//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - g.citra

Pages: 1 ... 11 12 13 14 15 16 17 [18] 19 20 21 22 23 24 25 ... 92
256
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« on: 18 October 2009, 01:38:03 PM »
sy mengerti dan memahami akan hukum sebab akibat dalam kehidupan nyata saya, namun sy hanya seorang anak SD yg baru mempelajari kimia dasar dan ingin terus belajar hingga harapan sy, dapat mencapai tingkat yg lebih tinggi sehingga sy dapat membuktikan dengan jelas teknik tenaga nuklir... selama itu belum dapat tercapai, sy tidak akan berstatment bahwa hukum kamma bisa atau tidak dibuktikan...

gak salah ... gak juga betul ... jadi 'diam' memang terlihat diluar salah dan betul ... :))

Sekedar ngobrol yah bro ...
Kira-kira sampai seberapa paham seseorang akan baru memulai berstatement bahwa hukum kamma bisa atau tidak dibuktikan ?

257
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« on: 18 October 2009, 12:53:32 PM »
bro Dhanuttono ...

Ilmu pengetahuan kan bukan hanya tenaga nuklir aja ... Dan profesornya juga bisa ngajar ilmu-ilmu laen yang lebih sederhana dan gak ngejelimet ... :))

Cuma emang anak-anak SD nya aja yang terlalu pengen tau dan diskusinya juga sebatas anak SD, gak nungguin si profesor ada, jadi emang sebegini dah hasil diskusinya ... :))

salam juga,
g.citra

258
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma? II
« on: 18 October 2009, 12:25:08 PM »
bro Jul ...

Ada sebab ada akibat ... ITU NYATA dan TERBUKTI ! ...

Semua ajaran mengakui hal ini walau "penyajian"nya menurut versi masing-masing ...
Yang ada dan menjadi tren pada manusia awam itu adalah DUALISME >>> baik-buruk

Karena itulah "penyajian" tentang hukum kamma ini jadi sedemikian rupa, sampai-sampai banyak orang yang bila menemui kesulitan, berkonsultasi ingin tau penyebab yang dianggapnya sebagai bukti nyata (dari mulai mendatangi "orang pintar" s/d ikut hypnoteraphy) ...

Sejauh yang saya tahu, ada banyak kondisi terbentuk tanpa kita ketahui sebabnya, tapi ada juga kondisi tertentu yang kita tau persis sebabnya ...

Nah dari yang telah kita ketahui inilah sebenarnya kita sudah membuktikan bahwa hukum kamma itu ada (bukan sebagai dugaan atau apapun yang masih bersifat spekulasi) ...

Lebih jauh mengenai kejadian yang kita tidak ketahui sebabnya apa memang masih hipotesa dan tidak bisa dibuktikan ?

Ketidak tahuan kita (tanpa berusaha untuk berkonsultasi pada orang lain) itulah SEBAB dan BUKTINYA!

Ini hal nyata dan merupakan bukti yang terus menerus disanggah karena MANUSIA ITU MASIH SANGAT AWAM AKAN DIRINYA !

Lalu bagaimana dengan hasil konsultasi dengan orang lain untuk mengetahui sebab dari kondisi yang diterima ?

Saya setuju untuk menyebutnya masih merupakan DUGAAN/HIPOTESA ... dan sepanjang itu bisa memberikan/menimbulkan rasa nyaman, rasa tentram dsb bagi orang itu, sepanjang itu pula akan memberikan peluang baginya untuk berpetualangan di dunia ini dengan kelegaan (walaupun secara Buddhism masih bergulat dalam dukkha) ...

Selama masih timbul pemikiran untuk berbuat sesuatu yang dimotori dari ketidak tahuan, maka semua akan terlihat saling berkait dan berputar-putar ...

_/\_

259
Quote
[at] bro citra,
kan ditulisan merah ada pendapat dan pandangan teman-teman tentang karma dan Tuhan.
saya menjelaskannya versi kebenaran keyakinan saya, bukan menurut pengetahuan/ pandangan teman-teman pada tulisan merah. (anda bandingkan saja tulisan merah dengan pandangan saya.)
sorry yah bro, lain thread nanti malah saya diperingatkan loh.

Oke... Nanti kalo threadnya pas atau thread lama dah dibuka, saya lanjut post disana!

260
Quote
Didalam kekeristenan sih hukum karma adalah hukum tabur-tuai, sebatas ukuran duniawi, yang tidak memiliki nilai kekal.
Bisa saja orang tersebut tidak mengerti, bisa juga beda dengan anda yang maybe dengan membaca komentar-komentar anda, seolah-olah anda terlihat bijaksana, tetapi orang tersebut tidak meributkan/memperdulikan, karena, tetapi melihat nilai kekekalan.

 [at]  coecoe
maksudnya gimana nih ? bisa lebih diperjelas ?

tambahan:
Maksud kutipan yang anda salin pakai huruf merah itu juga maksudnya apa ?
Tolong jelaskan

261
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 18 October 2009, 12:12:30 AM »
Quote
Didalam kekeristenan sih hukum karma adalah hukum tabur-tuai, sebatas ukuran duniawi, yang tidak memiliki nilai kekal.
Bisa saja orang tersebut tidak mengerti, bisa juga beda dengan anda yang maybe dengan membaca komentar-komentar anda, seolah-olah anda terlihat bijaksana, tetapi orang tersebut tidak meributkan/memperdulikan, karena, tetapi melihat nilai kekekalan.

 [at]  coecoe
maksudnya gimana nih ? bisa lebih diperjelas ?

262
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 11:23:08 PM »
 [at]  bro Xzone ...

Gile, apal banget tuh isi alkitab ... jangan-jangan ... :-?

263
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 06:51:15 PM »
 [at]  bro Kainyn ...

Mulailah menyampaikan ... toh saya akan mendengar ... mgkn di thread berbeda ... gak ada yang salah koq ... semua cuma proses dari bentuk pikiran kita yang terhubung dengan obyek ... berlalu dengan sendirinya ... :)

Kalau ada yang menganggap anda sebagai "penoda dhamma" (hanya karena thread ini), maka yang pertama kali merespon hal itu adalah saya (kalau saya pas lagi OL...  ;D) , mengapa ?

Alasan saya, TAK ADA SATU ORANG PUN (BAHKAN SAMMA SAM BUDDHA SEKALIPUN) YANG DAPAT MENGUTAK-ATIK DHAMMA ... Semua itulah Dhamma ... :)

Semoga tidak menjadi salah mengerti yah ... :)

_/\_

264
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 06:31:22 PM »

Saya pandang sebagai interaksi sosial biasa saja. Suatu common sense di mana semua orang tanpa belajar hukum kamma pun tahu. Mungkin nanti 1+1 = 2 mau diklaim sebagai bukti hukum kamma?

Saking tidak percayanya bahwa itu dikatakan pembuktian hukum kamma, barusan saya langsung tes.
Saya tanya ke seseorang (Kr1sten), "kalau kita memberi orang dana, kira-kira apa yang terjadi selanjutnya?"
Dia jawab, "yah, ga ada apa-apa, paling dia say thanks aja."
Luar biasa. :)


Dear bro Kai ...
Kalau hukum kamma dipikirkan, ia memang jadi terbukti ... sebabnya anda berpikir, asumsi itu hasilnya ...
Pikiran itu bisa lembut, sedang dan keras ... Demikian pula hukum kamma ... hukum universal yang berlaku bagi semua mahkluk karena eksistensinya di roda kehidupan ...

Kalau saya lihat sudut pandang anda dalam meng-interpretasi hukum kamma, demikian sulit, rumit, ngejelimet ... itu wajar ... tingkat pemahaman intelektual anda sudah demikian dalamnya mengenai seluk-beluk tulisan-tulisan dari konsep-konsep Buddhis ...

Lain halnya dengan orang yang anda tanyakan, lain pula dengan apa yang saya pikirkan ...

Tapi saya tangkap dari kalimat "say thanks aja" itu merupakan bukti bahwa dari cetana yang kita perbuat, kita dapat langsung menerima vipaka (mendengar ucapan thanks itu) ...

Hanya karena gaya penulisan saya (maklum pendidikan rendah) saja yang tidak dapat anda pahami (saya pikir karena kita berbeda latar belakang pendidikan, pemahaman atau juga lainnya) ...

Kalau anda mempertanyakan suatu saat ada yang mengklaim bukti kamma itu 1+1=2, itu kemungkinan yang bisa dijawab dengan jawaban apapun (lihat kasusnya) ... toh anda tentunya juga mengerti, cetana kita gak hanya bisa menghasilkan vipaka bagi 1 makhluk lain saja bukan ? (contoh: anda berdana buat panti asuhan)



Sekali lagi jangan salah tangkap. Saya tidak bahas "isi"-nya, tetapi "cara penyajiannya".
Pemaksaan pembuktian "Tuhan" dan "Hukum Kamma" adalah berbeda isi, namun cara menyajikannya adalah sama.

sekali lagi saya tuliskan, bagi yang belum tau sama sekali mengenai hukum kamma, Tuhan yang mereka samakan sebagai "SEBAB YANG MENGATUR HUKUM KAMMA" itu saya anggap hanya bentuk penyederhanaan kata dari keterbatasan manusia dalam memikirkan akibat (atau sesuatu) yang dialami dalam kehidupannya


Saya tekankan sekali lagi ... Ini buat mereka yang tidak tau hukum kamma (punya keyakinan lain) ...
Tapi seberapa tidak megertinya mereka, tentunya anda juga sepakat, kalau mereka juga punya pendapat tertentu tentang perbuatan baik akan menghasilkan sesuatu yang baik ...


Saya ambil contoh misalnya hukum metafisika. Seseorang memiliki kekuatan supranormal dan membuktikannya pada orang lain yang tidak percaya. Katakanlah terbang, misalnya. Mungkin dia akan terbang atau bahkan mengajak orang yang tidak percaya tersebut. Di sini, orang yang tidak tahu, tidak percaya metafisika, tetap melihat kenyataan bahwa itu ada. Ia mangalami sesuatu yang di luar pengetahuannya.

Sekarang anda di sini seperti orang yang tidak punya kemampuan supranormal, yakin dengan adanya kekuatan supranormal, berusaha membuktikan ke orang lain yang juga tidak memiliki kekuatan supranormal. Namun anda bersikeras bahwa itu bisa dibuktikan, bahkan menyinggung "perbedaan level" yang menyebabkan saya tidak melihatnya.

Dalam ilustrasi ini, sebenarnya saya juga tidak punya kemampuan tersebut (bukan Samma Sambuddha), saya pernah menyaksikan sendiri pertunjukan kemampuan supranormal tersebut (melihat hukum kamma bekerja dalam diri sendiri) sehingga saya yakin itu ada. Namun saya mengakui bahwa saya tidak bisa membuktikannya pada orang lain. Itulah perbedaan kita. Saya tidak membebankan inkompetensi saya dalam membuktikan ke orang lain dengan alasan, "kamu masih dangkal ilmunya".

Sudah membuktikannya dalam diri sendiri bro ? :))

Jadi kalau ada orang yang menyatakan, selain sang Buddha, "tidak ada yang bisa membuktikan hukum kamma"
anda akan setuju atau bahkan membenarkan (padahal anda pernah melihat hukum kamma bekerja dalam diri sendiri) ?

Kalau tadi diatas saya tulis sebuah contoh sederhana tentang 'pikiran yang bercetana dan bervipaka setelah bercetana' itu masih belum menunjukkan buktinya yah bro ?

Kalau begitu, jadi kepengen tau, hal apa yang sudah bisa anda buktikan mengenai kerja hukum kamma pada diri anda (sampai anda menjadi yakin/saddha kalau hukum kamma itu ada) ?

265
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 04:53:24 PM »
Dalam salah satu jataka, ada kisah di mana kambing akan dipotong dalam upacara korban, tetapi karena pelaku upacara telah disadarkan, ia tidak jadi melakukannya. Namun terjadi kilat yang menyambar batu, dan batu tersebut pecah. Salah satu serpihannya memotong kepala kambing tersebut. Dikatakan bahwa akibat dari kamma tersebut adalah kematian (umur pendek) dan waktu berbuahnya sudah matang, sehingga walaupun tidak disebabkan oleh si pelaku upacara, maka ada sebab lain yang terjadi, yaitu sambaran petir.

Di sini kita lihat bahwa walaupun kamma berinteraksi dengan hukum lain, akibatnya adalah jelas. Di sini ada kisah sebab dan akibat yang jelas. Orang yang tidak belajar hukum kamma tidak tahu bahwa umur pendek tersebut adalah hasil dari pembunuhan di masa lampau. Itu adalah khas hukum kamma. Satu niat/cetana, menghasilkan suatu buah. Kalau hanya mengatakan hubungan suami-istri menghasilkan anak, memberi sesuatu dapat ucapan terima kasih, seperti saya katakan, tidak usah belajar hukum kamma juga tahu.

Lalu yang di bold itu anda pandang sebagai apa ? bukan bukti kamma ? lalu apa ?



Kalo buah yang langsung anda mendapat ucapan terima kasih, anda mempunyai perasaan senang karena telah membantu orang itu.

kalo anda merasa tidak senang itu beda lagi ;D

Membuktikan hukum biologi, maksudnya? Ya, sudah cukup membuktikan.

Tulisan bro Ryu yang saya bold itu apakah berbau tentang hukum biologi ?  :-?



Bukan kepercayaannya yang sama, tetapi jenis orangnya yang sama, yaitu berdasarkan 1 bukti yang tidak valid, ditarik suatu kesimpulan yang mutlak.

Tuhan yang anda katakan tidak valid itu saya anggap hanya bentuk penyederhanaan kata dari keterbatasan manusia dalam memikirkan akibat (atau sesuatu) yang dialami dalam kehidupannya

Sudahkah anda berpikir untuk 'mendefinisikan Tuhan' seperti ini ?
Semoga setelah berpikir, kata itu tidak lagi menjadi 'racun' dalam menghambat keyakinan dan pemahaman anda yang memang sudah baik ... :)

Saya menyadari pemikiran dan tingkat pemahaman tiap orang tidak sama ... dan saya tidak dapat, memaksakan sesuatu yang telah kita peroleh untuk diberikan karena adanya perbedaan tingkat pemikiran dan pemahaman ini ...

Karena itu, saya juga tidak ingin memaksa agar anda mencoba memikirkannya karena sesungguhnya pembuktian dari manfaat tulisan saya itu tidak akan memberikan saya keuntungan dan kerugian apa-apa ... semuanya anda (dan yang membaca tulisan ini) yang akan merasakan (sebagai 'vipaka' karena berdiskusi dengan saya) ... :)

salam,
g.citra

266
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 03:41:44 PM »
G jadi diskonek :))  G pribadi sih gak terlalu musingin pembuktian hukum kamma. Yo wess, lanjut diskusi lah kalo menurut kalian perlu  ;D

Nah itu dia sis ... :))

yang penting, ngerti aja udah cukup koq ... Perlu bukti? pikir sendiri ajalah, toh tiap saat juga ngerasain (biarpun gak ngeh/eling) ... :))

267
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 03:26:26 PM »
Stau g, hukum kamma gak bisa dibuktikan oleh umat awam.

Yang gak bisa buktiin itu cuma orang-orang yang memang belum tau sama sekali tentang hukum kamma dan orang-orang yang tidak merasa puas akan kenyataan bekerjanya hukum kamma yang bisa secara simpel dibuktikan ...

Kita sudah terlahir dalam jumlah yang tidak terkira. Bny sekali jejak kamma yang bs berbuah saat ini dan di masa depan.

Betul ... memang demikian adanya ...

Selama kita belum mampu melihat masa lampau dan memiliki pengetahuan tentang seluruh faktor yang menyebabkan berbuahnya kamma tersebut, kita tidak bisa membuktikan hukum kamma secara clear dan exact.

Yang jadi masalah, bukan seberapa banyak memiliki pengetahuan seperti itu, tapi seberapa kita bisa mengerti hakikat kamma itu sendiri ...

Tp seorang samma sambuddha, mampu membuktikannya karena beliau memiliki kemampuan dan pengetahuan. Beliau pernah menceritakan mengapa seorang arahat bisa meninggal terbunuh, dll.  

Kalau di pikiran anda keluar sebuah kata "MENGAPA" pasti aja gak bakal ada beresnya ... :))
Karena anda sudah menginginkan sebuah jawaban yang bersifat intelektual belaka dan itu tidak akan selesai selama anda tidak merasa puas (Jawaban sebagai 'akibat' akan menimbulkan sebuah 'sebab baru' >>> reaksi batin) ...

Intinya, hukum kamma sangat complicated dan hanya bisa dibuktikan oleh orang2 tertentu saja.

Saya setuju ... Karena itulah diskusi mengenai hal ini bisa menjadi panjang dan berlarut larut ... :))


268
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 03:15:18 PM »

Jadi dengan adanya bukti bahwa seseorang berdana mendapatkan ucapan terima kasih dan menjadi senang, sudah bisa dikatakan hukum kamma terbukti?

Saya pikir penjelasan bro Ryu, itu dah cukup membuktikan ... Apakah anda belum merasa itu cukup membuktikan bro Kai ?

Kalau begitu, anda pasti jenis yang mengakui keberadaan Tuhan karena ada bukti seseorang berdoa dan mendapatkan keinginannya.

Dalam Buddhis yang saya kenal, tak ada sesuatu yang gak mungkin ... Anda percaya dengan alam dewa ?
Andapun tahu tentunya ada alam dewa yang masih bisa berinteraksi denagn alam manusia ... :)
Kalau percaya dan telah mengetahui (ada di buku), tentunya 'judge' seperti diatas gak perlu ditulis lagi ... Toh penjelasan tentang 'Tuhan' yang bisa menolong (menurut versi lain) dah demikian jelas di tafsirkan dalam Buddhisme ... :)

269
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 02:57:13 PM »
Apa yang anda rasakan setelah nanti anda memberi, itu obyek yang akan menjadi akibat (sebagai bentuk langsung) bagi anda ... :)

Gimana ?

Ini seperti orang mengatakan bisa membuktikan teori Gravitasi, menguraikan panjang lebar tentang gravitasi, lalu ketika ditanya "jika ada benda dengan luas x, massa y, dijatuhkan dari ketinggian z, berapa lama waktunya mencapai tanah?" Lalu dijawab, nanti sewaktu menjatuhkan bendanya, tekan "start" di stopwatch, ketika mencapai tanah, tekan "stop" di stopwatch. Angka yang tertera itulah jawabannya.



Dan menurut anda itu belum sebuah bukti ?

Kalo emang gitu, balik saya yang nanya nih bro ... :))

Sejauh mana anda mengenal hukum kamma ? Menurut anda apakah hukum itu tak ada hubungannya dengan hukum-hukum  lain yang dikenal (berdiri sendiri) ? atau sebaliknya ?


270
Diskusi Umum / Re: Membuktikan kebenaran Hukum Karma?
« on: 17 October 2009, 02:32:37 PM »
Quote
Begini saja, kita langsung eksperimen. Hari ini saya akan berdana Rp. 50.000,- ke seseorang (non-Buddhis) untuk biaya susu anaknya yang baru lahir. Dana atas dasar pikiran empati akan keadaannya yang sulit. Saya mau tanya yang (katanya) bisa buktikan hukum kamma, buah apakah yang akan terjadi dari perbuatan ini, bagaimana prosesnya dan kapan terjadinya. Kalau ada yang bisa menjelaskan dan memberitahukan dengan tepat, saya akan cabut kata-kata saya tentang hukum kamma tidak bisa dibuktikan.

Apa yang anda rasakan setelah nanti anda memberi, itu obyek yang akan menjadi akibat (sebagai bentuk langsung) bagi anda ... :)

Gimana ?

Pages: 1 ... 11 12 13 14 15 16 17 [18] 19 20 21 22 23 24 25 ... 92