Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
Saccaka adalah penganut aliran Nigantha, yang sangat percaya diri dan sombong, demiikian sombongnya Saccaka sehingga ia pernah mengatakan kepada orang-orang jangankan manusia, sedangkan tiang kayu yang tak bernyawa sekalipun akan gemetar jika ia ajak berdebat.
Kemudian ia bertemu dengan Y.A. Assaji, lalu bertanya apa yang diajarkan oleh Sang Buddha? lalu Y.A. Assaji mejawab, bahwa Sang Buddha mengajarkan bahwa batin dan jasmani bersifat tidak kekal, tanpa atta. Lalu Saccaka beranggapan bahwa ia telah menemukan kelemahan ajaran Sang Buddha, lalu mengajak Beliau berdebat.
Ia juga mengajak 500 orang Licchavi yang kebetulan sedang berkumpul untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Saccaka berkata ia akan mengalahkan Sang Buddha dalam debat dan mempermainkannya (seperti bola).
Setelah bertanya kepada Sang Buddha lalu Saccaka bertanya kepada Sang Buddha mengenai pandangan Sang Buddha, Sang Buddha mengajarkan seperti yang diutarakan oleh YA. Assaji, Saccaka membantah, sama seperti orang yang menanam buah-buahan, palawija dsbnya. Maka kita diri kita yang akan menuai hasilnya, demikian juga maka batin dan jasmani juga milik kita karena batin dan jasmani kita yang akan menuai hasilnya.
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Saccaka terdiam, karena jika ia menjawab tak bisa, maka jawaban itu bertentangan dengan pernyataannya bahwa aku/diriku adalah milikku. Tetapi akhirnya ia menjawab tidak bisa dan menerima kekalahan.
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu