mau tanya meditasi(pemula)

[johan3000]

salam, semoga berbahagia

ada yang saya mo nanyakan :

meditasi untuk melepas
ketika kita mau belajar meditasi berarti ada keinginan yaitu "ingin" belajar meditasi
saya sedikit kacau dengan pemahaman ini
melepas maksudnya apa ? apa yang coba kita lepaskan ?

terima kasih atas jawabannya.

melepas semua keburukan.............

kebencian, kemarahan, kebodohan batin...........

[g.citra]

salam, semoga berbahagia

ada yang saya mo nanyakan :

meditasi untuk melepas
ketika kita mau belajar meditasi berarti ada keinginan yaitu "ingin" belajar meditasi
saya sedikit kacau dengan pemahaman ini
melepas maksudnya apa ? apa yang coba kita lepaskan ?

terima kasih atas jawabannya.

Ikut berpendapat ...

Kalau anda "ingin" belajar meditasi, yah meditasi aja, gak perlu terkonsep sama kata "saya harus melepas", "meditasi untuk melepas", dsb ... Akhirnya bingung sendiri kan ...

Kalau kita sendiri belum bisa untuk sadar setiap saat, hidup tuh akan selalu selalu belajar ... kontak indera kita itulah yang selalu menimbulkan "bahan pelajaran" ...

Kalau mau melatih konsenterasi, usahakan kita menutup celah-celah indera kita dengan obyek diluar tubuh dan hanya "fokus" pada obyek yang dipilih ... Sewaktu jasmani diam dalam sikap meditasi (duduk, berdiri atau jalan), tentuya pikiran akan "bermain", saat teringat (eling) pikiran kita sedang "bermain", kembali pada obyek yang dipilih semula (ini usahanya) ...

Kalau mau melepas, di setiap pergerakan pikiran saat bermeditasi, perhatiin aja setiap pergerakan pikiran dan juga perubahannya tanpa dibahas lebih lanjut (oleh pikiran lain), sebab kalau dikomentari lagi nantinya akan terjadi sebuah proses baru dalam pikiran (kalo dah gini kapan lepasnya?)...

Lama kelamaan dengan seringnya berbuat hal demikian, kita semakin peka akan proses-proses yang terjadi didalam diri kita dan akan terlihat sendiri bahwa yang disebut diri itu seperti apa (bukan hanya berdasarkan konteks yang telah dituliskan)

[fabian c]

salam, semoga berbahagia

ada yang saya mo nanyakan :

meditasi untuk melepas
ketika kita mau belajar meditasi berarti ada keinginan yaitu "ingin" belajar meditasi
saya sedikit kacau dengan pemahaman ini
melepas maksudnya apa ? apa yang coba kita lepaskan ?

terima kasih atas jawabannya.

Sis Kamala yang baik, baru tadi sore saya berdiskusi dengan teman mengenai melepas ini.

Seringkali kita enggan melepas ide-ide yang muncul di pikiran, umpamanya kita tiba-tiba teringat seseorang setengah jam lagi akan memberikan uang sebesar seratus juta rupiah. Demikian senangnya kita dengan bentuk pikiran seperti ini, sehingga tak rela untuk melepas pikiran tersebut.

Atau pada saat meditasi tiba-tiba kita teringat ada janji temu bisnis setengah jam lagi yang nampaknya sangat menjanjikan. Sangat sulit melepaskan bentuk pikiran seperti ini.

Demikian juga bila sedang kesal karena tadi siang seseorang menipu uang anda sejumlah lima ratus juta rupiah sedangkan uang itu adalah setengah hasil penjualan rumah kita.

Mampukah kita melepas pikiran-pikiran yang muncul tersebut? Tentu melekat dan terus memikirkan hal itu kan? Inilah yang dimaksud kemelekatan dan ketidak mampuan melepas.

Seorang meditator yang mampu melepas tak akan memikirkan hal-hal tersebut sewaktu sedang bermeditasi, ia bersikap masa bodoh dengan hal-hal tersebut sewaktu bermeditasi, sehingga ia tak tergoyahkan oleh segala macam bentuk-bentuk pikiran yang menyenangkan, yang tak menyenangkan maupun yang netral yang muncul, dengan demikian pikirannya tetap pada keadaan aktual "present moment" yaitu sedang memperhatikan objek meditasi.

Oleh karena melepas, pikirannya tak terbebani oleh apapun dan konsentrasinya tak terganggu, pikirannya terpusat, oleh karena itu ia mantap menapaki Sang Jalan.

Ini bukan berarti kita selalu masa bodoh dengan segala keadaan  setiap waktu. Kita masa bodoh dengan  segala keadaan di luar diri kita pada waktu kita sedang bermeditasi, sebagai umat awam kita tetap berusaha memecahkan masalah, tetapi hal itu kita tunda hingga kita selesai bermeditasi dan memikirkan kembali mengenai hal-hal itu setelah selesai bermeditasi.

Semoga dapat membantu pengertian sis Kamala.

 

[an_atta]

Ini bukan berarti kita selalu masa bodoh dengan segala keadaan  setiap waktu. Kita masa bodoh dengan  segala keadaan di luar diri kita pada waktu kita sedang bermeditasi, sebagai umat awam kita tetap berusaha memecahkan masalah, tetapi hal itu kita tunda hingga kita selesai bermeditasi dan memikirkan kembali mengenai hal-hal itu setelah selesai bermeditasi.

Namo Buddhaya Sdr. Fabian dan rekan2 se-Dhamma

Saya ingin bertanya mengenai penerapan sati dalam kehidupan sehari-hari. Mohon bimbingannya.
Dikatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ketika seseorang sedang melakukan suatu aktifitas (misalnya sedang makan), seharusnya ia berkonsentrasi pada aktifitas tsb dan tidak memikirkan apapun yang lainnya.

Namun kadang ketika saya sedang makan, saya memikirkan mengenai pekerjaan saya (berarti pada saat itu saya tidak sati), tapi amat memungkinkan ketika saya sedang memikirkan pekerjaan saya ketika saya sedang makan tsb, muncul ide yang bisa berguna juga utk pekerjaan saya.

Pertanyaan saya, apakah ambil contoh ketika saya sedang makan sebaiknya hanya memikirkan tentang aktifitas makan itu saja (yang menurut saya  -pendapat saya ini sangat mungkin sekali salah, CMIIW-  tidak menghasilkan ide apa2 yang bisa berguna) dan waktu makan itu dalam pandangan saya akan lebih bermanfaat kalau saya pakai untuk sambil memikirkan misalkan tentang pekerjaan, jadi ada peluang untuk muncul ide karena dipikirkan.

Tapi pada saat itu saya tidak sati pada aktifitas yang sedang saya lakukan.

Mohon bimbingannya.
Anumodana sebelumnya

[Mr.Jhonz]

Mau tanya om,
Di sutta2 sering disebutkan "para yogi menjaga tubuh tetap tegak,berdiam dalam samadhi" kira2 begitu..
Pertanyaannya apakah idealnya para meditator menjaga posisi tubuh tetap tegak ketika bermeditasi?
Lalu bagaimana dgn yg punya kebiasaan membungkuk?

Thank sebelumnya

[fabian c]

Ini bukan berarti kita selalu masa bodoh dengan segala keadaan  setiap waktu. Kita masa bodoh dengan  segala keadaan di luar diri kita pada waktu kita sedang bermeditasi, sebagai umat awam kita tetap berusaha memecahkan masalah, tetapi hal itu kita tunda hingga kita selesai bermeditasi dan memikirkan kembali mengenai hal-hal itu setelah selesai bermeditasi.

Namo Buddhaya Sdr. Fabian dan rekan2 se-Dhamma

Saya ingin bertanya mengenai penerapan sati dalam kehidupan sehari-hari. Mohon bimbingannya.
Dikatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ketika seseorang sedang melakukan suatu aktifitas (misalnya sedang makan), seharusnya ia berkonsentrasi pada aktifitas tsb dan tidak memikirkan apapun yang lainnya.

Namun kadang ketika saya sedang makan, saya memikirkan mengenai pekerjaan saya (berarti pada saat itu saya tidak sati), tapi amat memungkinkan ketika saya sedang memikirkan pekerjaan saya ketika saya sedang makan tsb, muncul ide yang bisa berguna juga utk pekerjaan saya.

Bro Anatta yang baik, Orang yang bermeditasi memang "otaknya" menjadi encer, sehingga dengan mudah ia memecahkan persoalan. Jadi yang bro alami disebabkan sedang memusatkan perhatian, tidak banyak bentuk pikiran yang mengganggu, sehingga pada waktu memikirkan sesuatu lebih fokus, dan mencari penyelesaian lebih mudah.

Tetapi harus disadari bahwa bila kita berkonsentrasi pikiran apapun yang muncul jangan diikuti. Kadang-kadang memang tiba-tiba muncul ide yang nampaknya "sangat brillian" sehingga kita terseret, tetapi acapkali juga ide yang nampaknya sangat brillian ini ternyata tak dapat diterapkan disebabkan berbagai hal. Jadi  ide brillian itu akhirnya menjadi penghalang meditasi belaka, itulah yang dimaksud nivarana.

Pertanyaan saya, apakah ambil contoh ketika saya sedang makan sebaiknya hanya memikirkan tentang aktifitas makan itu saja (yang menurut saya  -pendapat saya ini sangat mungkin sekali salah, CMIIW-  tidak menghasilkan ide apa2 yang bisa berguna) dan waktu makan itu dalam pandangan saya akan lebih bermanfaat kalau saya pakai untuk sambil memikirkan misalkan tentang pekerjaan, jadi ada peluang untuk muncul ide karena dipikirkan.

Tapi pada saat itu saya tidak sati pada aktifitas yang sedang saya lakukan.

Mohon bimbingannya.
Anumodana sebelumnya

Nanti bila telah selesai makan masih ada waktu bro Anatta memikirkan mengenai hal itu kan? Bahkan dengan pikiran lebih jernih. Pikiran kita yang halus dan licin memang selalu mencari cara agar membuat kita tidak sati, karena kecenderungan pikiran yang tak terlatih adalah berkelana kesana kemari bagai monyet atau kuda liar, tidak mau dikendalikan.

Pada waktu kita sedang bermeditasi penuh perhatian supaya jangan terbawa oleh rasa makanan, maka kita harus memperhatikan objek-objek yang sifatnya netral, seperti kegiatan mengunyah, atau menyuapkan makanan dll, dengan teliti, cermat dan perhatian yang tak terputus selalu memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan.

Semoga sharing ini membantu.

 

[Indra]

an_atta is 0-+

[fabian c]

Mau tanya om,
Di sutta2 sering disebutkan "para yogi menjaga tubuh tetap tegak,berdiam dalam samadhi" kira2 begitu..
Pertanyaannya apakah idealnya para meditator menjaga posisi tubuh tetap tegak ketika bermeditasi?
Lalu bagaimana dgn yg punya kebiasaan membungkuk?

Thank sebelumnya

Bro Jhonz yang baik, sikap tubuh yang benar pada waktu bermeditasi adalah demikian, hal ini sebenarnya memiliki tujuan kesehatan, diantaranya: duduknya lebih tahan lama karena pinggang tidak pegal, sirkulasi darah lebih lancar dsbnya.

Kesehatan berpengaruh penting dalam meditasi kita. Oleh karena itu kita sebaiknya bermeditasi dengan punggung tegak lurus.

Penting dimengerti bahwa bukan berarti dengan punggung agak membungkuk tak mencapai kemajuan, tentu juga bisa mencapai kemajuan tetapi lebih banyak halangan dibandingkan bila punggung kita tegak lurus.

 

[fabian c]

an_atta is 0-+

Nggak ngerti bro... apa artinya ya? 

 

[Dhamma Sukkha]

an_atta is 0-+

Nggak ngerti bro... apa artinya ya? 

 

kepalanya bro coba dimiringkan ke kiri, pasti lama2 tau artinyaa...
artinya an_atta cewe broo... bukan cowoo...

[Mr.Jhonz]

Mau tanya om,
Di sutta2 sering disebutkan "para yogi menjaga tubuh tetap tegak,berdiam dalam samadhi" kira2 begitu..
Pertanyaannya apakah idealnya para meditator menjaga posisi tubuh tetap tegak ketika bermeditasi?
Lalu bagaimana dgn yg punya kebiasaan membungkuk?

Thank sebelumnya

Bro Jhonz yang baik, sikap tubuh yang benar pada waktu bermeditasi adalah demikian, hal ini sebenarnya memiliki tujuan kesehatan, diantaranya: duduknya lebih tahan lama karena pinggang tidak pegal, sirkulasi darah lebih lancar dsbnya.

Kesehatan berpengaruh penting dalam meditasi kita. Oleh karena itu kita sebaiknya bermeditasi dengan punggung tegak lurus.

Penting dimengerti bahwa bukan berarti dengan punggung agak membungkuk tak mencapai kemajuan, tentu juga bisa mencapai kemajuan tetapi lebih banyak halangan dibandingkan bila punggung kita tegak lurus.

 

Masalahnya ketika sy tengah asik fokus pada nafas sy jadi lupa akan posisi tubuh..
Dan tampaknya kebiasaan membungkuk sudah mendarah daging

[fabian c]

an_atta is 0-+

Nggak ngerti bro... apa artinya ya?   

 

kepalanya bro coba dimiringkan ke kiri, pasti lama2 tau artinyaa...
artinya an_atta cewe broo... bukan cowoo...

Aduh... iya lupa nih sis Titin, sis Citta 

Thx bro Indra dan sis Dhamma Sukkha....

 

[fabian c]

Mau tanya om,
Di sutta2 sering disebutkan "para yogi menjaga tubuh tetap tegak,berdiam dalam samadhi" kira2 begitu..
Pertanyaannya apakah idealnya para meditator menjaga posisi tubuh tetap tegak ketika bermeditasi?
Lalu bagaimana dgn yg punya kebiasaan membungkuk?

Thank sebelumnya

Bro Jhonz yang baik, sikap tubuh yang benar pada waktu bermeditasi adalah demikian, hal ini sebenarnya memiliki tujuan kesehatan, diantaranya: duduknya lebih tahan lama karena pinggang tidak pegal, sirkulasi darah lebih lancar dsbnya.

Kesehatan berpengaruh penting dalam meditasi kita. Oleh karena itu kita sebaiknya bermeditasi dengan punggung tegak lurus.

Penting dimengerti bahwa bukan berarti dengan punggung agak membungkuk tak mencapai kemajuan, tentu juga bisa mencapai kemajuan tetapi lebih banyak halangan dibandingkan bila punggung kita tegak lurus.

 

Masalahnya ketika sy tengah asik fokus pada nafas sy jadi lupa akan posisi tubuh..
Dan tampaknya kebiasaan membungkuk sudah mendarah daging

Hanya bila ingat bro, tidak perlu dipaksa selalu mengingat.

 

[No Pain No Gain]

bro fabian, mau nanya nih..

bagaimana cara meditasi asubha yang bener ya?..dikatakan kita merenungkan tubuh sebagaimana adanya? maksud dr merenungkan di sini apa ya? apakah kita fokus pada foto/ gambar bangkai manusia sama seperti kita mengamati nafas di anapannasati?
trus ada lagi..kenapa ya kok gw netral aja sama tuh foto mayat? gak ada ngeri atau jijik sama sekali walau dikasi yang paling parah sekalipun?uda coba browsing2 di forum kas*k*s di disturbing pic juga ga ngaruh..apa kita harus merasa jijik thd objek dl br bisa meditasi asubha?

thx

[fabian c]

bro fabian, mau nanya nih..

bagaimana cara meditasi asubha yang bener ya?..dikatakan kita merenungkan tubuh sebagaimana adanya? maksud dr merenungkan di sini apa ya? apakah kita fokus pada foto/ gambar bangkai manusia sama seperti kita mengamati nafas di anapannasati?
trus ada lagi..kenapa ya kok gw netral aja sama tuh foto mayat? gak ada ngeri atau jijik sama sekali walau dikasi yang paling parah sekalipun?uda coba browsing2 di forum kas*k*s di disturbing pic juga ga ngaruh..apa kita harus merasa jijik thd objek dl br bisa meditasi asubha?

thx

Bro No Pain yang baik, saya tidak mendalami objek mayat yang menjijiikkan (asubha), tetapi menurut yang saya baca dari Visuddhi Magga secara garis besar kita diajarkan untuk membayangkan objek tersebut hingga akhirnya bayangannya menjadi jelas dalam keadaan tutup mata maupun membuka mata (tercapai uggaha nimitta), setelah itu kita terus memperhatikan nimitta yang telah terbentuk tersebut.

Lalu diperhatikan terus nimittanya, akhirnya berubah menjadi Patibhaga nimitta yang lebih bagus dan lebih jelas. Akrhirnya perhatian menyatu dengan nimitta tersebut, tercapailah Jhana.

Tidak dikatakan perlu rasa jijik terhadap mayat untuk bisa berhasil dalam meditasi asubha.
hanya itu yang saya ketahui.