//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?  (Read 24113 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #45 on: 08 June 2012, 10:11:57 AM »
Tambahan fakta bahwa kata "satta" itu adalah makhluk hidup

Bahasa Jerman:

A.V.177 Fünf verwerfliche Berufe - 7. Vaṇijjā Sutta

Fünf Arten des Handels, ihr Mönche, sollte der Laienjünger nicht ausüben. Welche fünf?

    Handel mit Waffen,
    Handel mit Lebewesen,
    Handel mit Fleisch,
    Handel mit Rauschmitteln und
    Handel mit Giften.

Lebewesen = creature, living thing = makhluk

http://www.palikanon.com/angutt/a05_171-180.html#a_v177

Dalam menerjemah, saat kita ragu, kita harus mengacu pada bahasa lain, jika masih ragu, telaah bahasa induknya.
Kalau ada tanggal revisi, bagi saya pribadi, tanggal revisi bukan jaminan suatu kebenaran.

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #46 on: 08 June 2012, 10:26:16 AM »
ini menarik.. jadi pengen bertanya..
sabbe satta bhavantu sukhitatta.. biasanya kita selalu menerjemahkan menjadi :
semoga semua makhluk berbahagia..

pengertian satta apakah makhluk atau makhluk hidup ? IMO, ada perbedaan makhluk hidup dan makhluk, dimasukkannya makhluk peta atau tidak.. Jadi inti dari pertanyaannya, apakah pengertian satta itu mencakup makhluk peta ?

Dan bagaimana jika di-link-kan dengan topik ini, apakah termasuk juga bisnis tuyul, persugihan, dll juga termasuk dalam bisnis transaksi makhluk ;D

mari kita analisa kalimatnya:
(1) semoga semua "makhluk hidup" berbahagia -> kita mengharapkan semua makhluk yg hidup berbahagia, tidak termasuk makhluk yg tidak hidup (misalnya mayat)

(2) semoga semua "makhluk" hidup berbahagia -> kita mengharapkan semua makhluk hidupnya berbahagia, tidak menderita.

kata makhluk pada kalimat (2) bermakna makhluk hidup. Manusia, Peta, dewa, yakkha, adalah makhluk hidup, perbedaan alam tidak membuat mereka jadi tidak hidup.

jadi saya tidak melihat perbedaan makna dalam kedua kalimat itu.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #47 on: 08 June 2012, 10:34:22 AM »
mari kita analisa kalimatnya:
(1) semoga semua "makhluk hidup" berbahagia -> kita mengharapkan semua makhluk yg hidup berbahagia, tidak termasuk makhluk yg tidak hidup (misalnya mayat)

(2) semoga semua "makhluk" hidup berbahagia -> kita mengharapkan semua makhluk hidupnya berbahagia, tidak menderita.

kata makhluk pada kalimat (2) bermakna makhluk hidup. Manusia, Peta, dewa, yakkha, adalah makhluk hidup, perbedaan alam tidak membuat mereka jadi tidak hidup.

jadi saya tidak melihat perbedaan makna dalam kedua kalimat itu.
thanks bro .. jadi intinya satta itu mengacu ke semua makluk hidup menurut pengertian Buddhisme (bukan pengertian sains : manusia hewan tumbuhan)
berarti kalau ditarik kesimpulan lebih luas.. perdagangan makhluk hidup itu include juga dengan jual beli tuyul, persugihan dll.. ?
colek me if i wlong.. :P



Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #48 on: 08 June 2012, 10:40:52 AM »
sabbe satta bhavantu sukhitatta,

biasanya mahluk hidup di sini adalah keseluruhan sentient being yang ada di 31 alam kehidupan di alam semesta ini dan maupun bukan dialam semesta ini, apa bukan nya seperti itu?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #49 on: 08 June 2012, 10:45:35 AM »
thanks bro .. jadi intinya satta itu mengacu ke semua makluk hidup menurut pengertian Buddhisme (bukan pengertian sains : manusia hewan tumbuhan)

tentu saja istilah2 Buddhis dimaknai menurut pengertian Buddhisme.

Quote
berarti kalau ditarik kesimpulan lebih luas.. perdagangan makhluk hidup itu include juga dengan jual beli tuyul, persugihan dll.. ?
colek me if i wlong.. :P

yes

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #50 on: 08 June 2012, 10:52:42 AM »
gift clicked.. :D
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #51 on: 08 June 2012, 11:02:51 AM »
apa beda nya living being dan sentient being?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #52 on: 08 June 2012, 09:58:14 PM »
Wahh... Itu yg di dc punya pasti blm liwat editan gw... Seandainya liwat pasti gw sikat jd, makhluk hidup

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #53 on: 09 June 2012, 07:05:04 AM »
Wahh... Itu yg di dc punya pasti blm liwat editan gw... Seandainya liwat pasti gw sikat jd, makhluk hidup

"human beings" jadi "makhluk hidup"?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #54 on: 09 June 2012, 09:23:14 AM »
"human beings" jadi "makhluk hidup"?

Iye om

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #55 on: 09 June 2012, 09:30:35 AM »
Iye om

lah masak kodok, peta, asura disebut "human beings"?

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #56 on: 09 June 2012, 10:37:35 AM »
"human beings" jadi "makhluk hidup"?


hmm, ide cukup baik, wa kira yang mendekati saja.

"Human Beings": manusia, kemanusian, perikemanusiaan

kalau pakai perikemanusian mendekati mahluk hidup

perdagangan yang berperikemanusiaan bagaimana?

perdagangan  yang tiidak berperikemanusiaan.

hmm, bagaimanapun human beings lebih mudah di salah artikan cendrung menjadi perdagangan manusia.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #57 on: 09 June 2012, 11:19:04 AM »
bila pakai berperikemanusian,


perdagangan yang berperikemanusiaan, apakah perdagangan hewan peliharaan berperikemanusiaan? jawaban nya bisa ya bisa tidak,  rancu lagi dah?

apakah perdagangan hewan peliharaan, adalah perdagangan yang tidak berperikemanusian?

aaaaarrrrrrghhhh, bingung, kacau?
« Last Edit: 09 June 2012, 11:37:24 AM by daimond »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #58 on: 09 June 2012, 12:05:20 PM »

hmm, ide cukup baik, wa kira yang mendekati saja.

"Human Beings": manusia, kemanusian, perikemanusiaan

kalau pakai perikemanusian mendekati mahluk hidup

perdagangan yang berperikemanusiaan bagaimana?

perdagangan  yang tiidak berperikemanusiaan.

hmm, bagaimanapun human beings lebih mudah di salah artikan cendrung menjadi perdagangan manusia.

hal ini tidak ada hubungan dengan "Perikemanusiaan"

Perikemanusiaan adalah sifat, bukan benda. yg dipermasalahkan di sini adalah benda yg dirujuk oleh jenis perdagangan itu.

pe·ri·ke·ma·nu·si·a·an n 1 sifat-sifat yg layak bagi manusia, spt tidak bengis, suka menolong, bertimbang rasa; 2 keadaan manusia pd umumnya;
ber·pe·ri·ke·ma·nu·si·a·an v mempunyai perikemanusiaan (suka menolong, bertimbang rasa, dsb)

Dan dalam hal ini saya melihat memang ada kesalahterjemahan dalam English, dan karena hampir semua terjemahan indonesia adalah hasil penerjemahan kembali dari terjemahan english, maka hal ini seperti ini wajar terjadi. saya malah heran jika tidak ada kejadian spt ini.

Yang paling ideal adalah menerjemahkan langsung dari Pali, tapi sangat sedikit orang yg memiliki kemampuan ini, dan yg sedikit itu pun sptnya tidak tertarik untuk melakukan pekerjaan ini.

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan baru dari penerjemahan terbaru dari dhamma?
« Reply #59 on: 09 June 2012, 12:16:29 PM »
Apakah Sang Buddha akan mencapai karakter Kasih sempurnaNya kalau Sang Buddha memperbolehkan perdagangan makhluk hidup? Dalam perjalanan menuju pencapaian kebudhaan,mulai dari tekad awal,calon Buddha sudah banyak mengorbankan diriNya demi semua makhluk hidup sampai kelahiran terakhir,tidak ada 1 cerita pun bakal calon Buddha menjual makhluk hidup apapun.Bukankah bakal calon Buddha,mengiris daging sendiri untuk menolong makhluk hidup lain.Adalah tidak mungkin pekerjaan jual beli makhluk hidup diperkenankan oleh Sang Buddha? adakah oknum tertentu yang sengaja merendahkan ajaran Buddha dengan terjemahan yang salah? Di jaman sekarang ini,orang yang tidak suka dengan ajaran Buddha akan menggunakan semua cara untuk menjatuhkan ajaran Buddha.Bukankah sudah ada contohnya di forum ini.Kemajuan teknologi memungkinkan orang melakukan hal yang tidak mungkin jadi mungkin,apalagi kalau yang membaca di internet tanpa mengetahui seluk beluk ajaran Buddha secara baik,maka akan menelan mentah-mentah apa yang tertulis.Namaste.

 

anything