1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
Tentu. Kalau dalam Mahayana dan Vajrayana malah kita sangat-sangat dianjurkan menempuh jalan Bodhisattva menjadi Samyaksambuddha.
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
Bagaimana bisa sombong? Menjadi Samyamsambuddha adalah berarti kita dapat secara "penuh" menyelamatkan para makhluk, ini adalah tujuan sejati umat Buddhis. Kenapa "penuh?" Karena seorang Samyaksambuddha dapat mengajarkan Dharma pada para makhluk hidup dari tingkatan batin yang paling rendah sampai Bodhisattva tingkat 10. Dengan demikian, seseorang dapat memberi manfaat pada semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dan ini adalah wujud dari mahamaitri mahakaruna (welas asih dan cinta kasih agung).
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
Ya. Saya tertarik.
Dalam Mahayana, ada beberapa jenis Samyaksambuddha, dua di antaranya:
1. Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung yaitu seperti Buddha Shakyamuni, Krakucchanda, Kasyapa dll.
2. Samyaksambuddha Nirmanakaya Inkarnasi / Kelahiran salah satunya adalah seseorang yang menjadi Samyaksambuddha (mencapai Anuttara Samyaksambodhi) dalam satu masa kehidupan melalui teknik Anuttarayoga-Tantra atau teknik-teknik Mahayanis lain. Di Jepang dikenal dengan nama Sokushin Jobutsu.
Bodhisattvayana mengajarkan ajaran di mana seseorang berjuang selama berkalpa-kalpa menjadi Bodhisattva untuk mencapai tingkat Samyaksambodhi, hasilnya adalah Nirmanakaya Agung.
Vajrayana memiliki metode khusus untuk membuat seseorang mencapai Samyaksambodhi dalam satu kehidupan ini, tapi hasilnya ya sudah barang tentu bukan Nirmanakaya Agung.
Tentu saya bertekad untuk mencapai Anuttara Samyaksambodhi, kalau bisa dalam hidup ini.
^--- Thanks udah ngebantuin ralat...
Tapi... seperti yang kita ketahui dari RAPB,
Petapa Sumedha lahir, mati lebih dari 7x sejak ia berikrar bodhisatta
Which... menjadikan...
Syarat untuk menjadi Bodhisatta hanya ikrar dihadapan seorang sammasambuddha,
Tidak terlihat ada syarat tambahan...
Dalam paham Mahayana, Bodhisattva Megha (Sumedha) sudah menjadi Bodhisattva tingkat ketujuh (setara Shravaka Arhat). Di tingkat ini Bodhisattva memilih apakah dia mau menjadi Sravaka Arhat atau terus langsung lanjut ke Bodhisattva tingkat delapan. Tapi dengan kebijaksanaan damn welas asihnya, Megha memutuskan untuk lanjut menjaid Bodhisattva danm menjadi Samyaksambuddha.
Jadi vyakarana langsung dari Samyaksambuddha (menurut paham Shravaka dilihat dari kacamata Mahayanis) itu adalah ketika seseorang telah mencapai bhumi ketujuh dan bertekad mencapai Samyaksambuddha. Seperti halnya dalam Saddharmapundarika Sutra, para Agra-sravaka yang merupakan para Arhat ketika bertekad menjadi Samyaksambuddha mendapat vyakarana dari Buddha Shakyamuni.
So kalau sekarang kita mau menjadi Samyaksambuddha dan memutuskan melalui jalur Bodhisattva ya nggak usah tunggu Samyaksambuddha hadir di dunia.
Kalau sekarang kita mau bertekad di hadapan rupang Samyaksambuddha Shakyamuni, itu sudah cukup.
The Siddha Wanderer