Ketahuan nih, sering maki-maki orang di film yah?
Iya, kadang kalau kita terlalu menginginkan sesuatu yang belum kesampaian, bisa terjadi dalam mimpi. Lalu begitu bangun rasanya menyesal sekali. Kalau kita membenci sesuatu juga bisa muncul dalam mimpi, jadi saya pikir sepertinnya apapun yang sering kita pikirkan, berpotensi jadi plot utama dalam cerita. Lalu latarnya, orang2nya itu adalah berdasarkan proses pengalaman yang acak, makanya background dan kejadiannyanya juga bisa kacau (seperti bhikkhu sholat di Gereja).
Memang di mimpi tiba-tiba sudah begitu saja terjadi. Tapi kalau pengalaman saya, kadang kita juga bisa usahakan, ga selalu harus ikut si sutradara. Hanya saja, sepertinya itu bukan soal sadar/tidak, tapi masalah ke-kepala-batu-an aja kali yah, jangan terlalu pasrah sama sutradara. Saya belum paham tentang pikiran sejauh itu, tapi kalau spekulasi saya, jika perhatian kita kuat, cenderung pada menyadari itu adalah mimpi, dan biasanya terbangun tidak lama kemudian.
tidak juga om kainyn.
iya betul sekali om, kadang pas udah bangun, aduhhh kenapa tadi g begini ya. hehehe..
nah iya itu sering saya alami, kejadian dan tempatnya kadang g sinkron, terus suka pindah2 tempatnya, tiba2 udah ada di tempat lain lagi.
saya pernah beberapa kali mimpi, terus terbangun, dan tidur lagi, ehh.. mimpinya malah sambung lagi.
seingat saya selama ini, mimpi yang membuat saya terbangun itu adalah mimpi2 yang buruk, kadang juga seperti terkaget begitu terus terbangun. ah, untung cuma mimpi.
artinya perhatian saya masih kurang kuat yah, om kainyn. soalnya yang paling sering saya alami itu adalah bukan menyadari ini hanya mimpi lalu bangun, tapi pada saat bangun baru sadar, oh... tadi saya mimpi begini begitu. hehehe..
oh iya, saya mau tanya lagi, apakah setiap kita tidur itu kita pasti bermimpi, om kainyn?
hanya saja terkadang kitanya yang g ingat / g tau kalo ternyata kita mimpi.
kemudian, apakah mimpi itu sesuatu yang baik atau buruk?