//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?  (Read 26826 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #15 on: 20 October 2010, 01:00:08 PM »
[at] luis,

seberapa meyakinkan dongeng mengenai past-life regression ini?

menurut beberapa sutta dari Samyutta Nikaya, Maggasamyutta:

Quote
Sang Bhagavà mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jariNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut:

“Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganku ini atau bumi ini?”

“Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavà ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.”

 “Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang terlahir kembali menjadi manusia. Tetapi banyak sekali yang terlahir kembali di tempat lain selain alam manusia ... di neraka ... alam binatang ... alam setan.  Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran Mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan.

“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”


kisah yg disampaikan oleh Bri Luis di atas, jika memang benar, adalah suatu kebetulan yg sangat kebetulan

hehe...sayang sekali Ven.Ananda Metteyya udah meninggal, jika belum dia bisa ditanyain, karena beliau memiliki kemampuan melihat kelahiran lampau maupun mendatang baik untuk orang lain. (***sorry jangan dipermasalahkan ttg pelanggaran Vinaya ya, beliau meninggal dg usia lebih dari 100 thn pd th.1998 klo ga salah, Rev.Peacemind pun membaca kisah beliau***)

mettacittena,

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #16 on: 20 October 2010, 01:03:09 PM »
Ada satu kasus dari past-life regression yang saya dengar dari Ajahn Brahm beberapa tahun yang lalu.

Dikisahkan ada seorang gadis yang menderita anorexia (sindrom merasa dirinya gemuk dan diet berlebihan) sampai badannya sudah kurus kering. Tapi dia selalu melakukan diet berlebihan dan menderita depresi. Setelah konsultasi ke berbagai ahli gizi dan dokter masih tidak menyelesaikan masalah, akhirnya orang tuanya sepakat membawanya ke psikiater yang kemudian merekomendasikan hipnoterapi.

Pada saat di-regresi, kedua orang tuanya menemani. Dan diceritakan dia kembali ke salah satu kehidupan, di mana di kehidupan itu dia seorang wanita agak gemuk, dan memiliki kakak perempuan yang cantik dan langsing. Banyak cowok naksir kakak perempuannya, sehingga dia cukup iri dengan tubuh fisik kakaknya. Suatu kali, mereka jatuh cinta pada cowo yang sama ... dan akhirnya cowonya memilih kakak perempuannya sebagai istrinya. Walaupun mungkin alasannya bukan karena faktor fisik, tetapi sang adik ini menganggap dia kalah karena kakaknya memiliki badan yang bagus.

Akhirnya dia depresi, membenci dirinya sendiri, dan saat hari pernikahan kakaknya, dia tidak sanggup menyaksikan lalu lari dan bunuh diri. Akhir yang tragis ...

Tapi yang lebih mengagetkan adalah, orang tua yang hadir di terapi ini tiba2 tersentak hebat. Mamanya bilang, dia dulu punya adik perempuan yang jatuh cinta sama (sekarang) suaminya, dan dia berbadan agak gemuk, kemudian dia mati bunuh diri. Sampai saat itu, dia masih menyesali kematian adiknya. Dan ternyata, dari sesi regresi terungkap, bahwa adiknya yang bunuh diri itu terlahir kembali jadi anak perempuannya. Saking melekatnya dia dengan cowok yang dicintainya, gagal jadi suaminya pun dia jadi terlahir sebagai anaknya.

Dari kasus ini bisa dilihat, tidak benar semua kasus bunuh diri berakhir pada kelahiran di alam rendah. Betul membunuh diri adalah suatu kamma buruk bagi seorang yang bukan Arahat (ini tidak berlaku untuk kasus Arahat yang bunuh diri dalam postingan Bro Indra), tetapi itu bukan satu2nya kamma yang menentukan kelahiran berikutnya. Selama hidup seseorang (dan juga kehidupan2 sebelumnya), pasti ada banyak juga kamma2 baik yang telah ditanamkan, yang bisa jadi telah mengkondisikan dia untuk terlahir di alam manusia.

Analogi sederhananya, mungkin seseorang bisa gagal di "1 ujian akhir", tapi bukan berarti dalam tiap kasus kegagalan ini orang tersebut pasti tidak lulus. Ada kasus di mana nilai2 sebelumnya sudah bagus, dan walaupun ujian akhirnya gagal, dia tetap bisa naik kelas karena nilai totalnya memenuhi syarat kenaikan kelas.

Semoga semua makhluk berbahagia.

Mettacittena,
Luis
 

saya juga ada kisah ttg hal ini bahkan orangnya masih hidup hingga sekarang di Semarang, tapi klo sy tampilkan kisah ttg orang ini ntar sy disidang pelanggaran Vinaya, mending ga usah aja, tapi sy percaya dg kisah anda bro Luis, krn sy juga ada kisah yg spt ini.

nice post bro...sayang kuota masih blm genap....ga bisa berkutik (***GRP tunggu stlh 1000posts***)

mettacittena,

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #17 on: 20 October 2010, 01:05:43 PM »
[at] luis,

seberapa meyakinkan dongeng mengenai past-life regression ini?

menurut beberapa sutta dari Samyutta Nikaya, Maggasamyutta:

Quote
Sang Bhagavà mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jariNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut:

“Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganku ini atau bumi ini?”

“Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavà ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.”

 “Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang terlahir kembali menjadi manusia. Tetapi banyak sekali yang terlahir kembali di tempat lain selain alam manusia ... di neraka ... alam binatang ... alam setan.  Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran Mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan.

“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”


kisah yg disampaikan oleh Bri Luis di atas, jika memang benar, adalah suatu kebetulan yg sangat kebetulan

hehe...sayang sekali Ven.Ananda Metteyya udah meninggal, jika belum dia bisa ditanyain, karena beliau memiliki kemampuan melihat kelahiran lampau maupun mendatang baik untuk orang lain. (***sorry jangan dipermasalahkan ttg pelanggaran Vinaya ya, beliau meninggal dg usia lebih dari 100 thn pd th.1998 klo ga salah, Rev.Peacemind pun membaca kisah beliau***)

mettacittena,

bukankah pengetahuan melihat masa lalu dan masa depan hanya eksklusif dimiliki oleh seorang sammasambuddha, bahkan para arahat hanya memiliki pengetahuan "mengingat" kehidupan lampau. jadi kalau namanya mengingat, hanya terbatas dari pengalamannya sendiri. CMIIW

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #18 on: 20 October 2010, 01:12:27 PM »
Saya gak meyakinkan 100% "dongeng" tersebut, karena kisah ini juga saya dengar dari orang lain. Tapi buat saya, saya gak bilang kalau peluang seseorang yang bunuh diri untuk terlahir jadi manusia adalah "nol". Kisah ini saya jadikan input saja, seperti halnya membaca hasil scientific study yang lain.

Terima kasih atas kutipan sutta nya, interpretasi saya untuk bait berikut:

Quote
“Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang terlahir kembali menjadi manusia. Tetapi banyak sekali yang terlahir kembali di tempat lain selain alam manusia ... di neraka ... alam binatang ... alam setan.  Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran Mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan.

Adalah ... selama seseorang belum "melihat Empat Kebenaran Mulia" dalam arti menembus tingkat kesucian sotapanna, masih terdapat kemungkinan untuk terlahir di alam2 rendah. Bahkan untuk para praktisi yang berlatih pun, kemungkinan terlahir di alam rendah itu masih ada (walaupun kadar probabilitas nya berbeda2).

Karena yang praktisi (yang tahu Empat Kebenaran Mulia tapi belum merealisasikan sotapanna) pun belum dijamin bebas dari kemungkinan ini, apalagi yang tidak tahu :) oleh karena itu, seperti Sang Buddha ucapkan di sutta itu, jumlah manusia tidaklah seberapa dibandingkan makhluk2 yang terlahir di alam rendah.

Tetapi menurut saya, sutta di atas tidak menyebutkan, kalau seseorang terlahir di alam manusia, pastilah orang tersebut telah melihat Empat Kebenaran Mulia. Contohnya, mungkin ada orang yang sebelumnya non-Buddhis, dan sekarang terlahir kembali sebagai manusia dan non-Buddhis, dan cenderung memilih agama yang pernah dianutnya dulu. Waktu dulu dia belajar agama itu, belum tentu dia mengetahui (atau bahkan meyakini Empat Kebenaran Mulia).

Tapi saya setuju dengan Bro Indra, andaikata kisah di atas benar, itu merupakan kasus2 dari peluang2 kecil tersebut. Secara umum, saat seseorang (yang bukan Arahat) bunuh diri, kondisi batinnya "tidak jelas" dan sangat sangat mungkin terlahir di alam rendah.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #19 on: 20 October 2010, 01:17:48 PM »
[spoiler]
[at] luis,

seberapa meyakinkan dongeng mengenai past-life regression ini?

menurut beberapa sutta dari Samyutta Nikaya, Maggasamyutta:

Quote
Sang Bhagavà mengambil sedikit tanah dengan ujung kuku jariNya dan berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut:

“Para bhikkhu bagaimanakah menurut kalian, mana yang lebih banyak: sedikit tanah yang Kuambil di ujung kuku jari tanganku ini atau bumi ini?”

“Yang Mulia, bumi ini lebih banyak. Sedikit tanah yang Bhagavà ambil di ujung kuku jari tangan Beliau adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan bumi ini, sedikit tanah itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya.”

 “Demikian pula, para bhikkhu, hanya sedikit makhluk-makhluk yang terlahir kembali menjadi manusia. Tetapi banyak sekali yang terlahir kembali di tempat lain selain alam manusia ... di neraka ... alam binatang ... alam setan.  Karena alasan apakah? Karena, para bhikkhu, mereka belum melihat Empat Kebenaran Mulia. Apakah empat ini? Kebenaran Mulia penderitaan, kebenaran mulia asal-mula penderitaan, kebenaran mulia lenyapnya penderitaan, kebenaran mulia jalan menuju lenyapnya penderitaan.

“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”


kisah yg disampaikan oleh Bri Luis di atas, jika memang benar, adalah suatu kebetulan yg sangat kebetulan

hehe...sayang sekali Ven.Ananda Metteyya udah meninggal, jika belum dia bisa ditanyain, karena beliau memiliki kemampuan melihat kelahiran lampau maupun mendatang baik untuk orang lain. (***sorry jangan dipermasalahkan ttg pelanggaran Vinaya ya, beliau meninggal dg usia lebih dari 100 thn pd th.1998 klo ga salah, Rev.Peacemind pun membaca kisah beliau***)

mettacittena,

bukankah pengetahuan melihat masa lalu dan masa depan hanya eksklusif dimiliki oleh seorang sammasambuddha, bahkan para arahat hanya memiliki pengetahuan "mengingat" kehidupan lampau. jadi kalau namanya mengingat, hanya terbatas dari pengalamannya sendiri. CMIIW

sorry batara Indra, sy dah search di DC ttg beliau, dulu ada pernah posting ttg beliau menjamin "7thn Vipassana dg BENAR dijamin mencapai ARAHAT" lalu bro Jerry nanggapi ttg hal ini dg memberi linknya kisah hidup beliau, tp ini belum ketemu, sory ya, ntar klo dah dpt sy quote-kan (***smg blm terhapus***)

mettacittena,

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #20 on: 20 October 2010, 01:39:39 PM »
saya belum pernah menemukan kasus bunuh diri oleh arahat tercatat dalam sutta, biasanya yg terjadi adalah pencapaian arahat terjadi setelah bunuh diri dan menjelang mati. sebelum bunuh diri, bhikkhu itu biasanya masih belum arahat. walaupun memang banyak kontroversi juga soal arahat bunuh diri ini

Yup misalnya kasus Godhika. Beliau mencapai Arahat menjelang kematiannya. Tapi dalam kasus Vakkali (SN 22.87) diceritakan sebelum Vakkali bunuh diri, beliau menyampaikan kepada Sang Buddha,

"aku tidak meragukan bahwa tubuh fisik, perasaan, persepsi, bentuk2 kamma, dan kesadaran adalah tidak kekal
aku tidak meragukan bahwa yang tidak kekal akan membawa dukkha
aku tidak lagi memiliki hasrat atau nafsu atau keinginan terhadap yang tidak kekal, membawa dukkha, dan senantiasa berubah"


Menurut saya, deklarasi beliau mungkin menandakan bahwa beliau telah menjadi Arahat sebelum bunuh diri. Tetapi kalau tidak salah dalam komentar, disebutkan juga kemungkinan kalau Vakkali "overestimate" pencapaiannya.

Demikian juga dengan kasus Channa (dalam MN 144), Channa telah men-"deklarasikan" pencapaiannya kepada Sariputta dengan mengatakan

"teman Sàriputta: Bhikkhu Channa akan menggunakan pisau dengan tanpa cela”

yang menyimbolkan beliau telah mencapai Arahat. Walaupun komentar juga mengatakan kemungkinan Channa "overestimate" pencapaiannya, di akhir Sang Buddha menyetujui pernyataan Channa:

"Sāriputta, ketika seseorang melepaskan tubuh ini dan mengambil tubuh lainnya, maka Aku katakan bahwa ia tercela. Ini tidak terjadi dalam kasus Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa menggunakan pisau dengan tanpa noda. Demikianlah, Sāriputta, engkau harus mengingatnya.”

Jadi ada kemungkinan kedua bhikkhu itu telah mencapai Arahat sebelum membunuh dirinya ... walaupun terdapat juga kemungkinan mereka "overestimate" pencapaiannya, tetapi pada akhirnya tetap mencapai Arahat.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #21 on: 20 October 2010, 01:45:22 PM »
saya belum pernah menemukan kasus bunuh diri oleh arahat tercatat dalam sutta, biasanya yg terjadi adalah pencapaian arahat terjadi setelah bunuh diri dan menjelang mati. sebelum bunuh diri, bhikkhu itu biasanya masih belum arahat. walaupun memang banyak kontroversi juga soal arahat bunuh diri ini

Yup misalnya kasus Godhika. Beliau mencapai Arahat menjelang kematiannya. Tapi dalam kasus Vakkali (SN 22.87) diceritakan sebelum Vakkali bunuh diri, beliau menyampaikan kepada Sang Buddha,

"aku tidak meragukan bahwa tubuh fisik, perasaan, persepsi, bentuk2 kamma, dan kesadaran adalah tidak kekal
aku tidak meragukan bahwa yang tidak kekal akan membawa dukkha
aku tidak lagi memiliki hasrat atau nafsu atau keinginan terhadap yang tidak kekal, membawa dukkha, dan senantiasa berubah"


Menurut saya, deklarasi beliau mungkin menandakan bahwa beliau telah menjadi Arahat sebelum bunuh diri. Tetapi kalau tidak salah dalam komentar, disebutkan juga kemungkinan kalau Vakkali "overestimate" pencapaiannya.

Demikian juga dengan kasus Channa (dalam MN 144), Channa telah men-"deklarasikan" pencapaiannya kepada Sariputta dengan mengatakan

"teman Sàriputta: Bhikkhu Channa akan menggunakan pisau dengan tanpa cela”

yang menyimbolkan beliau telah mencapai Arahat. Walaupun komentar juga mengatakan kemungkinan Channa "overestimate" pencapaiannya, di akhir Sang Buddha menyetujui pernyataan Channa:

"Sāriputta, ketika seseorang melepaskan tubuh ini dan mengambil tubuh lainnya, maka Aku katakan bahwa ia tercela. Ini tidak terjadi dalam kasus Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa menggunakan pisau dengan tanpa noda. Demikianlah, Sāriputta, engkau harus mengingatnya.”

Jadi ada kemungkinan kedua bhikkhu itu telah mencapai Arahat sebelum membunuh dirinya ... walaupun terdapat juga kemungkinan mereka "overestimate" pencapaiannya, tetapi pada akhirnya tetap mencapai Arahat.

Mettacittena,
Luis

kutipan catatan kaki dari MN by Bhikkhu Bodhi

sehubungan dengan "tanpa cela
Quote
Dengan mengucapkan pernyataan ini ia secara tidak langsung mengaku bahwa ia adalah seorang Arahant, seperti akan dijelaskan pada §13. Apakah pengakuannya pada titik ini benar atau tidak, hal ini tidak dapat dipastikan, komentar menganggapnya sebagai suatu kasus menilai diri sendiri terlalu tinggi (overestimate).

komentar Bhikkhu Bodhi yg diambil dari Majjhima Nikaya Atthakatha sehubungan dengan kearahatan Channa
Quote
MA: Ia memotong lehernya, dan persis pada saat itu ketakutan akan kematian mendatanginya dan gambaran kelahiran kembali di masa depan muncul. Menyadari bahwa ia masih seorang awam, ia tergerak dan mengembangkan pandangan terang. Dengan memahami bentukan-bentukan, ia mencapai Kearahatan persis sebelum meninggal dunia.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #22 on: 20 October 2010, 01:47:00 PM »
Yang pasti akan lahir di alam menderita (yang lbh rendah dr manusia). Karena terlahirkan menjadi manusia itu saja membutuhkan karma baik yg sangat besar.

pasti

ketinggalan tanda tanya '?'

seharusnya "pasti?"
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #23 on: 20 October 2010, 01:51:01 PM »
saya belum pernah menemukan kasus bunuh diri oleh arahat tercatat dalam sutta, biasanya yg terjadi adalah pencapaian arahat terjadi setelah bunuh diri dan menjelang mati. sebelum bunuh diri, bhikkhu itu biasanya masih belum arahat. walaupun memang banyak kontroversi juga soal arahat bunuh diri ini

Yup misalnya kasus Godhika. Beliau mencapai Arahat menjelang kematiannya. Tapi dalam kasus Vakkali (SN 22.87) diceritakan sebelum Vakkali bunuh diri, beliau menyampaikan kepada Sang Buddha,

"aku tidak meragukan bahwa tubuh fisik, perasaan, persepsi, bentuk2 kamma, dan kesadaran adalah tidak kekal
aku tidak meragukan bahwa yang tidak kekal akan membawa dukkha
aku tidak lagi memiliki hasrat atau nafsu atau keinginan terhadap yang tidak kekal, membawa dukkha, dan senantiasa berubah"


Menurut saya, deklarasi beliau mungkin menandakan bahwa beliau telah menjadi Arahat sebelum bunuh diri. Tetapi kalau tidak salah dalam komentar, disebutkan juga kemungkinan kalau Vakkali "overestimate" pencapaiannya.

Demikian juga dengan kasus Channa (dalam MN 144), Channa telah men-"deklarasikan" pencapaiannya kepada Sariputta dengan mengatakan

"teman Sàriputta: Bhikkhu Channa akan menggunakan pisau dengan tanpa cela”

yang menyimbolkan beliau telah mencapai Arahat. Walaupun komentar juga mengatakan kemungkinan Channa "overestimate" pencapaiannya, di akhir Sang Buddha menyetujui pernyataan Channa:

"Sāriputta, ketika seseorang melepaskan tubuh ini dan mengambil tubuh lainnya, maka Aku katakan bahwa ia tercela. Ini tidak terjadi dalam kasus Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa menggunakan pisau dengan tanpa noda. Demikianlah, Sāriputta, engkau harus mengingatnya.”

Jadi ada kemungkinan kedua bhikkhu itu telah mencapai Arahat sebelum membunuh dirinya ... walaupun terdapat juga kemungkinan mereka "overestimate" pencapaiannya, tetapi pada akhirnya tetap mencapai Arahat.

Mettacittena,
Luis

kutipan catatan kaki dari MN by Bhikkhu Bodhi

sehubungan dengan "tanpa cela
Quote
Dengan mengucapkan pernyataan ini ia secara tidak langsung mengaku bahwa ia adalah seorang Arahant, seperti akan dijelaskan pada §13. Apakah pengakuannya pada titik ini benar atau tidak, hal ini tidak dapat dipastikan, komentar menganggapnya sebagai suatu kasus menilai diri sendiri terlalu tinggi (overestimate).

komentar Bhikkhu Bodhi yg diambil dari Majjhima Nikaya Atthakatha sehubungan dengan kearahatan Channa
Quote
MA: Ia memotong lehernya, dan persis pada saat itu ketakutan akan kematian mendatanginya dan gambaran kelahiran kembali di masa depan muncul. Menyadari bahwa ia masih seorang awam, ia tergerak dan mengembangkan pandangan terang. Dengan memahami bentukan-bentukan, ia mencapai Kearahatan persis sebelum meninggal dunia.


kayanya ini pembahasannya udah berulang2...

komentar Bhikkhu Bodhi gugur bila dilhat, ketika YA Sariputta bertanya kemanakah YA Channa pergi, Buddha menjawab, bukankah dia sudah menjawab penggunaan pisaunya tanpa cela
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #24 on: 20 October 2010, 01:55:19 PM »
saya belum pernah menemukan kasus bunuh diri oleh arahat tercatat dalam sutta, biasanya yg terjadi adalah pencapaian arahat terjadi setelah bunuh diri dan menjelang mati. sebelum bunuh diri, bhikkhu itu biasanya masih belum arahat. walaupun memang banyak kontroversi juga soal arahat bunuh diri ini

Yup misalnya kasus Godhika. Beliau mencapai Arahat menjelang kematiannya. Tapi dalam kasus Vakkali (SN 22.87) diceritakan sebelum Vakkali bunuh diri, beliau menyampaikan kepada Sang Buddha,

"aku tidak meragukan bahwa tubuh fisik, perasaan, persepsi, bentuk2 kamma, dan kesadaran adalah tidak kekal
aku tidak meragukan bahwa yang tidak kekal akan membawa dukkha
aku tidak lagi memiliki hasrat atau nafsu atau keinginan terhadap yang tidak kekal, membawa dukkha, dan senantiasa berubah"


Menurut saya, deklarasi beliau mungkin menandakan bahwa beliau telah menjadi Arahat sebelum bunuh diri. Tetapi kalau tidak salah dalam komentar, disebutkan juga kemungkinan kalau Vakkali "overestimate" pencapaiannya.

Demikian juga dengan kasus Channa (dalam MN 144), Channa telah men-"deklarasikan" pencapaiannya kepada Sariputta dengan mengatakan

"teman Sàriputta: Bhikkhu Channa akan menggunakan pisau dengan tanpa cela”

yang menyimbolkan beliau telah mencapai Arahat. Walaupun komentar juga mengatakan kemungkinan Channa "overestimate" pencapaiannya, di akhir Sang Buddha menyetujui pernyataan Channa:

"Sāriputta, ketika seseorang melepaskan tubuh ini dan mengambil tubuh lainnya, maka Aku katakan bahwa ia tercela. Ini tidak terjadi dalam kasus Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa menggunakan pisau dengan tanpa noda. Demikianlah, Sāriputta, engkau harus mengingatnya.”

Jadi ada kemungkinan kedua bhikkhu itu telah mencapai Arahat sebelum membunuh dirinya ... walaupun terdapat juga kemungkinan mereka "overestimate" pencapaiannya, tetapi pada akhirnya tetap mencapai Arahat.

Mettacittena,
Luis

kutipan catatan kaki dari MN by Bhikkhu Bodhi

sehubungan dengan "tanpa cela
Quote
Dengan mengucapkan pernyataan ini ia secara tidak langsung mengaku bahwa ia adalah seorang Arahant, seperti akan dijelaskan pada §13. Apakah pengakuannya pada titik ini benar atau tidak, hal ini tidak dapat dipastikan, komentar menganggapnya sebagai suatu kasus menilai diri sendiri terlalu tinggi (overestimate).

komentar Bhikkhu Bodhi yg diambil dari Majjhima Nikaya Atthakatha sehubungan dengan kearahatan Channa
Quote
MA: Ia memotong lehernya, dan persis pada saat itu ketakutan akan kematian mendatanginya dan gambaran kelahiran kembali di masa depan muncul. Menyadari bahwa ia masih seorang awam, ia tergerak dan mengembangkan pandangan terang. Dengan memahami bentukan-bentukan, ia mencapai Kearahatan persis sebelum meninggal dunia.


kayanya ini pembahasannya udah berulang2...

komentar Bhikkhu Bodhi gugur bila dilhat, ketika YA Sariputta bertanya kemanakah YA Channa pergi, Buddha menjawab, bukankah dia sudah menjawab penggunaan pisaunya tanpa cela

MA adalah Majjhima Nikaya Atthakatha, jadi bukan komentar Bhikkhu Bodhi secara pribadi. tapi dalam catatan kaki berikutnya ditambahkan untuk mengantisipasi counter spt dari Bro Tesla:

Quote
Harus dipahami bahwa interpretasi komentar diberikan pada teks dari luar, seperti biasanya. Jika seseorang berpegang pada kata-kata dari teks tampaknya Channa telah menjadi Arahant ketika ia memberikan pernyataan itu, suatu pukulan dramatis yang disampaikan melalui kegagalan kedua bhikkhu bersaudara itu dalam mengenali hal ini. Implikasinya, tentu saja, adalah bahwa kesakitan luar biasa dapat mendorong bahkan seorang Arahant untuk bunuh diri – bukan karena ketidak-senangan melainkan hanya sekadar agar terbebas dari kesakitan yang tidak tertahankan.

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #25 on: 20 October 2010, 02:02:15 PM »
Thanks Bro Indra atas kutipan MA nya, yup itu juga komentar yang saya baca yang merujuk pada "overestimate" atas pencapaian.

Tetapi saya juga punya impresi yang sama dengan Bro Tesla, saat Sang Buddha menyetujui pendapat Channa menggunakan pisau nya tanpa cela... kemungkinan memang benar Channa telah mencapai Arahat sebelum menggunakan pisaunya. Walaupun ada juga kemungkinan bahwa "seharusnya" Channa menggunakan pisaunya "dengan tercela" (beliau overestimate), tetapi karena pada akhirnya beliau mencapai Arahat juga, tindakan itu tidak lagi dipandang sebagai "dengan cela", tetapi menjadi "tanpa cela". Hanya saja Sang Buddha tidak mengelaborasinya.

Menimbang kedua kemungkinan ini, buat saya dua-duanya memang bisa terjadi. Tetapi untuk impresi saya saat ini, saya lebih cenderung kepada yang pertama.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #26 on: 20 October 2010, 02:24:42 PM »
Quote
Harus dipahami bahwa interpretasi komentar diberikan pada teks dari luar, seperti biasanya. Jika seseorang berpegang pada kata-kata dari teks tampaknya Channa telah menjadi Arahant ketika ia memberikan pernyataan itu, suatu pukulan dramatis yang disampaikan melalui kegagalan kedua bhikkhu bersaudara itu dalam mengenali hal ini. Implikasinya, tentu saja, adalah bahwa kesakitan luar biasa dapat mendorong bahkan seorang Arahant untuk bunuh diri – bukan karena ketidak-senangan melainkan hanya sekadar agar terbebas dari kesakitan yang tidak tertahankan.

kalau diangkat komentar, maka YA Ananda bunuh diri dg membakar dirinya sendiri (cmiiw).
imo, Arahat bunuh diri wajar2 aja
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #27 on: 20 October 2010, 02:32:42 PM »
Quote
Harus dipahami bahwa interpretasi komentar diberikan pada teks dari luar, seperti biasanya. Jika seseorang berpegang pada kata-kata dari teks tampaknya Channa telah menjadi Arahant ketika ia memberikan pernyataan itu, suatu pukulan dramatis yang disampaikan melalui kegagalan kedua bhikkhu bersaudara itu dalam mengenali hal ini. Implikasinya, tentu saja, adalah bahwa kesakitan luar biasa dapat mendorong bahkan seorang Arahant untuk bunuh diri – bukan karena ketidak-senangan melainkan hanya sekadar agar terbebas dari kesakitan yang tidak tertahankan.

kalau diangkat komentar, maka YA Ananda bunuh diri dg membakar dirinya sendiri (cmiiw).
imo, Arahat bunuh diri wajar2 aja

demikian pula dengan Sang Buddha, mungkin perlu dibedakan antara "bunuh diri" vs "memilih bagaimana cara mati ketika waktunya tiba"

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #28 on: 20 October 2010, 02:39:17 PM »
Quote
Harus dipahami bahwa interpretasi komentar diberikan pada teks dari luar, seperti biasanya. Jika seseorang berpegang pada kata-kata dari teks tampaknya Channa telah menjadi Arahant ketika ia memberikan pernyataan itu, suatu pukulan dramatis yang disampaikan melalui kegagalan kedua bhikkhu bersaudara itu dalam mengenali hal ini. Implikasinya, tentu saja, adalah bahwa kesakitan luar biasa dapat mendorong bahkan seorang Arahant untuk bunuh diri – bukan karena ketidak-senangan melainkan hanya sekadar agar terbebas dari kesakitan yang tidak tertahankan.

kalau diangkat komentar, maka YA Ananda bunuh diri dg membakar dirinya sendiri (cmiiw).
imo, Arahat bunuh diri wajar2 aja

demikian pula dengan Sang Buddha, mungkin perlu dibedakan antara "bunuh diri" vs "memilih bagaimana cara mati ketika waktunya tiba"

dengan demikian YA Channa pun boleh dikatakan memilih pisau sbg cara mati ketika waktunya tiba?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: meninggal bunuh diri akan lahir dimana ya?
« Reply #29 on: 20 October 2010, 02:41:53 PM »
Quote
Harus dipahami bahwa interpretasi komentar diberikan pada teks dari luar, seperti biasanya. Jika seseorang berpegang pada kata-kata dari teks tampaknya Channa telah menjadi Arahant ketika ia memberikan pernyataan itu, suatu pukulan dramatis yang disampaikan melalui kegagalan kedua bhikkhu bersaudara itu dalam mengenali hal ini. Implikasinya, tentu saja, adalah bahwa kesakitan luar biasa dapat mendorong bahkan seorang Arahant untuk bunuh diri – bukan karena ketidak-senangan melainkan hanya sekadar agar terbebas dari kesakitan yang tidak tertahankan.

kalau diangkat komentar, maka YA Ananda bunuh diri dg membakar dirinya sendiri (cmiiw).
imo, Arahat bunuh diri wajar2 aja

demikian pula dengan Sang Buddha, mungkin perlu dibedakan antara "bunuh diri" vs "memilih bagaimana cara mati ketika waktunya tiba"

dengan demikian YA Channa pun boleh dikatakan memilih pisau sbg cara mati ketika waktunya tiba?

jika pada saat menggunakan pisau, Channa sudah Arahat, maka YES.