kalo lagi marah sebelum mengeluarkan kata yang bisa menyakiti perasaan orglain coba tahan nafas 10 detik sambil dihitung
Ini ada postingan bagus moga bisa membantu
Marah Dalam Kesadaran, Bisakah Kulakukan?!“Kemarahan dapat menutupi akal budi , dan kemarahan dapat menutupi mata hati. Kemarahan dapat menyebabkan gelap mata. Kemarahan menyebabkan kehilangan kesadaran !”Ini kalimat - kalimat yang pernah saya baca entah dimana dan kapan .
Siapa yang tidak pernah marah selama hidupnya . Berapa banyak diantara kita setelah meluapkan kemarahannya _ dengan kata-kata kasar dan sumpah serapah yang tanpa sadar dikeluarkan _ kemudian menyesali dan meminta maaf .
Saya pernah mengalami !
Tapi hari ini saya melampiaskan kemarahan dengan tanpa penyesalan
Karena saya melakukannya tanpa dengan emosi karena saya masih bisa tertawa dan tersenyum pada orang yang saya marahi. Dalam kemarahan namun kata-kata yang saya ucapkan saya sadari sepenuhnya .
Karena selama ini, apabila mengalami kemarahan , memang sulit untuk bisa mengendalikan diri . Tahu-tahu terjadi dan menyesalinya kemudian. Tetapi telah ada yang tersakiti .
Mengapa hari ini saya harus marah ?
Karena ada beberapa karyawan yang sudah terlalu kelakuannya dalam menjalankan tugasnya, dan bekerja semaunya. Sehingga ada seorang mandor yang sudah lebih lama bekerja mengatakan pada saya, “Pak, lebih enak urus hewan peliharaan daripada urus orang!”
Saya yakin mandor ini mungkin sudah terlalu lelah hatinya mengurusi anak buahnya yang sulit diurus .
Sebelum mengeluarkan amarah, saya pandangi satu persatu . Saya katakan, sebenarnya saya tidak senang memarahi orang , karena selain dapat menyebabkan sakit hati bagi yang dimarahi , saya sendiri juga akan ikut merasa sakit hati . Bagaimana pun baiknya marah, pasti tidak enak rasanya, karena tidak setiap orang bisa menerima niat baik dibalik kemarahan dan berjiwa besar untuk mengakui kesalahan .
Tapi saya tetap harus marah juga hari ini , karena selama ini dengan kata - kata yang lembut tidak digubris .
Saya jelaskan kesalahan mereka , lalu saya tanyakan , apakah pantas bila saya marah pada mereka dan memberikan surat peringatan ?
Memang , masih ada yang berusaha membela diri namun ada pula yang hanya bisa tertunduk dan berusaha mengambil hati dengan meminta maaf.
Berjanji untuk berubah !
Ternyata , marah pada saat dan keadaan yang tepat dan dengan cara yang benar sungguh memberikan kebaikan dan bermanfaat .
Untuk sebuah kesalahan , memang adakalanya kita harus mengatasinya dengan kemarahan , akan tetapi ada waktunya kitapun harus bisa untuk memaklumi kesalahan .
Tidak setiap kesalahan harus diatasi dengan kemarahan .
Yang terpenting lagi adalah niat dibalik kemarahan yang kita lakukan . Apakah sekedar untuk mengumbar nafsu emosi , arogansi, menghina , atau semata-mata demi kebaikan .
Saya masih ingat sekali sampai saat ini, apakah yang dikatakan bapak ketika beliau marah
“Hari ini saya masih mau marah itu tandanya saya masih mau memperhatikan kalian. Kalau suatu hari, saya tidak marah lagi , baru kalian tahu ! “
Jadi saya bisa merasakan , bahwa rasa marah dari orangtua itu secara sadar dilakukan adalah sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang.
Seperti juga ketika alam ini harus menumpahkan kemarahannya dalam bentuk bencana untuk menyadarkan kita. Yang seharusnya tidak kita terima dengan kemarahan pula, tetapi adalah dengan penyadaran .
Semoga kesadaran selalu menaungi , sekalipun pada saat kemarahan itu datang ,