//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?  (Read 18865 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #15 on: 26 April 2012, 04:08:25 PM »
yang sering diulang2kan kepada umat buddha, contohnya berdana kepada sangha (yang secara ajaib direduksi menjadi 5 orang bhikkhu non-ariya) akan berbuah 100 x lipat dana kepada sammasambuddha, dan 100 x 100 x dana ke pacceka buddha..... dan 100 x 100 x 100 x 100 x 100 x 100 x ... x 100 x lipat berdana kepada orang biasa.
Sejujurnya saya memang kurang paham antara dana Buddha lebih kecil dari sangha dana (yang isinya bhikkhu bejad), tapi OK-lah karena itu ada suttanya, kita asumsi benar. Namun, itu hanya satu dari banyak sekali aspek yang harus diperhatikan dalam dana. Gampang dan kasarnya kalo kita mendanakan pelacur untuk sangha, itu tidak akan menjadi sanghadana, tapi aspek ini tidak banyak dibahas, bahkan sejujurnya saya belum pernah dengar bahasannya. Biasa hanya sebatas objek "lahan menanam jasa tiada tara" dan pikiran si pendana yang harus baik.


Quote
wah, bisa dibayangkan kalkulasi dasyat yang terjadi di kepala umat buddha. mungkin kalkulator casio yang tercanggih pun akan mengeluarkan "number out of range" error. inilah investasi yang paling menguntungkan. saham apple di tahun 2005 pun tidak ada apa2nya dibandingkan dengan "investasi" kepada sangha ini. return of invesment yang tak pernah bisa dibandingkan dengan investasi apapun yang ada di dunia ini. maka berbondong2lah umat buddha menyumbangkan empat kebutuhan pokok, dan juga duit. mengapa menyumbang orang kelaparan, anak terlantar dan kaum terpinggirkan? ini jauh lebih menguntungkan...
Nah, kalo menurut bro morph, lebih bermanfaat dana ke bhikkhu, atau ke orang yang membutuhkan? Bagaimana cara berdananya, dan mengapa lebih menguntungkan?


Quote
dan mereka yang rajin berdana, datang ke vihara dan menghormat --kasta brahmana v2.0-- para bhikkhu, kemungkinan besar akan terlahir kembali sebagai dewa dewi, dengan umur yang tak terbayangkan panjangnya bukan kepalang, kemegahan yang begitu menakjubkan, keindahan tubuh yang jauh melebihi brad pitt dan angelina jolie. kehidupan berikutnya sudah terjamin... dan suatu saat akan sampai "ke" nibbana.

oh, betapa menguntungkannya, betapa nyamannya... saya gak perlu mikir banyak, kalo ada kemungkinan ini benar, saya akan untung besoaaar...
Sepertinya istilahnya sangat cocok. ;D Bedanya yang satu mewakili Brahma, satu lagi Buddha. Dua2nya sama-sama memiliki umat berbakti yang tidak lagi menyelidiki perilaku dan kebijaksanaan si sosok pujaan, dan akan secara membuta mengabdi.


Quote
maksud saya kedua hal ini bertolak belakang dan menjadi konflik di batin umat buddha.
mau jaya atau mau mengembangkan batin...
mau jaya, berkuasa dan banyak umat, tapi mendustai diri, menjadi semakin jauh dari ajaran sang guru.
mau mencoba praktik ajaran sang guru, tapi dalam hati kepengen juga jaya, berkuasa dan banyak umat.
sayang sekali, tidak ada caranya.
selalu manusia dengan debu mata yang tipis itu sangat sedikit...
:) Ya, kadang memang sangat melecehkan sosok Buddha & para bhikkhu yang saya baca di sutta. Tapi, yah, mungkin itu 'kan dulu. Sesuai perkembangan zaman, banyak yang mesti diubah juga... (?)


Quote
memang ajaran ini hanya menarik untuk sedikit orang.
ajaran yang seperti ini tidak akan pernah jaya dan berkuasa dan berkembang.

seluruh dunia ber-ktp buddhis pun, tetap hanya segelintir orang yang tertarik untuk melepas.
selebihnya tetaplah gemar mengakumulasi, memperkuat aku, golonganku dan milikku.
Ya, dan semua kembali lagi ke pilihan mereka yang 'berkuasa', mau menegakkan dhamma dengan risiko kurang umat, ataukah 'mengembangkan', 'menjayakan', dengan cara 'menyesuaikan' dhamma-vinaya.


Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #16 on: 26 April 2012, 04:48:25 PM »
Sejujurnya saya memang kurang paham antara dana Buddha lebih kecil dari sangha dana (yang isinya bhikkhu bejad), tapi OK-lah karena itu ada suttanya, kita asumsi benar.

kan belum tentu semuanya isinya itu

ada sutta-nya ya bro? mohon bantuannya bro, saya jadi kepengen baca.  ^:)^


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #17 on: 26 April 2012, 05:37:08 PM »
kan belum tentu semuanya isinya itu

ada sutta-nya ya bro? mohon bantuannya bro, saya jadi kepengen baca.  ^:)^



Majjhima Nikaya, 142. Dakkhinavibhangasutta.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #18 on: 26 April 2012, 06:41:56 PM »
Yang saya ingin pertanyakan, dulu saya pernah membaca tapi entah dimana, Sang Buddha memberitahu ketika berdana dengan pikiran diarahkan kepada Sangha, yang dimaksud Sangha termasuk dari jaman Sang Buddha dulukan?

Tapi seandainya, orang itu berdana hanya karena mau berdana saja dan tidak menimbulkan kegembiraan apa-apa,seperti apakah buahnya?Kalau orang berdana karena mengharapkan dapat imbalan maka timbul di pikiran sebuah harapan untuk menerima.Karena pikiran bakal menerima inilah biasanya orang itu berbahagia.Apakah hasilnya akan sama?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #19 on: 27 April 2012, 09:15:21 AM »
Nah, kalo menurut bro morph, lebih bermanfaat dana ke bhikkhu, atau ke orang yang membutuhkan? Bagaimana cara berdananya, dan mengapa lebih menguntungkan?
saya lebih suka mencopot dulu kasta2 dan pangkat2nya agar tidak mempengaruhi penilaian. kemudian membandingkan mana di antara kedua calon penerima dana ini yang lebih membutuhkan, dan juga kemana yang akan memberikan benefit / cost yang paling tinggi.

bagi saya, bhikkhu adalah pertapa. umat perlu berdana untuk menyokong praktik pertapaannya.
kalo bhikkhu tidak bertapa, tidak ada rencana untuk bertapa, tidak ada niat untuk bertapa dan tidak melihat urgensinya mentransformasi batin, buat apa disokong?

:) Ya, kadang memang sangat melecehkan sosok Buddha & para bhikkhu yang saya baca di sutta. Tapi, yah, mungkin itu 'kan dulu. Sesuai perkembangan zaman, banyak yang mesti diubah juga... (?)
saya merasa batin manusia tidak berubah dari 2500 tahun lalu sampai sekarang.
agama buddha yang mengembangkan lobha, dosa dan moha itu hanya meminjam nama Buddha saja, namun bukanlah ajaran Buddha.

Ya, dan semua kembali lagi ke pilihan mereka yang 'berkuasa', mau menegakkan dhamma dengan risiko kurang umat, ataukah 'mengembangkan', 'menjayakan', dengan cara 'menyesuaikan' dhamma-vinaya.
boleh saja menjayakan agama buddha sampai dianut seluruh 7 milyar manusia, tapi tetap segelintir manusia yang sama yang tertarik dengan ajaran pembebasan yang diajarkan Buddha. tidak ada bedanya, tidak ada kemajuan apa2.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #20 on: 27 April 2012, 10:16:02 AM »
Yang saya ingin pertanyakan, dulu saya pernah membaca tapi entah dimana, Sang Buddha memberitahu ketika berdana dengan pikiran diarahkan kepada Sangha, yang dimaksud Sangha termasuk dari jaman Sang Buddha dulukan?

Tapi seandainya, orang itu berdana hanya karena mau berdana saja dan tidak menimbulkan kegembiraan apa-apa,seperti apakah buahnya?Kalau orang berdana karena mengharapkan dapat imbalan maka timbul di pikiran sebuah harapan untuk menerima.Karena pikiran bakal menerima inilah biasanya orang itu berbahagia.Apakah hasilnya akan sama?
Baca link MN. 142 di atas. Di sutta itu dijelaskan bahwa sangha memang ada beberapa kategori dari Sangha yang masih dipimpin Buddha sampai sangha yang isinya bhikkhu bejad. Tapi menurut sutta itu, sangha isi bhikkhu bejad masih lebih menghasilkan buahnya dibandingkan dengan persembahan pada Buddha secara pribadi. Ini sejujurnya secara bathin, saya belum paham, tapi ya sementara terima dulu sebagai konsep dana dalam Buddhisme.

Mungkin untuk analisis dana secara detail, bisa dibuat thread baru. Tapi sepertinya juga sudah ada banyak dibahas sebelumnya.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #21 on: 27 April 2012, 11:40:26 AM »
topiknya udah jadi soal dana-mendana bhikkhu :P

share pendapat yah:

1. bagi saya, berdana kepada sangha, atau berdana kepada kucing, sama saja. buah dari dana tsb (akibat) itu tergantung dari niatnya. jadi kalau niat berdananya ingin mempertebal diri (demi investasi gila tadi) kepada objeknya sanghapun percuma.

2. hasil, return of investment, yg menurut spekulasi saya, Buddha katakan manfaatnya itu menurut saya adalah manfaat dalam menuntun ke nibbana, bukan manfaat mengikat ke samsara. dan mungkin saja sutta di-twist menjadi memberi manfaat ke duniawi (samsara)

3. jika dilihat berdana kpd ariya memberi manfaat, bagi saya mungkin krn chance pendana utk mendapat petunjuk pencerahan lebih besar, mis, kita ingin undang ariya ke rumah tentu kita sediakan sarananya. itu aja. saya ragukan ariya butuh byk hal utk menunjang hidup.

4. berdasarkan hipotesa saya, saya hampir tidak pernah berdana kepada sangha. terlebih lagi sangha skrg yg saya temui sibuk mengurus organisasi, bukan menjalani kehidupan suci.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #22 on: 27 April 2012, 11:59:04 AM »
saya lebih suka mencopot dulu kasta2 dan pangkat2nya agar tidak mempengaruhi penilaian. kemudian membandingkan mana di antara kedua calon penerima dana ini yang lebih membutuhkan, dan juga kemana yang akan memberikan benefit / cost yang paling tinggi.
OK, berarti kira2 dari tingkat urgensi yah.


Quote
bagi saya, bhikkhu adalah pertapa. umat perlu berdana untuk menyokong praktik pertapaannya.
kalo bhikkhu tidak bertapa, tidak ada rencana untuk bertapa, tidak ada niat untuk bertapa dan tidak melihat urgensinya mentransformasi batin, buat apa disokong?
Nah, ini yang saya sangat setuju sekali. Logika sederhana:
-Vegetarian memakan produk non daging. Makan produk daging berarti bukan vegetarian.
-Bhikkhu hanya menerima catupaccaya. Menerima berlebih-lebihan berarti bukan bhikkhu.
Jika bukan bhikkhu, perlukah disokong umat?


Quote
saya merasa batin manusia tidak berubah dari 2500 tahun lalu sampai sekarang.
agama buddha yang mengembangkan lobha, dosa dan moha itu hanya meminjam nama Buddha saja, namun bukanlah ajaran Buddha.
Oh, begitu yah? Saya kira Ajaran Buddha itu pemujaan bhikkhu, dan kalau disinggung, umatnya bisa mengancam kekerasan bahkan pembunuhan. ;D 


Quote
boleh saja menjayakan agama buddha sampai dianut seluruh 7 milyar manusia, tapi tetap segelintir manusia yang sama yang tertarik dengan ajaran pembebasan yang diajarkan Buddha. tidak ada bedanya, tidak ada kemajuan apa2.
Iya, betul. Hanya ganti bentuk LDM, intinya sama, memupuknya, bukan mengikisnya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #23 on: 27 April 2012, 02:21:46 PM »
topiknya udah jadi soal dana-mendana bhikkhu :P
Belum berubah sih, tapi ini menyangkut tentang kewajiban bhikkhu menjalani kehidupan suci sehingga benar memberikan manfaat. Kalau soal analisa detail, mungkin bisa ikutan di sebelah.


Quote
share pendapat yah:

1. bagi saya, berdana kepada sangha, atau berdana kepada kucing, sama saja. buah dari dana tsb (akibat) itu tergantung dari niatnya. jadi kalau niat berdananya ingin mempertebal diri (demi investasi gila tadi) kepada objeknya sanghapun percuma.
Berarti mirip bro morph yah, justru makin serakah kita, sebetulnya makin 'buruk' niatnya, dan otomatis, makin kecil hasilnya.

Quote
2. hasil, return of investment, yg menurut spekulasi saya, Buddha katakan manfaatnya itu menurut saya adalah manfaat dalam menuntun ke nibbana, bukan manfaat mengikat ke samsara. dan mungkin saja sutta di-twist menjadi memberi manfaat ke duniawi (samsara)
Kalau di sutta itu, soal 'return' itu hanya satu sisi saja, masih banyak yang perlu diperhatikan (banyak ***, syarat dan ketentuan berlaku). Kalau dana yang untuk melepas, ke siapapun seharusnya sama saja, karena yang menjadi tujuannya adalah kemurnian bathinnya sendiri.


Quote
3. jika dilihat berdana kpd ariya memberi manfaat, bagi saya mungkin krn chance pendana utk mendapat petunjuk pencerahan lebih besar, mis, kita ingin undang ariya ke rumah tentu kita sediakan sarananya. itu aja. saya ragukan ariya butuh byk hal utk menunjang hidup.
Ada cerita seorang Pacceka Buddha lihat2 jubah rombengnya tapi tidak punya kain untuk jahit. Begitu ada umat lewat, dia buru-buru sembunyikan bagian rombeng dan alat jahitnya, supaya tidak dilihat si umat awam bahwa ia sedang kekurangan kain. Bahkan hanya kain tambalan saja seorang mulia tidak mengharapkan diberikan.
Kalau lihat perilaku sangat puas dengan yang sedikit, selalu menerima secukupnya (atau kurang), memang kelihatan chance untuk berdana ke mereka sangat-sangat kecil sekali, dan karena perilaku mulia begitu, tidak heran pula hasilnya sangat besar.

Quote
4. berdasarkan hipotesa saya, saya hampir tidak pernah berdana kepada sangha. terlebih lagi sangha skrg yg saya temui sibuk mengurus organisasi, bukan menjalani kehidupan suci.
Oh? Memangnya mengurus organisasi dan umat awam bukannya praktek kehidupan suci yah? ;D

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #24 on: 27 April 2012, 02:32:48 PM »
Wah boleh tuh dishare sutta nya tentang pacekka buddha tadi.

Kalau menurut saya berorganisasi bukan kehidupan suci. Bukan menolak berorganisasi tapi kalau udah terlalu sibuk berorganisasi jadinya semakin byk sedikit waktu utk meditasi, mempelajari dhamma bahkan membabarkan dhamma. Waktu habislah buat mempertahankannya eksistensi organisasi.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline kuping.kaleng

  • Teman
  • **
  • Posts: 65
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #25 on: 27 April 2012, 03:56:33 PM »
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya tentang tidak jelasnya kewajiban seseorang menjadi bhikkhu dan juga interaksinya dengan kehidupan sosial. Sebetulnya apa sajakah kewajiban bhikkhu pada umat?
Dalam hal pengajaran, bagaimanakah Dhamma-Vinaya seharusnya dibabarkan oleh para bhikkhu?

Mohon sharingnya teman2 di sini.




......Gak ada tuh. Seumur-umur belajar buddhis belom pernah ketemu kalimat, sutta, atau apapun juga bahwa Bhikkhu memiliki kewajiban terhadap umat. Yang ada adalah bhikkhu tersebut memiliki kewajiban untuk melatih diri, menjalankan sila-sila bhikkhu, dan lain sebagainya tetapi tidak berhubungan dengan umat. Yang ada adalah umat yang memiliki kewajiban terhadap bhikkhu atau istilah kata menunjang kehidupan para bhikkhu karena bhikkhu adalah umat yang bertekat untuk melatih diri, melepaskan keduniawian dsbnya sehingga memerlukan penunjang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Contoh :Pindapatta, itu bukan EVENT atau ACARA, itu adalah kegiatan sehari-hari bhikkhu yang dilakukan untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari mana asal makanan dan keperluan sehari-hari kalau bukan dari umat?.

Interaksi sosial itu sebenarnya juga tidak ada, hanya karena terjadinya kontak sosial saja sehingga banyak umat yang datang dan meminta pertolongan kepada Bhikkhu tersebut dengan catatan kalau bhikkhu itu tidak bisa ya tidak bisa.

Sangha atau persamuan para bhikkhu itu bukanlah perkumpulan tetapi Sangha terbentuk adalah agar Roda Dharma terus berputar dan tidak terputus. Sangha juga merupakan organisasi yang mengatur kehidupan / kemasyarakatan para bhikkhu. Tidak ada kewajiban terhadap umatnya.

Sisanya yang terjadi di Indonesia adalah : kerjaannya EVENT ORGANIZER ... atas nama agama, atas nama Vihara/apapun juga, dan atas nama karma baik, dsbnya hanya demi keuntungan entah diri sendiri/atas nama vihara/apaun juga alasannya. Setiap umat buddhis memiliki HAK yang sama dalam melayani Bhikkhu siapapun juga bahkan orang-orang yang kita anggap pengemis, gembel, yang memiliki cacat, penyakit dan sebagainya. Tidak ada mahluk apa pun juga yang berhak untuk melarang mereka untuk berdana kepada Bhikkhu.

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #26 on: 27 April 2012, 04:03:17 PM »
Tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya tentang tidak jelasnya kewajiban seseorang menjadi bhikkhu dan juga interaksinya dengan kehidupan sosial. Sebetulnya apa sajakah kewajiban bhikkhu pada umat?
Dalam hal pengajaran, bagaimanakah Dhamma-Vinaya seharusnya dibabarkan oleh para bhikkhu?

Mohon sharingnya teman2 di sini.




......Gak ada tuh. Seumur-umur belajar buddhis belom pernah ketemu kalimat, sutta, atau apapun juga bahwa Bhikkhu memiliki kewajiban terhadap umat. Yang ada adalah bhikkhu tersebut memiliki kewajiban untuk melatih diri, menjalankan sila-sila bhikkhu, dan lain sebagainya tetapi tidak berhubungan dengan umat. Yang ada adalah umat yang memiliki kewajiban terhadap bhikkhu atau istilah kata menunjang kehidupan para bhikkhu karena bhikkhu adalah umat yang bertekat untuk melatih diri, melepaskan keduniawian dsbnya sehingga memerlukan penunjang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Contoh :Pindapatta, itu bukan EVENT atau ACARA, itu adalah kegiatan sehari-hari bhikkhu yang dilakukan untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari mana asal makanan dan keperluan sehari-hari kalau bukan dari umat?.

Interaksi sosial itu sebenarnya juga tidak ada, hanya karena terjadinya kontak sosial saja sehingga banyak umat yang datang dan meminta pertolongan kepada Bhikkhu tersebut dengan catatan kalau bhikkhu itu tidak bisa ya tidak bisa.

Sangha atau persamuan para bhikkhu itu bukanlah perkumpulan tetapi Sangha terbentuk adalah agar Roda Dharma terus berputar dan tidak terputus. Sangha juga merupakan organisasi yang mengatur kehidupan / kemasyarakatan para bhikkhu. Tidak ada kewajiban terhadap umatnya.

Sisanya yang terjadi di Indonesia adalah : kerjaannya EVENT ORGANIZER ... atas nama agama, atas nama Vihara/apapun juga, dan atas nama karma baik, dsbnya hanya demi keuntungan entah diri sendiri/atas nama vihara/apaun juga alasannya. Setiap umat buddhis memiliki HAK yang sama dalam melayani Bhikkhu siapapun juga bahkan orang-orang yang kita anggap pengemis, gembel, yang memiliki cacat, penyakit dan sebagainya. Tidak ada mahluk apa pun juga yang berhak untuk melarang mereka untuk berdana kepada Bhikkhu.

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.

jika anda membaca Vinaya Pitaka, Sang Buddha cukup banyak menetapkan peraturan2 sehubungan dengan interaksi bhikkhu dan umat awam. itu termasuk yg harus dilakukan dan yg tidak boleh dilakukan.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #27 on: 27 April 2012, 05:19:47 PM »
......Gak ada tuh. Seumur-umur belajar buddhis belom pernah ketemu kalimat, sutta, atau apapun juga bahwa Bhikkhu memiliki kewajiban terhadap umat. Yang ada adalah bhikkhu tersebut memiliki kewajiban untuk melatih diri, menjalankan sila-sila bhikkhu, dan lain sebagainya tetapi tidak berhubungan dengan umat. Yang ada adalah umat yang memiliki kewajiban terhadap bhikkhu atau istilah kata menunjang kehidupan para bhikkhu karena bhikkhu adalah umat yang bertekat untuk melatih diri, melepaskan keduniawian dsbnya sehingga memerlukan penunjang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Contoh :Pindapatta, itu bukan EVENT atau ACARA, itu adalah kegiatan sehari-hari bhikkhu yang dilakukan untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari mana asal makanan dan keperluan sehari-hari kalau bukan dari umat?.

Interaksi sosial itu sebenarnya juga tidak ada, hanya karena terjadinya kontak sosial saja sehingga banyak umat yang datang dan meminta pertolongan kepada Bhikkhu tersebut dengan catatan kalau bhikkhu itu tidak bisa ya tidak bisa.

Sangha atau persamuan para bhikkhu itu bukanlah perkumpulan tetapi Sangha terbentuk adalah agar Roda Dharma terus berputar dan tidak terputus. Sangha juga merupakan organisasi yang mengatur kehidupan / kemasyarakatan para bhikkhu. Tidak ada kewajiban terhadap umatnya.

Sisanya yang terjadi di Indonesia adalah : kerjaannya EVENT ORGANIZER ... atas nama agama, atas nama Vihara/apapun juga, dan atas nama karma baik, dsbnya hanya demi keuntungan entah diri sendiri/atas nama vihara/apaun juga alasannya. Setiap umat buddhis memiliki HAK yang sama dalam melayani Bhikkhu siapapun juga bahkan orang-orang yang kita anggap pengemis, gembel, yang memiliki cacat, penyakit dan sebagainya. Tidak ada mahluk apa pun juga yang berhak untuk melarang mereka untuk berdana kepada Bhikkhu.

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.
Sebetulnya ada disinggung kok, misalnya di Sigālaka_Sutta:

"33. ‘Ada lima cara bagi seseorang untuk melayani para petapa dan Brāhmaṇa mereka sebagai puncaknya: dengan bersikap baik dalam jasmani, ucapan, dan pikiran, dengan membuka pintu bagi kedatangan mereka, dengan memberikan barang-barang kebutuhan fisik mereka. Dan ada lima cara bagi para petapa dan Brāhmaṇa, yang dilayani demikian sebagai arah atas, dapat membalas: mereka akan menjauhinya dari kejahatan, mendukungnya dalam melakukan kebaikan, berbelas kasihan kepadanya, mengajarinya apa yang belum pernah ia dengar, menjelaskan apa yang telah ia dengar, dan menunjukkan jalan menuju alam surga. Dengan demikian, arah atas telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.’ Demikianlah Sang Bhagava berkata."


Nah, tapi sekarang saya lihat sepertinya tugas dan kegiatan bhikkhu sangat banyak dan variatif. Entah apakah ada tambahan lagi tentang kewajiban bhikkhu itu seperti misalnya mempertimbangkan kiat2 apa yang dilakukan untuk memperbanyak umat, atau hal-hal lain.

Offline kuping.kaleng

  • Teman
  • **
  • Posts: 65
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #28 on: 27 April 2012, 07:36:45 PM »
jika anda membaca Vinaya Pitaka, Sang Buddha cukup banyak menetapkan peraturan2 sehubungan dengan interaksi bhikkhu dan umat awam. itu termasuk yg harus dilakukan dan yg tidak boleh dilakukan.

hmmm..... susah juga menjelaskannya. Persoalan interaksi Bhikkhu dengan umatnya seperti didalam Vinaya Pitaka lebih merupakan arahan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh Bhikkhu, bukan lebih merujuk kepada hal wajib yang dilakukan Bhikkhu kepada umat, contoh: orang tua terhadap anak, Kewajibannya: contoh: membesarkan anak, memberikan pendidikan anak, tetapi orang tua tidak wajib misal : si anak mau menganut agama A/B/C, orang tua tidak wajib mencarikan pacar untuk anaknya, dsbnya walaupun mereka pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Nah yang didalam Vinaya Pitaka lebih kepada contoh yang ke 2. Mungkin kata tepatnya : membimbing.

-------> Sebetulnya ada disinggung kok, misalnya di Sigālaka_Sutta:

"33. ‘Ada lima cara bagi seseorang untuk melayani para petapa dan Brāhmaṇa mereka sebagai puncaknya: dengan bersikap baik dalam jasmani, ucapan, dan pikiran, dengan membuka pintu bagi kedatangan mereka, dengan memberikan barang-barang kebutuhan fisik mereka. Dan ada lima cara bagi para petapa dan Brāhmaṇa, yang dilayani demikian sebagai arah atas, dapat membalas: mereka akan menjauhinya dari kejahatan, mendukungnya dalam melakukan kebaikan, berbelas kasihan kepadanya, mengajarinya apa yang belum pernah ia dengar, menjelaskan apa yang telah ia dengar, dan menunjukkan jalan menuju alam surga. Dengan demikian, arah atas telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.’ Demikianlah Sang Bhagava berkata."

Hal tersebut bukanlah kewajiban akan tetapi lebih ke mengarahkan.  _/\_

Sekian dan terima kasih. Apabila ada kesalahan/kekurangan silahkan dikoreksi.
« Last Edit: 27 April 2012, 07:38:38 PM by kuping.kaleng »

Offline senbudha

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 209
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: [ASK] Apakah Kewajiban Bhikkhu Terhadap Umat?
« Reply #29 on: 27 April 2012, 08:13:57 PM »
Sang Budha menyuruh murid-muridnya yang telah tercerahkan untuk berpencar ke seluruh arah untuk menyebarkan dharma yang indah di awal,di tengah dan akhir dan tiap arah tidak boleh 2 orang. Inilah perintah pertama dari Sang Budha sehubungan dengan penyebaran dharma. Menurut saudara sedharma,apakah ini bukan kewajiban para bhikhu pada umat manusia? Maafkan saya untuk memberikan satu contoh lagi. Ada satu orang pertapa "Yang Sudah Hampir Matang",mempunyai satu keraguan terakhir yang harus ditanyakan sendiri pada Sang Budha. Sang pertapa berjalan kaki berhari-hari dalam kelelahan menuju tempat Sang Budha. Sang Budha dengan kekuatan batinnya mengetahui keadaan sang pertapa dan akan mencapai arahat setelah mendengarkan penjelasan dari Sang Budha. Sang Budha bisa saja dengan kekuatan batinNYA langsung menuju ke tempat sang pertapa. Tapi SANG BUDHA MEMILIH BERJALAN KAKI BIASA UNTUK BERTEMU SANG PERTAPA. Akhirnya pertapa itu mencapai arahata. Menurut saudara sedharma,apakah tindakan Sang Budha itu kewajiban atau apa?WELAS ASIH YANG SEMPURNA. Lihatlah SEORANG BUDHA YANG AGUNG DEMI SEORANG PERTAPA,BERJALAN KAKI BIASA MENEMUINYA.Dikatakan bahwa setiap malam Sang Budha memeriksa keadaan dunia dan bila ada makhluk yang bisa MENCAPAI tingkat kesucian tertentu,maka sang Budha pasti turun tangan.