Apa yang anda katakan ada benarnya.
Kalau tidak salah, Padmasambhava pernah mengatakan bahwa melalui jalur tantric maka seseorang bisa mencapai Kebuddhaan dalam satu kali kehidupan saja, tanpa perlu menunggu berkali-kali kehidupan spt pada mahayana, ataupun berkalpa-kalpa spt dalam ajaran small vehicle.
Meskipun demikian, dalam belajar tantra, adalah bagaikan ular dalam tabung vertikal : hanya ada dua pilihan : bergerak naik, artinya tercerahkan, atau bergerak turun, jatuh ke vajra hell.
Memang jalur tantric bukan buat main-main, dan mengandung resikonya sendiri karena ajarannya sangat dalam dan subtil.
Untuk bisa memahami ajaran secara tepat, membutuhkan tingkat intelektual yang cukup dan keseriusan dalam belajar. Penalaran dalam vajrayana sudah bukan lagi menggunakan logic basic, tapi lebih ke arah ecologic (per definisi Gregory Bateson).
Per filosofinya, harus memahami madhyamaka dan yogacara terlebih dahulu. Dua2nya mahayana.
Barulah kemudian melalui praktek, seseorang mengumpulkan 'vocabulary' experience yang menggunakan bahasa simbolisme.
Oleh karena itu, seseorang dalam menempuh jalur tantric, biasanya memulai dulu pembelajaran ttg hinayana, kemudian mahayana. Dua2nya disebut sutric path, atau jalur yg menggunakan kitab2.
Tibetan Buddhism sendiri pada dasarnya meliputi dari hinayana, mahayana, dan tantric.