Jika dorongan ambisi ingin berkuasa dalam bentuk apapun selalu tertekan atau terpendam maka akan timbul harga diri yang berkurang yaitu istilah populernya Rendah diri atau Minder.
Perlu disadari bahwa penyakit rendah diri itu betul-betul adalah perasaan sendiri, yaitu takut tidak pantas, takut dipandang bodoh, takut keliru, takut tidak ditanggapi, dan jadinya selalu menilai diri sendiri kurang ini, kurang itu selalu serba salah dan jadi kuper. Dan kita masih memiliki sikap ini.
Perasaan rendah diri adalah bentuk sikap yang timbul dari perasaan seseorang yang merasa dirinya serba kurang dari orang lain, dan perasaan ini ditimbulkan oleh sifat-sifat negatif yang dimiliki seseorang dan bisa juga terjadi karena perasaan terlalu kejam menghakimi diri sendiri.
Perasaan Rendah diri ini terus menerus tidak mendapat saluran, akan menimbulkan rasa jengkel, baik pada diri sendiri atau pada orang lain dan lahirlah sikap iri hati, dengki, apatis (tidak perdulian), rasa takut untuk bertindak, benci terhadap lingkungannya (bersikap curiga). Dan yang paling berbahaya menjadi orang yang sombong (sok) yaitu untuk menutupi kekurangannya dan kelemahannya dia bisa bertindak sok tahu, sok berani, sok ngatur, sok ngebos, sok jagoan dan sebagainya. Sehingga menimbulkan juga kebencian dari lingkungannya sendiri, karena bisanya orang yang dihinggapi perasaan rendah diri sering menjengkelkan lingkungannya sendiri baik keluarga, teman, atau masyarakat pada umumnya.
Secara bathin, perasaan rendah diri tersebut membuat sesorang menciptakan perisai untuk membenarkan pandangan bahwa memang demikianlah AKU yang benar ( rendah diri ), karena menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah adalah cara yang paling aman untuk menutupi kesalahan dan kekurangan
Memang demikianlah rendah diri menimbulkan kesombongan.
Menurut pandangan pribadi , rendah hati adalah hal yang sangat berbeda dengan rendah diri karena kerendahan hati adalah hasil pengikisan atas ego ( milik AKU ) yang didasarkan LDM seperti pengetahuanKU, kekayaanKU, danaKU, moralKU, kedermawananKU dan lain-lain yang serba AKU. Semakin tebal AKU maka semakin sombong, semakin tipis AKU, maka mulai menuju titik tidak sombong ( rendah hati ).