//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86310 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Terimakasih juga atas sharing dan berbagi pendapatnya. Maaf kalau ada yang membuat tersinggung. ;D
Tidak menjadi soal.. ;D
Menurut saya, sangat menarik bisa berdiskusi seperti ini..

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Tidak menjadi soal.. ;D
Menurut saya, sangat menarik bisa berdiskusi seperti ini..

;) sip deh.

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Nah itu kalau pebisnis, kalau kita yang kerja sama orang gimana??? saya kerja sama orang nih istilah kasarnya makan gaji, saya sering sama bos disuruh membuat dokumen palsu untuk membohongi instansi-instansi tertentu, perlu diketahui di kantor selain saya tidak ada yg kepandaian komputernya melebihi saya, jadi urusan pemalsuan dokumen selalu saya yang disuruh.

Jadi bagaimana teman-teman??? masa saya harus menolak... bisa bisa kena pecat sementara anak sudah 1, ini sudah mau masuk TK A lagi  :(. Apakah saya berdosa juga???  ;D

ada yang bisa kasih masukan???
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Nah itu kalau pebisnis, kalau kita yang kerja sama orang gimana??? saya kerja sama orang nih istilah kasarnya makan gaji, saya sering sama bos disuruh membuat dokumen palsu untuk membohongi instansi-instansi tertentu, perlu diketahui di kantor selain saya tidak ada yg kepandaian komputernya melebihi saya, jadi urusan pemalsuan dokumen selalu saya yang disuruh.

Jadi bagaimana teman-teman??? masa saya harus menolak... bisa bisa kena pecat sementara anak sudah 1, ini sudah mau masuk TK A lagi  :(. Apakah saya berdosa juga???  ;D

ada yang bisa kasih masukan???

[idealis] Kamu sebaiknya keluar dari kantor tersebut. Carilah pekerjaan yang tidak memaksa kamu dalam keadaan terjepit seperti itu. [/idealis]

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Nah itu kalau pebisnis, kalau kita yang kerja sama orang gimana??? saya kerja sama orang nih istilah kasarnya makan gaji, saya sering sama bos disuruh membuat dokumen palsu untuk membohongi instansi-instansi tertentu, perlu diketahui di kantor selain saya tidak ada yg kepandaian komputernya melebihi saya, jadi urusan pemalsuan dokumen selalu saya yang disuruh.

Jadi bagaimana teman-teman??? masa saya harus menolak... bisa bisa kena pecat sementara anak sudah 1, ini sudah mau masuk TK A lagi  :(. Apakah saya berdosa juga???  ;D

ada yang bisa kasih masukan???

laporin bosnya =))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
btw, ini pembahasannya intinya tentang apa sih?

1. Tentang Apakah ada bisnis yang bisa dijalankan tanpa berbohong
2. Tentang Bisnis Expor kopi
3. Tentang Undervalue di bisnis ekspor kopi

apa apa nih?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Wah sudah banyak kisah dari yang menjalankan bisnis dan memang harus musvada.... Sekarang bergiliran, ada nggak yang mau cerita pengalaman menjalankan bisnis pribadi tanpa musavada  ;D Tapi yang "jujur" berdasarkan pengalaman kongkrit pengalaman nyata ya (seperti kasus bro. Upasaka)...., bukan sekadar penegasan atas prinsip yang dianut belaka.

kalo diluar perpajakan

banyak tuh :whistle:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
ikut kasih opini yah...

bisnis :
1. harus bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> apakah anda semua sudah membayar penuh???
2. kalo ada customer usil yang tanya harga pokok penjualan kita berapa??? ngejawabnya gimana?
3. harga jual ke customer A bisa saja berbeda dengan customer B---> jelasin ke customer tanpa musavada gimana?
4. kalo customer minta harga di bon faktur di mark up ---> gimana ngakalinnya?
5. kalo customer minta komisi pembelian (termasuk unsur penyuapan) ---> kita harus gimana?

jadi memang susah kalo bisnis harus 100% JUJUR tanpa berbohong....
tapi kalo memang mau jujur bisa saja..
1. bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> ditambah dengan banyaknya biaya siluman dan jeleknya infrastruktur kita,  perusahaan bakal sulit bersaing dengan lainnya.
2. kalo customer tanya HPP ---> kasih tahu aja....ntar customer bakal bilang " Wah, Toke ini untungnya gede banget" ---> padahal kita harus gaji karyawan, bayar kredit mobil, kredit rumah, biaya sekolah anak2....cape deh.
3. kalo customer tanya harga jual kok beda---> jawaban jujur " iya pak, si A lebih lancar pembayarannya, kalo bapak pembayaran dah tunda 1 bulan, kasih giro yang pencairannya 1 bulan ke depan lagi" customer bakalan tersinggung tuh...
4. customer minta mark up harga ---> jawaban jujur " MAAF pak, kami tidak bisa, karena kami tidak boleh berbohong" lain kali customer kagak bakalan balik lagi.
5. customer minta komisi ---> jawaban  jujur " maaf pak, kami tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun" apakah customer bakalan kembali????

 _/\_




1. Seharusnya sih bayar yah, cuman masih pada ogah, setidaknya dilaporkan secara benar dan pintar lah ;D usahakan pajaknya kecil. lagian aturan pajak ribet

2. mank kita mesti jawab yah? sekalian aja tanya gmana cara buat, suppliernya sapa,customer sapa aja terus segala macem, besok2 dia bikin perusahaan sama dan memproduksi barang dan memasarkan ke customer yang sama lagi ::) . kalo pebisnis pastideh dah pinter kagak usah jawab, malahan kagak usah ngedenger pertannyaan macam ini. bisa2 ketawa dia ;D

3. Yah pasti ada alasan bedanya lah... kasih alasan yang profesional, tapi gak boong lah :whistle: lagian bego bener cust B bisa tau harga buat cust A

4. Itu pilihan pribadi, bukan kesalahan bisnisnya

5. lah dia minta baik2 kok, mang kenapa dengan itu?  kadang dalam pemasaran biasanya kita ngasih hadiah buat purchasingnya, gak kenapa kan.
bahkan bukan rahasia umum lagi, kalo lebaran para customer suka minta macem2 :hammer:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
btw, ini pembahasannya intinya tentang apa sih?

1. Tentang Apakah ada bisnis yang bisa dijalankan tanpa berbohong
2. Tentang Bisnis Expor kopi
3. Tentang Undervalue di bisnis ekspor kopi

apa apa nih?

Q: "Apakah mungkin menjalankan bisnis tanpa berbohong sekalipun?"
A: "Tidak mungkin. Namun sepertinya ada bisnis yang seharusnya tidak perlu melakukan musavada sama sekali".

Q: "Apakah bisnis ekspor kopi mungkin dilakukan tanpa musavada?"
A: "Sangat sulit jika bisa dikatakan mustahil. Selain Undervalue Invoice, ada rentetan masalah lain yang menyudutkan eksportir pada dilema idealis vs realis".

Q: "Bagaimana mengganti Undervalue Invoice dengan solusi lain supaya tidak "berbohong"?"
A: "Caranya tidak memenuhi permintaan customer itu. Atau hanya meladeni customer yang tidak butuh Undervalue Invoice. Atau cara ketiga adalah tutup perusahaan ekspor!"
« Last Edit: 27 June 2011, 04:14:52 PM by upasaka »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Q: "Apakah mungkin menjalankan bisnis tanpa berbohong sekalipun?"
A: "Tidak mungkin. Namun sepertinya ada bisnis yang seharusnya tidak perlu melakukan musavada sama sekali".

Q: "Apakah bisnis ekspor kopi mungkin dilakukan tanpa musavada?"
A: "Sangat sulit jika bisa dikatakan mustahil. Selain Undervalue Invoice, ada rentetan masalah lain yang menyudutkan eksportir pada dilema idealis vs realis".

Q: "Bagaimana mengganti Undervalue Invoice dengan solusi lain supaya tidak "berbohong"?
A: "Caranya tidak memenuhi permintaan customer itu. Atau hanya meladeni customer yang tidak butuh Undervalue Invoice. Atau cara ketiga adalah tutup perusahaan ekspor!"

untuk expor impor dan underwear itu kurang paham :hammer:

tapi saya menerawang ada banyak pebisnis2 jujur.

jadi bagi saya sangat mungkin menjalankan bisnis dengan jujur ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
untuk expor impor dan underwear itu kurang paham :hammer:

tapi saya menerawang ada banyak pebisnis2 jujur.

jadi bagi saya sangat mungkin menjalankan bisnis dengan jujur ;D

[realistis]dengan cara seperti itu akan banyak peluang yang hilang, akan kalah dalam persaingan. Seharusnya kamu sudah bisa beli villa baru, mobil baru jika kamu tidak terlalu idealis [/realisitis]
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
jadi memang susah kalo bisnis harus 100% JUJUR tanpa berbohong....
tapi kalo memang mau jujur bisa saja..
1. bayar pajak sesuai aturan pemerintah---> ditambah dengan banyaknya biaya siluman dan jeleknya infrastruktur kita,  perusahaan bakal sulit bersaing dengan lainnya.

salah satu "alasan" yang "benar" secara bisnis (realistis), tetapi salah secara etika (idealis)

2. kalo customer tanya HPP ---> kasih tahu aja....ntar customer bakal bilang " Wah, Toke ini untungnya gede banget" ---> padahal kita harus gaji karyawan, bayar kredit mobil, kredit rumah, biaya sekolah anak2....cape deh.

Kalau customer tanya Harga Pokok (modal), apakah kita harus/wajib memberitahukannya ?

3. kalo customer tanya harga jual kok beda---> jawaban jujur " iya pak, si A lebih lancar pembayarannya, kalo bapak pembayaran dah tunda 1 bulan, kasih giro yang pencairannya 1 bulan ke depan lagi" customer bakalan tersinggung tuh...

dari mana customer tahu harga jual beda ? Kalaupun customer tahu ada perbedaan harga jual, saya akan beberkan kebijakan perusahaan memberikan cash discount untuk pembayaran yang lebih cepat, dan itu berlaku tanpa diskriminasi. Jadi tidak ada alasan untuk tersinggung.

4. customer minta mark up harga ---> jawaban jujur " MAAF pak, kami tidak bisa, karena kami tidak boleh berbohong" lain kali customer kagak bakalan balik lagi.

Kalau customer minta mark up harga, harusnya bukan customer yang mark up harga, tetapi agen-agen-nya / perantara / middle man-nya...
Kalau di-perusahaan saya bekerja sekarang, yang jual alat-alat berat, jika ada customer yang minta mark up harga, biasanya kita tolak, karena beberapa alasan.
1. Kalau middle man / agen / perantara minta mark up harga, biasanya bukan mark up kecil-kecil-an... dan kalau kita turut-i, maka akan menyebabkan harga jual kita menjadi mahal, dan preseden-nya KITA MENJUAL BARANG MAHAL.
2. Resiko mark-up, jika terjadi RETUR BARANG, apakah selisih mark up akan dikembali-kan ?

Jadi biasanya permintaan mark-up akan kita tolak dengan memberikan pengertian seperti ini :
"PAK, biasa-nya supaya transaksi bisa berhasil, kita jangan mark-up mark-up, karena akan menyebabkan harga jual kita menjadi TIDAK BERSAING (biasanya pembeli akan mungkin checking ke kompetitor), menurut pengalaman kami, kalau mengambil porsi komisi yang memang kita sediakan untuk para agen/perantara yang antara 5juta - 10juta, maka transaksi akan mudah CLOSING".

Pernah ada agen/perantara/middle man minta mark up Rp.50juta, langsung kita tolak.

5. customer minta komisi ---> jawaban  jujur " maaf pak, kami tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun" apakah customer bakalan kembali????

customer biasanya tidak minta komisi, agen/perantara/middleman yang minta komisi. Jadi kalau agen/perantara/middleman itu minta komisi, WAJAR, dan memang kebijakan perusahaan sudah ada budget komisi untuk para agen/perantara/middleman, jika memang para agen/middleman/perantara itu yang membawa calon customer ke perusahaan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
[realistis]dengan cara seperti itu akan banyak peluang yang hilang, akan kalah dalam persaingan. Seharusnya kamu sudah bisa beli villa baru, mobil baru jika kamu tidak terlalu idealis [/realisitis]

hanya orang yang pintarlah, benar2 pintar yang bisa sukses menjalankan bisnis jujur..

kebanyakan yang sukses dengan bisnis kurang jujur biasanya gak pintar2 amat berbisnis =))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Q: "Apakah mungkin menjalankan bisnis tanpa berbohong sekalipun?"
A: "Tidak mungkin. Namun sepertinya ada bisnis yang seharusnya tidak perlu melakukan musavada sama sekali".

Q: "Apakah bisnis ekspor kopi mungkin dilakukan tanpa musavada?"
A: "Sangat sulit jika bisa dikatakan mustahil. Selain Undervalue Invoice, ada rentetan masalah lain yang menyudutkan eksportir pada dilema idealis vs realis".

Q: "Bagaimana mengganti Undervalue Invoice dengan solusi lain supaya tidak "berbohong"?"
A: "Caranya tidak memenuhi permintaan customer itu. Atau hanya meladeni customer yang tidak butuh Undervalue Invoice. Atau cara ketiga adalah tutup perusahaan ekspor!"

Pilihan ada di tangan kita sendiri... sudah tahu kan mana yang musavada atau tidak...

HIDUP di tempat yang sesuai (untuk praktek dhamma) adalah BERKAH UTAMA
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
untuk expor impor dan underwear itu kurang paham :hammer:

tapi saya menerawang ada banyak pebisnis2 jujur.

jadi bagi saya sangat mungkin menjalankan bisnis dengan jujur ;D

Bisnis dilakukan dengan jujur tentu saja bisa. Tapi apa tidak pernah bohong?