//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Lebih baik tahu sedikit tapi praktek ketimbang tahu banyak tapi tidak praktek  (Read 43633 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
aku mau coba hidup tanpa bermeditasi. bisa enggak ya?

bisa saja, itu adalah pilihan. banyak yg hidup tanpa meditasi. tapi utk mencapai pencerahan/nibbana maka harus melalui meditasi yg benar

menekankan aja yg dibold diatas  ;D

banyak yg bilang ngajar meditasi, bahkan di jaman buddha aja, banyak master meditasi yg udah bisa sampai ke arupa jhana tertinggi tapi tetap bukan merupakan meditasi yg benar, yg membimbing ke arah nibbana

penampilan meditasinya mungkin sama, mirip tapi isi meditasi itu bisa keliatan dari "hasilnya"  _/\_

akhirnya, tidak ada yang meditasi dengan benar, kecuali sang budha sendiri.

Menurut konvensi penulisan, biasanya ditulis/diketik sebagai Buddha, bukan budha.
yaa... gitu deh

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
:)) kkenya cuman masalah pengguanaan kata2 aja deh yg kurang sreg.....


Praktek : Tindakan berdasarkan Teori

Teori : Fakta, Pendapat, Konsep yg didapat dari hasil Penelitian...

jadi Teori pasti selalu benar...

jadi Tahu teori sedikit tapi bisa praktek banyak adalah tidak mungkin...

Teori bisa lebih banyak daripada praktek, tetapi praktek gak mungkin lebih banyak dari teori...


Hmm.....
"Praktek" yg dimaksud adalah "praktek" untuk mendapatkan "wisdom".
"Teori" bukan "wisdom", ia hanyalah petunjuk praktek mendapatkan "wisdom".
Pada saat "praktek" membuahkan "wisdom".
Maka "wisdom" tersebut dapat mengembangkan "praktek" tanpa harus menambah "teori" (dan tentu saja dapat dengan menambah teori lagi juga dan apabila hasil dari praktek sejalan dengan teori, maka teori tersebut akan sangat membantu untuk menjelaskan)


Betul sekali bro.......

memang secara logika, apa yg dimaksud oleh bro hat adalah benar

namun secara batin, ada tumpukan parami yg membuat batin berkecenderungan tertentu. Itu kenapa wkt jaman buddha, banyak yg menjadi arahat hanya karena "sepercik" teori saja

namun utk kebanyakan org seperti saya, walau udah banyak cari teori dan mencoba praktek yg sekiranya sesuai pun, masih tetep aja kaga suci2  :-[

GRP sent.........  ;D

Mungkin di situlah yg kurang pasnya,
Mungkin teori udah cukup banyak bahkan bisa jadi terlalu banyak.
Mungkin udah waktunya berhenti mengisi "cangkir"
Mungkin udah waktunya memperbanyak praktek

Yang udah pasti jelas, kebijaksanaan (batin) tidak dapat ditemukan dalam teori harus terjun ke "praktek".



sori kalo saya boleh ralat yah bro.....

dari baca buku, literatur, diskusi, ceramah, sesungguhnya ada kebijaksanaan yg didapat yaitu suttamaya panna

namun jika yg dimaksud adalah kebijaksanaan secara penembusan batin dalam "mengetahui langsung" hakekat sesungguhnya tilakkhana, nama rupa maka untuk itu harus praktek

Praktek pun dibagi menjadi praktek dalam hidup keseharian (cintamaya panna) dan secara perenungan (bhavanamaya panna)

demikianlah sesungguhnya panna itu sangatlah rumit, terlihat mudah diperoleh namun sulit dalam kenyataannya
tapi jika kita selalu berusaha dengan semangat (viriya, chandha), otomatis akan mempermudah

disinilah baru terlihat bagaimana gunanya pengetahuan mengenai batin

Soal ralat.....liat yg dibold biru di atas ^

Sutamaya-panna adalah kebijaksanaan yg didapat dalam belajar (teori), jadi masih dalam taraf duniawi/intelektual, kurang lebih sama dengan kebijaksanaan yg didapat dalam pendidikan formal.

Apabila guna dari pengetahuan mengenai batin adalah untuk mengetahui bahwa panna itu rumit dengan segala klasifikasinya sebagaimana ilmu taksonomi maka hal tersebut adalah hambatan dalam praktek.



dear bro.....

mgkn beberapa yg perlu disepakati dulu yah yaitu :
- mahluk terdiri dari nama dan rupa dimana nama/batin itu terdiri dari berbagai unsur/khandha yaitu :
1. Sanna khandha : pencerapan
2. Vinnana khandha : pikiran/citta
3. Vedana khandha : perasaan
4. Sankhara Khandha : bentuk2 pikiran, yg notabene merupakan 50 cetasika selain vedana dan sanna

Jadi sesungguhnya ke-4 khandha ini yg selalu bercampur baur dalam batin kita.

Panna sesungguhnya termasuk salah satu cetasika yg ada dalam sankhara khandha, tidak masalah apakah itu suttamaya, cintamaya ataupun bhavanamaya panna
Jadi saat inipun, setiap mahluk sudah mempunyai panna cetasika dalam diri masing2 walau dalam kadar yg berbeda2

Dengan demikian panna tidaklah berhubungan dengan duniawi - surgawi melainkan pada pada mengenai berbagai hal yg berhubungan dengan benar - salah, walau benar-salah itu sendiri masih dalam konteks relativitas
(info Panna merupakan lawan dari Moha, Moha adalah tidak mengetahui baik - salah sehingga membuat kita merasa terdelusi, yg baik dianggap sebagai salah dan yg salah dianggap yg baik)


Pengetahuan mengenai batin adalah untuk memberitahukan mengenai kondisi sebenarnya batin menurut bahasa sesuai konvensi/kesepakatan yg ada saat ini

Jadi mirip seperti peta yg menunjukkan jalan.
Peta itu yg menunjukkan tapi kalau org berjalan sambil baca peta di depan mukanya, bisa kebayang apa yg terjadi?

Mirip seperti buku belajar berenang.
Mengilustrasikan bagaimana cara berenang tapi jika org itu berenang sambil terus membaca buku, bisa kebayang apa yg terjadi juga?

Jadi kalau dirasa menjadi hambatan dalam praktek, bukan salah si pengetahuannya melainkan orang itu sendiri yg melekati pengetahuan itu

itu yg saya sering sebut kalau hanya teori melulu tanpa praktek, akan membuat jadi mana/sombong -> mana termasuk dalam lobha cetasika
praktek langsung tanpa teori sama sekali, biasanya masuk jadi ditthi -> salah satu lobha cetasika juga dimana moha-nya dilekati krn dia tidak tahu teori, tidak tahu mana yg benar dan salah

Demikianlah sekilas contoh bagaimana dengan pengetahuan tentang batin, membuat kita bisa berlatih utk mengurangi akusala begitu mulai timbul, bagaimana cara memperbanyak kusala dan bagaimana manage batin agar setidaknya kualitasnya tidak merosot

senang diskusi dengan anda.........

diskusi mode : ON  ;)
« Last Edit: 28 August 2009, 01:15:57 PM by markosprawira »

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Kembali ke topik,

Lebih baik tahu sedikit tapi praktek ketimbang tahu banyak tapi tidak praktek.

Sekali lagi jawaban saya adalah: YA

Sebuah bacaan yg bagus sekali yg ada hubungan dengan topik:

http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/meditasi/Damai%20Tak%20Tergoyahkan.pdf

Yang apabila dibaca dengan penuh perhatian dan niat untuk memahami serta dibuktikan via praktek kemungkinan besar akan membawa manfaat.


yaa... gitu deh

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
kebanyakan teori, malah bisa bikin linglung ketika meditasi.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
^makanya jgn melekat pada teori...agar waktu meditasi tidak ingat2 teori lagi dan tidak akan bikin linglung... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
teori/pengetahuan tujuannya utk dipraktekkan. dan praktek tujuannya utk direalisasikan. Akhirnya tidak ada lg pembedaan mana teori mana praktek. Apalagi jika menyangkut hal2 bersifat batiniah. yg jelas, saling mendukung dan membangun koq. teori itu juga sari dari praktek toh? saling mendukung aja lah.. kalo praktek dijadikan alasan utk menolak teori, bukannya hanya sbuah pembenaran pribadi dan jadi sebuah kondisi batin 'dosa' juga?
appamadena sampadetha

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
setau saya .. kalo orang habis belajar teori .. dan menurut nya teori itu baik dan bermanfaat, orang akan melanjutkan dengan mempraktekan teori tersebut .... dan sebaliknya ....

tp ada jg orang yg setelah mempelari teori dan tau teori itu baik dan bermanfaat tp ya uda berhenti disitu, cari teori lagi cari teori lagi ....

termasuk dimanakah kita2 ?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
semoga semua yg di DC (kite kite) tidak yg ke-2. aminn.. _/\_
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Bagaimana kalau teorinya untuk kejahatan, apa harus di praktekan juga :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Itu dah relatif. Apalagi konon katanya objek itu netral.. harus atau tidak tergantung, kalo andai tau juga gpp kali, tapi tidak utk dipraktekkan. inget2 kata Bang Napi, "Kejahatan terjadi bukan hanya adanya niat pelaku, tetapi juga adanya kesempatan. WASPADALAH WASPADALAH!!"

appamadena sampadetha

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Bagaimana kalau teorinya untuk kejahatan, apa harus di praktekan juga :))

Kalao niat dan tujuan nya mencari yg baik dan bermanfaat (bagi mereka) .. maka yg di pelajari adalah yg baik dan bermanfaat, begitu pulalah yg akan di praktekannya.

kalo niat dan tujuan nya mencari yg GA baik dan bermanfaat (bagi mereka) .. maka yg di pelajari adalah yg GA baik dan bermanfaat (bagi mereka),  begitu pulalah yg akan di praktekannya.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Tau 'crime profiling'? Cara kerja detektif dan crime profiler, terkadang menelusuri kembali jejak pembunuh dg cara berpikir dari sudut si pembunuh. Sehingga dia bisa membuat teori2 tentang kasus pembunuhan tsb dan menyimpulkan siapa pembunuhnya. Tapi tidak berarti dia mempraktekkan secara real. :)
appamadena sampadetha

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Quote
Kalau saya lihat diatas, poin penting yg didapat adalah yaitu Jangan terlalu banyak berteori.
Lebih baik jika tahu sedikit teori saja tapi mempraktekkannya

Bisa memberi batasan antara teori dan praktek bro ?

Timbulnya teori juga kan 'hasil dari praktek pikiran' yang menganalisa dan menyimpulkan sebuah obyek ... :)

Nah kalau begitu jadi timbul pertanyaan nih, apa dalam berpraktek pikiran berhenti ??  :-?

 _/\_

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Tau 'crime profiling'? Cara kerja detektif dan crime profiler, terkadang menelusuri kembali jejak pembunuh dg cara berpikir dari sudut si pembunuh. Sehingga dia bisa membuat teori2 tentang kasus pembunuhan tsb dan menyimpulkan siapa pembunuhnya. Tapi tidak berarti dia mempraktekkan secara real. :)

niat n tujuan dari detektif itu utk apa ? utk jadi penjahat or memecahkan kasus penjahat tersebut ?
meskipun dia berusaha berpikir seperti penjahat tersebut tp tidak berniat dan bertujuan utk menjadi penjahat malah tujuanna kebalikannya ...

mungkin seperti VMWARE gitu kali kalo di bahasain ke IT ? jadi berusaha mensimulasikan OS lain di dalam OS nya sendiri ... ga masuk ya analogi nya ?  ^-^ :hammer:


Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
wkwkwkw.. ga masuk. ga ngerti dah ^:)^
niat n tujuannya ya memecahkan kasus, tp dia berpikir dari sudut pandang penjahat dan memakai teori kejahatan kan? Kan masih soal seputar pertanyaan "Bagaimana kalau teorinya untuk kejahatan, apa harus di praktekan juga"
appamadena sampadetha

 

anything