//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?  (Read 106237 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #285 on: 22 January 2010, 01:10:09 PM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?

Sis Citra yang baik :))

menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

 _/\_

Bagaimana kalau disaat-saat tertentu seseorang 'tidak berkeinginan', apakah orang itu juga telah 'mencicipi' nibbana ?


Sori interupsi dikit......

istilah mencicipi nibbana, nibbana sesaat tidak akan cocok jika diterapkan di putthujhana

Quote
Perumpamaannya menurut Visuddhi Magga adalah seperti kapal yang tersesat (Visuddhi Magga ditulis di abad ke 5, jadi belum ada kompas) lalu melihat daratan, maka kapal itu pasti akan merapat ke daratan. Adalagi perumpamaan lain seperti seseorang yang menyeberangi sungai meniti sebatang kayu dan tergelincir, hingga badannya lebih dari separuh sudah doyong maka orang tersebut tak akan dapat mempertahankan lagi posisi badannya, ia pasti jatuh ke sungai terbawa arus (ke Nibbana).

Pada dasarnya point perumpamaannya  saya setuju....tetapi saat terbawa arus, atau melihat daratan inilah yang saya maksud dengan melihat nibbana sebagai objek pendukung tetapi belum mengalami nibbana seperti arahat. seperti contoh ketika melihat daratan itu ia hanya melihat mercusuar di daratan itu yang berwarna merah....ini terjadi kira2..pada sotapana, mungkin anagami  melihat pintu mercusuarnya . Pada arahat mengalami keseluruhan daratan dan detil mercusuar. Jadi saya rasa lebih tepat sotapana melihat atau mencicipi tetapi bukan mengalami...(saupadisesa)karena jika dilihat dari paticasamupada..setelah salyatana berhenti...seorang sotapana belum menghancurkan avijja...dan menurut saya pengalaman nibbana adalah terkait dengan kilesa yang telah hilang...alangkah lebih tepat jika sotapana hanya mengalami nibbana sebatas kilesa yang telah hilang..(tetapi ini belum dapat disebut saupadisesa nibbana).dan jikapun dikatakan sebagai objek maka adalah karakteristik nibbana dengan perumpamaan saat dari kejauhan sudah melihat daratan ia mengetahui karakteristik daratan.

Quote
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) terjadi secara otomatis setelah objek timbul-tenggelam/inconstancy yang kita amati berhenti, itulah sebabnya dikatakan dalam berbagai literatur disebut cessation (penghentian), tetapi penghentian ini didahului oleh berhentinya keenam landasan indera (salayatana).

Nah pada titik ini setelah salayatana berhenti, bagaimana dengan nama-rupa, vinnana, sankhara dan avijja, apakah juga berhenti...?
Berhenti berbeda dengan hilangnya kilesa....dan nibbana berhubungan dengan hilangnya kilesa...bukan berhentinya hal yang ko sebutkan..karena berhentinya itu semua(sementara) adalah nirodha samapati...Jadi kalau arahat bisa nirodha samapati +mengalami nibbana..
Ada juga arahat mengalami nibbana tetapi tidak masuk nirodha samapati...keduanya memang mirip seperti ko Fabian pernah katakan sebelumnya.

Quote

Menurut Patisambhida Magga, Pada Arahatta Phala juga sama, memiliki Nibbana sebagai supporting object  (objek pendukung).
Saya rasa tak ada perbedaan Saupadisesa Nibbana pada Arahat dan Saupadisesa Nibbana pada Sotapanna, kecuali belenggu yang dilenyapkan. Yang berbeda bila Sotapanna meninggal akan terlahir lagi, bila Arahat tak akan terlahir lagi (Parinibbana).

Nah mungkin perbedaanya, Pada arahat ketika memiliki nibbana sebagai supporting object dengan mudah dia mengalami seluruh aspek nibbana.

Sementara sotapana-anagami just as a supporting object...dan perbedaan dari sotapanna-anagami, supporting object itu menjadi jelas seiring dengan hilangnya kilesa...dan benar2 mengalami ketika semua kilesa telah hilang..seperti perumpamaan kapal mulai mendekat kedaratan demikian object daratan.nibbana semakin jelas...

Mungkin Ko Fabian bila ada referensi tentang sotapanna mengalami Saupadisesa nibbana(tentu tertulis demikian), entah dari visuddhi magga,tipitaka atau guru meditasi yang kompeten menurut ko Fabian, maka itu sangat membantu...sehingga tulisan demi tulisan bisa lebih kita pahami dengan gamblang

Ada juga kemungkinan kita disini mengacu pada hal yang sama tetapi konsepnya yang berbeda.. ;D..karena keterbatasan konsep dari suatu hal yg harus kita alami



 _/\_


saya setuju dengan bro bond....

secara persepsi saya sendiri, kalau boleh saya sebut : Nibbana yg terjadi di sotapanna, adalah berbeda dengan Nibbana yang terjadi di Arahat karena secara kualitas batin walau sama2 ariya puggala, keduanya jelas berbeda dari berbagai pencapaiannya

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #286 on: 22 January 2010, 01:34:16 PM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?

Sis Citra yang baik :))

menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

 _/\_

Bagaimana kalau disaat-saat tertentu seseorang 'tidak berkeinginan', apakah orang itu juga telah 'mencicipi' nibbana ?


Sori interupsi dikit......

istilah mencicipi nibbana, nibbana sesaat tidak akan cocok jika diterapkan di putthujhana


Lucunya, para putthujhana berasumsi (bahkan beradu argumen) tentang Nibbana ... :))

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #287 on: 22 January 2010, 02:08:34 PM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?

Sis Citra yang baik :))

menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

 _/\_

Bagaimana kalau disaat-saat tertentu seseorang 'tidak berkeinginan', apakah orang itu juga telah 'mencicipi' nibbana ?


Sori interupsi dikit......

istilah mencicipi nibbana, nibbana sesaat tidak akan cocok jika diterapkan di putthujhana


Lucunya, para putthujhana berasumsi (bahkan beradu argumen) tentang Nibbana ... :))

ya itu pilihan masing2 bro, saya no comment mengenai itu  ;D

jadi saya hanya mencoba memberikan pernyataan pribadi aja  ;)
apalagi sekarang makin banyak org2 yg mendengungkan pernyataan "suci dalam kehidupan saat ini" atau ada yg jadi cari2 guru2 yg dikabarkan bisa menjalankan meditasi yg bisa mencapai kondisi "nibbana sesaat"

end of OOT  _/\_

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #288 on: 22 January 2010, 07:05:29 PM »
Tidak ada diri kok bisa cicip nibbana?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #289 on: 23 January 2010, 09:40:17 AM »
Tidak ada diri kok bisa cicip nibbana?

Keliatannya anda sedang bermasalah dengan 'diri' anda bro ?? :)) (becanda yah)

Tak ada diri yang 'tunggal' bukan berarti tak ada diri yang terbentuk dari 'rangkaian khanda' bukan?

Kalau memang ada yang katanya mencicipi Nibbana, khanda-khanda ini yang mencicipinya dan itu hanyalah rangkaian semu dan terus berproses ... Dari situlah timbul tulisan : "Ada Nibbana, tak ada yang mencapai" ...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #290 on: 23 January 2010, 09:44:41 AM »
Oh berarti khanda2 yg cicip nibbana?
Khanda2 apa aja tuh?
Kalau tewas,khanda2 dah hilang,gak ada yg cicipmencicip nibbana lg itu?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #291 on: 23 January 2010, 09:57:50 AM »
Oh berarti khanda2 yg cicip nibbana?
Khanda2 apa aja tuh?

Yang jelas sih khanda-khanda yang bergabung yang membentuk nama (batin) yakni kesadaran, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran...

Kalau tewas,khanda2 dah hilang,gak ada yg cicipmencicip nibbana lg itu?

Waduh kalo buat jawab yang ini sih kekna perlu 'tewas' dulu nih ... baru bisa jawab ... :))


Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #292 on: 23 January 2010, 10:09:24 AM »
Kalau sdah cicip Nibbana itukan sdh jadi Arahat,apa Nibbananya bs hilang lagi?Seperti masuk ruangan Ac,sejuk,ntar keluar panas. Kalau Arahat kan tidak keluar lg,kalau sdh cpai Nibbana ya sejuk terus. Menurut sutta,stlah Arahat wafat kan,tidak ada khanda lg,jdi gmana cicip nibbana kalau tak ada khanda (menurut sutta),bukan menurut anda,kan anda masih blum tewas?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #293 on: 23 January 2010, 10:22:47 AM »
Kalau sdah cicip Nibbana itukan sdh jadi Arahat,apa Nibbananya bs hilang lagi?Seperti masuk ruangan Ac,sejuk,ntar keluar panas. Kalau Arahat kan tidak keluar lg,kalau sdh cpai Nibbana ya sejuk terus.

coba periksa yang ini:

Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).
Quote
menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

Menurut sutta,stlah Arahat wafat kan,tidak ada khanda lg,jdi gmana cicip nibbana kalau tak ada khanda (menurut sutta),bukan menurut anda,kan anda masih blum tewas?

Diatas dah saya tulis : Dari situlah timbul tulisan : "Ada Nibbana, tak ada yang mencapai" ...

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #294 on: 23 January 2010, 10:35:06 AM »
Oh I See,Namaste.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #295 on: 24 January 2010, 08:21:19 AM »
Quote
Quote
Perumpamaannya menurut Visuddhi Magga adalah seperti kapal yang tersesat (Visuddhi Magga ditulis di abad ke 5, jadi belum ada kompas) lalu melihat daratan, maka kapal itu pasti akan merapat ke daratan. Adalagi perumpamaan lain seperti seseorang yang menyeberangi sungai meniti sebatang kayu dan tergelincir, hingga badannya lebih dari separuh sudah doyong maka orang tersebut tak akan dapat mempertahankan lagi posisi badannya, ia pasti jatuh ke sungai terbawa arus (ke Nibbana).

Pada dasarnya point perumpamaannya  saya setuju....tetapi saat terbawa arus, atau melihat daratan inilah yang saya maksud dengan melihat nibbana sebagai objek pendukung tetapi belum mengalami nibbana seperti arahat. seperti contoh ketika melihat daratan itu ia hanya melihat mercusuar di daratan itu yang berwarna merah....ini terjadi kira2..pada sotapana, mungkin anagami  melihat pintu mercusuarnya . Pada arahat mengalami keseluruhan daratan dan detil mercusuar. Jadi saya rasa lebih tepat sotapana melihat atau mencicipi tetapi bukan mengalami...(saupadisesa)karena jika dilihat dari paticasamupada..setelah salyatana berhenti...seorang sotapana belum menghancurkan avijja...dan menurut saya pengalaman nibbana adalah terkait dengan kilesa yang telah hilang...alangkah lebih tepat jika sotapana hanya mengalami nibbana sebatas kilesa yang telah hilang..(tetapi ini belum dapat disebut saupadisesa nibbana).dan jikapun dikatakan sebagai objek maka adalah karakteristik nibbana dengan perumpamaan saat dari kejauhan sudah melihat daratan ia mengetahui karakteristik daratan.

Bro Bond yang baik,perumpamaan kapal dan jembatan kayu itu pada dasarnya hanya menyatakan bahwa bila seseorang melihat Nibbana pasti masuk dan mengalami.
Pada kenyataan yang sesungguhnya, Nibbana dialami oleh seorang meditator melalui berhentinya sankhara (oleh karena itu disebut penghentian/cessation) .
Pertanyaannya apakah penghentian/cessation bisa dilihat setengah-setengah atau dari jauh seperti  perumpamaan bro Bond?
saya kira tidak, bila sankhara berhenti ya otomatis mengalami, kita tak dapat melihat dan berkesimpulan ohh ini akan berhenti..., karena itu adalah bentuk pikiran halus yang menghalangi pencapaian penghentian itu sendiri.

Quote
Quote
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) terjadi secara otomatis setelah objek timbul-tenggelam/inconstancy yang kita amati berhenti, itulah sebabnya dikatakan dalam berbagai literatur disebut cessation (penghentian), tetapi penghentian ini didahului oleh berhentinya keenam landasan indera (salayatana).

Nah pada titik ini setelah salayatana berhenti, bagaimana dengan nama-rupa, vinnana, sankhara dan avijja, apakah juga berhenti...?
Berhenti berbeda dengan hilangnya kilesa....dan nibbana berhubungan dengan hilangnya kilesa...bukan berhentinya hal yang ko sebutkan..karena berhentinya itu semua(sementara) adalah nirodha samapati...Jadi kalau arahat bisa nirodha samapati +mengalami nibbana..
Ada juga arahat mengalami nibbana tetapi tidak masuk nirodha samapati...keduanya memang mirip seperti ko Fabian pernah katakan sebelumnya.
Pada pengalaman Nibbana memang salayatana berhenti (selama mengalami), urutan Paticca Samuppada terjadi secara terbalik.
Nirodha Samapatti bisa dialami hanya oleh Anagami dan Arahat yang memiliki Jhana lengkap dan tak bisa dicapai oleh Arahat atau Anagami  yang tak memiliki Jhana lengkap. Untuk bisa menyelami Nibbana harus memiliki wisdom dan understanding terhadap anicca yang matang disebabkan pengalaman praktek. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan Anupadisesa Nibbana, Saupadisesa Nibbana dan Nirodha Samapatti bisa dibaca di Visuddhi Magga.

Quote

Quote
Menurut Patisambhida Magga, Pada Arahatta Phala juga sama, memiliki Nibbana sebagai supporting object  (objek pendukung).
Saya rasa tak ada perbedaan Saupadisesa Nibbana pada Arahat dan Saupadisesa Nibbana pada Sotapanna, kecuali belenggu yang dilenyapkan. Yang berbeda bila Sotapanna meninggal akan terlahir lagi, bila Arahat tak akan terlahir lagi (Parinibbana).

Nah mungkin perbedaanya, Pada arahat ketika memiliki nibbana sebagai supporting object dengan mudah dia mengalami seluruh aspek nibbana.

Sementara sotapana-anagami just as a supporting object...dan perbedaan dari sotapanna-anagami, supporting object itu menjadi jelas seiring dengan hilangnya kilesa...dan benar2 mengalami ketika semua kilesa telah hilang..seperti perumpamaan kapal mulai mendekat kedaratan demikian object daratan.nibbana semakin jelas...

Mungkin Ko Fabian bila ada referensi tentang sotapanna mengalami Saupadisesa nibbana(tentu tertulis demikian), entah dari visuddhi magga,tipitaka atau guru meditasi yang kompeten menurut ko Fabian, maka itu sangat membantu...sehingga tulisan demi tulisan bisa lebih kita pahami dengan gamblang

Ada juga kemungkinan kita disini mengacu pada hal yang sama tetapi konsepnya yang berbeda.. ;D..karena keterbatasan konsep dari suatu hal yg harus kita alami


 _/\_

Dari semua buku yang saya baca, tak ada satupun yang membedakan Saupadisesa Nibbana yang dialami seorang Arahat dan Saupadisesa Nibbana seorang Sotapanna. Entah kalau bro Bond ada sumber lain?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #296 on: 24 January 2010, 08:26:12 AM »
Dan....akan lebih jelas lagi jika ada referensi  tentang :

1. Saupadisesa nibbana apa definisinya?
2. Nibbana itu sendiri apa definisinya?
3. Nirodha samapathi apa definisinya?
4, Jenis2 nibbana beserta definisi dan sub-definisinya.
5. Arti dari pali-indo kata Saupadisesa itu sendiri?

Tentunya hal tersebut diatas ini bisa dari Sutta, Abhidhamma, visudhimagga, atau penjelasan2 lainya yang dianggap valid. Tetapi lebih dulu kita mencoba mengacu pada Sutta, Abhidhamma dan Visudhimagga.sehingga ada perbandingan2 definitif..Sekaligus ditampilkan..referensi itu _/\_


Bro bond boleh mulai mencoba untuk belajar Abhidhamma. Atau menunggu Dr. Mehm Tihn Mon ke Bali?   :)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #297 on: 24 January 2010, 08:30:14 AM »

Bukan bro, Nirodha Samapatti dapat dicapai oleh Anagami dan Arahat yang memiliki Jhana komplit (hingga Jhana ke 8 ). Nirodha Samapatti adalah yang paling mirip dengan Anupadisesa Nibbana.

 _/\_

Bro fabian, jika seorang meditator sedang dalam state Nirodha Samapati, apakah bisa dikatakan sedang "mencicipi" / berada dalam "state" nibbana juga ? mohon pandangannya...

Bro Dilbert yang baik, menurut yang saya baca, Nirodha Samapatti adalah bentuk Nibbana yang paling mendekati Anupadisesa Nibbana (Parinibbana).

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #298 on: 24 January 2010, 08:37:36 AM »
Kalau sdah cicip Nibbana itukan sdh jadi Arahat,apa Nibbananya bs hilang lagi?Seperti masuk ruangan Ac,sejuk,ntar keluar panas. Kalau Arahat kan tidak keluar lg,kalau sdh cpai Nibbana ya sejuk terus. Menurut sutta,stlah Arahat wafat kan,tidak ada khanda lg,jdi gmana cicip nibbana kalau tak ada khanda (menurut sutta),bukan menurut anda,kan anda masih blum tewas?


Pertanyaan yang baik bro Juice, Pertanyaannya sekarang dibalik, Pada waktu Sang Buddha mencapai Pencerahan Sempurna apakah Beliau telah mengalami Nibbana atau belum? Bila jawabannya sudah, mengapa tidak wafat? Mengapa bangun lagi? Bila jawabannya belum, apakah Pencerahan Sempurna belum mencapai Nibbana? harus wafat dulu baru Nibbana? Bila demikian kok darimana Sang Buddha tahu ada Nibbana? Kan Beliau belum wafat?

 _/\_
« Last Edit: 24 January 2010, 08:50:30 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #299 on: 24 January 2010, 08:48:09 AM »
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

 _/\_

bro fabian... Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut  yang dimaksud apakah adalah NIRODHA SAMAPATI ?

Bro Dilbert yang baik, yang saya baca ya memang Nirodha Samapatti, Saya kurang tahu apakah Saupadisesa Nibbana bisa dialami selama tujuh hari atau tidak. Tetapi dalam salah satu sutta Sang Buddha mengatakan bahwa Beliau bisa mengalami kebahagiaan Nibbana selama tujuh hari nonstop. Apakah yang dimaksud Nirodha Samapatti? Saya kurang jelas.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

 

anything