//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hatRed

Pages: 1 ... 467 468 469 470 471 472 473 [474] 475 476 477
7096
sy coba jelaskan pd bro petrus..

dalam buddhism, cinta itu ada 2 macam:
-cinta yng berkondisi/bersyarat
-cinta yg tidak berkondisi

................

Cinta adalah netral adanya.
Respon batin terhadap cinta itu yang menjadi point kemelekatan atau tidak, bukan kepada siapa yang mencintai dan atau siapa yang di cintai.

Disaat perasaan cinta berubah menjadi keinginan untuk memiliki, takut kehilangan, maka saat itu juga sudah muncul Lobha/ketamakan, dan di pastikan berskutu dengan Moha/kebodohan.

Memang tidak mudah untuk tidak melekat, hal ini juga juga merupakan slah satu faktor yang membuat kita kita semua sekarang ini masih berkutat di 31 alam.

Jadi untuk pertanyaan guru Ang, :
Quote
cinta antara pasangan lawan jenis,
cinta antara ibu dan anaknya,
cinta seseorang kepada sosok panutanny, misal: Buddha Gautama, Yesus Kristus, dll;
cinta kasih seorang Boddhisattva kepada makhluk2..
dll...,

Jawabannya adalah bagaimana kondisi batin saat sedang mencintai diatas:
Apakah takut kehilangan?
Apakah timbul niat ingin memiliki?
Apakah menggantungkan hidup padaNya?

Apabila jawabannya "YA", maka ini adalah cinta yang melekat
Apabila jawabannya "TIDAK", maka ini cinta tanpa kemelekatan.


menurut sy, apabila seseorang memahami konsep anicca bahwa segala sesuatunya tidak kekal, maka dia akan memahami bahwa perpisahan, kematian tidak dapat dihindarkan..
karena itu jika seseorang memiliki cinta yang melekat, harus memiliki dan tidak mau melepaskan objek tsb, entah antara suami-istri, ibu-anak, sepasang kekasih, dll. kemelekatan tersebut hanya menghasilkan penderitaan baginya..
karena segala sesuatu anicca/tidak kekal

bagi buddhist yang harus dikembangkan itu adalah cintakasih yang tidak bersyarat ke semua makhluk..
seperti di karaniya metta sutta:

jadi cinta kasih tidak terikat pada individu2 saja tetapi pada semua makhluk di semua alam tumimbal lahir..
tidak perlu ke-AKUan utk mengembangkan cintakasih ini, karena cintakasih seorang arahat tidak memerlukan syarat atau kondisi..
"simply love"
mungkin seperti itu..

salam
_/|\_

mungkin penjelasan ini pula yang menjelaskan kenapa para arahat tidak mempunyai kamma yang berbuah, dan juga menjelaskan bahwa hanya para arahat lah yang dapat menerapkan cinta kasih tanpa syarat ini.(terbukti dari contoh cuma bodisatva aja yang bener)

jadi bagi kita adalah sangat mustahil untuk menerapkan cinta tidak bersyarat ini.

menambahkan: mungkin bagi para arahat istilah cinta kasih tanpa syarat kurang tepat bagi mereka, karena kita menyebut/mengistilahkan perbuatan mereka dari sisi kita. mungkin lebih tepat dengan mengistilahkan hanya perbuatan saja, tanpa tahu apakah perbuatan para arahat tersebut metta atau lobha. seperti bung Ricky katakan Kiriya

7097
Hehehe,benarkah begitu adanya?Pandangan benar?apa yang disebut pandangan benar(Samma Ditthi) ini?

Hehehe,dari mana anda tahu berbuat baik tanpa pandangan benar(micchi ditthi) dengan berbuat baik dengan pandang benar(Samma Ditthi)? :)


heheeh..... kita tidak tahu, karena kita masih diliputi kebodohan, dan kita bisa tahu jika kita menjadi arahat.

Quote
Lho?Orang suci(Arahantta) dan Buddha itu "perbuatannya" disebut kiriya,bukan ahosi kamma,ahosi kamma yaitu kamma "basi atau kadarluarsa"...Perbuatan yang dilakukan seorang Buddha bukan disebut Ahosi,tapi kiriya... :)

yup kamu benar Ricky Kiriya adalah istilah untuk perbuatan para Buddha dan Ahosi kamma adalah kamma yg tidak akan berbuah, trims sudah menambahkan.

 [at]  dilbert

trims loh udah mengoreksi dan melengkapinya

7098

Quote
Ada perbuatan baik yang dilandasi pandangan benar, yang tujuannya menuju terbebasnya dukkha. Mencintai sesama, menolong orang, keyakinan, meditasi, jika dilakukan berdasarkan ketidakserakahan, ketidakbencian, ketidakbodohan, ditujukan untuk berhentinya dukkha adalah hal-hal yang dianjurkan.
Benarkah begitu adanya?Perbuatan baik yang tidak berdasrkan lobha,moha dan dosa ditujukan untuk berhentinya dukkha?
Dukkha apa ini om? :)
Mohon bimbingannya kepada yang masih awam ini...

_/\_

Salam hangat,
Riky

mo bantu jawab aja
tuk om karuna_murti harap dikoreksi ya

kalau diliat lagi (sudah saya tebalkan) perbuatan baik dengan pandangan benar inilah yang dapat menyebabkan berhentinya dukkha , bahasa palinya ada yg bisa bantu gak
munculnya dukkha
sebab munculnya dukkha
berakhirnya dukkha
sebab berakhirnya dukkha

nah jadi kita sudah berbuat baik tapi belum menghilangkan dukka itu artinya karena kita berbuat baik (metta) tanpa adanya suatu pandangan benar.

jadi kalau ujung2nya seperti ini, hanya orang yang mempunyai pandangan benarlah (arahat) yang bisa menerapkannya. maka itu ada Ahosi Kamma

7099
saya pikir cinta kasih bukan bentuk keinginan dari aku, karena adanya hasrat untuk tercapai, mengkondisikan diri untuk mencintai

cinta kasih lebih kepada keadaan/kondisi, yg bebas dari keinginan dari aku tersebut

ke Aku an ini, lebih dari sekedar ego.

dan metta adalah kemelekatan kita terhadap perasaan.

dimana .... err........ saya lupa tuh ada yang inget gak ...
kata2 yg kayak model master yoda itu..

karena ada kesadaran maka ada perasaan
karena ada perasaan maka muncul bentuk2 pikiran
...........

maapin kalo urutannya salah,dan tolong dikoreksi atau diberikan yg benar maklum ingetan ku payah.

semoga bermanfaat

7100
Sebenarnya Metta dijabarkan dalam karaniya metta sutta seperti yang di post oleh bro dilbert...dan ada meditasinya juga yaitu metta bhavana...

terima kasih pak william,

"Tidak berpegang pada pandangan salah tentang aku yang kekal
Dengan sila dan penglihatan yang sempurna
Hingga bersih dari nafsu indera
Ia tak  akan lahir dalam rahim manapun juga"

tetapi metta ini dapat pula dilakukan oleh para arahat, dan mereka sudah terbebas dari keakuan, atau nafsu untuk melakukan metta itu sendiri sehingga metta itu tidak akan menghasilkan karma bagi mereka. mungkin kita dapat mengatakan arahat melakukan metta karena kita melihatnya dari sisi kita yg belum terbebas dari ke aku an tersebut.

sedangkan bagi kita umat awam yang masih diliputi ke aku an, akan menghasilkan karma dari metta yang kita lakukan. karena metta itu sendiri adalah kemelekatan perasaan.

7101
Itulah kenapa Buddha mengajarkan Metta...bukan cinta seperti yang masyarakat umum kenal...krn cinta yg umum dikenal itu adalah cinta yg berkondisi......

kalau boleh tahu bisa dijabarkan metta menurut pak William

Apakah metta menurut pak william itu tidak menghasilkan karma?

bila ya, apakah hanya arahat saja yang dapat mempraktekkan metta?

7102
 [at] Gunawan
Dengan segala hormat,

saya tidak berubah.

tetapi saya setuju Post saya tadi di Lock karena sudah tidak sehat lagi

mungkin kita salah paham dan kata2 saya terlalu explicit sehingga memancing emosi rekan2 sekalian.

7103
Salah.
Ada perbuatan baik yang dilandasi pandangan benar, yang tujuannya menuju terbebasnya dukkha. Mencintai sesama, menolong orang, keyakinan, meditasi, jika dilakukan berdasarkan ketidakserakahan, ketidakbencian, ketidakbodohan, ditujukan untuk berhentinya dukkha adalah hal-hal yang dianjurkan.

_/\_

iya betul juga dari satu sisi tetapi mungkin menurut petrus perbuatan baik yang dilandasi niat itulah yang menyebabkan seseorang yang belum Ahosi , akan mendapatkan karma dimana ia masih melekat kepada kehidupan dia sendiri

7104
Ya, saya setuju

bagaimana kita bisa menghilangkan kemelekatan tersebut

saya jadi ingat tentan buku di Alkitab yang menceritakan Yesus yang berkata kepada Saudagar yang taat kepada ajaran Yesus itu sendiri, tetapi ia belum puas dan menanyakan kepada Yesus bagaimana caranya agar ia menjadi lebih taat lagi, lalu Yesus berkata berikanlah semua uang2mu hartamu kepada rakyat miskin.

contoh bagaimana sebenarnya Kristiani juga ingin menghilangkan kemelekatan

7105
 [at] Dewi

tidak usah takut dan sebenarnya Dewi dapat menjalankan agama dewi sekarang dan mempraktekkan buddhisme
karena sekali lagi buddhisme bukan suatu agama, tetapi suatu pandangan tentang kehidupan ini,

jadi anggap saja belajar, dan inti dari Buddhisme adalah Dhamma, dimana Dhamma itu adalah kebenaran mutlak yang harus kita(seorang Buddhis) untuk mencarinya dan menemukannya, memahaminya, dan mengamininya

Sang Buddha Gautama sendiri pernah mengatakan bahwa Dhamma yang baru ia ajarkan hanyalah beberapa daun saja dari pada hutan yang sangat luas.


untuk beberapa oknum dari agama dewi yang bersikap radikal itu, jangan langsung menganggap agama Dewi sekarang adalah tidak baik, karena itu hanyalah perbuatan beberapa manusia yang mempunyai pandangan berbeda terhadap agama Dewi saat ini.

tapi kalau menurut saya Dewi seharusnya bertanggung jawab untuk meluruskan mereka-mereka semua agar apa yang anggap Dewi itu Baik atau Buruk dapat mereka telaah kembali, dan sebaiknya Dewi minta bantuan kepada ulama/pemuka agama lain yang dapat membantu Dewi.
karena Dewi tau maka itu menjadi tanggung jawab Dewi, jangan Dewi diam saja, karena itu sama saja mengiyakan perbuatan oknum2 tersebut yg tidak bertanggung jawab

7106
Gak nyangka ada fantisme radikal di kalangan Buddhisme \\

 :'(

suatu kemunduran bagi Buddhisme, sangat disayangkan.
kalian seperti Amrozi cs yang melupakan inti ajaran kalian masing2

oke para moderator atau Administrator situs ini boleh memblacklist account saya dan saya tidak akan kembali lagi di site ini.

tapi satu hal yg ingin saya sampaikan. "Semoga kalian Hidup dalam keadaan tenang dan bahagia"
Amin
Amin
Amin

7107
Buddhisme untuk Pemula / Re: [ask] agama Budha
« on: 18 November 2008, 01:03:17 PM »

maksudnya begimana ya?
berarti segala sesuatu di dunia ini adalah dukha (sengsara / penderitaan) ... wah, koq kelihatannya nga ada suka citanya hidup ini ... biasanya kelahiran, panjang usia adalah merupakan suatu kegembiraan. maaf, tidak kekal begimana ya?

dalam sauatu buku agama buddha, kalo gak salah ingget bilang begini
"...sang buddha juga meyakini adanya kesenangan di alam manusia, bahkan sang Buddha sendiri sering tersenyum......"

tapi ini adalah pandangan g {kenapa g sebut pandangan g?? baca aja yang selanjutnya}

hidup ini menurut pandangan agama Buddha adalah Dukkha, jadi hidup itu sebenarnya adalah dukkha/ penderitaan itu sendiri. jadi ada bayi yang lahir itu adalah penderitaan bagi manusia itu sendiri, dan panjang usia juga adalah penderitaan, karena dia panjang usia di alam yang menderita yaitu alam manusia { untuk refrensi alam 2 di agama Buddha silakan tanya yg laen atau googling aja}

jadi kesenangan tidak bisa dibandingkan dengan penderitaan
karena tidak sama dengan ada hitam lalu ada putih, ada baik lalu ada jahat
karena menurut agama Buddha kesenangan itu sendiri adalah bagian dari penderitaan jadi
Kesenangan adalah Sub set kecil dari pada penderitaan


Quote
kalau di agama saya, semua jiwa yang hidup di dunia ini nantinya diharapkan bisa bersatu dengan Tuhan di Surga, dan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah anugerah / berkat Tuhan. sepanjang hidupnya manusia diharapkan punya Iman, memberikan diri dibaptis dan mengisi hidupnya dengan kebaikan agar rohaninya bertumbuh (makin kudus).
kalau di Budha, saya pernah dengar, hidup ini bagaikan segelas air putih ... seberapa yang kamu minum ya itu yang harus kamu kembalikan / bayar balik dengan berbagai perbuatan amal kasih. lalu bagaimana kalau berbuat dosa (namanya manusia kan bisa khilaf ya)?

ya betul, memang seperti itu,
lalu "(namanya manusia kan bisa khilaf ya)"
gini ada seseorang yang berbuat jahat, bahkan sering, tetapi karena dia berbuat baik sekali aja lalu di kehidupan berikutnya ia lahir di kehidupan yg lebih baik,
pasti anda heran dan bertanya2
sebenarnya perbuatan jahat dia tidak hilang hanya saja tertekan dengan  perbuatan baik yang dia lakukan yang sangat hebat lebih hebat dari perbutan jahat dia, sehingga waktu berbuahnya di selang (apa sih kalo yg nyelak antrian gitu tu bahasanya) oleh perbuatan baik dia, tapi tetep perbuatan jahatnya akan berbuah. dan mungkin juga tidak terlalu terasa.
jadi bingung
dikasih contoh aja deh : kayak digigit semut saat tau lulus kuliah
kan digigit semutnya gak kerasa banget :))

Quote
berarti di agama Budha nga ada ajaran tertentu begitu, semua diserahkan pada pengikutnya dipilah2 mana yang benar dan mana yang salah sesuai dengan pribadinya masing2? apa nga masing2 orang menafsirkan sendiri2? apa nga binun kalo standar masing2 orang berbeda ya?
inilah yg menjadi polemik sekarang
coba deh kamu liat porting aku "siapa tuhan?" di search aja

Quote
ada yang mau bantu saya menjelaskan lebih detail begitu, apa keunggulan agama Budah dibandingkan agama lainnya?
...
bagi saya pribadi tidak ada yg bisa diunggulkan kita harus menerapkan masiing masing pandangan sesuai dengan manfaat dan situasi sosial kita

Quote
oke, Dharma itu apa?
saya sudah baca keunggulan2 Budha yang fran posting kan, namun jadi timbul pertanyaan :
Budha bukan agama? ini bikin binun. bukankah sewaktu SD diajari ada 5 agama di Indo, Budha include?
kalo semuanya bersandar pada diri sendiri lalu, apa patokannya? apa nga ada ajaran bakunya begitu? apa maksudnya masing2 bisa jadi Tuhan bagi dirinya sendiri?
kebebasan berpikir dan ajaran yang terbuka untuk didebat??? bukankah kalo agama itu mutlak kebenaran Tuhan yang musti diterima manusia? nga bisa ditawar2 lagi begitu.
Dharma adalah pengetahuan mutlak, jadi bukan ajaran, tetapi sesuatu yg sudah ada dan tinggal bagaimana kita menemukannya

Buddha(dalam konteks pertannyaan anda) tidak terlalu memikirkan konsep tuhan, dan juga bukan Agama, hanya suatu pandangan


Menurut saya salah satu alasan kenapa Buddha dianggap agama karena adanya sila pertama dari Pancasila
"Ketuhanan Yang Maha Esa"
jadi bila tidak mengakui Tuhan ya Buddhisme tidak diakui di Indonesia saat itu
tetapi kan sekarang semua aliran bebas, cuma mungkin karena dari dulu udah begitu ya jadi belum diklarifikasi lagi kali


[qoute]
maksudnya?? bila pemeluknya nga percaya pada agama Budha, lalu mau percaya ke siapa? trus kalo mati jiwa ini ke mana?
[/quote]

hahaha...... Buddha bukan tiket ke suatu tempat seperti kalau tidak ambil tiket buddha gak bisa ikut komunitas seperti orang yang ambil tiket buddha
sekali lagi inti Buddhisme sebenarnya adalah Dhamma,

Ehipassiko = Vini , Vidi, Vici

7108
Hatred Jaga ucapan kamu, Kukasih kamu peringatan keras!!!!!
boleh saya tahu sebabnya saya diberikan peringatan?????


[at] hatred = sebaiknya anda berhati-hati dengan paham atau pandangan Komunis yg anda yakini...... 8)
Di forum ini anda sangat berani sekali berkata-kata seperti itu karena anda mengunakan nick name dan tanpa foto anda pula, bukan nama jelas, akan tetapi Beranikah anda mengunakan nama jelas anda dan foto anda ? saya rasa anda tidak berani melakukannya?

Note : Awas jangan sampai pemerentah tahu mengenai tulisan anda mengenai komunis , jangan sampai nanti membuat anda menderita kelak .

Just Saran , No Offense........... ;D

Thanks & Best Regards
Gunawan S S

tentu saja Gun, itulah mengapa saya bebas mengekpresikan pandangan saya.

tapi kok malah mengancam semua ya?????

kayaknya di Buddhisme tidak ada hal seperti itu.
bila anda memang seorang Buddhis, apa yang

Baru saja anda katakan sudah memberikan itikad Buruk seseorang terhadap buddhisme,
hati hatilah akan apa yang anda ucapkan



7109
 [at] all

Mungkin beberapa dari anda banyak yg mengira bahwa Sidharta telah berhasil ,, sukses
karena akhirnya ia mendapatkan pengetahuan

tapi pernahkah anda berpikir kenapa dia kabur dari istana???
apa yang ia cari???
apakah ia menemukannya????

saya yakin banyak yg tidak ada yg mempertanyakannya, karena mereka sudah masuk ke dalam hal2 yang Sidharta utarakan, atau hal baru yang sehingga kita lupa apa hal utamanya, apa hal pertamanya, apa hal yg sebenarnya.

bagi saya Sidharta tidak lain adalah orang yang GAGAL, dan bila dianalogikan dia adalah seperti seorang pemabuk

hehhe....... ya pemabuk, yang mendapatkan masalah lalu berusaha memecahkannya tetapi tidak menemukannya, sehingga dia stress dan dia perlu pelarian, dan dia malah mabuk-mabukkan dan melupakan masalah dia sebenarnya masih ada, dan masih belum terpecahkan, hanya saja dia lari dari masalah tersebut "MENYERAH" dengan mabuk-mabukan.

dan bila saya berkesempatan untuk berbincang dengan Sidharta maka saya akan mengatakan ini kepada dia
"Hei Sidharta Bangun, jangan mabuk2an terus, jadi gimana neh masalahnya?????"

kalau bisa sebelum dia nibbana, jadi dia sadar dan gak jadi nibbana trus tetep idup mpe sekarang
 :))

7110
 [at] chomed

ya trim's chomed anda sudah menambahkan saya
tampaknya anda memiliki sedikit kesamaan pandangan dengan saya

ya saya juga mempelajari agama lain, dan hanya mengambil yg baik2 saja (tetapi bagi saya yg baik2 itu adalah yg dapat saya gunakan dalam kehidupan saya)

karena saya rasa kita berdua setuju, tidak semua

Orang yg sering beribadah, rajin ke vihara, menghormati bhikkhu, mendengarkan ceramah, adalah orang yang lebih baik
daripada orang yang suka berkata langsung [kayak saya ini :P]  walau itu menyakitkan hati, sering mabuk2an,
tidak ke vihara [pling kalo ada perlu aja dan terpaksa], tidak menghormati bhikkhu, menyepelekan ceramah,
bahkan tidak selalu menghormati orang yg lebih tua.

Pages: 1 ... 467 468 469 470 471 472 473 [474] 475 476 477