//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta  (Read 44456 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #75 on: 24 December 2009, 07:04:14 PM »
Seumpanya "diharuskan" membunuh, seorang yang sudah mencapai Sotapanna akan penuh kesadaran dalam mengenal gejolak batinnya. Dia mungkin saja rela dirinya yang "rugi" asalkan tetap tidak membunuh. Ataupun bila dia memang terpaksa membunuh, dia melakukannya tanpa dosa mula citta (terpaksa).

Berarti seorang Sotapanna masih memungkinkan ia untuk membunuh dong..? Saya pernah membaca di kitab komentar Ratanasutta bahwa seorang ariya, selain tidak akan mampu melakukan enam akusala kamma yang berat termasuk membunuh ortu dan arahat, ia bahkan tidak akan mampu membunuh anak lalat yang kecil sekalipun (diṭṭhisampanno ariyasāvako kunthakipillikampi jīvitā na voropeti).

Be happy.


Entahlah jika kitab komentar menyatakan hal itu.

Saya pikir Sotapanna hanyalah tingkat kesucian di mana berbagai pandangan salah mulai ditanggalkan; dan justru berada dalam arus yang benar. Seperti yang kita ketahui, seorang yang sudah mencapai Sotapanna tidak lagi menggenggam pandangan akan adanya substansi aku, tidak lagi menggenggam pandangan bahwa ritual agama itu yang bisa memberi keselamatan, tidak menggenggam pandangan ragu akan Kebenaran. Karena 3 pandangan keliru ini sudah ditanggalkan, maka moralitasnya pun akan berkembang seiring bertambahnya kebijaksanaan.

Orang yang mencapai tingkat Sotapanna memiliki moralitas bagus, karena atas dasar kebijaksanaan; yang dihasilkan dari tidak menggenggam pandangan keliru. Karena itu, menurut saya seorang Sotapanna bukan tidak bisa membunuh seekor anak lalat sekalipun; namun ia memilih tidak mau membunuh. Seperti yang kita ketahui, seorang Sotapanna masih memiliki lobha dan dosa; masih memiliki keserakahan dan kebencian.

Berangkat dari pemahaman ini, saya berpendapat bahwa seorang Sotapanna sekalipun bisa dikacaukan pikirannya oleh masalah dunia. Jika masalah dunia sudah mengacaukan pikirannya, mungkin saja terbesit dalam pikirannya untuk mencelakai atau membunuh makhluk lain. Namun atas dasar pandangan benar -> kebijaksanaannya, maka ia mampu memilih untuk menjaga moralitas; tidak mencelakai atau membunuh makhluk hidup.

Saya pikir seorang yang sudah mencapai Sotapanna mungkin masih bisa melakukan pembunuhan, tetapi dengan sangat terpaksa. Tapi "pembunuhan" ini perlu kita definisikan agar jelas. Yaitu pembunuhan yang memang dilandasi keinginan untuk meniadakan kehidupan; dengan niat sebagai awal, mengambil tindakan, melakukan aksi, dan kematian makhluk lain sebagai akibatnya.

Saya pikir seorang Sotapanna masih bisa "membunuh" seekor semut; misalnya ketika ia mandi di kamar mandi dan ternyata ada semut di lantainya. Awalnya dia hanya mandi, dan ternyata air siraman itu membuat semut terhanyut. Meskipun dia melihat semut itu mulai hanyut bersama air, namun ia tidak menolong semut itu. Sekali lagi... ini hanya "misalnya".

Contoh yang jelas, bagaimana bila seorang Sotapanna kena cacingan? atau kena cacing filaria? atau seorang Sotapanna umat awam rambutnya menjadi sarang kutu apa yang harus dilakukan?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #76 on: 24 December 2009, 07:10:49 PM »
Quote
Association with people of integrity is a factor for stream-entry.
Listening to the true Dhamma is a factor for stream-entry.
Appropriate attention is a factor for stream-entry.
Practice in accordance with the Dhamma is a factor for stream-entry.
— SN 55.5

"Endowed with these six qualities, a person is capable of alighting on the lawfulness, the rightness of skillful mental qualities even while listening to the true Dhamma. Which six?

"He is not endowed with a (present) kamma obstruction, a defilement obstruction, or a result-of-(past)-kamma obstruction; he has conviction, has the desire (to listen), and is discerning.

"Endowed with these six qualities, a person is capable of alighting on the lawfulness, the rightness of skillful mental qualities even while listening to the true Dhamma."

— AN 6.86

tambahan lagi

adi dari pengumpulan data kita, sotapanna adalah
1. mematahkan 3 belenggu rendah
2. keyakinan pada Tiratana yg tak tergoyahkan
3. Memiliki moralitas yg disenangi para mulia + mengarahkan pada konsentrasi
4. Dia tidak dapat melakukan perbuatan yang akan membuatnya terlahir di neraka, rahim binatang, atau di alam setan kelaparan.
5. Terlahir max 7x lagi.

Cara merealisasikan
1. Menjalankan pancasila
2. Berteman/berasosiasi dengan orang yang berintegritas
3. Mendengarkan Dhamma Sejati
4. Perhatian yg cocok/sesuai/tepat *yoniso manasikara?*
5. Berlatih sesuai Dhamma

6 requisite/syarat yang harus dipenuhi
1. tidak ada halangan dari kamma
2. tidak ada halangan kekotoran batin
3. tidak ada halangan dari kamma lampau
4. memiliki keyakinan/saddha(?)
5. Ingin mendengar
6. Memahami


Bagaimana bila diganti dengan menyelami?
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #77 on: 24 December 2009, 07:21:19 PM »
... minum obat cacing dan botakin rambut..., jelas bukan bertujuan untuk membunuh, tp bertujuan untuk menjaga kesehatan
...

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #78 on: 24 December 2009, 07:47:32 PM »
Mungkin resensi tentang sotapanna dari link ini lebih cocok menurut saya
http://www.patria.or.id/downloads/liberation.pdf

Bhante Dhammavuddho dalam buku kebebasan sempurna, pentingnya Suta-Vinaya terdapat kontradiktif antara pernyataannya yang satu dengan yang lain.

Di satu sisi mengatakan bahwa hanya dengan mendengarkan Dhamma bisa menjadi pemenang arus, dibagian lain menyatakan kita mendengarkan Dhamma tak mencapai arus karena tak memiliki Jhana.

Saya tidak setuju pernyataan Bhikkhu Dhammavuddho mengenai empat kebenaran Ariya. Sang Buddha dikatakan mencapai Pencerahan setelah merenungkan Empat Kebenaran Ariya.
Menurut saya Sang Buddha mengetahui Empat Kebenaran Ariya setelah mencapai Pencerahan.

Logika sederhananya adalah, bagaimana seseorang mengetahui ada akhir dari dukkha (ariya sacca ke 3) bila ia sendiri belum pernah merasakan berhentinya dukkha/dukkha nirodha (belum mengalami Nibbana/mencapai Pencerahan)?

 _/\_
« Last Edit: 24 December 2009, 07:54:57 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #79 on: 24 December 2009, 07:49:26 PM »
... minum obat cacing dan botakin rambut..., jelas bukan bertujuan untuk membunuh, tp bertujuan untuk menjaga kesehatan

Saudara Ronald yang baik,
bila minum obat cacing, bukankah ada cetana untuk mengambil kehidupan mahluk lain?

 _/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #80 on: 01 March 2010, 03:17:12 PM »
Quote
Quote
[at] ciputras: kalau dari SN 55.5 itu memang tidak disinggung Jhana sih, akan tetapi Samma Samadhi pada JMB8 itu adalah Jhana itu sendiri.

 [at] bond: pada sutta saya belum pernah ketemu definisi upacara samadhi, CMIIW. Kita akan coba telaah dari berbagai sutta, kalau ada rujukannya, tolong donk bro buat pembelajaran kita semua.

Bos mau nanya nih, menurut bos pencapaian Jhana melibatkan nimitta nggak?
Pertanyaan kedua bila konsentrasi kita hampir mencapai Jhana apakah itu termasuk samma-samadhi atau tidak?

 _/\_
ya ampun, terlupa thread ini

jhana pake nimitta? belum tentu.

hampir jhana apakah itu samma samadhi? samma-samadhi=jhana, hampir samma samadhi itu samma samadhi bukan?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #81 on: 01 March 2010, 03:30:41 PM »
Quote
Association with people of integrity is a factor for stream-entry.
Listening to the true Dhamma is a factor for stream-entry.
Appropriate attention is a factor for stream-entry.
Practice in accordance with the Dhamma is a factor for stream-entry.
— SN 55.5

"Endowed with these six qualities, a person is capable of alighting on the lawfulness, the rightness of skillful mental qualities even while listening to the true Dhamma. Which six?

"He is not endowed with a (present) kamma obstruction, a defilement obstruction, or a result-of-(past)-kamma obstruction; he has conviction, has the desire (to listen), and is discerning.

"Endowed with these six qualities, a person is capable of alighting on the lawfulness, the rightness of skillful mental qualities even while listening to the true Dhamma."

— AN 6.86

tambahan lagi

adi dari pengumpulan data kita, sotapanna adalah
1. mematahkan 3 belenggu rendah
2. keyakinan pada Tiratana yg tak tergoyahkan
3. Memiliki moralitas yg disenangi para mulia + mengarahkan pada konsentrasi
4. Dia tidak dapat melakukan perbuatan yang akan membuatnya terlahir di neraka, rahim binatang, atau di alam setan kelaparan.
5. Terlahir max 7x lagi.

Cara merealisasikan
1. Menjalankan pancasila
2. Berteman/berasosiasi dengan orang yang berintegritas
3. Mendengarkan Dhamma Sejati
4. Perhatian yg cocok/sesuai/tepat *yoniso manasikara?*
5. Berlatih sesuai Dhamma

6 requisite/syarat yang harus dipenuhi
1. tidak ada halangan dari kamma
2. tidak ada halangan kekotoran batin
3. tidak ada halangan dari kamma lampau
4. memiliki keyakinan/saddha(?)
5. Ingin mendengar
6. Memahami


Bagaimana bila diganti dengan menyelami?
nda pas mbah. menyelami kek kata kerja. ini kata sifat.
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #82 on: 01 March 2010, 04:27:08 PM »
Quote
Quote
[at] ciputras: kalau dari SN 55.5 itu memang tidak disinggung Jhana sih, akan tetapi Samma Samadhi pada JMB8 itu adalah Jhana itu sendiri.

 [at] bond: pada sutta saya belum pernah ketemu definisi upacara samadhi, CMIIW. Kita akan coba telaah dari berbagai sutta, kalau ada rujukannya, tolong donk bro buat pembelajaran kita semua.

Bos mau nanya nih, menurut bos pencapaian Jhana melibatkan nimitta nggak?
Pertanyaan kedua bila konsentrasi kita hampir mencapai Jhana apakah itu termasuk samma-samadhi atau tidak?

 _/\_
ya ampun, terlupa thread ini

jhana pake nimitta? belum tentu.

hampir jhana apakah itu samma samadhi? samma-samadhi=jhana, hampir samma samadhi itu samma samadhi bukan?

Waduh... jadi kelupaan lagi yah apa sih yang kita diskusikan?  :)
saudara Tuhan yang baik.. apakah pada Jhana terjadi absorpsi atau tidak?
 
Jadi gimana tuh? bila hampir Jhana juga termasuk samma-samadhi, maka Samma-samadhi tidak selalu harus Jhana kan? Atau apakah bro beranggapan bahwa mendekati Jhana belum termasuk Samma-samadhi?

Tolong berikan rujukan yang mengatakan  bahwa Samma-samadhi harus Jhana, diluar itu bukan Samma-samadhi.

 _/\_
« Last Edit: 01 March 2010, 04:29:40 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #83 on: 01 March 2010, 04:34:37 PM »
Waduh... jadi kelupaan lagi yah apa sih yang kita diskusikan?  :)
saudara Tuhan yang baik.. apakah pada Jhana terjadi absorpsi atau tidak?
 
Jadi gimana tuh? bila hampir Jhana juga termasuk samma-samadhi, maka Samma-samadhi tidak selalu harus Jhana kan? Atau apakah bro beranggapan bahwa mendekati Jhana belum termasuk Samma-samadhi?

Tolong berikan rujukan yang mengatakan  bahwa Samma-samadhi harus Jhana, diluar itu bukan Samma-samadhi.

 _/\_
emang nih, udah kelamaan :))

apakah jhana itu absorbsi atau tidak? pertanyaan aneh. absorbsi adalah terjemahan dari jhana.

memang sudah jelas koq dipostingan sebelumnya kalau baru mendekati artinya belum sampe :)

samma samadhi = jhana? sepertinya sudah bosan diberikan bro.

Quote from: SN 45.8: Magga-vibhanga Sutta
...
"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? (i) Dimana ada seorang bhikkhu — sepenuhnya melepaskan sensualitas, melepaskan kualitas (mental) tidak terampil — memasuki & berdiam dalam jhana pertama: kegirangan dan kenikmatan yang muncul dari pelepasan, disertai oleh pemikiran yang diarahkan & penilaian. (ii) Dengan menenangkan pemikiran yang diarahkan & evaluasi, dia memasuki & berdiam didalam jhana kedua: kegirangan dan kenikmatan muncul dari konsentrasi, penyatuan dari kesadaraan yang bebas dari pemikiran yang diarahkan & penilaian — kepastian dari dalam. (iii) Dengan hilangnya kegirangan, dia tetap dalam ketenangan, perhatian & awas, dan merasakan kenikmatan dengan tubuhnya. Dia memasuki & berdiam didalam jhana ketiga, yang dinyatakan oleh Yang Mulia, 'Ketenangan & perhatian, dia memiliki kenikmatan yang terus menerus.' (iv) Dengan meninggalkan kenikmatan & sakit — bersamaan hilangnya kebahagiaan & penderitaan yang sebelumnya — dia memasuki & berdiam didalam jhana keempat: kemurnian dari ketenangan & perhatian penuh, tidak nikmat ataupun sakit. Ini, para bhikkhu, yang disebut konsentrasi benar."
...
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #84 on: 01 March 2010, 05:12:47 PM »
Quote
Tolong berikan rujukan yang mengatakan  bahwa Samma-samadhi harus Jhana, diluar itu bukan Samma-samadhi.
Mindfulness, bliss and beyond by Ajahn Brahm
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #85 on: 01 March 2010, 05:56:42 PM »
Waduh... jadi kelupaan lagi yah apa sih yang kita diskusikan?  :)
saudara Tuhan yang baik.. apakah pada Jhana terjadi absorpsi atau tidak?
 
Jadi gimana tuh? bila hampir Jhana juga termasuk samma-samadhi, maka Samma-samadhi tidak selalu harus Jhana kan? Atau apakah bro beranggapan bahwa mendekati Jhana belum termasuk Samma-samadhi?

Tolong berikan rujukan yang mengatakan  bahwa Samma-samadhi harus Jhana, diluar itu bukan Samma-samadhi.

 _/\_
emang nih, udah kelamaan :))

apakah jhana itu absorbsi atau tidak? pertanyaan aneh. absorbsi adalah terjemahan dari jhana.

memang sudah jelas koq dipostingan sebelumnya kalau baru mendekati artinya belum sampe :)

samma samadhi = jhana? sepertinya sudah bosan diberikan bro.

Quote from: SN 45.8: Magga-vibhanga Sutta
...
"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? (i) Dimana ada seorang bhikkhu — sepenuhnya melepaskan sensualitas, melepaskan kualitas (mental) tidak terampil — memasuki & berdiam dalam jhana pertama: kegirangan dan kenikmatan yang muncul dari pelepasan, disertai oleh pemikiran yang diarahkan & penilaian. (ii) Dengan menenangkan pemikiran yang diarahkan & evaluasi, dia memasuki & berdiam didalam jhana kedua: kegirangan dan kenikmatan muncul dari konsentrasi, penyatuan dari kesadaraan yang bebas dari pemikiran yang diarahkan & penilaian — kepastian dari dalam. (iii) Dengan hilangnya kegirangan, dia tetap dalam ketenangan, perhatian & awas, dan merasakan kenikmatan dengan tubuhnya. Dia memasuki & berdiam didalam jhana ketiga, yang dinyatakan oleh Yang Mulia, 'Ketenangan & perhatian, dia memiliki kenikmatan yang terus menerus.' (iv) Dengan meninggalkan kenikmatan & sakit — bersamaan hilangnya kebahagiaan & penderitaan yang sebelumnya — dia memasuki & berdiam didalam jhana keempat: kemurnian dari ketenangan & perhatian penuh, tidak nikmat ataupun sakit. Ini, para bhikkhu, yang disebut konsentrasi benar."
...

Ya benar memang absorpsi adalah terjemahan dari Jhana, absorpsi terhadap apa? apakah yang menyebabkan disebut absorpsi atau penyerapan?

Bagaimana dengan rujukan di Tipitaka, dimanakah dikatakan bahwa hanya Jhana yang disebut Samma-samadhi? Saya ulangi pertanyaan ini karena kutipan Magga-vibhanga sutta tidak ada pernyataan harus atau hanya

Apakah bro pernah mendengar mengenai meditasi 4 unsur? apakah meditasi terhadap 4 unsur samma-samadhi atau bukan? apakah pernah mendengar mengenai Buddhanussati, Dhammanussati dll (6 anussati/perenungan) Apakah meditasi-meditasi dengan objek-objek ini termasuk samma-samadhi atau bukan?

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #86 on: 01 March 2010, 06:05:34 PM »
Quote
Tolong berikan rujukan yang mengatakan  bahwa Samma-samadhi harus Jhana, diluar itu bukan Samma-samadhi.
Mindfulness, bliss and beyond by Ajahn Brahm

bro Gachapin yang baik, maksudnya rujukan Tipitaka . Ajahn Brahm berlatih satu sisi saja, yaitu metode pro Jhana. Setahu saya beliau belum pernah berlatih metode direct Vipassana. Jadi beliau hanya mengemukakan pendapat satu sisi. Sesuai dengan pengalaman beliau saja.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #87 on: 01 March 2010, 07:37:38 PM »
Ya benar memang absorpsi adalah terjemahan dari Jhana, absorpsi terhadap apa? apakah yang menyebabkan disebut absorpsi atau penyerapan?
sebenarnya aye tidak ingin mengulang lagi apa yg udah dibahas di thread sebelah yg membahas jhana.

tapi mungkin sudut pandang kita yg berbeda tentang jhana itu sendiri. yah jika bro berpendapat bahwa jhana itu seperti itu, silahkan saja :) hanya jgn paksa aye utk sependapat saja.


Bagaimana dengan rujukan di Tipitaka, dimanakah dikatakan bahwa hanya Jhana yang disebut Samma-samadhi? Saya ulangi pertanyaan ini karena kutipan Magga-vibhanga sutta tidak ada pernyataan harus atau hanya
Buat aye sih cukup jelas. Samma Samadhi itu adalah jhana. kalau ada yg lain, sang Buddha pasti tidak lupa menyebutkannya bukan?

Kalau bermain bahasa nanti bisa muncul pertanyaan seperti ini juga. Tolong sebutkan rujukan yg menyatakan bahwa Samma Samadhi bukan hanya jhana. nah loh..... :)

Apakah bro pernah mendengar mengenai meditasi 4 unsur? apakah meditasi terhadap 4 unsur samma-samadhi atau bukan? apakah pernah mendengar mengenai Buddhanussati, Dhammanussati dll (6 anussati/perenungan) Apakah meditasi-meditasi dengan objek-objek ini termasuk samma-samadhi atau bukan?
]
Nah ini yang menarik. Kalau menurut Bro karena Jhana itu adalah terserap penuh dan "seperti patung" dimana ada bomb kencang tidak terasa dan hanya fixed pada objek diam/tetap itu saja. nah kalau soal merasakan tubuh atau tidak itu sudah dibahas di thread sebelah, jadi skip. tapi soal objek diam/tetap *misalnya cahaya* sehingga tidak bisa digunakan utk "pandangan cerah". maka itu bro berpendapat bahwa jhana tidak bisa digunakan. lalu mengganggap yg "hampir" jhana itu adalah samma samadhi *utk menggenapkan faktor samma samadhi*.

Tapi......

Dalam AN 8.63 Sankhitta Sutta, secara explisit menyatakan bahwa 4 frame of references itu digunakan sebagai bentuk latihan konsentrasi/jhana.

ini aye sertakan satu bagiannya

Quote from: AN 8.63: Sankhitta Sutta
...
"When this concentration is thus developed, thus well-developed by you, you should then train yourself thus: 'I will remain focused on the body in & of itself — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.' That's how you should train yourself. When you have developed this concentration in this way, you should develop this concentration with directed thought & evaluation, you should develop it with no directed thought & a modicum of evaluation, you should develop it with no directed thought & no evaluation, you should develop it accompanied by rapture... not accompanied by rapture... endowed with a sense of enjoyment; you should develop it endowed with equanimity.
...

Menarik bukan? tubuh sebagai object sampai jhana ke 4. Singkatnya yah kombinasi "metoda samatha" dan "metoda vipassana". *catet, itu pakai tanda kutip ;D*

Menurut bro yah CMIIW bahwa hal itu tidak bisakan?

Yah maka itu aye sudah bilang kalau memang pendapat kita beda :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline carinex

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #88 on: 01 March 2010, 07:53:27 PM »
Mungkin resensi tentang sotapanna dari link ini lebih cocok menurut saya
http://www.patria.or.id/downloads/liberation.pdf

Bhante Dhammavuddho dalam buku kebebasan sempurna, pentingnya Suta-Vinaya terdapat kontradiktif antara pernyataannya yang satu dengan yang lain.

Di satu sisi mengatakan bahwa hanya dengan mendengarkan Dhamma bisa menjadi pemenang arus, dibagian lain menyatakan kita mendengarkan Dhamma tak mencapai arus karena tak memiliki Jhana.

Saya tidak setuju pernyataan Bhikkhu Dhammavuddho mengenai empat kebenaran Ariya. Sang Buddha dikatakan mencapai Pencerahan setelah merenungkan Empat Kebenaran Ariya.
Menurut saya Sang Buddha mengetahui Empat Kebenaran Ariya setelah mencapai Pencerahan.

Logika sederhananya adalah, bagaimana seseorang mengetahui ada akhir dari dukkha (ariya sacca ke 3) bila ia sendiri belum pernah merasakan berhentinya dukkha/dukkha nirodha (belum mengalami Nibbana/mencapai Pencerahan)?

 _/\_

Di situ di katakan tidak memasuki arus karena memasuki arus yang di maksud adalah tidak memasuki arus anagami atau arahat, Jadi kesucian anagami dan arahat membutuhkan jhana, sedangkan sotapanna dan asakadagami tidak membutuhkan jhana.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Kupas Tuntas Sotapanna menurut Sutta
« Reply #89 on: 01 March 2010, 09:41:13 PM »

Saya tidak setuju pernyataan Bhikkhu Dhammavuddho mengenai empat kebenaran Ariya. Sang Buddha dikatakan mencapai Pencerahan setelah merenungkan Empat Kebenaran Ariya.
Menurut saya Sang Buddha mengetahui Empat Kebenaran Ariya setelah mencapai Pencerahan.
_/\_

Sang BUddha tampaknya memang telah merenungkan Empat Kesunyataan Mulia terlebih dahulu sebelum merealisasinya. Merenungkan dan merealisasi harus dibedakan. Ada beberapa sutta yang mengindikasikan bahwa Sang Buddha setidaknya telah sadar sepenuhnya tentang kemungkinan lenyapnya penderitaan sebelum beliau benar2 merealisasinya. Salah satu contoh sutta itu adalh Ariyapariyesanasutta dari Majjhimanikaya di mana Sang Buddha menceritakn kisahnya sewaktu belum mencapai sammāsambuddha. Beliau merenungkan bahwa sewaktu masih sebagai bodhisatta yang tidak lepas dari kelahiran, usia tua, sakit kematian dan kekotoran batin, beliau juga masih mencari hal2 yang merupakan obyek kelahiran, usia tua, dst. Selanjutnya, beliau merenungkan dan bertekad untuk mencari keadaan tanpa kematian, usiatua, sakit, kematian dan keadaan tanpa kekotoran batin. Beliau bertekad untuk mencari keadaan pelenyapan / nibbāna.  Meskipun perenungan ini bukan Empat Kesunyataan Mulia in the full-fledged, setidaknya masih berkaitan dengannya.

Juga dalam Nidānasamyutta, sewaktu masih Bodhisatta, sesaat sebelum beliau mencari penerangan sempurna, Sang BUddha juga menceritakn bahwa beliau merenungkn 12 mata rantai sebab musabab yang saling bergantungan secara berurutan dari kemunculan mereka dan pelenyapannya. Kita tahu bahwa dvadasaṇgapaṭiccasamuppāda ini sangat berkaitan erat dengan Empat Kesunyataan Mulia.

 

anything