//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana PERHATIAN BENAR Melenyapkan Persepsi Salah Tentang Adanya "Aku/Ruh" ?  (Read 3079 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Utphala Dhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 109
  • Reputasi: 16
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Orang yang belum dibekali pandangan benar yang masih menganggap bahwa ada suatu "Aku/Atta/Diri/Ruh" mungkin berlatih vipassana dengan dilandasi pandangan keliru seperti itu. Gerak-gerik batin yang dianggap sebagai "Aku/Atta/Diri/Ruh" memang akan lenyap atau tenggelam bila disadari dengan perhatian penuh.

NAMUN timbul-lenyap berlaku pula untuk SEMUA fenomena jasmani dan fenomena batin (baik perasaan maupun pikiran); sifat ANICCA atau ketidak-kekalan dapat terlihat melalui perhatian penuh. Jadi walaupun "Sang Aku" lenyap saat diamati, PANDANGAN SALAH TENTANG ADANYA "AKU/ATTA/DIRI/RUH/PERSONIFIKASI" secara internal maupun external (pada individu lain) tentunya tidak lenyap dengan cara demikian.

Dan kalau dicermati, Sang Buddha dalam kotbah-kotbahnya selalu mengarahkan kita untuk "melihat" dalam konteks atau kerangka pancakhandha atau enam indera & objeknya. Dalam Abhidhamma juga kita diajak untuk melihat (bahwa yang ada hanya semata) komponen-komponen atau unsur-unsur atau elemen-elemen batin dan jasmani, beserta sifat, perilaku, mekanisme interaksi, dan kesalingtergantungannya. Tidak ada notion, ide atau gagasan tentang "Atta/Aku/Diri", kecuali hanya untuk rujukan konvensi umum.

Lalu bagaimana PERHATIAN BENAR (Vipassana Bhavana) dapat melenyapkan PANDANGAN SALAH TENTANG ADANYA "AKU//DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI"?

Dengan tekun melalui perhatian penuh, yang disertai pengertian benar, terhadap unsur-unsur batin (perasaan atau pikiran) dan jasmani; dapat diamati sebagaimana adanya melalui konsentrasi, bahwa yang ada hanyalah unsur-unsur, sebagai semata fenomena yang:
- bukan suatu "AKU//DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI",
- tidak mengandung suatu "AKU//DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI",
- bukan milik suatu "AKU//DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI";
yang tunduk pada proses perubahan, tidak kekal, tak dapat diandalkan,
yang memilikii sifat, karakter, corak, mekanisme, perilaku, kondisi-kondisi penunjang dan/atau hukumnya sendiri.
(Penembusan atau realisasi ANICCA, DUKKHA & ANATTA)

* Hanyalah unsur-unsur atau komponen-komponen batin semata, bukan "AKU/DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI" dan tak akan dapat ditemukan suatu "AKU/DIRI/RUH/ATTA/PERSONIFIKASI" di masing-masing unsur tersebut. *


KUNCI UTAMANYA:

1. Objek atau Landasan Perhatian/Penyadaran/Pengamatan/Perenungan yang tepat!
Bila objek atau landasannya tidak tepat, hasilnya juga tidak optimal. Objek atau landasan yang dianjurkan adalah 4 LANDASAN PERHATIAN (4 Satipatthana), yang panduannya diberikan dalam DN 22. Mahasatipatthana Sutta atau MN 10. Satipatthana Sutta.

2. Peletakkan kondisi-kondisi yang mengarah pada Lenyapnya Avijja ~> Lenyapnya Tanha ~> Lenyapnya Dukkha. Kondisi-kondisi tersebut adalah:

Faktor-faktor dalam Jalan Tengah, Jalan Mulia Beruas 8; singkatnya aspek-aspek SILA, SAMADHI dan PAÑÑA:
1. Pandangan Benar
2. Pikiran Benar
3. Ucapan Benar
4. Perbuatan Benar
5. Mata Pencaharian Benar
6. Daya Upaya Benar
7. Perhatian Benar
8. Konsentrasi Benar
*******************

 

anything