Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Alucard Lloyd on 16 May 2010, 01:14:11 AM
-
mau nanya sama para sesepuh di DC ini
Manusia terlahir dan hidup untuk apa?
Saya menanyakan dalam kontes kehidupan manusia dibumi ini.
Sebelomnya saya ucapkan terima kasih.
-
anda mencari apa? :)
-
bro mencari arti hidupkah?
ada macam2 lho jwbnnya dlm konteks hidup manusiaa... ;D ;D ;D
manusia hidup ada yg nyari uang, ada yg nyari makan, ada yg hidup tuk keluarganyaa, bermacam2 broo... ;D ;D ;D ;D
yg manakah yg bro maksudd? ;D ;D ;D ;D
-
hmmm... mau mendefinisikan tujuan hidup manusia? bahkan tujuan diri sendiri pada hari ini aja kemungkinan besar beda dengan tujuan kemarin atau besok, jadi bagaimana mau mendefinisikan tujuan untuk semua manusia?
-
Menurut saya, jika pertanyaannya adalah manusia terlahir untuk apa, maka jawabannya adalah untuk menjalani proses hidup akibat dari kemelekatannya. Proses tersebut bisa panjang bisa pendek.
Tetapi jika pertanyaannya adalah apa tujuan kehidupan manusia, maka jawabannya adalah tidak ada standardisasi bagi tujuan kehidupan manusia. Ajaran Buddha sendiri hanya memberikan acuan bahwa setiap tindakan manusia dalam kehidupan ini memiliki dampak, jika melakukan hal ini akan berdampak ini, jika melakukan itu akan berdampak itu.
-
secara umumnya menghindarin penderitaan, mengejar kesenangan.............
kenapa banyak org tau _#_______________ tapi hanya sebagian yg melakukannya ?
1. olah raga sehat
2. minum air banyak setiap pagi adalah bagus
dst, dst....
-
dari jawaban yang saya dapat dari para sesepuh DC
Bahwa secara fisik hidup karena sebab akibat (menjalankan hukum karma). Dan secara mental hidup dijalankan oleh kemelekatan pikiran.
pertanyaan saya selanjutnya bila manusia menjalankan kehidupan seperti yang tertera diatas bagaimana dengan para arahat dan buddha?
-
bagi para arahat dan Buddha, tujuan sudah tercapai, apa yg harus dilakukan telah dilakukan, kehidupan suci telah dijalankan dengan sempurna, tidak ada lagi yg harus dilakukan. khusus Sammasambuddha, berkat belas kasihnya, Beliau masih melakukan aktivitas mengajarkan Dhamma kepada makhluk2.
-
Manusia di dunia ini hidup lebih banyak manusia yg melakukan karma buruk, baik secara sadar ato tidak sadar.. Hiduplah hari demi hari dengan mengurangi melakukan karma buruk..
-
apa tujuan saya hidup?ya untuk mati lagi.. :D
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
sebenarnya jawaban yg bagaimana yg diinginkann?
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
sebenarnya jawaban yg bagaimana yg diinginkann?
mau nanya sama para sesepuh di DC ini
Manusia terlahir dan hidup untuk apa?
Saya menanyakan dalam kontes kehidupan manusia dibumi ini.
Sebelomnya saya ucapkan terima kasih.
Manusia terlahir dan hidup untuk menjalankan kehendaknya...
-
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,899.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,899.0.html)
coba baca artikel di link atas broo.. ;D ;D ;D
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
tujuan manusia hidup bermacam-macam TAPI SEMUA NYA SATU TUJUAN YAKNI B A H A G I A.
-
mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari
apakah dibalik pertanyaan bro mengenai manusia hidup untuk apa, ada hubungannya dengan:
siapakah aku?
mengapa aku ada?
untuk apa aku ada?
untuk apa kehidupan ini yg sebenarnya hanyalah sebuah lingkaran?
apakah pertanyaan bro juga ada hubungannya dengan pertanyaan, dimanakah keadilan?
-
hidup untuk mencapai "hidup yang lebih berkualitas", nah mau nilai sisi berkualitas dari kaca mata apa pun akan menghasilkan jawaban yg sama, yaitu berujung pada "kebahagiaan". bisa kebahagiaan duniawi, bisa kebahagiaan surgawi dan bisa kebahagiaan tertinggi (kesuciaan/ariya maggha).
yang pasti kita hidup bukan tuk mengejar penderitaan dan menjadi budak penyembah, ga tau apa yg di sembah apakah cm sosok yg dipercaya secara turun menurun ato sosok yg sebenarnya emang tidak ada tp di ada2kan...
salam aa'tono
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
paling tidak kehidupan akan datang bisa lebih baik lagi deh..............
paling tidak kehidupan besok bisa lebih baik dari kehidupan ini hari (duniawi)... dgn planning, smart work dll
paling tidak mencapai posisi kesucian anagami pada kehidupan ini (posisi aman ?)
-
dari jawaban yang saya dapat dari para sesepuh DC
Bahwa secara fisik hidup karena sebab akibat (menjalankan hukum karma). Dan secara mental hidup dijalankan oleh kemelekatan pikiran.
pertanyaan saya selanjutnya bila manusia menjalankan kehidupan seperti yang tertera diatas bagaimana dengan para arahat dan buddha?
bagi para Arahant, hidup di dunia ini sudah 'selesai tugasnya' tinggal menjalankan sisa2 hidupnya, dengan menyebarkan Buddha Dhamma demi kebahagiaan makhluk lainnya.
Dan Sammasambuddha demi cinta kasihnya kepada semua Makhluk Hidup, Beliau terus membabarkan Dhamma, yang mana 'Kebenaran Sejati' ini yang hanya bisa ditembus oleh para Buddha awalnya.
Kam sia
-
Jawaban dari Samaggi Phala (Y.M. Uttamo Thera):
1. Dalam Dhamma diterangkan bahwa terdapat tiga tujuan hidup manusia, yaitu hidup di dunia bahagia, mencapai surga setelah meninggal, dan bisa mencapai Nibbãna baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu, seseorang ketika terlahir sebagai manusia hendaknya berjuang untuk memenuhi salah satu atau ketiga tujuan hidup tersebut. Pertama, tentunya dia ingin memperoleh kesejahteraan dalam kehidupan ini, termasuk kecukupan ekonominya. Setelah itu, dia bisa melakukan kebajikan dengan dana dan sila untuk membina kelahiran dia di alam surga setelah meninggal. Lalu, dia hendaknya juga mengembangkan meditasi, samatha, dan vipassana, sehingga dalam kehidupan ini apabila ia berhasil dalam samatha, ia tidak hanya terlahir di surga, melainkan di alam brahma. Sedangkan dengan mengembangkan vipassana, maka keberhasilannya akan memberikan kesempatan untuk dia mencapai nibbana dalam kehidupan ini juga, ataupun kehidupan yang akan datang. Dengan demikian, melaksanakan dana, sila, dan samadhi adalah merupakan tugas utama para umat Buddha baik yang ingin mencapai kesucian / keBuddhaan dalam kehidupan ini maupun tidak.
-
pendapat para sesepuh DC sangat bagus, tapi mohon maaf bukan jawaban seperti itu saya cari sebab keterbatasan saya akan dhamma,...
Mohon petunjukan nya lebih lagi agar saya dapat penerangan. Thanks
buad anda,khusus buad anda.. Kebenaran itu hanyalah apa yang ingin dilihat oleh orang,hal yang tidak ingin didengarkan oleh orang itu semuanya cuma "bohong",mudah mengendalikan orang kalau kita hanya mengatakan apa yang ingin mereka dengar..Kebenaran adalah hal yang ada didalam BENAK manusia,bukan didalam TANAH/DOGMA/KITAB SUCI/AGAMA ..Salah-salah kita malah membuka PINTU NERAKA..[Julius Caesar,Kaisar ROMAWI]
-
mau nanya sama para sesepuh di DC ini
Manusia terlahir dan hidup untuk apa?
Saya menanyakan dalam kontes kehidupan manusia dibumi ini.
Sebelomnya saya ucapkan terima kasih.
Manusia terlahir dan hidup untuk tujuannya. Hidup ini sebenarnya tidak ada arti, kecuali setiap manusia sudah menentukan arti hidupnya sendiri.
-
kalau manusia kan mungkin ada tujuannya. kalau binatang ?
kalau terumbu karang termasuk binatang gak yah ? -kan sama kayak tumbuh2an-
-
ikut menyimak ah... :)
sama, dulu juga aku mau tanya ginian... :))
-
Menurut saya, jika pertanyaannya adalah manusia terlahir untuk apa, maka jawabannya adalah untuk menjalani proses hidup akibat dari kemelekatannya. Proses tersebut bisa panjang bisa pendek.
Sidharta Gautama lahir karena kemelekatannya ?
-
hidup kaya mati masuk sorga
-
pengen masuk surga . tapi gak mau mati ah..
-
Pertanyaan dari TS: Manusia hidup utk apa?
Menurut saya memang penting menentukan apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini. Apakah yang kita kejar saat ini adalah sesuatu yang memang berharga untuk dikejar. Sesuatu yang berharga sehingga kita menginvestasikan hidup kita untuk mencapainya.
-
Pertanyaan dari TS: Manusia hidup utk apa?
Menurut saya memang penting menentukan apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini. Apakah yang kita kejar saat ini adalah sesuatu yang memang berharga untuk dikejar. Sesuatu yang berharga sehingga kita menginvestasikan hidup kita untuk mencapainya.
Kalau demikian, apa yang paling berharga menurut Buddhisme?
-
Pertanyaan dari TS: Manusia hidup utk apa?
Menurut saya memang penting menentukan apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini. Apakah yang kita kejar saat ini adalah sesuatu yang memang berharga untuk dikejar. Sesuatu yang berharga sehingga kita menginvestasikan hidup kita untuk mencapainya.
Kalau demikian, apa yang paling berharga menurut Buddhisme?
lepas dari penderitaan.. itu yg paling berharga...
-
Manusia terlahir dan hidup untuk apa?
Saya menanyakan dalam kontes kehidupan manusia dibumi ini.
Untuk menuju apa yang INGIN dituju ...
untuk memilih apa yang INGIN diplih ...
untuk mendapat apa yang INGIN didapat ...
untuk mengetahui apa yang INGIN diketahui ...
-
TS harusnya lebih spesifik, maunya dalam sudut pandang mana? dari agama? agama yang mana?
-
Pertanyaan dari TS: Manusia hidup utk apa?
Menurut saya memang penting menentukan apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup ini. Apakah yang kita kejar saat ini adalah sesuatu yang memang berharga untuk dikejar. Sesuatu yang berharga sehingga kita menginvestasikan hidup kita untuk mencapainya.
Kalau demikian, apa yang paling berharga menurut Buddhisme?
Weww... sy berusaha menjawab pertanyaan ini, tapi gak kejawab. Bukan berarti menurut Buddhisme tidak ada hal yang berharga, tapi sy sendiri yang bahkan bingung apa itu berharga. Bahkan ketika saya mengatakan bahwa “kebahagiaan” adalah sesuatu yang berharga, sy terbukti jatuh berulang kali karena terperangkap konsep bagaimana “kebahagiaan” itu seharusnya. Atau ketika saya mengatakan bahwa “ketidakmelekatan” adalah hal yang berharga, bahkan saya masih sering menciptakan “penolakan” yang memakai topeng “ketidakmelekatan”. Atau ketika saya mengatakan bahwa “kebijaksanaan” adalah sesuatu yang berharga. Hmm... ilusi sy masih terlalu kental untuk memahami bagaimana kebijaksaan itu sebenarnya. Akhir kata ;D 'sesuatu yang berharga' mungkin sulit dilukiskan dengan kata-kata, dan hanya dapat dipahami oleh setiap orang di dalam dirinya sendiri, seiring berkembangnya kebijaksanaannya.
-
Manusia di dunia ini hidup lebih banyak manusia yg melakukan karma buruk, baik secara sadar ato tidak sadar.. Hiduplah hari demi hari dengan mengurangi melakukan karma buruk..
dan memperbanyak kamma baik
serta menyucikan batin
hati2 jgn separuh2 loh bro, karena mengurangi kamma buruk itu belum berarti memperbanyak kamma baik atau menyucikan batin
karena saat seseorang mencapai arahat, bukan kamma buruknya yang habis melainkan timbunan kamma baiknya yang sudah mencukupi dan kondisi batinnya sudah "pas" sehingga membuat dia mencapai arahat
dan saat mencapai arahat, kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi utk berbuahnya kamma, kecuali yang efeknya memang berat
semoga bermanfaat, cmiiw
-
Ini pertanyaan paling mendasar yang setiap orang mencari jawabannya
dan sepertinya memang benar, jawabannya terpulang pada masing-2 orang
Jawaban yang paling pas buat aku sih :
kelahiran ini untuk belajar agar menjadi lebih baik dari sebelumnya
dalam hal yang berharga, berguna, bermanfaat
:)