//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?  (Read 105753 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #270 on: 20 January 2010, 11:59:05 PM »
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

 _/\_

bro fabian... Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut  yang dimaksud apakah adalah NIRODHA SAMAPATI ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #271 on: 21 January 2010, 03:20:57 PM »
Quote
Quote
coba tutup matanya bro dan sadari bahwa setelah mata ditutup maka mata tak lagi melihat, lalu buka kembali, tutup kembali berulang-ulang.
bisakah kita melihat bahwa penglihatan itu tidak konstan? Tentu bisa kan? Tetapi apakah kita sudah Sotapanna karena berhasil melihat hal itu? Mungkin perlu saya kutipkan salah satu sutta yang juga mengenai Sotapanna:

"Sariputta, 'The stream, the stream': thus it is said. And what, Sariputta, is the stream?"

"This noble eightfold path, lord, is the stream: right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration."

"Very good, Sariputta! Very good! This noble eightfold path — right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration — is the stream."

— SN 55.5
Bila kita mengikuti retret yang diadakan oleh guru meditasi, kita mempraktekkan semuanya pandangan diubah menjadi benar, tempat tinggal, usaha, perhatian, konsentrasi. Semua kita lakukan dengan benar, apakah otomatis kita sudah memasuki arus (Sotapanna)?

Saya tidak mengatakan bahwa sutta ini tidak benar, yang dimaksudkan dalam sutta ini adalah bila kita melakukan sesuai dengan sutta ini maka kita akan memasuki arus
Tidak ada yg salah koq bro, kita harus menilai secara keseluruhan dari khotbah2x sang buddha. Itu saling komplementari dan saling menjelaskan. nah pada SN yg saya sertakan itu adalah menjelaskan apa yg "dilihat" ketika seseorang yah bisa dikatakan vipassana. Apakah mata merem melek sama melihat incosistancy apa adanya itu sama?

Nah kembali ke topik, tidak ada kan yg menyatakan bahwa sotapanna itu mencapai nibbana "sementara"?
Kalau di Sutta saya rasa memang tidak ada bro, Yang mengatakan demikian adalah meditator, guru-guru meditasi dan Visuddhi Magga. Tidak semua hal tertulis di Sutta, contohnya pengalaman para meditator, bahwa pada tahap upacara samadhi ada nimitta yang muncul. Bentuknya ada yang seperti roda, kapas, bintang, matahari dll. Saya rasa hal ini juga tidak tertulis di Sutta. Tetapi di Visuddhi Magga ada dijelaskan cukup detail.

Jadi kesimpulannya: Sutta Pitaka bukan merupakan jawaban semua pertanyaan mengenai Buddha Dhamma. Jawaban itu kadang ditemukan di Abhidhamma atau di Vinaya.

Mengenai inconstancy kalau boleh tahu menurut anggapan bro, apakah yang dimaksud inconstancy pada sutta tersebut?

Quote
Quote
Vicchikicca, silabataparamasa dan sakkayaditthi telah lenyap. Kilesa yang menyebabkan ia melakukan kejahatan yang menyebabkan ia terlahir di alam rendah telah lenyap.

Quote
nah... apakah sotapanna mengalami nibbana sementara atau bisa dikatakan lobha/dosa/moha itu b
Kalau kita berdiskusi tentang kilesa, kita akan membicarakan lobha dosa moha, bukan samyojanna loh. Kan bro bilang tentang kilesa sebagian sudah hilang. kalau kata2x bro sanyojanna sudah hilang sebagian, nah ini benar. kalau kilesa hilang sebagian? yah ini tidak tepat.

Ya memang benar samyojana bukan kilesa, tetapi samyojana adalah penyebab berbagai kilesa muncul.

Quote
Quote
Ending while experience Nibbana temporarily in this life as a Sotapanna to Arahat with vitality remaining, or ending forever as an Arahant who experience Nibbana without remaining.
Quote
Sorry... kenyataannya memang demikian keempat pasang mahluk pernah mengalami Nibbana.
Loh koq sorry bro? kenyataan seperti apa yg bisa bro tunjukan bahwa keempat pasang mahluk suci pernah mengalami nibbana? Yah setidaknya rujukannya saja deh, mungkin ada yg saya miss.

Sorry karena saya tidak bisa menyetujui pandangannya bro   :). Coba kalau kebetulan bro memiliki buku Visuddhi Magga (Path of purification), baca mulai dari bab 18 (ditthi visuddhi niddesa) hal 679.  Tetapi bila tidak sabar boleh langsung ke hal 785 (nanadassana visuddhi niddesa)

Kemudian adalagi di buku Abhidhamma (Patisambhida Magga) hal 118 paragraph terakhir:

"At the moment of fruition of stream entry (Sotapatti Phala)all ideas born (at the moment) are all indeterminate; except for cognizance-originated materiality, they all are free from cankers, belong to the supramundane, have Nibbana as their supporting object"

dstnya....


Quote
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).
Mbah juga salah tangkap, yg saya pertanyakan adalah mencapai nibbana bagi sotapanna, sakadagami, anagami. utk arahant yah sudah tidak usah dipertanyakan lagi.

Yang saya maksudkan pengalaman Nibbana bagi Sotapanna hingga Arahat bisa dilakukan berulang-ulang semasa masih hidup, tidak harus menunggu jadi Arahat.

Quote
Quote
jhana yah berbeda dengan nibbana. jhana yah sementara, nibbana sementara? seperti menyamakan yang tidak berkondisi dan berkondisi.
Ya Saupadisesa Nibbana memang sementara dan masih ada khandha yang tersisa, tubuhnya masih ada kan?  Yang khandhanya tidak bersisa adalah Anupadisesa Nibbana.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #272 on: 21 January 2010, 03:24:57 PM »
Intermezzo: Ada metode meditasi yang mengajarkan pengalaman akan nibbana secara temporari, apakah itu sama dengan yang dijelaskan oleh Mbah Fabian mengenai nibbana sementara yg dialami oleh para Ariya Puggala?

Hatur nuhun Mbah..
_/\_

Bro Jerry yang baik, maksudnya metode meditasi yang mana?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #273 on: 21 January 2010, 03:40:43 PM »
Mbah , kalau sotapanna jika telah mengalami nibbana, maka apakah rakit itu masih digunakan atau telah mencapai pantai seberang?
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #274 on: 21 January 2010, 03:41:33 PM »
Nibbana dapat dijadikan objek meditasi juga sbnarnya.

Bro Juice alpokat yang baik, mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa Sotapanna memiliki Nibbana sebagai objek, hal ini sering menimbulkan salah pengertian, sehingga banyak yang beranggapan bahwa bila seorang Sotapanna meditasi objeknya adalah Nibbana (seperti meditasi Samatha Bhavana), kenyataannya tidak demikian. Seorang Sotapanna bila konsentrasinya mencukupi, dan waktu meditasi terus memperhatikan nama-rupa akan mengalami/memasuki Saupadisesa Nibbana.

Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

 _/\_

bro fabian... Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut  yang dimaksud apakah adalah NIRODHA SAMAPATI ?
Bukan bro, Nirodha Samapatti dapat dicapai oleh Anagami dan Arahat yang memiliki Jhana komplit (hingga Jhana ke 8 ). Nirodha Samapatti adalah yang paling mirip dengan Anupadisesa Nibbana.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #275 on: 21 January 2010, 03:53:09 PM »
Mbah , kalau sotapanna jika telah mengalami nibbana, maka apakah rakit itu masih digunakan atau telah mencapai pantai seberang?

Bro Bond yang baik, pertanyaannya bisa menjadi multi tafsir, untuk lebih jelas yang dimaksud dengan rakit itu apa? Dan yang dimaksud Nibbana disini Nibbana yang mana? Bila yang dimaksud dengan Saupadisesa Nibbana, perumpamaan ini rasanya kurang kurang cocok diterapkan disini, yang lebih cocok diterapkan adalah perumpamaan seseorang yang telah menemukan jalan satu-satunya ke suatu kota, maka setiap kali mau ke kota tersebut maka ia akan melewati jalan yang sama, tambah lama ia akan tambah cepat karena sudah hafal jalan. Bila yang dimaksud adalah Anupadisesa Nibbana maka rakitnya otomatis akan kita akan lepaskan, iya kan?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #276 on: 21 January 2010, 04:14:54 PM »
 [at]  Ko Fabian

Yang saya maksud rakit adalah sarana untuk mencapai nibbana...sarana tsb, bisa tipitaka, guru2 kompeten dsb. Ketika kita menjadi arahat, maka bukankah arahat telah meninggalkan rakit itu sekalipun dia masih hidup, dalam arti saupadisesa nibbana.
Kalau yang saya tangkap object nibbana adalah seperti perumpamaan, ketika kita mengayuh rakit  ditengah lautan dan tidak ada daratan yang terlihat , maka kita menggunakan kompas untuk menuju daratan yang dituju. Dan ketika daratan yang dituju terlihat maka kompas saya tinggalkan (dalam arti sudah masuk sotapana dst). Sehingga daratan/nibbana itu menjadi objek kita, maka disebut nibbana menjadi objek...dimana ketika melihat daratan itu kita semakin tau apa saja yang terlihat di daratan itu. Dalam hal ini kita tau itu nibbana.../melihat nibbana....tetap ketika kita benar2 tiba maka semua pernak-pernik daratan itu/nibbana telah kita alami seutuhnya...

Oleh karena itu arahat adalah yang telah meninggalkan rakit...dan mengalami nibbana sepenuhnya.

Bagaimana mbah? mungkin ada penjelasan lain... _/\_
« Last Edit: 21 January 2010, 04:17:17 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #277 on: 21 January 2010, 05:51:35 PM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #278 on: 21 January 2010, 06:49:24 PM »
Quote
[at]  Ko Fabian

Yang saya maksud rakit adalah sarana untuk mencapai nibbana...sarana tsb, bisa tipitaka, guru2 kompeten dsb. Ketika kita menjadi arahat, maka bukankah arahat telah meninggalkan rakit itu sekalipun dia masih hidup, dalam arti saupadisesa nibbana.
Ya saya rasa memang demikian bro, kan sudah disebut Asekha, tak perlu belajar lagi, tak ada lagi yang perlu diperjuangkan (yang berhubungan dengan melenyapkan kekotoran batin)
Quote
Kalau yang saya tangkap object nibbana adalah seperti perumpamaan, ketika kita mengayuh rakit  ditengah lautan dan tidak ada daratan yang terlihat , maka kita menggunakan kompas untuk menuju daratan yang dituju. Dan ketika daratan yang dituju terlihat maka kompas saya tinggalkan (dalam arti sudah masuk sotapana dst).

Perumpamaannya menurut Visuddhi Magga adalah seperti kapal yang tersesat (Visuddhi Magga ditulis di abad ke 5, jadi belum ada kompas) lalu melihat daratan, maka kapal itu pasti akan merapat ke daratan. Adalagi perumpamaan lain seperti seseorang yang menyeberangi sungai meniti sebatang kayu dan tergelincir, hingga badannya lebih dari separuh sudah doyong maka orang tersebut tak akan dapat mempertahankan lagi posisi badannya, ia pasti jatuh ke sungai terbawa arus (ke Nibbana).

Quote
Sehingga daratan/nibbana itu menjadi objek kita, maka disebut nibbana menjadi objek...dimana ketika melihat daratan itu kita semakin tau apa saja yang terlihat di daratan itu. Dalam hal ini kita tau itu nibbana.../melihat nibbana....tetap ketika kita benar2 tiba maka semua pernak-pernik daratan itu/nibbana telah kita alami seutuhnya...
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) terjadi secara otomatis setelah objek timbul-tenggelam/inconstancy yang kita amati berhenti, itulah sebabnya dikatakan dalam berbagai literatur disebut cessation (penghentian), tetapi penghentian ini didahului oleh berhentinya keenam landasan indera (salayatana).

Quote
Oleh karena itu arahat adalah yang telah meninggalkan rakit...dan mengalami nibbana sepenuhnya.

Bagaimana mbah? mungkin ada penjelasan lain... _/\_

Menurut Patisambhida Magga, Pada Arahatta Phala juga sama, memiliki Nibbana sebagai supporting object  (objek pendukung).
Saya rasa tak ada perbedaan Saupadisesa Nibbana pada Arahat dan Saupadisesa Nibbana pada Sotapanna, kecuali belenggu yang dilenyapkan. Yang berbeda bila Sotapanna meninggal akan terlahir lagi, bila Arahat tak akan terlahir lagi (Parinibbana).

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #279 on: 21 January 2010, 06:53:27 PM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?
Sis Citra yang baik, menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #280 on: 21 January 2010, 07:26:12 PM »
    Sekitar tiga tahun yang lalu, saya bertemu dengan salah seorang teman saya. Kami berdiskusi kesana kemari hingga pada suatu kesempatan, saya bertanya, "Apa sih yang menjadi tujuan akhir umat Buddha?" Ia pun dengan cepat menjawab, "Tentu nibbāna". Kemudian saya melanjutkan pertanyaan, "Setelah mengetahui nibbāna sebagai tujuan akhir, apakah anda benar-benar tertarik dengan pencapaian tersebut?" Ia berdiam sejenak dan akhirnya menjawab, "Tidak".
     Sekitar tiga hari yang lalu saya dan seorang teman saya mengunjungi seorang guru meditasi di hutan. Pada kesempatan itu, guru meditasi tersebut mengatakan bahwa saat ini meskipun banyak orang yang mempelajari Dhamma, namun sedikit dari mereka yang benar-benar tertarik untuk mencapai nibbāna. Karena inilah, saya ingin teman-teman di DC ini untuk berbagi pengalaman  mengenai hal ini. Ada dua pertanyaan yang ingin saya tanyakan, dan saya berharap anda menjawab dengan sejujurnya:

1. Apakah anda benar-benar tertarik untuk mencapai nibbāna?
2. Jika tertarik, apa yang menjadi penyebabnya?

     Pertanyaan di atas terdengar simple, namun akan sangat berarti khususnya untuk membangunkan kesadaran kita terhadap tujuan terakhir kita sebagai penganut ajaran Buddha.

                                                 May you all be happy

1)tentu saja
2) hidup sangat melelahkan loh tapi tidur dan beristirahat bisa sangat melelahkan.

lalu buat apa wa belajar agama buddha bila tidak ada keinginan mencapai nibana aneh dah. tidak lah mudah untuk belajar dhamma, bermeditasi dan menerapkan sila dalam kehidupan sehari hari.
« Last Edit: 21 January 2010, 07:29:31 PM by daimond »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #281 on: 21 January 2010, 07:52:13 PM »
Quote
Perumpamaannya menurut Visuddhi Magga adalah seperti kapal yang tersesat (Visuddhi Magga ditulis di abad ke 5, jadi belum ada kompas) lalu melihat daratan, maka kapal itu pasti akan merapat ke daratan. Adalagi perumpamaan lain seperti seseorang yang menyeberangi sungai meniti sebatang kayu dan tergelincir, hingga badannya lebih dari separuh sudah doyong maka orang tersebut tak akan dapat mempertahankan lagi posisi badannya, ia pasti jatuh ke sungai terbawa arus (ke Nibbana).

Pada dasarnya point perumpamaannya  saya setuju....tetapi saat terbawa arus, atau melihat daratan inilah yang saya maksud dengan melihat nibbana sebagai objek pendukung tetapi belum mengalami nibbana seperti arahat. seperti contoh ketika melihat daratan itu ia hanya melihat mercusuar di daratan itu yang berwarna merah....ini terjadi kira2..pada sotapana, mungkin anagami  melihat pintu mercusuarnya . Pada arahat mengalami keseluruhan daratan dan detil mercusuar. Jadi saya rasa lebih tepat sotapana melihat atau mencicipi tetapi bukan mengalami...(saupadisesa)karena jika dilihat dari paticasamupada..setelah salyatana berhenti...seorang sotapana belum menghancurkan avijja...dan menurut saya pengalaman nibbana adalah terkait dengan kilesa yang telah hilang...alangkah lebih tepat jika sotapana hanya mengalami nibbana sebatas kilesa yang telah hilang..(tetapi ini belum dapat disebut saupadisesa nibbana).dan jikapun dikatakan sebagai objek maka adalah karakteristik nibbana dengan perumpamaan saat dari kejauhan sudah melihat daratan ia mengetahui karakteristik daratan.

Quote
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) terjadi secara otomatis setelah objek timbul-tenggelam/inconstancy yang kita amati berhenti, itulah sebabnya dikatakan dalam berbagai literatur disebut cessation (penghentian), tetapi penghentian ini didahului oleh berhentinya keenam landasan indera (salayatana).

Nah pada titik ini setelah salayatana berhenti, bagaimana dengan nama-rupa, vinnana, sankhara dan avijja, apakah juga berhenti...?
Berhenti berbeda dengan hilangnya kilesa....dan nibbana berhubungan dengan hilangnya kilesa...bukan berhentinya hal yang ko sebutkan..karena berhentinya itu semua(sementara) adalah nirodha samapati...Jadi kalau arahat bisa nirodha samapati +mengalami nibbana..
Ada juga arahat mengalami nibbana tetapi tidak masuk nirodha samapati...keduanya memang mirip seperti ko Fabian pernah katakan sebelumnya.

Quote

Menurut Patisambhida Magga, Pada Arahatta Phala juga sama, memiliki Nibbana sebagai supporting object  (objek pendukung).
Saya rasa tak ada perbedaan Saupadisesa Nibbana pada Arahat dan Saupadisesa Nibbana pada Sotapanna, kecuali belenggu yang dilenyapkan. Yang berbeda bila Sotapanna meninggal akan terlahir lagi, bila Arahat tak akan terlahir lagi (Parinibbana).

Nah mungkin perbedaanya, Pada arahat ketika memiliki nibbana sebagai supporting object dengan mudah dia mengalami seluruh aspek nibbana.

Sementara sotapana-anagami just as a supporting object...dan perbedaan dari sotapanna-anagami, supporting object itu menjadi jelas seiring dengan hilangnya kilesa...dan benar2 mengalami ketika semua kilesa telah hilang..seperti perumpamaan kapal mulai mendekat kedaratan demikian object daratan.nibbana semakin jelas...

Mungkin Ko Fabian bila ada referensi tentang sotapanna mengalami Saupadisesa nibbana(tentu tertulis demikian), entah dari visuddhi magga,tipitaka atau guru meditasi yang kompeten menurut ko Fabian, maka itu sangat membantu...sehingga tulisan demi tulisan bisa lebih kita pahami dengan gamblang

Ada juga kemungkinan kita disini mengacu pada hal yang sama tetapi konsepnya yang berbeda.. ;D..karena keterbatasan konsep dari suatu hal yg harus kita alami



 _/\_
« Last Edit: 21 January 2010, 07:57:00 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #282 on: 21 January 2010, 09:04:24 PM »
Dan....akan lebih jelas lagi jika ada referensi  tentang :

1. Saupadisesa nibbana apa definisinya?
2. Nibbana itu sendiri apa definisinya?
3. Nirodha samapathi apa definisinya?
4, Jenis2 nibbana beserta definisi dan sub-definisinya.
5. Arti dari pali-indo kata Saupadisesa itu sendiri?

Tentunya hal tersebut diatas ini bisa dari Sutta, Abhidhamma, visudhimagga, atau penjelasan2 lainya yang dianggap valid. Tetapi lebih dulu kita mencoba mengacu pada Sutta, Abhidhamma dan Visudhimagga.sehingga ada perbandingan2 definitif..Sekaligus ditampilkan..referensi itu _/\_





« Last Edit: 21 January 2010, 09:07:24 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #283 on: 22 January 2010, 07:54:26 AM »
Quote
Ini jadi salah pengertian karena bro beranggapan bahwa Nibbana hanya dialami Arahat yang sudah meninggal.
Nibbana (Saupadisesa Nibbana) bisa dialami oleh Sotapanna hingga Arahat. Durasi pencapaian Nibbana bisa diperpanjang dari beberapa menit, beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung kemampuan meditator.
Tetapi tak mungkin kita mengalami Saupadisesa Nibbana terus-menerus, karena tubuh kita perlu diberi makan untuk mempertahankan vitalitas. Kalau tidak salah kita dapat mengalami Saupadisesa Nibbana maksimum selama tujuh hari berturut-turut, lebih dari itu tubuh harus diberi makan.
Bayangkan mengalami Jhana bisa beberapa menit, beberapa jam atau beberapa hari dan bisa dilakukan berulang-ulang (kurang lebih seperti itu).

Jadi istilah "mencicipi" Nibbana itu memang benar yah ?

Sis Citra yang baik :))

menurut para guru meditasi, Visuddhi Magga dan (Patisambhida Magga) memang demikian.

 _/\_

Bagaimana kalau disaat-saat tertentu seseorang 'tidak berkeinginan', apakah orang itu juga telah 'mencicipi' nibbana ?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Tertarikkah anda untuk mencapai nibb?na?
« Reply #284 on: 22 January 2010, 01:07:01 PM »

Bukan bro, Nirodha Samapatti dapat dicapai oleh Anagami dan Arahat yang memiliki Jhana komplit (hingga Jhana ke 8 ). Nirodha Samapatti adalah yang paling mirip dengan Anupadisesa Nibbana.

 _/\_

Bro fabian, jika seorang meditator sedang dalam state Nirodha Samapati, apakah bisa dikatakan sedang "mencicipi" / berada dalam "state" nibbana juga ? mohon pandangannya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

 

anything