi Bhikkhu

untuk detainya silakan baca
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #78 on: 29 January 2010, 04:53:18 PM »
Ada pahalanya...mirip agama lain.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #79 on: 29 January 2010, 05:22:40 PM »
mirip2 doank, tp beda...
pahala yg di maksud adalah buah kamma :)

itu sebabnya di buddhist di bilang "pelindung kita adalah diri sendiri"
itu maksudnya , dgn tidak berbuat hal2 buruk, dan berbuat hal2 baik.. kita di lindungi oleh kamma kita sendiri hasilnya ada dalam manggala sutta
berkah utama yg paling tinggi adalah nibanna.. untuk mendapatkannya diri sendirilah yg harus melatih sila dan kebijaksanaan
...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #80 on: 29 January 2010, 06:50:59 PM »
pd dasarnya tidak ada diri,berkah nibbana apanya. :hammer:

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #81 on: 29 January 2010, 10:55:39 PM »
yah memang sering pendapat tersebut terjadi.
tapi yang berpendapat demikian biasanya dalam diskusi tidak bisa membedakan paramatha sacca  dan sammuti sacca.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #82 on: 30 January 2010, 12:17:44 AM »
pd dasarnya tidak ada diri,berkah nibbana apanya. :hammer:
1. ttg berkah utama (manggala sutta)
Quote
Demikianlah telah kudengar :
Pada suatu ketika Sang Bhagava menetap di dekat Savatthi, dihutan Jeta di Vihara Anathapindika. Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta menghampiri Sang Bhagava, menghormat Beliau lalu berdiri di satu sisi. Sambil berdiri disatu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagava dalam syair ini :


Banyak Dewa dan manusia
Berselisih paham tentang berkah
Yang diharapkan membawa keselamatan;
Terangkanlah, apa Berkah Utama itu ?

Tidak bergaul dengan orang yang tidak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana.
Menghormat mereka yang patut dihormat ,
Itulah Berkah Utama

Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar
Itulah Berkah Utama

Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan
Itulah Berkah Utama

Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan isteri
Bekerja bebas dari pertentangan
Itulah Berkah Utama

Berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela
Itulah Berkah Utama

Menjauhi, tidak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma
Itulah Berkah Utama

Selalu menghormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai
Itulah Berkah Utama

Bersemangat dalam menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibanna
Itulah Berkah Utama

Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan,
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai
Itulah Berkah Utama

Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga
Itulah Berkah Utama.


2. dgn konsep tiada diri seperti anda bilang, bisa muncul pembenaran ttg pembunuhan, yakni yakin bahwa bukan dia yg membunuh, dan sebenarnya tidak ada mahluk yg terbunuh..

konsep anatta (tampa aku), bukan seperti itu, sekilas kata2nya demikian..karena itulah kata yg paling tepat jika di jadikan bahasa indonesia

ada baiknya baca tread ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.45.html

...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #83 on: 30 January 2010, 08:29:59 PM »
Perbedaan VIHARA VS KLENTENG,KEBAKTIAN VS RITUAL..
VIHARA = tempat penghormatan
KLENTENG = tempat meminta-minta dan menyembah

KEBAKTIAN = penghormatan terhadap yang layak dihormati (yaitu Bhagava),pengulangan Khotbah2 Buddha...
RITUAL = melakukan sesuatu yang dianggap akan menghasilkan sesuatu(permohonan tercapai)
bukan gt broou.
Kebaktian trmasuk dalam ritual. Apapun namanya. Vihara,kelenteng,masjid,pura,dsb masuk dalam kategori tempat ibadah. Dmikianlah kebaktian,bertapa, termasuk kategori ritual.
 




Ini saya search dari KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA :
ri·tu·al a berkenaan dng ritus; hal ihwal ritus: tari Bali juga bersumber pd gerak --
ri·tus n tata cara dl upacara keagamaan ..

Pertanyaan,apakah kebaktian = tata cara dalam upacara keagamaan?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Pelaku Ritual VS Tanpa Ritual sekalipun.
« Reply #84 on: 30 January 2010, 11:09:24 PM »
 [at] ronald,thx.
 [at] riky, ritual pd umumnya dimaknakan sbgai adanya kegiatan brkaitan dngan ajaran keagamaan, 2. Adanya jadwal,3,adanya sekelompok orang yg bersama2, 4, adanya perlengkapan dan peralatan yg brkaitan dngan keagamaan, 5, adanya orang yg memimpin sbuah tata cara,6, adanya pakaian yg tertib, 7, sikap yg tertib, teratur ,disiplin yg brkaitan dngan keagmaan, 8, adanya tempat khusus orang2 melakukan yg brkaitan dngan ritual.
« Last Edit: 30 January 2010, 11:16:53 PM by Juice_alpukat »

 

anything