Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: Andi Sangkala on 28 August 2008, 09:44:56 PM
-
_/\_
namaste
Bro n sis, ada yang tahu gak kisah di bawah ini ada dalam sutta apa?
seorang petapa menantang Buddha apakah Buddha bisa berjalan diatas air?
Buddha balik bertanya, sudah berapa lama kamu berlatih berjalan di atas air tersebut?
25 Th kata si petapa....bla....bla
Tolong ya kalo ada yg tahu
Sukhi hotu
Andi
-
Saya pernah dengar kisah ini tapi lupa dimana. Nanti kalau ada kesempatan saya cari
-
saya pernah dengar hehehe..dan lupa juga....
tapi ini artikelnya bagus sekali... menurut asunn cocok buat para pemeditasi jaman sekarang ini :P
-
_/\_namaste
trims ya, semoga nada segera menemukannya dan segera postingkan ya
sekali lagi trims
_/\_
-
Si Tipitaka Berjalan pasti tahu. bentar ya...Saya cari dulu tipitaka berjalan ( Bro Kainyn )... ;D
Ada yg liat ga?
_/\_ :lotus:
-
saya pernah dengar hehehe..dan lupa juga....
tapi ini artikelnya bagus sekali... menurut asunn cocok buat para pemeditasi jaman sekarang ini :P
betul sekali bro........ itu berkaitan dengan miccha ditthi dimana ini akan membuat menjadi miccha samadhi karena samadhi dilakukan dengan tujuan untuk dapat berjalan diatas air....
Khun Sujin menyatakan bahwa samadhi seharusnya ditujukan untuk dapat melihat paramattha dhamma (kebenaran sesungguhnya) mengenai nama dan rupa.......
-
Si Tipitaka Berjalan pasti tahu. bentar ya...Saya cari dulu tipitaka berjalan ( Bro Kainyn )... ;D
Ada yg liat ga?
_/\_ :lotus:
;D Tidak tahu. Bahkan ga pernah denger kisahnya ada yang nantangin jalan di atas air.
BTW, markosprawira sudah lama tidak nongol, baru hari ini liat lagi. :)
-
Si Tipitaka Berjalan pasti tahu. bentar ya...Saya cari dulu tipitaka berjalan ( Bro Kainyn )... ;D
Ada yg liat ga?
_/\_ :lotus:
;D Tidak tahu. Bahkan ga pernah denger kisahnya ada yang nantangin jalan di atas air.
BTW, markosprawira sudah lama tidak nongol, baru hari ini liat lagi. :)
kalo yang saya inget sih, kalo ga salah sih itu petapa yang berlatih sehingga bisa menguasai API, bukan air......... cmiiw......
soal baru nongol : namanya juga proses bro......... muncul dan tenggelam..... :whistle:
-
kalo yang saya inget sih, kalo ga salah sih itu petapa yang berlatih sehingga bisa menguasai API, bukan air......... cmiiw......
Yang ada, Buddha yang nanya sama pertapa apa yang dihasilkan selama 25 tahun bertapa. Lalu orang itu bilang, bisa nyeberang sungai dengan jalan di atas air. Buddha bilang, itu sih dengan sekeping uang, bisa nyewa perahu & nyeberang ;D
Itu kaya'nya kisah2 dhamma, mungkin dari kitab komentar. Ga tahu juga sih kalo ada suttanya.
soal baru nongol : namanya juga proses bro......... muncul dan tenggelam..... :whistle:
:) abis bertapa di Himalaya?
-
[at] Kai : kalo yang saya inget sih bro.......
Ada petapa yang unjuk kesaktian di depan Buddha dimana dia sudah menguasai unsur api... jadi bisa mengendalikan api sesuai kemauan dia
Lalu Buddha bertanya : "Berapa lama yang anda butuhkan untuk dapat menguasai kesaktian itu?"
Petapa menjawab "25 tahun" (atau 30 thn... cmiiw)
Buddha berkata "Jika waktu itu anda gunakan untuk bermeditasi yang benar/samma samadhi, anda sudah mencapai kesucian"
Mungkin bro Kainyn bs inget cerita ini? _/\_
Saya sih berharap juga satu hari nanti bisa keliling India cm untuk sementara ini, dananya masih kurang :-[
-
wah, kalo yang bisa main api, ga tau juga tuh ;D
-
kalo yang saya inget sih, kalo ga salah sih itu petapa yang berlatih sehingga bisa menguasai API, bukan air......... cmiiw......
Yang ada, Buddha yang nanya sama pertapa apa yang dihasilkan selama 25 tahun bertapa. Lalu orang itu bilang, bisa nyeberang sungai dengan jalan di atas air. Buddha bilang, itu sih dengan sekeping uang, bisa nyewa perahu & nyeberang ;D
Itu kaya'nya kisah2 dhamma, mungkin dari kitab komentar. Ga tahu juga sih kalo ada suttanya.
soal baru nongol : namanya juga proses bro......... muncul dan tenggelam..... :whistle:
:) abis bertapa di Himalaya?
Namaste _/\_
Apa yg bro Markos tayangan agak mendekati kisah tadi, bisa tolong orang sakti untuk menemukannya?
Hadiahnya masuk surga apabila tiketnya tersedia hehehehehehe :)
trims _/\_
Sukhi hotu
Andi
-
Si Tipitaka Berjalan pasti tahu. bentar ya...Saya cari dulu tipitaka berjalan ( Bro Kainyn )... ;D
Ada yg liat ga?
_/\_ :lotus:
Julukannya sarat beban banget... Tipitaka berjalan :))
-
paling nggak tidak ada di google di halaman pertama
yang ada memang cuma cerita di atas, tanpa menyebutkan sumber sutta, dan alih-alih menyebutkan some reference.
-
paling nggak tidak ada di google di halaman pertama
yang ada memang cuma cerita di atas, tanpa menyebutkan sumber sutta, dan alih-alih menyebutkan some reference.
namaste _/\_
Tolong ya bro cariin, trims
sukhi
Andi
-
Sepertinya cerita Zen...
-
Sacca yg jago berdebat....
Mendengar Buddha hebat...
maka di bertemu dan berdepat dgn Buddha....
dan ternyata Sacca ngak sanggup menjawab pertanyaan Buddha.
Ada yg tau pertanyaan apakah itu?
(cerita diatas ada pada majalah anak2 MAMIT)
-
Sacca yg jago berdebat....
Mendengar Buddha hebat...
maka di bertemu dan berdepat dgn Buddha....
dan ternyata Sacca ngak sanggup menjawab pertanyaan Buddha.
Ada yg tau pertanyaan apakah itu?
(cerita diatas ada pada majalah anak2 MAMIT)
Saudara Johan yang baik,
Isi dari perdebatan Sang Buddha dengan Saccaka adalah mengenai pandangan anicca, anatta vs atta...
bila ingin tahu lebih lengkap, baca Culasaccaka sutta dari Majjhima Nikaya, berikut adalah linknya,
http://www.mettanet.org/tipitaka/2Sutta-Pitaka/2Majjhima-Nikaya/Majjhima1/035-culasaccaka-sutta-e1.html
(((semoga saudara selalu maju dalam Dhamma)))
Sukhi hotu
-
Sacca yg jago berdebat....
Mendengar Buddha hebat...
maka di bertemu dan berdepat dgn Buddha....
dan ternyata Sacca ngak sanggup menjawab pertanyaan Buddha.
Ada yg tau pertanyaan apakah itu?
(cerita diatas ada pada majalah anak2 MAMIT)
Saudara Johan yang baik,
Isi dari perdebatan Sang Buddha dengan Saccaka adalah mengenai pandangan anicca, anatta vs atta...
bila ingin tahu lebih lengkap, baca Culasaccaka sutta dari Majjhima Nikaya, berikut adalah linknya,
http://www.mettanet.org/tipitaka/2Sutta-Pitaka/2Majjhima-Nikaya/Majjhima1/035-culasaccaka-sutta-e1.html
(((semoga saudara selalu maju dalam Dhamma)))
Sukhi hotu
Bro Fabian c,...
pembahasannya agak mendalam....
Alangkah baiknya kalau ada yg bisa merangkum perdebatan tsb...
si Saccaka (jago berdebat) tdk dpt menjawab...
thanks again
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
Saccaka adalah penganut aliran Nigantha, yang sangat percaya diri dan sombong, demiikian sombongnya Saccaka sehingga ia pernah mengatakan kepada orang-orang jangankan manusia, sedangkan tiang kayu yang tak bernyawa sekalipun akan gemetar jika ia ajak berdebat.
Kemudian ia bertemu dengan Y.A. Assaji, lalu bertanya apa yang diajarkan oleh Sang Buddha? lalu Y.A. Assaji mejawab, bahwa Sang Buddha mengajarkan bahwa batin dan jasmani bersifat tidak kekal, tanpa atta. Lalu Saccaka beranggapan bahwa ia telah menemukan kelemahan ajaran Sang Buddha, lalu mengajak Beliau berdebat.
Ia juga mengajak 500 orang Licchavi yang kebetulan sedang berkumpul untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Saccaka berkata ia akan mengalahkan Sang Buddha dalam debat dan mempermainkannya (seperti bola).
Setelah bertanya kepada Sang Buddha lalu Saccaka bertanya kepada Sang Buddha mengenai pandangan Sang Buddha, Sang Buddha mengajarkan seperti yang diutarakan oleh YA. Assaji, Saccaka membantah, sama seperti orang yang menanam buah-buahan, palawija dsbnya. Maka kita diri kita yang akan menuai hasilnya, demikian juga maka batin dan jasmani juga milik kita karena batin dan jasmani kita yang akan menuai hasilnya.
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Saccaka terdiam, karena jika ia menjawab tak bisa, maka jawaban itu bertentangan dengan pernyataannya bahwa aku/diriku adalah milikku. Tetapi akhirnya ia menjawab tidak bisa dan menerima kekalahan.
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
Saccaka adalah penganut aliran Nigantha, yang sangat percaya diri dan sombong, demiikian sombongnya Saccaka sehingga ia pernah mengatakan kepada orang-orang jangankan manusia, sedangkan tiang kayu yang tak bernyawa sekalipun akan gemetar jika ia ajak berdebat.
Kemudian ia bertemu dengan Y.A. Assaji, lalu bertanya apa yang diajarkan oleh Sang Buddha? lalu Y.A. Assaji mejawab, bahwa Sang Buddha mengajarkan bahwa batin dan jasmani bersifat tidak kekal, tanpa atta. Lalu Saccaka beranggapan bahwa ia telah menemukan kelemahan ajaran Sang Buddha, lalu mengajak Beliau berdebat.
Ia juga mengajak 500 orang Licchavi yang kebetulan sedang berkumpul untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Saccaka berkata ia akan mengalahkan Sang Buddha dalam debat dan mempermainkannya (seperti bola).
Setelah bertanya kepada Sang Buddha lalu Saccaka bertanya kepada Sang Buddha mengenai pandangan Sang Buddha, Sang Buddha mengajarkan seperti yang diutarakan oleh YA. Assaji, Saccaka membantah, sama seperti orang yang menanam buah-buahan, palawija dsbnya. Maka kita diri kita yang akan menuai hasilnya, demikian juga maka batin dan jasmani juga milik kita karena batin dan jasmani kita yang akan menuai hasilnya.
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Saccaka terdiam, karena jika ia menjawab tak bisa, maka jawaban itu bertentangan dengan pernyataannya bahwa aku/diriku adalah milikku. Tetapi akhirnya ia menjawab tidak bisa dan menerima kekalahan.
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Untuk rujukan yang lebih lengkap silahkan baca RAPB (ada di perpustakaan DC) dan buku proyek ke 3 DC (akan ada di perpustakaan DC)
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
Saccaka adalah penganut aliran Nigantha, yang sangat percaya diri dan sombong, demiikian sombongnya Saccaka sehingga ia pernah mengatakan kepada orang-orang jangankan manusia, sedangkan tiang kayu yang tak bernyawa sekalipun akan gemetar jika ia ajak berdebat.
Kemudian ia bertemu dengan Y.A. Assaji, lalu bertanya apa yang diajarkan oleh Sang Buddha? lalu Y.A. Assaji mejawab, bahwa Sang Buddha mengajarkan bahwa batin dan jasmani bersifat tidak kekal, tanpa atta. Lalu Saccaka beranggapan bahwa ia telah menemukan kelemahan ajaran Sang Buddha, lalu mengajak Beliau berdebat.
Ia juga mengajak 500 orang Licchavi yang kebetulan sedang berkumpul untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Saccaka berkata ia akan mengalahkan Sang Buddha dalam debat dan mempermainkannya (seperti bola).
Setelah bertanya kepada Sang Buddha lalu Saccaka bertanya kepada Sang Buddha mengenai pandangan Sang Buddha, Sang Buddha mengajarkan seperti yang diutarakan oleh YA. Assaji, Saccaka membantah, sama seperti orang yang menanam buah-buahan, palawija dsbnya. Maka kita diri kita yang akan menuai hasilnya, demikian juga maka batin dan jasmani juga milik kita karena batin dan jasmani kita yang akan menuai hasilnya.
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Saccaka terdiam, karena jika ia menjawab tak bisa, maka jawaban itu bertentangan dengan pernyataannya bahwa aku/diriku adalah milikku. Tetapi akhirnya ia menjawab tidak bisa dan menerima kekalahan.
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Untuk rujukan yang lebih lengkap silahkan baca RAPB (ada di perpustakaan DC) dan buku proyek ke 3 DC (akan ada di perpustakaan DC)
di RAPB 1, hal 1139-1157 ;)
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
.......
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Thanks bro Fabian c yg sangat maju dlm dharma...
bisa minta diperjelas lagi mengenai....
>>> dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..? <<<
apa artinya spt ini/itu ?
THANKS again... penjelasan yg sangat mantep....
-
Thanks Yumi,
di RAPB 1, hal 1139-1157
but a LINK would be better....
(maklum... RAPB cari dimana ya)
-
Apakah ada murid2 Buddha tertentu yg tidak dicukur rambutnya?
Bagaimana dgn Maha Kasapa.... koq di VCD cartoon UPALI...
rambutnya masih gondrong, walupun udah menjadi murid Buddha?
Apakah isteri Maha Kasapa adalah wanita pertama yg masuk ke Sangha
(menjadi murid Buddha)?
thanks
-
Thanks Yumi,
di RAPB 1, hal 1139-1157
but a LINK would be better....
(maklum... RAPB cari dimana ya)
donlod sini:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/umum/riwayat-agung-para-buddha
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
.......
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Thanks bro Fabian c yg sangat maju dlm dharma...
bisa minta diperjelas lagi mengenai....
>>> dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..? <<<
apa artinya spt ini/itu ?
THANKS again... penjelasan yg sangat mantep....
dear johan,
saya sarankan bahwa sebaiknya dibaca secara keseluruhan yaitu :
bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu
sebenarnya disini jelas bahwa Saccaka tidak bisa memerintah dirinya sendiri, misal apakah Saccaka bisa memerintahkan agar rambutnya tidak tumbuh? atau agar tubuhnya tidak pernah menjadi tua?
semoga bisa memperjelas yah _/\_
-
Apakah ada murid2 Buddha tertentu yg tidak dicukur rambutnya?
Bagaimana dgn Maha Kasapa.... koq di VCD cartoon UPALI...
rambutnya masih gondrong, walupun udah menjadi murid Buddha?
maaf, mgkn itu ceritanya sebelum beliau menjadi anggota Sangha? karena sebagai anggota sangha, beliau seharusnya sudah tidak memelihara rambut.
Atau mungkin di cerita itu, rambutnya sudah tumbuh...
Apakah isteri Maha Kasapa adalah wanita pertama yg masuk ke Sangha
(menjadi murid Buddha)?
thanks
no, bukan......... yang pertama adalah bibi beliau yaitu Pajapati Gotami.....
-
Apakah ada murid2 Buddha tertentu yg tidak dicukur rambutnya?
Bagaimana dgn Maha Kasapa.... koq di VCD cartoon UPALI...
rambutnya masih gondrong, walupun udah menjadi murid Buddha?
maaf, mgkn itu ceritanya sebelum beliau menjadi anggota Sangha? karena sebagai anggota sangha, beliau seharusnya sudah tidak memelihara rambut.
Atau mungkin di cerita itu, rambutnya sudah tumbuh...
Apakah isteri Maha Kasapa adalah wanita pertama yg masuk ke Sangha
(menjadi murid Buddha)?
thanks
no, bukan......... yang pertama adalah bibi beliau yaitu Pajapati Gotami.....
Kenyataannya dlm VCD Maha Kasapa udah sbg murid...
malah Buddha mengundang dia duduk disebelah Buddha utk menjelaskan Dharma yg
sulit dimengerti oleh murid2 Buddha. dan dia juga pinda pata...(dari seorang nenek
tua yg sakit... yg cuma bisa memberikan makanan basinya.... dan Maha Kasapa..
dgn berterimakasih menginginkan makanan basi tsb... katanya yg penting niatnya...)..
Mungkin yg lain bisa kasih masukan?
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
.......
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Thanks bro Fabian c yg sangat maju dlm dharma...
bisa minta diperjelas lagi mengenai....
>>> dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..? <<<
apa artinya spt ini/itu ?
THANKS again... penjelasan yg sangat mantep....
dear johan,
saya sarankan bahwa sebaiknya dibaca secara keseluruhan yaitu :
bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu
sebenarnya disini jelas bahwa Saccaka tidak bisa memerintah dirinya sendiri, misal apakah Saccaka bisa memerintahkan agar rambutnya tidak tumbuh? atau agar tubuhnya tidak pernah menjadi tua?
semoga bisa memperjelas yah _/\_
Thanks bro markosprawira,
anda memang lebih teliti membaca.... serta pengetahuan dharmanya lebih luas...
ini dan itu : contoh
tidak marah, duduk diam, ngak bisa lapar, ngak usah BAB (buang air besar)....
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
Saccaka adalah penganut aliran Nigantha, yang sangat percaya diri dan sombong, demiikian sombongnya Saccaka sehingga ia pernah mengatakan kepada orang-orang jangankan manusia, sedangkan tiang kayu yang tak bernyawa sekalipun akan gemetar jika ia ajak berdebat.
Kemudian ia bertemu dengan Y.A. Assaji, lalu bertanya apa yang diajarkan oleh Sang Buddha? lalu Y.A. Assaji mejawab, bahwa Sang Buddha mengajarkan bahwa batin dan jasmani bersifat tidak kekal, tanpa atta. Lalu Saccaka beranggapan bahwa ia telah menemukan kelemahan ajaran Sang Buddha, lalu mengajak Beliau berdebat.
Ia juga mengajak 500 orang Licchavi yang kebetulan sedang berkumpul untuk menyaksikan. Dengan sombongnya Saccaka berkata ia akan mengalahkan Sang Buddha dalam debat dan mempermainkannya (seperti bola).
Setelah bertanya kepada Sang Buddha lalu Saccaka bertanya kepada Sang Buddha mengenai pandangan Sang Buddha, Sang Buddha mengajarkan seperti yang diutarakan oleh YA. Assaji, Saccaka membantah, sama seperti orang yang menanam buah-buahan, palawija dsbnya. Maka kita diri kita yang akan menuai hasilnya, demikian juga maka batin dan jasmani juga milik kita karena batin dan jasmani kita yang akan menuai hasilnya.
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Saccaka terdiam, karena jika ia menjawab tak bisa, maka jawaban itu bertentangan dengan pernyataannya bahwa aku/diriku adalah milikku. Tetapi akhirnya ia menjawab tidak bisa dan menerima kekalahan.
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
wak kamsiah deh
thuti
-
Untuk rujukan yang lebih lengkap silahkan baca RAPB (ada di perpustakaan DC) dan buku proyek ke 3 DC (akan ada di perpustakaan DC)
di RAPB 1, hal 1139-1157 ;)
[/quote]
Ternyata capeknya mas Indra memang bermanfaat buat banyak orang, sampai2 banyak orang yang rajin baca RAPB
muditacittena
cunda
-
Kenyataannya dlm VCD Maha Kasapa udah sbg murid...
malah Buddha mengundang dia duduk disebelah Buddha utk menjelaskan Dharma yg
sulit dimengerti oleh murid2 Buddha. dan dia juga pinda pata...(dari seorang nenek
tua yg sakit... yg cuma bisa memberikan makanan basinya.... dan Maha Kasapa..
dgn berterimakasih menginginkan makanan basi tsb... katanya yg penting niatnya...)..
Mungkin yg lain bisa kasih masukan?
Mungkin si pemeran Maha Kassapa dalam Film tersebut keberatan rambutnya di cukur
-
Ternyata capeknya mas Indra memang bermanfaat buat banyak orang, sampai2 banyak orang yang rajin baca RAPB
muditacittena
cunda
Sebenarnya apa yang saya kerjakan hanyalah zero contribution towards Buddhism, kalau ternyata bermanfaat buat banyak orang, saya sungguh berbahagia, cucuran darah dan keringatku tidak sia2.
-
Apakah ada murid2 Buddha tertentu yg tidak dicukur rambutnya?
Bagaimana dgn Maha Kasapa.... koq di VCD cartoon UPALI...
rambutnya masih gondrong, walupun udah menjadi murid Buddha?
Atau mungkin di cerita itu, rambutnya sudah tumbuh...
Kenyataannya dlm VCD Maha Kasapa udah sbg murid...
malah Buddha mengundang dia duduk disebelah Buddha utk menjelaskan Dharma yg
sulit dimengerti oleh murid2 Buddha. dan dia juga pinda pata...(dari seorang nenek
tua yg sakit... yg cuma bisa memberikan makanan basinya.... dan Maha Kasapa..
dgn berterimakasih menginginkan makanan basi tsb... katanya yg penting niatnya...)..
Mungkin yg lain bisa kasih masukan?
kalo begitu, bisa rambutnya sudah tumbuh
Bisa juga, sutradara krg memahami mengenai Buddhism
Bisa juga spt yg disebut bro Indra, pemerannya keberatan kalo kudu plontos ^-^
yang pasti sih, moral dari film itu apakah masih sesuai buddhism atau ngga.......... gimana??? anda mau sharing mengenai film itu?? _/\_
-
Ternyata capeknya mas Indra memang bermanfaat buat banyak orang, sampai2 banyak orang yang rajin baca RAPB
muditacittena
cunda
Sebenarnya apa yang saya kerjakan hanyalah zero contribution towards Buddhism, kalau ternyata bermanfaat buat banyak orang, saya sungguh berbahagia, cucuran darah dan keringatku tidak sia2.
anumodana bro....... ^:)^
-
Saudara Johan yang baik,
Demiikian ceritanya,
.......
Lalu Sang Buddha bertanya lagi bahwa diri ini menurut Saccaka adalah sepenuhnya miliknya, dan ia yang mendapatkan apapun yang dilakukan oleh dirinya. Lalu Sang Buddha mengatakan, bila demikian maka coba bisakah Saccaka memerintahkan dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..?
Begitulah ringkasannya. semoga saudara menjadi mengerti.
(((semoga kita semua maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
Thanks bro Fabian c
bisa minta diperjelas lagi mengenai....
>>> dirinya menjadi seperti ini atau menjadi seperti itu..? <<<
apa artinya spt ini/itu ?
THANKS again... penjelasan yg sangat mantep....
Saudara Johan yang baik,
saya mau menambahkan keterangan teman-teman yang lain,
maksud kata kata Sang buddha yaitu kita tak memiliki kekuasaan terhadap diri kita sendiri, bila kita memiliki kekuasaan terhadap diri kita sendiri maka kita bisa berbuat terhadap diri kita sesuai kehendak kita.
Umpamanya jika kulit kita hitam dan kita ingin kulit kita berubah jadi putih, walau kita perintahkan sekalipun, kulit kita tak akan menurut berubah menjadi putih dengan sendirinya, karena kulit diluar kuasa kita ia berproses sesuai dengn sifat alamiahnya, karena kulit bukan milik kita. Demikian juga bila kita bertambah tua, bila kita memiliki kuasa atas diri kita sendiri tentu kita bisa memerintahkan agar badan kita jangan menjadi tua, kenyataannya tidak demikian.
Demikian juga bila kita lapar, kita tak bisa memerintahkan badan kita supaya kenyang atau memerintahkan supaya tidak lapar, itu tidak bisa terjadi karena badan be-reaksi sesuai sifat alamiahnya tak dapat kita perintah, karena badan bukan milik kita (anatta)
Demikian juga dengan perasaan, kesadaran, persepsi dll.
Kita tak bisa memerintahkan perasaan supaya menjadi gembira bila kita dirugikan atau disakiti, memerintahkan agar pikiran jangan berkelana kesana kemari waktu kita bermeditasi... Itu tak terjadi.. karena pikiran, kesadaran, perasaan dsbnya berproses sesuai dengan sifat alamiahnya, karena mereka bukan milik kita.
demikian maksudnya, semoga saudara Johan jelas akan maksudnya.
(((semoga kita semua selalu maju dalam Dhamma)))
sukhi hotu
-
wahhh :jempol: om fabian c terima angkat murid gak?? arya mao jd murid om fabian c nihhhh.... ;D
-
penjelasan bro Fabian C memang luar biasa....
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
-
penjelasan bro Fabian C memang luar biasa....
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
dear bro johan,
Atta berarti
1. Inti
2. mahluk adi kuasa
Jadi Anatta = tidak ada atta, yang beda banget dengan "atta yang tdk sempurna dan sulit dikendalilkan".....
Anatta benar2 tidak ada atta/inti, karena segala sesuatu itu adalah hanya merupakan proses yang berkesinambungan.
Plus tidak ada mahluk adi kuasa yang mengatur.....
Kata "memiliki" betul jika ditilik dari sammuti sacca (kebenaran relatif)
Namun jika ditilik dari paramattha sacca (kebenaran secara hakekat), kembali ke cerita saccaka, bagaimana anda bisa memiliki mobil, jika diri anda saja, tidak bisa mengikuti semua keinginan anda? ^-^
-
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
Prolog:
di india sebelum Buddha muncul sudah terdapat 2 jenis pandangan yang berseberangan, yaitu:
Pandangan pertama adalah Attavada (atta yg kekal) = pandangan tentang adanya satu substansi (diri/inti) yang kekal dan merupakan "satuan yang utuh" (bukan perpaduan) yang terdapat pada semua benda mati (sebagai inti) atau makhluk hidup (sebagai roh)
Pandangan kedua adalah Ucchedavada (nihilis) = pandangan yang beranggapan bahwa "tiada inti atau roh sama sekali" (nihilis)
Buddha menyangkal paham attavada, karena tidak terdapat "satu satuan yang utuh" (atta), karena dalam kenyataan sesungguhnya atta merupakan perpaduan unsur (agregat), jadi anatta sebaiknya jangan diterjemahkan sebagai "tiada atta" tapi "bukan atta", dengan pengertian bahwa pandangan orang tentang "atta yang kekal" sesungguhnya "bukan atta yang kekal"
Buddha menyangkal attavada namun tidak berpandangan nihilis, walaupun dipandang nihilis oleh kaum attavada
Buddha menyangkal Nihilis namun tidak berpandangan attavada
nanti sambung lg
mau jalan dulu
thuti
-
penjelasan bro Fabian C memang luar biasa....
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
dear bro johan,
Atta berarti
1. Inti
2. mahluk adi kuasa
Jadi Anatta = tidak ada atta, yang beda banget dengan "atta yang tdk sempurna dan sulit dikendalilkan".....
Anatta benar2 tidak ada atta/inti, karena segala sesuatu itu adalah hanya merupakan proses yang berkesinambungan.
Plus tidak ada mahluk adi kuasa yang mengatur.....
Kata "memiliki" betul jika ditilik dari sammuti sacca (kebenaran relatif)
Namun jika ditilik dari paramattha sacca (kebenaran secara hakekat), kembali ke cerita saccaka, bagaimana anda bisa memiliki mobil, jika diri anda saja, tidak bisa mengikuti semua keinginan anda? ^-^
Sadhu..sadhu...sadhu... saudara Markos.
Saudara Johan yang baik,
Bila atta ada (sempurna atau tidak sempurna) tentu kita bisa menjelaskan bagaimana bentuknya, ukurannya, substansinya, sifatnya, atau cirinya dlsbnya.
Nah bila atta ada, (entah sempurna atau tidak sempurna), menurut saudara Johan bagaimana kira-kira bentuknya, ukurannya, substansinya, sifat atau ciri lainnya ...?
Dimana adanya...? apa fungsinya...? bagaimana munculnya...? Bagaimana cara membuktikan keberadaannya...?
Maaf pengetahuan saya terbatas, saya tak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan ini, mungkin saudara Johan bisa membantu atau sharing sedikit pandangan saudara Johan...
sukhi hotu
-
penjelasan bro Fabian C memang luar biasa....
Lalu Sang Buddha bertanya kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki seluruh kerajaan Kosala? Saccaka menjawab benar. Lalu Sang Buddha bertanya lagi kepada Saccaka, apakah Raja Pasenadi Kosala memiliki kekuasaan penuh di kerajaannya, menyuruh hukum mereka yang hendak dihukumnya menyuruh orang-orang berbuat sesuai kehendaknya? Ya jawab Saccaka.
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
dear bro johan,
Atta berarti
1. Inti
2. mahluk adi kuasa
Jadi Anatta = tidak ada atta, yang beda banget dengan "atta yang tdk sempurna dan sulit dikendalilkan".....
Anatta benar2 tidak ada atta/inti, karena segala sesuatu itu adalah hanya merupakan proses yang berkesinambungan.
Plus tidak ada mahluk adi kuasa yang mengatur.....
Kata "memiliki" betul jika ditilik dari sammuti sacca (kebenaran relatif)
Namun jika ditilik dari paramattha sacca (kebenaran secara hakekat), kembali ke cerita saccaka, bagaimana anda bisa memiliki mobil, jika diri anda saja, tidak bisa mengikuti semua keinginan anda? ^-^
Sadhu..sadhu...sadhu... saudara Markos.
Saudara Johan yang baik,
Bila atta ada (sempurna atau tidak sempurna) tentu kita bisa menjelaskan bagaimana bentuknya, ukurannya, substansinya, sifatnya, atau cirinya dlsbnya.
Nah bila atta ada, (entah sempurna atau tidak sempurna), menurut saudara Johan bagaimana kira-kira bentuknya, ukurannya, substansinya, sifat atau ciri lainnya ...?
Dimana adanya...? apa fungsinya...? bagaimana munculnya...? Bagaimana cara membuktikan keberadaannya...?
Maaf pengetahuan saya terbatas, saya tak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan ini, mungkin saudara Johan bisa membantu atau sharing sedikit pandangan saudara Johan...
sukhi hotu
Thanks
bro fabian c yg luar biasa...
bro markosprawira dan cunda yg baik....
attá: 'self, ego, personality, is in Buddhism a mere conventional expression (voháradesaná), and no designation for anything really existing; s. paramattha-desaná, anattá, puggala, satta, jíva.
Atta : diri : ego ......
Mengenai bentuknya, ukurannya, substansinya, sifatnya, atau cirinya dlsbnya ATTA...
memang agak sulit dijelasin... tapi saya coba....
Apakah Atta (ego) ada dlm suatu forum(diri)?
Mengejar jumlah posting dan reputasi, membuat topik2 baru yg banyak2 (belum tentu berguna...)
Mengatakan orang lain g****k...spt Anak Kecil, dll... supaya sendiri kelihatan lebih PINTAR...
Memamerkan kelebihan/kehebatan sendiri...., sewaku diserang...EGO membalas habis2an...
sindiran/kritikan pedas... (siapa itu?)
Itulah beberapa contoh2 ego (yg ada di suatu Forum...) yg kelihatan...
bentuk - boboHo (gemuk/berada), gelang mas pelek becak (pamer), 3 MountBlanc dikantong...
ukuran - kekuasaan, duit, popularitas, keahlian, dll
substans - melindungin diri, survival
sifat - mementingkan disi sendiri...(mengutamakan diri sendiri)
Bagaimana menurut member2 yg lain?.....
Mengenai Anata... saya masih harus belajar banyak dari senior2...
Lex Chan, pls help
綠起空性就是不可得!
thanks sebelumnya..
-
Coba baca buku yang baru terbit, Komentar Anattalakkhana Sutta dari Mahasi Sayadaw
-
Bagaimana Raja menyuruh orang2 gila, tua banget atau bayi banget....berbuat sesuai kehendaknya?
apakah anata (tidak adanya atta)
itu sama artinya dgn kita memiliki atta yg tidak sempurna dan sulit dikendalikan?
Kalau dlm kalimat... saya memiliki mobil Nissan levina Grand VX.....
(apakah benar penggunaka kata MEMILIKI dlm hal tsb?
walaupun mobil akan konsumsi bensin utk jalan, tabrakan bisa rusak, dll)
thanks
Prolog:
di india sebelum Buddha muncul sudah terdapat 2 jenis pandangan yang berseberangan, yaitu:
Pandangan pertama adalah Attavada (atta yg kekal) = pandangan tentang adanya satu substansi (diri/inti) yang kekal dan merupakan "satuan yang utuh" (bukan perpaduan) yang terdapat pada semua benda mati (sebagai inti) atau makhluk hidup (sebagai roh)
Pandangan kedua adalah Ucchedavada (nihilis) = pandangan yang beranggapan bahwa "tiada inti atau roh sama sekali" (nihilis)
Buddha menyangkal paham attavada, karena tidak terdapat "satu satuan yang utuh" (atta), karena dalam kenyataan sesungguhnya atta merupakan perpaduan unsur (agregat), jadi anatta sebaiknya jangan diterjemahkan sebagai "tiada atta" tapi "bukan atta", dengan pengertian bahwa pandangan orang tentang "atta yang kekal" sesungguhnya "bukan atta yang kekal"
Buddha menyangkal attavada namun tidak berpandangan nihilis, walaupun dipandang nihilis oleh kaum attavada
Buddha menyangkal Nihilis namun tidak berpandangan attavada
nanti sambung lg
mau jalan dulu
thuti
_/\_
mantap penjelasannya romo. :)
Buddhisme mengajarkan Jalan Tengah..
bukan eternalisme maupun nihilisme..
By : Zen
-
Coba baca buku yang baru terbit, Komentar Anattalakkhana Sutta dari Mahasi Sayadaw
bro karuna_murti yg baik,
apa juga ada di perpus dc? link please!
thanks atas info nya!
-
sorry belum saya upload, segera ;D
-
wahhh :jempol: om fabian c terima angkat murid gak?? arya mao jd murid om fabian c nihhhh.... ;D
Saudara Arya Bodhi yang baik, saya juga masih belajar kok.... jadi kita masih sama sama murid ya..? murid Sang Buddha... :)