Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: Febby Pannadhika on 19 August 2011, 08:45:51 PM

Title: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Febby Pannadhika on 19 August 2011, 08:45:51 PM
Bagaimana ya caranya membedakan umat yang udah mencapai suatu tingkat kesucian dengan umat yang masih awam??
Apakah ada aura yang berbeda? dan sifat- sifat buruk apakah yang hilang setelah seseorang telah mencapai tingkat kesucian tertentu??
_/\_
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: adi lim on 20 August 2011, 05:25:59 AM
dan sifat- sifat buruk apakah yang hilang setelah seseorang telah mencapai tingkat kesucian tertentu?? _/\_

di kitab dasar Abhidhamma ada di bahas tingkat batin para Ariya
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 20 August 2011, 07:41:11 AM
mari kita liht cara pandang B. Buddhadasa :
Dari buku “the Truth of Nature” by Bhikkhu Buddhadasa

"Bagaimana cara berpikir seorang nonpraktisi dan seorang Buddhis yang mempraktikkan ajaran Buddha?"

Mari kita perhatikan sebuah fakta yang akan menjadi petunjuk untuk membedakan cara berpikir seorang non praktisi dan seorang Buddhis yang mempraktikkan ajaran Buddha. Seorang non praktisi berarti seorang yang belum menjadi seorang umat Buddha yang baik dan tidak memahami ajaran Buddha. la hanya menjadi Buddhis karena label agama saja, sesuai dengan catatan kependudukan (seorang Buddhis KTP sejati) dan karena orangtuanya beragama Buddha. Mereka kita sebut dengan Buddhis non praktisi. Persyaratan untuk menjadi seorang Buddhis sejati seorang praktisi, Ariya (orang suci, maju pesat dalam latihan) adalah memiliki pandangan benar yang jauh lebih tinggi daripada seorang non praktisi terhadap semua hal yang ada di sekelilingnya.

Buddha bersabda, "Ada perbedaan yang sangat besar dalam cara pandang antara pandangan para ariya dan pandangan umat biasa." Karena itu, dalam pandangan para ariya, dan juga sesuai dengan peraturan para ariya, bernyanyi sama saja dengan menangis; menari adalah ciri khas orang gila; dan tertawa terbahak bahak adalah kelakuan anak anak ingusan. Orang orang pada umumnya menyanyi, tertawa, dan menikmati semua itu tanpa menyadari kapan dirinya akan lelah. Di dalam pandangan para ariya, menyanyi terlihat sama dengan menangis. Jika kita mengamati seorang yang menyanyi dan berteriak sekeras kerasnya, dia tidak hanya kelihatan seperti orang yang sedang menangis, tetapi selain itu, apa yang dilakukannya berasal dari kondisi kondisi emosional. yang sebenarnya sama dengan menangis.

Menari adalah kelakuan orang gila! Jika kita perhatikan sedikit lebih mendalam, kita akan menyadari bahwa ketika kita bangun dari tempat duduk untuk menari, kita paling tidak sudah menjadi sepuluh persen gila. Jika tidak, kita pasti tidak akan mau menari. Karena secara umum menari dipandang sebagai sebuah bentuk kesenangan, kita tidak menganggapnya sebagai kelakuan orang gila. Ada beberapa orang yang suka tertawa; tertawa memang menyenangkan. Mereka tertawa terbahak bahak, bahkan di saat saat yang tidak tepat. Tetapi bagi para ariya, dan di dalam peraturan mereka, tertawa adalah kelakuan anak kecil. Oleh sebab itu, jika kita mampu tidak tertawa, ini tentu baik. Tidak tertawa sama sekali bahkan lebih baik lagi.

Contoh contoh di atas menunjukkan bagaimana latihan displin (sila) para ariya berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Secara umum, menyanyi, berdansa, dan tertawa sepertinya tidak membawa akibat dan bukan sesuatu yang istimewa. Namun bagi para ariya kegiatan kegiatan tersebut dianggap tidak berguna dan tidak terkendali. Demikianlah pandangan seseorang yang pikirannya sudah berkembang pesat.

Buddha tidak mengatakan, jangan lakukan hal-hal itu ketika kita menginginkannya, tetapi mengajarkan kita untuk memahami bahwa ada perbuatan yang terpuji dan perbuatan rendah, dan ada hal hal yang tidak layak untuk dilakukan. Karena belum menjadi seorang ariya, kita mungkin ingin melakukan perbuatan-perbuatan yang rendah. Ketika kita melakukannya, kita akan sadar bahwa hal itu terkadang memang tampak menyenangkan, tetapi pada akhirnya kita akan kelelahan. Selanjutnya, kita dapat meningkatkan diri kita ke tingkat yang lebih tinggi dan berlatih disiplin para ariya.

Sebagian orang tidak suka mendengar tentang "disiplin". Mereka khawatir bahwa mengendalikan diri menyebabkan "penderitaan." Tetapi, mengendalikan diri untuk tidak mengikuti perasaan adalah sebuah praktik dan latihan penting dalam agama Buddha.

Mengendalikan tubuh dan pikiran untuk tidak menuruti setiap perasaan bukanlah penderitaan. Sebaliknya, ini adalah sebuah metoda untuk melenyapkan dukkha. Kita harus menemukan cara. untuk mencegah diri kita agar tidak sampai dikuasai oleh ego atau kekotoran batin. Kita harus menjaga pikiran agar kekotoran batin tidak mengarahkan dan menguasai diri kita. Lihat orang orang yang sedang menari dan perhatikan betapa kuatnya kekotoran batin menguasai dan membuat mereka tunduk. Inikah yang disebut dengan kebebasan?

Oleh sebab itu, kita harus meningkatkan kemampuan batin kita bagaimanapun juga. Jangan menjadi seorang Buddhis awam selamanya! Buat diri Anda bisa menjadi anggota komunitas Buddhis praktisi, dengan memiliki pengetahuan, kecerdasan, kesadaran, dan pemahaman sehingga penderitaan akan berkurang. jangan lakukan hal hal yang tidak layak dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri. Inilah hasil yang akan Anda dapatkan. Anda akan bertransformasi dari seorang Buddhis non praktisi awam menjadi seorang Buddhis praktisi, yang menaati disiplin para ariya. Buddha berharap akan lebih banyak lagi yang menjadi ariya, semakin banyak lagi orang yang akan meninggalkan keduniawian selamanya.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Elin on 20 August 2011, 10:17:31 AM
Menari adalah kelakuan orang gila!

??? ???
kok dibilang gila spt itu...
I like dancing  :|
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 20 August 2011, 10:28:35 AM
??? ???
kok dibilang gila spt itu...
I like dancing  :|
salahkan B. Buddhadasa kalau merasa itu salah ;D
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Forte on 20 August 2011, 10:28:54 AM
??? ???
kok dibilang gila spt itu...
I like dancing  :|
berarti Elin ..... :-SS  :hammer: :))

 [at]  TS
manfaat yang ingin diperoleh dari membedakan yang capai kesucian dengan yang belum capai apa ?


 
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 20 August 2011, 11:09:59 AM
??? ???
kok dibilang gila spt itu...
I like dancing  :|
Karena ada persamaan di mana orang gila, tanpa perhatian, terbawa perasaan, melakukan hal-hal seperti menyanyi, menari dan ekspresi emosi lain apapun tanpa menyadari sebabnya. Bagi seorang yang berlatih dalam disiplin ariya, menghindari perilaku ketidak-terkendalian tersebut.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 12 September 2011, 08:34:11 AM
Namo Buddhaya,

jangan hanya duduk meditasi, mengendalikan batin atau apa. Sebab diluaran sana banyak yang berpandangan sesat, bagaimana kita bisa tenang meditasi selama ada pandangan sesat yang harus ditumpas ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 12 September 2011, 07:09:36 PM
Namo Buddhaya,

jangan hanya duduk meditasi, mengendalikan batin atau apa. Sebab diluaran sana banyak yang berpandangan sesat, bagaimana kita bisa tenang meditasi selama ada pandangan sesat yang harus ditumpas ?
Sebagai permulaan, tumpaslah pandangan sesat dalam diri sendiri. Bantai dulu nafsu dan kebencian dalam diri sendiri. Itu yang bisa kita usahakan. Kalau sudah berhasil, baru kita lihat langkah selanjutnya.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: adi lim on 13 September 2011, 06:02:52 AM
Namo Buddhaya,

jangan hanya duduk meditasi, mengendalikan batin atau apa. Sebab diluaran sana banyak yang berpandangan sesat, bagaimana kita bisa tenang meditasi selama ada pandangan sesat yang harus ditumpas ?

praktek meditasi memikirkan cara menumpaskan orang yang berpandangan sesat ? ???

berlatih untuk diri sendiri dulu  :)
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: dilbert on 13 September 2011, 09:02:30 AM
Sebagai permulaan, tumpaslah pandangan sesat dalam diri sendiri. Bantai dulu nafsu dan kebencian dalam diri sendiri. Itu yang bisa kita usahakan. Kalau sudah berhasil, baru kita lihat langkah selanjutnya.

setujuuuuhhh...

kalau mau nolong orang tenggelam, kudu yang nolong itu harus bisa berenang...
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 16 September 2011, 11:12:38 AM
Katakanlah saya belum mencapai tingkat kesucian, namun saya masih jauh lebih baik karena saya meyakini Dhamma yang benar. Sedangkan yang gak suci ditambah lagi penganut tahyul, parahhhh , bukankah kita sering mengumandangkan sabbhe satta bhavatu sukhitata ? Kalau Anda berdiam saja tidak beraksi pada pandangan pandangan tercela, bukankah itu namanya acuh terhadap orang yang tersesat ? Yang utama itu adalah doktrin yang benar, kalau doktrinnya aja gak benar, mana bisa praktek dengan benar ? Apakah kamu percaya sama orang orang yang dianggap mencapai kesucian di luaran sana ? kenapa harus lembek pada mereka ? mereka itu tidak pernah paham doktrin Theravada kita.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 16 September 2011, 11:35:40 AM
Katakanlah saya belum mencapai tingkat kesucian, namun saya masih jauh lebih baik karena saya meyakini Dhamma yang benar. Sedangkan yang gak suci ditambah lagi penganut tahyul, parahhhh , bukankah kita sering mengumandangkan sabbhe satta bhavatu sukhitata ? Kalau Anda berdiam saja tidak beraksi pada pandangan pandangan tercela, bukankah itu namanya acuh terhadap orang yang tersesat ? Yang utama itu adalah doktrin yang benar, kalau doktrinnya aja gak benar, mana bisa praktek dengan benar ? Apakah kamu percaya sama orang orang yang dianggap mencapai kesucian di luaran sana ? kenapa harus lembek pada mereka ? mereka itu tidak pernah paham doktrin Theravada kita.

gunakan jelunjuk jari Anda ke dada Anda sndiri bukan yang "disana"
lebih agung jika Anda bisa mengendalikan & mengalahkan diri Anda sndiri tanpa harus menujuk keluar diri Anda.

Dp VIII, 4:
"Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri."

yang perlu dilakukan dan yang paling sederhana dari diri sendiri dan berikan contoh untuk yang lain (mudah2an bisa ketularan), hanya itu saja
Anda telah beruntung mengenal Dhamma tp yang lain belum beruntung... tapi sapa tau suatu saat mereka yang belum beruntung ketularan  :)


SSBS itu lip sevice, yang harus dilakukan adalah melatihnya sampai metta jhana
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 16 September 2011, 11:40:04 AM
Begini , saya menghargai pemahaman Anda akan Dhamma.

Namun menurut saya, penaklukkan diri adalah menaklukkan diri anda dari keengganan untuk meluruskan pandangan yang lain.

Coba kita lihat, jaman sekarang orang sudah kehilangan kecerdasan untuk meneladani kebaikan nyata dari tindak tanduk seseorang. Sehingga manusia butuh diasah otaknya dengan jalan debat pandangan. Dengan demikian baru mereka bisa NYADAR.

Dengan sindiran sindiran saya kepada mereka, saya melakukannya dengan penuh konsentrasi, tentu saja ini juga bisa dijadikan metode pelatihan samadhi.

Saya segan dan salut sama teman teman di forum yang tidak berlaku lembek, karena mereka adalah laskar Dhamma yang sejati.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 16 September 2011, 11:52:03 AM
Sang Guru Agung tidak pernah ikut campur urusan ajaran lain.
Sang Guru Agung hanya memberi contoh dengan ajaran yang relevan sampai sekarang dan umat awam (dari ajaran lain) yang datang untuk diberi petunjuk tentang Dhamma
Sang Guru Agung hanya menaklukan diri sendiri tanpa harus menaklukan ajaran berpandanga salah


Hendaklah itu menjadi teladan dan contoh untuk diri kita sendiri.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 16 September 2011, 01:59:50 PM
Itu adalah Sang Guru Agung, dan sebagai guru utama memang bijaksana bila tidak ikut campur agama lain dan indah dalam tutur kata.

Tapi kita lain, kita tidak mungkin bisa mencapai Kebuddhaan di dunia ini. Jadi kita jelas posisinya adalah murid atau siswa yang menjalankan nasehat Buddha supaya menyebarkan Dhamma Nya yg benar. Jadi jangan berkhayal meniru Sang Guru Agung karena kita ini tidak mungkin jadi seperti itu (Buddha) dalam hidup ini. Yang wajar aja deh. Justru menurut saya kita harus jadi laskar Dhamma. Jika tidak dalam kehidupan ini, kapan lagi ? Sebab siapa yang dapat menjamin kehidupan yang akan datang kita masih ada kesempatan bela Dhamma ? Jangan terikat oleh hubungan khayal , hubungan relasi semu di dunia ini membuatmu melekat dan segan untuk bertindak keras demi DHAMMA nan agung, hubungan relasi semua hanya sesaat dan ilusi belaka, kalau pandangan tidak lurus, yah luruskan begitu aja sederhana, kenapa musti pikir berbelit belit. Kalau dia ngga terima berarti emang kualitas dia tuh kualitas manusia manusia yang ngga punya kamma baik untuk paham Dhamma sejati nan agung.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 16 September 2011, 02:36:09 PM
Dulu Buddha dengan kemampuan tak terpikirkan saja tidak dapat "mem-Buddhis-kan" semua orang sesuai pandangannya. Sekarang malah ada yang mau melebihi Buddha dengan "mem-Buddhis-kan" orang lain, padahal dia sendiri mengaku belum mencapai pencerahan. Kadang dunia ini memang penuh dengan komedi.



Spoiler: ShowHide
Itu adalah Sang Guru Agung, dan sebagai guru utama memang bijaksana bila tidak ikut campur agama lain dan indah dalam tutur kata.

Tapi kita lain, kita tidak mungkin bisa mencapai Kebuddhaan di dunia ini. Jadi kita jelas posisinya adalah murid atau siswa yang menjalankan nasehat Buddha supaya menyebarkan Dhamma Nya yg benar. Jadi jangan berkhayal meniru Sang Guru Agung karena kita ini tidak mungkin jadi seperti itu (Buddha) dalam hidup ini. Yang wajar aja deh. Justru menurut saya kita harus jadi laskar Dhamma. Jika tidak dalam kehidupan ini, kapan lagi ? Sebab siapa yang dapat menjamin kehidupan yang akan datang kita masih ada kesempatan bela Dhamma ? Jangan terikat oleh hubungan khayal , hubungan relasi semu di dunia ini membuatmu melekat dan segan untuk bertindak keras demi DHAMMA nan agung, hubungan relasi semua hanya sesaat dan ilusi belaka, kalau pandangan tidak lurus, yah luruskan begitu aja sederhana, kenapa musti pikir berbelit belit. Kalau dia ngga terima berarti emang kualitas dia tuh kualitas manusia manusia yang ngga punya kamma baik untuk paham Dhamma sejati nan agung.

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: morpheus on 16 September 2011, 03:40:16 PM
* nambahin rame *
lha, dulu Buddha kan membuddhiskan kassapa bersaudara beserta ratusan pengikutnya?
kenapa gak ditiru?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 16 September 2011, 04:20:54 PM
ditambah lagi,
meskipun jaman sang Buddha tidak bisa membuddhiskan semua, tapi apakah dengan demikian ini tanda kita tidak perlu punya semangat juang 45 untuk menegakkan Dhamma kebenaran ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 16 September 2011, 04:43:12 PM
*nambahin rame, napa para buda tidak berikrar untuk membudiskan seluruh umat manusia ;D
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: DragonHung on 16 September 2011, 04:57:07 PM
*Biar lebih rame*
Bukan buddha tuh kalau gak mau membudhistkan semua makhluk
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: dilbert on 16 September 2011, 05:11:52 PM
** Turut meramaikan
Semua-nya karena upaya kausalya....
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 16 September 2011, 05:13:02 PM
* nambahin rame, meriah dan spektakuler *

Sebaiknya memang kita Buddhis-paksa-kan semua orang. Kita mulai culik2 umat lain, lalu siksa dan paksa visudhi jadi Buddhis. Setelah banyak pengikut, kita bisa infiltrasi ke komunitas yang berkuasa, nanti lambat laun mengubah pola pendidikan dan menyertakan indoktrinasi, seperti pelajaran sejarah jaman orba gitu yang bagus2in satu pihak dan jelek2in pihak lain tertentu. Kalau ada aliran sesat Buddhis, kita gerakan massa dan mereka akan bernasib seperti Ahmadiyah tempo hari. Lalu minta diterapkan hukum2 yang memudahkan Buddhis dan menyusahkan non-Buddhis. Nanti lama-lama negara ini akan mayoritas Buddhis. Dengan itu, tegaklah dhamma. 

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 16 September 2011, 05:16:23 PM
* buda tidak punya kasih, membiarkan semua mahluk yang tersesat.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: dilbert on 16 September 2011, 05:18:40 PM
[belut]
...
[/belut]
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: William_phang on 16 September 2011, 05:26:11 PM
*sedikit meramaikan................

apakah semua orang mau dan belajar memahami dhamma?.. kalo ga mau bagaimana bisa mem-buddis-kan semua orang....hehehe.. kecuali pake cara bro kaynin diatas....heeheh.

Kalo saya even istri dan anak saya sendiri pun tidak sanggup saya buddhis-kan apalagi orang lain....hehehe
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 16 September 2011, 06:00:02 PM
*sedikit meramaikan................

apakah semua orang mau dan belajar memahami dhamma?.. kalo ga mau bagaimana bisa mem-buddis-kan semua orang....hehehe.. kecuali pake cara bro kaynin diatas....heeheh.

Kalo saya even istri dan anak saya sendiri pun tidak sanggup saya buddhis-kan apalagi orang lain....hehehe
Pakai terror donk! "Kalau kamu ga di-visudhi, saya ceraikan kamu (istri) dan kamu (anak) tidak saya akui lagi sebagai anak!!!"
Segala cara adalah kusala, yang penting dilakukan demi mem-Buddhis-kan orang lain, demi tegaknya dhamma!! Jika berhasil, maka anda akan mencapai jhana.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 16 September 2011, 07:25:11 PM
Pakai terror donk! "Kalau kamu ga di-visudhi, saya ceraikan kamu (istri) dan kamu (anak) tidak saya akui lagi sebagai anak!!!"
Segala cara adalah kusala, yang penting dilakukan demi mem-Buddhis-kan orang lain, demi tegaknya dhamma!! Jika berhasil, maka anda akan mencapai jhana.

== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 16 September 2011, 09:41:59 PM
== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?
emang budis sama misionaris itu beda? sama khan?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: morpheus on 17 September 2011, 12:43:33 AM
* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...

* mengingat kecerdasan manusia berbeda2, sekadar jaga2, diberitahukan kepada pembaca bahwa tulisan ini gak serius *
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 08:09:57 AM
== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?

Pemaksaan gimana ?
Anyway sebenarnya Anda sejalan dengan saya, sebab Anda sudah fasih mengolok Gusti brewok , salam persaudaraan bro ! Anda juga laskar Dhamma !
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 08:16:07 AM
* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...


Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 08:39:46 AM
Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: adi lim on 17 September 2011, 08:45:57 AM
Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.

bold : ogah ah dengan cara sesat :)) 
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 17 September 2011, 08:55:00 AM
* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...


* mengingat kecerdasan manusia berbeda2, sekadar jaga2, diberitahukan kepada pembaca bahwa tulisan ini gak serius *

Saya tahu tujuan mulia anda, tapi khusus yang di-bold, biarlah saya menanggung 'pengorbanan' itu. Cukuplah saya sendiri yang 'menderita', tidak perlu orang lain kena imbas.

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 08:56:15 AM
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 17 September 2011, 09:03:54 AM
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.


Saya mau tanya, kalau menurut anda sendiri, seseorang dikatakan Buddhis karena kriteria apa?

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 09:05:13 AM
Saya mau tanya, kalau menurut anda sendiri, seseorang dikatakan Buddhis karena kriteria apa?



PANDANGAN BENAR
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 17 September 2011, 09:59:29 AM
PANDANGAN BENAR
Pandangan benar timbul dari pemahaman dan pengertian di dalam masing-masing individu, atau dari dipaksakan oleh orang lain?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 10:01:58 AM
Pandangan benar timbul dari pemahaman dan pengertian di dalam masing-masing individu, atau dari dipaksakan oleh orang lain?

Siapa yang bisa memaksakan sebuah pandangan ? Pada hakekatnya semua memakai pandangan sendiri !

Tapi kita bisa mempengaruhinya dengan cara yang tepat !
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 10:04:47 AM
PANDANGAN BENAR

Apakah pandangan benar juga berupa (Red Bold) :
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: K.K. on 17 September 2011, 10:05:09 AM
Siapa yang bisa memaksakan sebuah pandangan ? Pada hakekatnya semua memakai pandangan sendiri !

Tapi kita bisa mempengaruhinya dengan cara yang tepat !
Dan bagaimanakah cara yang tepat itu?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 10:05:27 AM
Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.

Gusti Godrong.... :P
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 10:11:03 AM
Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !

Kebanggan sebaiknya ditujukan pada kepuasan batin'iah bukan dengan cara yang arogan.
Bukan kuantitas (jumlah) tetapi lebih mengutamakan kualitas.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 10:13:48 AM
Kepuasan batiniah apa ?
Apakah anda penganut pandangan atta ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 10:16:28 AM
Kepuasan batiniah apa ?
Apakah anda penganut pandangan atta ?


iya kami pemuja gadis bernama Tata  :)) :)) :)) =)) =)) =))  :hammer:
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 10:21:02 AM

iya kami pemuja gadis bernama Tata  :)) :)) :)) =)) =)) =))  :hammer:

tertawa aja, tapi waspada pada diri anda yang sebenarnya masih ada sisa sisa pengaruh penganut sesat akan atta, pribadi.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Wijayananda on 17 September 2011, 10:22:55 AM
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.
Apakah perlu dibentuk FPB ???
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: hemayanti on 17 September 2011, 10:46:52 AM
* nambahin rame, meriah dan spektakuler *

Sebaiknya memang kita Buddhis-paksa-kan semua orang. Kita mulai culik2 umat lain, lalu siksa dan paksa visudhi jadi Buddhis. Setelah banyak pengikut, kita bisa infiltrasi ke komunitas yang berkuasa, nanti lambat laun mengubah pola pendidikan dan menyertakan indoktrinasi, seperti pelajaran sejarah jaman orba gitu yang bagus2in satu pihak dan jelek2in pihak lain tertentu. Kalau ada aliran sesat Buddhis, kita gerakan massa dan mereka akan bernasib seperti Ahmadiyah tempo hari. Lalu minta diterapkan hukum2 yang memudahkan Buddhis dan menyusahkan non-Buddhis. Nanti lama-lama negara ini akan mayoritas Buddhis. Dengan itu, tegaklah dhamma.
wahh.. ide yang luas biasa om kainyn. :jempol:
siapkan pasukan dan segera lancarkan penyerangan.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 10:53:42 AM
Apakah perlu dibentuk FPB ???

FPB = Forum Penggemar Bakso ?
FPB = Forum Penggemar Bola ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 11:34:33 AM
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung es
banyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 17 September 2011, 11:46:01 AM
*biar tambah panas :
harus di ingat, arahat itu egois, mementingkan dirinya sendiri.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 12:05:12 PM
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung es
banyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.

berikan rujukan sutta atau komentar-nya dari pernyataan Anda yang digaris tebal merah.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: tuwino gunawan on 17 September 2011, 12:17:19 PM
*ikut mengamati*.......

teringat buddha bar---> apakah sudah ditutup/ganti nama?..........yang merasa dirinya laskar laskar, solusinya gimana, aksinya gimana?

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Mas Tidar on 17 September 2011, 01:40:01 PM
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung es
banyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.


ada tempat yang pas untuk Anda, silaken menuju TKP: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20541.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20541.0)
silakan bergembira ria disana, sdr "Buddha Josaphat" sudah menantimu...
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Wijayananda on 17 September 2011, 01:58:03 PM
FPB = Forum Penggemar Bakso ?
FPB = Forum Penggemar Bola ?
FPB= Fans Penggila Buda  ^:)^ ^:)^
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Wijayananda on 17 September 2011, 02:01:19 PM
Bicara mengenai FPB, sesungguhnya, ini fenomena gunung es
banyak Buddhis yang sebenarnya ingin wadah semacam FPB, dimana kita bisa bebas berekspresi menentang pandangan sesat.
Apakah ada hasil dr 'sensus' resmi yg pernah diadakan?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 17 September 2011, 02:16:40 PM
Apakah ada hasil dr 'sensus' resmi yg pernah diadakan?

Dari kenyataan lapangan. Coba Anda sendiri lihat di forum dunia maya atau di pembicaraan pembicaraan pribadi.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: William_phang on 17 September 2011, 04:35:14 PM
Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !

PANDANGAN BENAR

Apakah anda sudah mempunyai pandangan benar?.. kalo iya tolong jelaskan apakah pandangan benar itu dengan detail...
Sebelum diri sendiri mempunyai pandangan benar bagaimana mau guide orang berpandangan benar?. bisa ibarat nanti orang buta nuntun orang buta sama2 tersesat juga....hehhehe

Apakah anda membenci atau tidak suka yg tidak sepandangan?...
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: lucky on 19 September 2011, 08:46:02 AM
Pandangan benar harus sesuai dengan Dhamma (Tipitaka Pali)

atau mungkin pandangan dalam hal apa yang mau ditanyakan pada saya ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: kuping.kaleng on 07 April 2012, 04:06:06 PM
Umat yang mencapai Tingkat kesucian :
1. Kerjaannya belajar Dharma/Dhamma
2. Sering berlatih meditasi
3. Bijaksana
4. Gak suka ngomongin diri sendiri, apalagi membanggakan pencapaiannya
5. Gak ikut ribut2x/apapun karena pemahaman dirinya bahwa "Suatu saat Dhamma akan hilang" sehingga beliau malah semakin rajin dalam belajar Dhamma

Umat awam :
1. Suka ribut gak jelas
2. Mending berdebat daripada melatih diri
3. Gosssssiiiiip melulu
4. Pengetahuan vs perbuatan, bertolak belakang
5. Suka sooooookkkkk tau...hehehe..macam Ane

Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: Landy Chua on 07 April 2012, 04:30:21 PM
 suatu tingkat kesucian ~ udah nggak tidur ama bini nya lagi ,

 dengan umat yang masih awam ~ selalu minta jatah..~  :)) :)) :))
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: ryu on 07 April 2012, 04:32:42 PM
suatu tingkat kesucian ~ udah nggak tidur ama bini nya lagi ,

 dengan umat yang masih awam ~ selalu minta jatah..~  :)) :)) :))
udah nggak tidur ama bini nya lagi , jadi sama bini orang ya =))
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: kuping.kaleng on 11 April 2012, 06:38:59 PM
udah nggak tidur ama bini nya lagi , jadi sama bini orang ya =))


wah kalau gitu ini dah masuk kedalam kesaktian bukan kesucian lagi...bisa tidurin bini orang...hahahahha.
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: New Trio Jaya on 15 July 2012, 07:50:04 PM
gunakan jelunjuk jari Anda ke dada Anda sndiri bukan yang "disana"
lebih agung jika Anda bisa mengendalikan & mengalahkan diri Anda sndiri tanpa harus menujuk keluar diri Anda.

Dp VIII, 4:
"Walaupun seseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri."

yang perlu dilakukan dan yang paling sederhana dari diri sendiri dan berikan contoh untuk yang lain (mudah2an bisa ketularan), hanya itu saja
Anda telah beruntung mengenal Dhamma tp yang lain belum beruntung... tapi sapa tau suatu saat mereka yang belum beruntung ketularan  :)


SSBS itu lip sevice, yang harus dilakukan adalah melatihnya sampai metta jhana

METTA JHANNA
= Adalah salah satu meditasi Pelindung
= Adalah Jhana Paling Sullit bagi yang berwatak DOSA CARITTA
= Adalah jalan untuk menuju dan menyatu kedalam keadaan yang Memaafkan Mengampuni dan Kesabaran yang luar biasa
= Adalah sangat mengagumkan sangat luar biasa... wow... salut banget
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: sanjiva on 16 July 2012, 09:26:48 AM
suatu tingkat kesucian ~ udah nggak tidur ama bini nya lagi ,

 dengan umat yang masih awam ~ selalu minta jatah..~  :)) :)) :))
Apakah tingkat kesucian di bawah anagami (sotapana & sakadagami) juga sudah tidak mempunyai nafsu sex ?
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: DragonHung on 16 July 2012, 10:04:09 AM
Apakah tingkat kesucian di bawah anagami (sotapana & sakadagami) juga sudah tidak mempunyai nafsu sex ?

Masih ada
Title: Re: Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian
Post by: sanjiva on 16 July 2012, 10:17:11 AM
Masih ada
[at] Landy Chua:  Berarti masih tidur sama bininya kan...   ;D

Bukan tidur sama bini orang  :)) :)) :))