Thank you buat semua komentar, tambah pusing saya. ada yang saling bertentangan pendapatnya
Bro Kainyn_Kutho dan Sis Mayvise belum tahu dan sepakat tentang "proses hukum karma" By the way, ok lah, mungkin saya perlu cari tahu orang yang bisa memaparkan jalannya hukum Karma yang lebih comprehensive...
Kalo mau bantu darimana itu proses hukum karma itu?? Apakah ada dengan sendirinya, jika ada sendirinya apakah hukum yang diberikan sesuai, atau itu hanya pikiran manusia yang sesuka hati menafsirkannya?
Bro Kainyn_Kutho menuliskan :
Seandainya kamma buruk dari seseorang yang mencuri berbuah, dia kehilangan uang dan menghadapi kesulitan dan kesusahan. Tapi kemudian kamma baiknya juga berbuah, maka ia dapat bantuan dari teman atau dapat 'proyek' untuk penghasilan tambahan, bukankah kesulitan yang dirasakan menjadi berkurang? Bukankah garam itu menjadi tidak terlalu asin jika ditambah air?
Saya ingin tanya : Bagaimana jika seseorang itu melakukan kamma buruk lainnya, misalnya "membunuh, memperkosa seorang yang dikategorikan suci" itu, dan orang tsb melakukan banyak kebajikan setelah itu - berdana, menolong orang yang sekarat dll, apakah kammanya akan hilang, atau dikehidupan selanjutnya akan berkurang kamma buruk yang telah ia lakukan? Garam yang ditambahkan banyak air tentu berkurang asin, namun berat garamnya tetap sama jika airnya diuapkan, bukan?
Contoh lain : Saya melakukan pelanggaran lalu lintas, dan saya ditilang oleh polisi dan minggu depan saya harus menghadiri persidangan. Sebelum hari H itu saya banyak melakukan kebajikan, memberi santunan bagi fakir miskin yang ada disekeliling perumahan saya dengan harapan saya bisa terbebas dari hukuman........Dan saat disidang, hakim bertanya, "Apakah saudara tahu kesalahan Anda?" Saya menjawab ya, saya bersalah, tapi Pak Hakim saya telah banyak melakukan banyak kebajikan, saya berdana, saya membantu orang yg kesusahan dll? Apakah hakim itu akan membebaskan saya, karena banyak melakukan kebajikan dalam kasusnya?
Mengenai Galatia 6:7 saya pernah dari kawan "K" bahwa Paulus banyak menghadapi penderitaan, dianiaya, dipukul, dirajam dengan batu dan mau dibunuh juga dan terakhir mati dipancung kepalanya.....
Apakah Ludah = Hujat?
Kata bro Ryu, kalo hujat Buddha bagaimana nasibnya?
, kalo mencoba bunuh Buddha seperti yg dilakukan oleh muridnya Devadatta bagaimana( ada yang bilang, Devadtta masih disiksa di neraka dan belum tahu kapan keluarnya, udah hampir 2400 tahun lho?
Mengenai Ambapali, saya tidak tahu persisnya seperti apa ceritanya, yang saya tahu Ambapali melihat setumpuk ludah di depan wihara/ cetya. Kita tahu bahwa tempat ibadah merupakan tempat yg disucikan, dikramatkan, dihormati. Masuk ke mesjid harus buka sepatu atau sandal, masuk kesuatu tempat ibadah tidak boleh sembarang bicara. Bagaimana perasaan Ambapali saat melihat orang sembarangan meludahi di area tempat ibadah?
Dan Ambapali layak marah?
.....dan Ambapali tidak tahu bahwa yang meludahi itu seorang "macan/ harimau" bukan kucing menurut istilah bro Kainyn
yaitu seorang bikkhuni arahat... Istilah diskriminasi disini, kenapa Ambapali yg kena, mengapa "si harimau"nya nggak kena juga, apakah dia tidak tahu bahwa sembarang melakukan tindakan yang "tak berguna" itu dengan meludahi bisa menyebabkan orang lain sengsara?
Buddha Josaphat bilang ada diskriminasi dalam peraturan Sangha antara bikkhu dan bikkhuni, ini kutipannya :
masuk Sangha dengan menjalani 227 peraturan/ vinaya buat bikkhu dan 311 peraturan/ vinaya buat bikkhuni jika Anda suka ajaran Buddha Therevada, kalo Anda berasal dari aliran Buddha Mahayana maka Anda perlu menjalankan 250 peraturan/ vinaya buat bikkhu atau 348 peraturan/ vinaya buat bikkhuni atau Anda berniat masuk ke aliran Buddha Tantrayana, anda perlu mempraktekan 253 peraturan/ vinaya buat bikkhu dan 364 peraturan/ vinaya buat bikkhuni.
Dan bro Kainyn menuliskan :
Ya, itu 'kan "KATANYA" buku dan tidak bisa dibuktikan. Tolong donk, yang lebih konkret manfaatnya. Misalnya adakah satu kualitas baik yang hanya bisa ditemukan pada umat yang punya juru selamat, yang TIDAK dapat ditemukan dalam pengikut Buddha?
Menurut saya bisa dilihat dari OUT PUT nya yang dihasilkan setelah belajar percaya dan tindakannya dari umat yang percaya akan ajaran agamanya. Misalnya, dari segi ilmu pengetahuan : mana penemu2an ilmiah yang dihasilkan oleh setiap kelompok umat beragama atau tentang kesuksesan hidup dsb..... Dari situ aja kita bisa lihat ada perbedaannya "IN PUT" dan OUT PUT nya......
Mengenai prostitusi, antara Bro Kainy dengan GandalfTheElder masih ada ketidaksesuaian, bagaimana ini? Bingung aku
Kalo dikatakan melakukan prostitusi itu tidak ada karma buruknya, berarti ajaran Buddha menjadi "ajaran amoral", kalo dikatakan ada karma buruknya, seharusnya Ambapali tidak bisa keluar dari alam samsara bukan?? Jadi yang benar mana sih??
Belum lagi pengertian Bro william_phang atas kata "bohong" :
. Masalah berbohong tentu saja adalah hal yg tidak baik... tidak perlu dikaitkan dengan kamma pun berbohong tentu akan membuat orang tidak percaya sama kita.... biasanya berbohong pasti krn ada maksud dibelakangnya.
Berat tidaknya kamma tergantung pada besar dan kemulian obyek... tentu membunuh semut beda kammanya dg membunuh seekor gajah... Kalo yg suci melakukan kamma buruk??.. kalo sudah suci tentu tidak akan memperkosa ato berzinah lagi atau melakukan kamma buruk lagi.....
Apakah berbohong tidak bisa dimasukan dalam "karma buruk"
Menurut bro GandalfTheElder kebahagiaan bisa dicapai dengan mempraktekan Dharma, apakah umat lain mempraktetkan ajarannya tidak akan bahagia atau kurang bahagia??? Standar apa yang harus dipakai untuk mengukurnya??
Mengenai Dharmakaya dan Tathagatagarbha saya kurang ngerti konsepnya, mungkin saya perlu cari tahu dulu., namun kitab yang membicarakan itu ada dalam bahasa Tibet dan Mandarin dan tahun penulisannya juga tidak jelas, ada yg bilang abad ke 2, ada yg memberi penanggalan abad ke 4-8 Masehi..... Jadi keotentikannya masih diragukan, karena pengajaran seperti itu tidak ada di dalam Tipitaka Therevada.........
GandalfTheElder menuliskan :
Tergantung apa tujuan meludah? Kalau tujuan meludah untuk mengumpat, ya Ambapali yang seorang Arahat tidak akan melakukan demikian. Lagian kisah yang diceritakan BJ itu hanya pelintiran saja!
Mengenai kisah Ambapali yang dipelintirkan oleh BJ itu seperti apa ya, saya jadi penasaran???
di dunia ini mana ada yang bisa membuktikan bahwa Kerajaan Sorga benar-benar ada? Sedangkan kalau soal Nirvana atau terlepas dari samsara, saya dan semua orang sudah melihat 50% buktinya. Saya pernah melihat orang yang berubah dari sifat penuh amarah menjadi sabar, saya pernah melihat orang asal-asalan menjadi teliti, saya pernah melihat orang sukses mengembangkan bakatnya dan penuh percaya diri tidak minder lagi, saya pernah melihat para bhiksu yang memiliki keseimbangan batin yang luar biasa. Itulah bukti bahwa ada kelepasan dari samsara lobha dvesa moha.
Kalo hanya perubahan hidup, dari jahat ke baik, semua agama mengajarkan tanpa melakukan meditasi pun bisa.
Cuma saya belum tahu darimana mereka memiliki kekuatan untuk berubah tabiat jahat jadi baik, saya belum tahu
Yang pernah saya jumpai ada beberapa sahabat kost saya yg dulunya begitu "nakal" sekarang berubah menjadi seperti "orang baru" dalam hal sikap dan karakternya. Saya tahu mereka tidak melakukan "meditasi". Saya pernah tanya, mengapa bisa seperti itu? Mereka menjawab, bahwa saat mereka percaya pada Yesus dan menerimanya sebagai juru Selamat, maka melalui proses waktu, mereka pelan-pelan berubah dari dalam hati mereka. Yang dulu suka singgah ditempat prostitusi, sekarang udah nggak. Yg dulu suka makan narkoba sekarang otomatis berhenti menggunakannya, yang dulu suka maki dan cakap kotor, sekarang bertutur sopan santun dll. Dan saya pernah melihat seorang "K" yang wajahnya bercahaya seperti "HALO" dibelakang kepalanya, seperti gambar orang suci, dibelakangnya ada lingkaran cahaya halo..... Apakah itu halusinasi, tapi itu kejadiannya disiang hari.....saya tak tahu.....Itulah mengapa saya terkesan dengan sahabat2 saya itu......Saya ingin seperti mereka, cuma saya masih mempertimbangkan diri akan reaksi ortu saya yang masih kolot itu.... Saya ada baca diskusi di blog DC dan Dede dan saya sempat berkomunikasi dengan BJ, saya minta waktu ketemu dia, namun dia belum membalasnya karena banyak hal yg ingin saya tanyakan. Entah kenapa ada hal yang menarik dari BJ.........
kebetulan saya tinggal di Medan..
Bro Wolvie, saya dapat emailan pertama dengan BJ, dia kasih copy ke saya artikel diatas.......
Salam Metta