//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merosotnya Jumalah Umat Buddha di Indonesia: Siapa yang perlu Bertanggungjawab?  (Read 64115 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
- Banyak Berita..Mengenai Kerusuhan yg Dibuat Oleh Beliau"....Mungkin anda Umat Awam tdk Mengetahuinya..tetapi Kami yg di lapangan....dan memiliki Bukti".....Cth Bhikkhu yg bagi" Jimat (Ap Gunanya Hukum Kamma...? Klo Masi Percaya Jimat..?) Anda yg Terpelajar Tolong Dukung Sangha Anda....Dengan Melihat Sebagaimana Adanya.....Kita MEmang Banyak Makan Jasa dari Mereka Tapi COba LIhat...Keadaan Sekarang...Mereka Mulai Unjuk Kekuatan..

Yang jimat ini bisa saya konfirm. Bahkan di kalangan bhikkhu Thai sendiri, bhikkhu semacam ini gak dianggap sebagai tamu. Ketika bhikkhu yang bagi-bagi jimat datang malah kepala viharanya pergi ke tempat umat.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
- Banyak Berita..Mengenai Kerusuhan yg Dibuat Oleh Beliau"....Mungkin anda Umat Awam tdk Mengetahuinya..tetapi Kami yg di lapangan....dan memiliki Bukti".....Cth Bhikkhu yg bagi" Jimat (Ap Gunanya Hukum Kamma...? Klo Masi Percaya Jimat..?) Anda yg Terpelajar Tolong Dukung Sangha Anda....Dengan Melihat Sebagaimana Adanya.....Kita MEmang Banyak Makan Jasa dari Mereka Tapi COba LIhat...Keadaan Sekarang...Mereka Mulai Unjuk Kekuatan..

Yang jimat ini bisa saya konfirm. Bahkan di kalangan bhikkhu Thai sendiri, bhikkhu semacam ini gak dianggap sebagai tamu. Ketika bhikkhu yang bagi-bagi jimat datang malah kepala viharanya pergi ke tempat umat.

bisa juga spt ini, umat yg menganggap sebuah souvenir dari bhikkhu sebagai jimat padahal sang bhikkhu tidak bermaksud demikian. ingat sunk, waktu kita menyerahkan DN kepada YM. Wongsin?

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
iye, ryu, indra, aye dapet supenir emas. jadi jangan bilang kalo dn gak ada untungnya =))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
tapi yg punya gue udah gak tau kemana

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
di gw masih ada, di jual laku kagak? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Khun_sang90

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Namo Buddhaya....
-Dalam organisasi memang begitu, maksud saya apakah utk membabarkan Dhamma atau menajdi Dhammaduta memerlukan suatu ijasah baku.
-Saya pikir hal itu hanya sebagai pembatas agar tidak sembarangan orang yg dapat menjadi Dhammaduta, agar Dhamma yang dibabarkan tidak melenceng dari yg seharusnya ( sesuai Tipitaka ).


Ada koq sertifikat dan kartu resmi Dhammaduta.. saya pernah kongkow2 oleh seorang Dhammaduta.. dan beliau memperlihatkan saya kartu anggotanya  _/\_
-Dhammaduta di Jaman Buddha tidak menggunakan kartu anggota, maksud saya untuk membabarkan Dhamma siapa saja boleh tidak peduli status jabatan atau lainnya, jadi mereka yang memberitahukan Dhamma sudah dapat disebut Dhammaduta dan tidak perlu krtu anggota untuk memberitahukan Dhamma. Kartu anggota sprti itu memang saat ini digunakan namun hanya sebatas pembatas agar tidak sembarangan orang dapat menjadi Dhammaduta mengingat kesulitan dalam pemahaman Dhamma.
-Dhammaduta bukan hanya Bhikkhu Sangha, Pandita/Romo, tapi siapa saja bahkan anak kecil asalkan dia membabarkan Dhamma, memberikan nasehat sesuai Dhamma, dan memberitahukan inf ttng Dhamma sudah merupakan Dhammaduta, hanya saja  Dhammaduta skarang dianggap sebagai seorang yg memberikan kotbah. Anda semua yg berdiskusi saling berbagi inf dan pengetahuan ttng Dhamma juga sudah dpt disbut Dhammaduta....
-Dhamma = Dhamma / Duta = Deti: Membabarkan, membicarakan.
-Dhammaduta: Membicarakan Dhamma atau membabarkan Dhamma.
'Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta'......
 'May AlL Beings Happy'...
 'Semoga Semua Mahluk Berbahagia'....

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Saya pernah membaca (lupa, buku Ledi Sayadaw atau Visuddhi Magga), dikatakan memberikan souvenir kepada umat, memuji-muji anak umat dengan tujuan mengambil hati orang tuanya dianggap tidak pantas bagi bhikkhu.

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline sukuhong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 8
Ikutan ah.,,
teman-teman perlu belajar sejarah perkembangan agama Buddha di Indonesia.
Semua hiruk pikuk ini tidak akan terjadi jika tidak ada sekelompok Biksu yang memisahkan diri dari Sangha yang didirikan pertama kali kembali oleh Mendiang Maha Biksu Ashin Jinarakkhita (Sukong)
Beliau mengirim mereka ke Thailand untuk belajar dan ketika kembali malah memisahkan diri (singkatnya). Nah, dari sana cikal bakal agama Buddha Indonesia pecah berantakan n hancur-hancuran kayak gini. Semangat sektarian kalau dipupuk dan dilestarikan akhirnya mengacaukan.
Sukong yang nyata-nyatanya berjasa ternyata oleh segelintir orang dicoba dihapuskan perannya. Sejarah beliau dilupakan tetapi malah lebih menyebut peran biksu Narada Thera (tanpa bermaksud untuk merendahkan biksu Narada).
Kita tunggu waktunya saja kalau nanti umat Buddha tinggal kita-kita saja yang ada di forum ini
belum tentu ah ! anda hanya mereka2. :))
kam sia

Offline silemot

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 4
Beberapa waktu lalu, saya mendapt e-mail yang menyebutkan bahwa jumlah statistik umat Buddha telah merosot. Saya tidak ingat secara pasti jumlahnya. Yang menjadi pertanyaan:
1. Siapakah yang perlu bertanggungjawab atas kemerosotan itu?
2. Apakah sebab-sebab kemerosotan itu?
3. Apakah atau bagaimana caranya agar kita tetap dapat mempertahankan jumlah umat Buddha di Indonesia?
Thanks

iya nih bnr banget.. sensus di daerah saya jg dolonya umat buddha ke 2 paling banyak. skrg mlh jd terakhir.. apakah sebabnya.. hmmm
we learn how to accept reality, not how to escape from reality.. nor how we forget the reality and let it pass..

Offline L1M

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 141
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
hehehe ikut nusuk ah..Ga ada yang perlu untuk bertanggung jawab kali,
  :?? soale kalo mau dimintain pertanggung jawaban yang paling tepat ya kemungkinan pemimpin umat yang kena  ;D tapi ngeri ah gw kalo mau ngomong begitu,alih2 nanti kena kamma buruk :o
Mumpung gw baru mulai/masuk ke forum n suka topik ini,gw ada saran khususnya buat umat2, mudah2an bisa terlaksana dan tercapai ^:)^
Masalahnya MuNgKiN cuma KuRaNg PrOmOsI,ga kaya tetangga yang sering mondar mandir ngenalin kebenaran mereka kesegala penjuru  ^-^...Harusnya kita juga mungkin harus kaya begitu,itung2 bukan jualan tapi kita mengenalkan kebenaran(dhamma)yang kita pelajari juga ;D 1.Contoh mungkin bisa dimulai dari bazarrrr2 Buddhis karena suasananya agak ga terlalu kaku,,Di MALL kalo perlu yang dingin karena ber-AC  :)) :)) :)) udah gt aja ;D ;D ;D

semoga semua makhluk berbahagia,sejahtera,dan damai
                                         _/\_


Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
hehehe ikut nusuk ah..Ga ada yang perlu untuk bertanggung jawab kali,
  :?? soale kalo mau dimintain pertanggung jawaban yang paling tepat ya kemungkinan pemimpin umat yang kena  ;D tapi ngeri ah gw kalo mau ngomong begitu,alih2 nanti kena kamma buruk :o
Mumpung gw baru mulai/masuk ke forum n suka topik ini,gw ada saran khususnya buat umat2, mudah2an bisa terlaksana dan tercapai ^:)^
Masalahnya MuNgKiN cuma KuRaNg PrOmOsI,ga kaya tetangga yang sering mondar mandir ngenalin kebenaran mereka kesegala penjuru  ^-^...Harusnya kita juga mungkin harus kaya begitu,itung2 bukan jualan tapi kita mengenalkan kebenaran(dhamma)yang kita pelajari juga ;D 1.Contoh mungkin bisa dimulai dari bazarrrr2 Buddhis karena suasananya agak ga terlalu kaku,,Di MALL kalo perlu yang dingin karena ber-AC  :)) :)) :)) udah gt aja ;D ;D ;D

semoga semua makhluk berbahagia,sejahtera,dan damai
                                         _/\_



Bro Lim yang baik, menurut pendapat saya umat Buddha agak sulit mengadakan kebaktian di Mall.... karena berbeda dengan K*****n, umat Buddha tidak diminta bayaran sepuluh persen seperti mereka. Bila ada umat Buddha yang mau menyumbangkan penghasilannya sepuluh persen setiap bulan, maka kebaktian di Mall tentu dapat diadakan, karena dengan demikian kalkulasi bisnisnya cocok....

Di kitab suci mereka memang ada himbauan sepuluh persen dari penghasilan, jadi tinggal kasih iming-iming bahwa permintaan mereka semua akan terkabulkan, lalu minta sepuluh persen sebagai Down Payment. Tentu tidak rugi bahkan sangat menguntungkan... bayangkan bila kita mengajak 300 orang, yang terjaring sepuluh persen saja (biasanya lebih dari sepuluh persen), kemudian sepuluh persen penghasilan mereka tiap bulan masuk kas, apa tidak menguntungkan?

Kalau kebetulan ada karma baik salah satu umat sedang berbuah, tinggal bilang tuuuuhhhh kaaaan....? Dikabulkan olehNya kaaan....? Lalu suruh dia bersaksi, kita tinggal menimpali jadi jangan lalai berdoa, semua doamu pasti akan dikabulkan olehNya, ini buktinya, doa andapun juga akan dikabulkan seperti dia.... sabarr... pastiii..... Jadi rajin berdoa dan jangan lupa sepuluh persen.....

 _/\_
« Last Edit: 02 June 2010, 08:08:57 AM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline L1M

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 141
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
to : bro FABIAN C  _/\_
Maksut aku bukan seperti untuk mengadakan KeBaKtIaN2 di mall yang sekarang kebanyakan sudah mereka2 lakukan (terlalu kaku)
Justru sarannya bikin yang agak santai supaya lebih bisa dinikmati oleh semua kalangan UnTuK mengenalkan buddhisme secara umum,cotoh kaya BAZAR-BAZAR buddhis  :jempol: juga ga perlu harus di Mall,yang penting agak lebih sering  :))  soale aku juga agak tertarik ada keramaian2 yang ga harus kita bertemu/ngumpul di Vihara   ^:)^  :))
 :-? :-? :-? masalah yang paling keliatan kenapa"buddhis"bisa DiLuPaKaN LaGi sebenernya bukan karena kita ga jago lobby kaya tetangga walaupun memang kadang ada pengakuan2 seperti itu,,,tapi karena "umat2" sebelumnya yang memang pada dasarnya ga menikmati indahnya DhAmMa..Barangkali juga mungkin awalnya  dikarenakan RiBeT sama bahasa,jadi sama sekali mungkin ga ada yang ngerti/paham dengan apa yang disampaikan oleh ajaran(kalo therawada MeNdInGaN,tapi mahayana,dsb...kalo ga sanskrit/mandarin,trus bagi yang cuma bisa bahasa lokal?)  ~X( paling taunya pada saat itu hanya bisa pasrah n satu2nya jalan DoA kepada yang kuasa  [-o< dan masih mending kalo terkabul tuh DoA  :)) :)) :))..Ato juga ada yang sering berasa ELO-ELO GUE-GUE(kurang diperhatiin sama kita2 yang lebih lama stay di Vihara dan paham diBuddhisme)  :whistle:

Gt aja deh untuk bro Fabian C dan juga buat kawan2 seDhAmMa :-*
SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA,SEJAHTERA,DAN DAMAI
                                           _/\_

Offline Gwi Cool

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 170
  • Reputasi: -2
  • Terpujilah Sang Buddha
Beberapa waktu lalu, saya mendapt e-mail yang menyebutkan bahwa jumlah statistik umat Buddha telah merosot. Saya tidak ingat secara pasti jumlahnya. Yang menjadi pertanyaan:
1. Siapakah yang perlu bertanggungjawab atas kemerosotan itu?
2. Apakah sebab-sebab kemerosotan itu?
3. Apakah atau bagaimana caranya agar kita tetap dapat mempertahankan jumlah umat Buddha di Indonesia?
Thanks
Mungkin karena umatnya yang sebagian fanatik, tercerai berai. Agama lain pada bersatu, sebagian pengikut Buddhis malah saling beradu. Misalnya kelompok Theravada menyerang Mahayana, atau sebaliknya atau aliran lainnya. (Kalau reda, nanti muncul lagi.)

Saya sebagai kelompok Theravada sih, tetap mengikuti Sang Buddha:

Di zaman Sang Buddha, para brahmana yang berkeyakinan pada Sang Buddha, mereka masih menyembah deva-deva, Sang Buddha tidak melarang mereka, tetapi yang berlindung pada Buddha, cukup ikuti Tiratana dan menjaga lima sila, jika ia mau menyembah deva, silakan, tetapi harus diingat Sang Buddha, Ajaran Buddha.

Kalau Theravada, sebagian mereka terlalu fanatik; ketika keturunan Cina menyembah deva, beberapa menolak mentah-mentah, bahwa harusnya cuman menyembah Sang Buddha.

Kalau ia sendiri cuman ingin menyembah Sang Buddha, ya terserah dia, kalau orang lain mau nyembah deva, harusnya itu hak orang itu, tetapi kalau ia pengikut Buddha, harusnya tidak melupakan Sang Buddha.
Yang mau debat, saya diam, dan mengaku kalah karena saya hanyalah makhluk lemah, debat sama yang lain saja.
Mari berbicara Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir. Indah dengan pikiran penuh cinta kasih. Hobiku menggubah syair.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Bukan nya sekarang umat buddha sudah banyak bertambah ya bukti nya banyak vihara dibangun bagus bagus.

Cuma saja sangat disayangkan sekarang ini banyak umat Bhikkhu daripada umat buddha sesungguhnya. Jadi secara kuantitas meningkat tapi secara kwalitas belum.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana